Vous êtes sur la page 1sur 5

DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMAJUAN PERSALINAN

DI BIDAN PRAKTEK SWASTA

Retno Puji Hastuti1)


1)
Jurusan Keperawatan Prodi keperawatan Kotabumi
e-mail : retnopujihastuti@rocketmail.com

Abstract: Relationship of Family Support on The Progress of Labor in BPS Kotabumi Region.
Childbirth is the culmination point in terms of psychosocial and emotional aspects, where a woman is
experiencing stress, physical pain and danger that could be happen. The purpose of the study was to
determine the relationship of family support on the progress of labor in BPS Kotabumi region. This
study used a cross-sectional design conducted on December 2010 in the BPS Kotabumi region. This
study using 49 respondents with purposive sampling. Data collection using observation sheets,
partograph for monitoring the progress of labor and physical examination equipments. Univariate
analysis using frequency distribution and bivariate analysis using Pearson Chi Square Test. Results of
univariate analysis showed most of the providers of family support is husband (73.47%), quality of
family support is generally good (59.18%) but that was not good (40.82%), and health education it
was done just before labor (81.63%). Bivariate analysis showed p-value = 0,646 where there is no
significant relationship between family support on the progress of labor. Suggest that family support
was standard procedures used in Normal Delivery Care by health professionals (midwives, maternity
nurses) and planned to the mother and family before delivery (when ANC ) in 'parenting class'.

Keywords : Family support, progress of labor, maternal

Abstrak : Hubungan dukungan keluarga terhadap Kemajuan Persalinan di BPS Wilayah


Kotabumi. Persalinan merupakan titik puncak ditinjau dari aspek psikososial dan emosional, dimana
seorang wanita mengalami stress, nyeri fisik dan ancaman bahaya yang bisa saja terjadi. Tujuan
penelitian adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kemajuan persalinan di Bidan
Praktek Swasta (BPS) Wilayah Kotabumi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional
dilaksanakan pada Desember 2010 di BPS wilayah Kotabumi. Responden penelitian berjumlah 49
orang dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi,
partograf untuk pemantauan kemajuan persalinan dan alat pemeriksaan fisik. Analisis data univariat
menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Uji Pearson Chi Square. Hasil
analisis univariat menunjukkan mayoritas pemberi dukungan keluarga adalah suami (73,47%),
kualitas dukungan keluarga umumnya baik (59,18%) tetapi yang tidak baik (40,82%), dan waktu
pendidikan kesehatan tentang dukungan keluarga pada ibu bersalin umumnya dilakukan sesaat
sebelum persalinan (81,63%). Analisis bivariat menunjukkan nilai p = 0,646 dimana tidak ada
hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kemajuan persalinan.Saran penelitian
dukungan keluarga dijadikan prosedur standar dalam Asuhan Persalinan Normal oleh tenaga
kesehatan (Bidan, Perawat maternitas) yang direncanakan kepada ibu dan keluarga sebelum
persalinan (saat ANC) dalam ‘parenting class’.

Keyword : dukungan keluarga, kemajuan persalinan, ibu bersalin.

Sebagian besar ibu bersalin akan body image, suasana kamar bersalin dan
mengalami sakit dan reaksi psikologis seperti dukungan/suport dari keluarga atau orang
gangguan keseimbangan kontrol diri, terdekat. Pengalaman mengha-dapi persalinan
kecemasan atas kondisi diri dan bayinya, rasa dan tindakan-tindakan di RS seringkali
permusuhan atau penolakan, pengekspresian merupakan pengalaman yang traumatik dan
rasa sakit, ragu-ragu, dan ibu bersalin membutuhkan pendamping untuk memberikan
menjadi lebih sensitif terhadap perubahan yang support dan menu-runkan kecemasan ibu
terjadi. Respon tersebut bersifat unik dan bersalin.
bervariasi dipengaruhi oleh latar belakang Sebagian besar ibu bersalin akan
budaya (culture), status, kemampuan mengalami sakit dan reaksi psikologis seperti
beradaptasi, tipe kepribadian, jumlah paritas, gangguan keseimbangan kontrol diri kecemasan

