Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dermatitis seboroik dibagi dalam dua kelompok usia, bentuk infantil yang
dapat sembuh sendiri terutama pada tiga bulan pertama kehidupan dan bentuk dewasa
yang kronis. Prevalensi Dermatitis Seboroik pada dewasa muda adalah 3-5% dan
pada populasi umum adalah 1-5% di seluru dunia. 1Laki laki lebih dominan
menderita dermatitis seboroik dibandingkan perempuan. Dermatis seboroik dapat
teradi pada semua golongan usia mulai dari kanak-kanak, dewasa, dan orang
tua.3Umumnya di mulai sejak usia pubertas dan memuncak pada usia 40 tahun.2
Berdasarkan penelitian retrospektif di Poliklinik Kulit dan Kelamin serta Instalasi
Rekam Medik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2012, sebanyak
134 kasus (3,3%) dari 4023 pasien yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin.4
Etiopatogenesis dari dermatitis seboroik yaitu belum sepenuhnya dapat
dielaskan. Namun umumnya berkaitan dengan yeast malassezia, abnormalitas
imunologi, aktiitas kelenjar sebaseus dan kerentanan pasien.1
Tujuan terapi DS tidak hanya untuk meredakan tanda dan gejalanya tetapi
juga untuk menghasilkan struktur dan fungsi kulit yang normal. Dermatitis seboroik
dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien secara signifikan sehingga terapi bertujuan
untuk memperbaiki gejala kulit serta kualitas hidup.5
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk membahas dermatitis
seboroik pada lansia dan penatalaksaannya.
KASUS
PEMBAHASAN
Menurut kepustakaan Insidensi Dermatitis Seboroik pada dewasa muda adalah 3-5%
dan pada populasi umum adalah 1-5% di seluru dunia.1 Laki laki lebih dominan
menderita dermatitis seboroik dibandingkan perempuan. Dermatis seboroik dapat
teradi pada semua golongan usia mulai dari kanak-kanak, dewasa, dan orang
tua.3Umumnya di mulai sejak usia pubertas dan memuncak pada usia 40 tahun.2
Menurut kepustakaan terapi yang diberikan yaitu untuk dermatitis seboroik ringan
terapi antifungal topikal seperti krim ciclopirox 1% atau krim ketokonazol 2 %,
kortikosteroid topikal kelas I seperti hidrokortison salep atau krim 1%, penghambat
kalsineurin topikal seperti krim pimecrolimus 1%, krim tacrolimus 0.1%. semuanya
diberikan dua kali sehari selama 4 minggu. untuk dermatitis seboroik yang sedang
hingga berat diberikan kortikosteroid topikal kelas II seperti salep Alclometasone
0.05% atau krim Desonide 0.05% dua kali sehari selama 4 minggu.7
Antifungal sistemik yaitu itrakonazol kapsul 100mg Bulan pertama: 200 mg / hari
selama 1 minggu, kemudian 200 mg / hari selama 2 hari dalam 1 bulan selama 11
bulan.
Terbinain kapsul 250 mg. Regimen berkelanjutan: 250 mg / hari selama 4-6 minggu
Rejimen intermiten: 250 mg / hari selama 12 hari dalam 1 bulan selama 3 bulan.
Flukonazol kapsul 50 mg hari selama 2 minggu atau 200–300 mg setiap minggu
selama 2-4 minggu.7
Prognosis pada pasien ini……
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzpatric
2. BUkU UI
3. Falco
4. PROFIL DERMATITIS SEBOROIK DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE
JANUARI-DESEMBER 2012
5. Cheong WK, Yeung CK, Torsekar RG, Suh DH, Ungpakorn R, Widaty S,
Azizan NZ, Gabriel MT, Tran HK, Chong WS, Shih I-H, Dall’Oglio F, Micali
G. Treatment of seborrhoeic dermatitis in Asia: A consensus Guide. Skin
Appendage Disord. 2015;1:187-196
6. Dermatitis Seboroik pada HIV/AIDS
( Seborrheic Dermatitis in HIV/AIDS)
Lunni Gayatri, Jusuf Barakbah
7. Treatment of Seborrhoeic Dermatitis in Asia: A Consensus Guide