Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. Nanik Puspasari (201712009)
2. Eka Yuliana Dewi (201712021)
3. Sitara Diah Pramesti (201712035)
4. Devi Puji Lestari (201712072)
5. Putri Aprillia (201712084)
6. Hilmatul Lailin Nisfah (201712094)
7. Mutia (201712104)
8. Della Apriliana (201712149)
M. NIZARUL ALIM
Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Bangkalan
TRISNI HAPSARI
Alumni Pasca Sarjana Universitas Brawijaya
LILIEK PURWANTI
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang
Opini auditor mengenai kewajaran suatu laporan menjadikan perusahaan terutama KAP
harus lebih memperhatikan lagi kredibilitas dari auditor itu sendiri. Akan tetapi, pada
kenyataannya mulai muncul beberapa kasus seperti kasus Enron di Amerika sampai dengan
kasus Telkom di Indonesia membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Munculnya
kasus tersebut bisa jadi dikarenakan adanya pengaruh daripada kompetensi dan indepensi
terhadap kualitas audit, dimana hal ini juga dapat dihubungkan dengan etika auditor sebagai
variable moderasi.
Dengan pendekatan explanatory research yaitu memberikan penjelasan pengaruh
kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel
moderasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara simple random sampling
dimana dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya secara random.
Penentuan sampel sebanyak 5 orang untuk tiap-tiap KAP berdasarkan hasil pengamatan jumlah
rata-rata auditor yang dimiliki KAP di Kota Malang, sehingga pada penelitian ini diasumsikan
bahwa tiap-tiap KAP di Jawa Timur memiliki 5 auditor. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dikirim melalui surat (mail survey).
Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (dependen) yaitu kualitas audit, dua variabel
bebas (independen) yaitu independensi dan kompetensi, dan satu variabel moderasi yaitu etika
auditor. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki
kompetensi yang baik dimana kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan
pengetahuan. Sementara itu, interaksi kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit. Selanjutnya interaksi independensi dan etika auditor berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit.
Akan tetapi, penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Yang pertama terkait
wilayah sampel. Penelitian ini hanya mencakup KAP yang berada di sekitar Jawa Timur. Yang
kedua, tidak adanya pembedaan antara posisi auditor pada KAP, baik dari supervisi, senior,
ataupun junior. Padahal pengalaman dan tanggung jawab di antara masing-masing posisi tersebut
ada perbedaan tersendiri. Selain itu, penelitian ini hanya berfokus mengenai etika auditor,
sedangkan masih ada faktor kondisional lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Mulai dari
jumlah klien, bagaimana respon klien terhadap auditor, lama waktu yang diperlukan auditor
untuk menangani kasus-kasus di perusahaan, dan hal-hal lain.