79
80 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 79-83

atas kondisi diri dan bayinya, rasa permusuhan dengan ‘doula’ yaitu seseorang (biasanya
atau penolakan, pengekspresian rasa sakit, wanita) yang terlatih dan berpengalaman dalam
ragu-ragu, dan ibu bersalin menjadi lebih kelahiran bayi yang mendampingi ibu bersalin
sensitif terhadap perubahan yang terjadi. dan pasangannya selama persalinan. Ia
Respon tersebut bersifat unik dan bervariasi memberikan dukungan emosiona, kenyamanan
dipengaruhi oleh latar belakang budaya fisik dan nasehat non klinis selama persalinan.
(culture), status, kemampuan beradaptasi, tipe Namun kondisi ini belum membudaya dalam
kepribadian, jumlah paritas, body image, pelayanan persalinan di Indonesia.
suasana kamar bersalin dan dukungan/suport Menurut penelitian fenomenologi
dari keluarga atau orang terdekat. Pengalaman tentang pengalaman wanita dengan kehadiran
mengha-dapi persalinan dan tindakan-tindakan pasangan oleh Bondas dan Solanen (1998)
di RS seringkali merupakan pengalaman yang kehadiran pasangan saat persalinan mengurangi
traumatik dan membutuhkan pendamping untuk kesepian, nyeri dan ketidakpastian selama
memberikan support dan menu-runkan persalinan serta memberikan kekuatan untuk
kecemasan ibu bersalin. bertahan. Ibu ingin berdiskusi tentang
Pelayanan Asuhan Persalinan Nor-mal kesehatan anaknya kepada suami sebelum,
(APN) mengupayakan kelangsungan hidup ibu selama dan setelah persalinan. Ibu menyadari
dan bayi untuk mencapai derajat kesehatan bahwa suaminya tidak akan merasakan apa
yang tinggi melalui berbagai upaya terintegrasi yang ia rasakan, namun ia tetap akan
dengan pemberian asuhan yang bersih dan menyampaikan kece-masan dan menganggap
aman selama persa-linan dan setelah bayi lahir penting kehadiran seorang pendamping (selain
serta upaya pencegahan komplikasi terutama penolong persalinan) untuk mengungkapkan
perdarah-an pasca salin, hipotermia dan asfiksia pende-ritaan dan kegembiraan saat persalinan.
bayi baru lahir. Salah satu standar pelayanan Penelitian Suarni, Hajar dan Sono
intrapartum dalam APN yaitu asuhan yang (2008) tentang dukungan psikososial yang
sifatnya mendukung dimana asuhan yang diharapkan ibu pada masa childbearing di
diberikan dengan melibatkan keluarga agar wilayah kerja Puskemas Wonogiri Lampung
ikut serta secara aktif dalam kegiatan Utara yaitu respon ibu yang melahirkan yaitu
persalinan. peningkatan emosi, keinginan sentuhan dan
Di Indonesia dukungan persalinan bantuan aktivitas dari pendamping peralinan
biasanya dilakukan oleh Bidan/perawat terutama dari suami, keluarga. Sentuhan orang
maternitas karena dianggap memilki terdekat memberikan kenyamanan, ketentraman
pengetahuan tentang persalinan dan dapat dan rasa aman.
memberikan dukungan persalinan yang Bentuk dukungan keluarga pada
berfokus pada aspek-aspek psikososial. Namun persalinan (Varney; 2003; Simpkins, 2004)
kendala keterbatasan waktu dan tenaga karena diantaranya : kehadiran pendamping yang terus
banyaknya tugas-tugas klinik tidak menerus selama proses persalinan; relaksasi dan
memungkinkan memberikan dukung-an yang latihan pernafasan; perubahan posisi dan
terus menerus kepada ibu bersalin. pergerakan; sentuhan dan masase untuk
Jika seorang perawat maternitas/ bidan memberikan rasa nyaman dan mengurangi nyeri
sibuk, maka ia harus memastikan ada seorang seperti counterpressure, peremasan kedua
pendamping yang hadir membantu ibu dalam panggul, penekanan pada lutut; kompres
persalinan agar ibu tidak merasa sendirian hangat/hidroterapi; kenyamanan fisik;
dalam membuat keputusan yang berhubungan lingkungan yang lebih privasi; pemberian
dengan diri dan bayinya. Ibu dibebaskan untuk nutrisi dan hidrasi serta penjelasan kemajuan
memilih pendamping sesuai keinginannya misal persalinan dan prosedur yang dilakukan.
suami, keluarga atau teman yang mengerti Masase dan pendampingan yang
tentang dirinya. Idelanya pendampingan dilakukan pasangan pada ibu hamil selama
dilaksanakan semenjak sebelum persalinan persalinan berdampak signifikan terhadap
sehingga dapat membantu ibu meningkatkan terjadinya persalian normal. Ibu yang mendapat
kesehatan dan mencegah masalah kesehatan. masase dan pendampingan mengalami
Menurut Simpkin (2004) di Luar penurunan depresi, kecemasan, nyeri dan
Negeri ada tenaga profesional yang dikenal agitasi. Ibu yang persalinannya didampingi
Hastuti, Dukungan Keluarga Terhadap Kemajuan Persalinan di Bidan Praktek Swasta 81

lama persalinan lebih pendek yaitu delapan jam HASIL DAN PEMBAHASAN
(dibandingkan dengan ibu yang persalinannya
tidak didampingi waktu persalinannya sebelas Hasil
jam), menurunkan persalinan dengan tindakan,
memperpendek waktu perawatan di RS dan Analisis Univariat
mengurangi kejadian depresi post partum.
Berikut ini hasil analisis univariat
Penelitian Random Controlled Trials
pemberian dukungan pada ibu bersalin sbb :
oleh Madi, et.al dalam Simpkins (2004)
kehadiran seorang pendamping terus-menerus Tabel 1: Distribusi Frekuensi Pemberi
selama persalinan akan menghasilkan kelahiran Dukungan Persalinan di BPS
dengan bantuan vakum, forceps dan seksio
saesaria yang semakin sedikit, skor apgar < 7 Pemberi Dukungan Jumlah (%)
lebih sedikit , lama persalinan memendek,
kepuasan ibu dalam pengalaman melahirkan Suami 36 73,47
semakin besar. Kehadiran support satu untuk Ibu kandung 7 14,29
satu pada ibu selama persalinan akan Mertua 2 4,08
menimbulkan kekuatan dan perasaan aman Lain-lain 4 8,16
serta nyaman bagi ibu. Hal ini diasumsikan
Jumlah 49 100
dengan menurunnya lamapersalinan, penurunan
komplikasi perinatal, dan menurunkan Dari tabel 1 mayoritas pemberi
kebutuhan pemberian oksitosin. dukungan persalinan pada ibu bersalin adalah
suami (73,47%).
METODE
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Pemberian
Penelitian menggunakan desain cross Informasi tentang Dukungan
sectional untuk melihat hubungan antara Keluarga pada Ibu Bersalin di BPS
dukungan keluarga dengan kemajuan
Waktu pemberian Frekuensi (%)
persalinan. Penelitian dilaksanakan di dua BPS
informasi
dengan standar Bidan Delimadi wilayah
Kotabumi yang dilaksanakan dari tanggal 04 Saat ANC 9 18,37
Nopember-30 Desember 2010. Sesaat sblm Persalinan 40 81,63
Populasi penelitian yaitu ibu hamil
aterm dan jumlah sampel dihitung menggu- Jumlah 49 100
nakan rumus besar sampel hipotesis untuk dua
proporsi populasi yaitu 49 orang. Tehnik Dari Tabel 2. pemberian informasi
sampling purposive sampling dengan kriteria kepada keluarga tentang dukungan persalinan
sampel : Ibu hamil aterm 37-40 minggu, usia umumnya diberikan sesaat sebelum persalinan
ibu 20-35 tahun, TB ≥ 150 cm, Hb ≥ 10 mg%, (81,63%).
kehamilan diinginkan, status pemeriksaan
Kehamilan/ ANC K1 dan K4 lengkap, Tabel 3: Distribusi Frekuensi Kualitas
kehamilan normal/tidak ada faktor penyulit. Dukungan Keluarga pada Ibu
Pengumpulan data dukungan keluarga Beralin di BPS
menggunakan lembar observasi, sedangkan
variabel kemajuan persalinan diambil dari data Kualitas Dukungan Frekuensi (%)
laporan persalinan menggunakan partograf. Persalinan
Analisis univariat dengan distribusi frekuensi
dan bivariat dengan menggunakan Uji Pearson Baik 29 59,18
Chi Square. Tidak baik 20 40,82

Jumlah 49 100
82 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 79-83

Dari tabel 3. Mayoritas kualitas pasangan saat persalinan dapat mengurangi


dukungan keluarga kepada ibu bersalin baik kesepian , nyeri dan ketidakpastian selama
(59,18%) dan yang kurang baik (40,82%). persalinan serta memberikan kekuatan kepada
ibu untuk bertahan terutama pada kala I. Hal
Analisis bivariat inipun sesuai dengan kultur budaya Indonesia,
dimana ibu bersalin lebih memilih ibu (kandung
Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga atau mertua) setelah suami karena dianggap
terhadap Kemajuan Persalinan di lebih memiliki pengalaman melahirkan.
BPS Pendampingan persalinan oleh tenaga
profesional yang dikenal sebagai ‘doula’
P
Kemajuan Persalinan nampaknya belum membudaya pada pelayanan
Ibu Jml Value
Bersalin persalinan di Indonesia (Simpkin, 2004).
Tdk
Baik % Bai % Dari penelitian didapatkan sebagian
k besar ibu bersalin dan keluarga baru
mendapatkan informasi tentang dukungan
Mendapat 47 95,92 2 4,08 49 0,646 persalinan sesaat menjelang persalinan
Dukungan (81,63%). Hal ini menyebabkan ibu dan
keluarga keluarga belum memiliki pengetahuan dan
Tidak 46 93,88 3 6,12 49
keterampilan yang cukup tentang tehnik-tehnik
mendapat mengurangi nyeri dan pemberian dukungan
dukungan selama persalinan. Pemberian instruksi/
keluarga informasi yang banyak saat klien sudah
mengalami nyeri (his) persalinan justru
menambah kepanikan, kecemasan, serta
Dari tabel 4. Didapatkan kemajuan perasaan frustasi ibu dan keluarga.
persalinan ibu yang mendapatkan dukungan Menurut Simpkins (2004) pemberian
keluarga umumnya baik (95,92%), demikian informasi tentang tehnik/pendekatan yang harus
pula ibu yang tidak mendapat dukungan dikuasai ibu dan keluarga yang mendampingi
keluarga kemajuan persalinannya umumnya persalinan yaitu tentang pengaturan posisi
juga baik (93,88%). Hasil analisis bivariat melahirkan, tehnik relaksasi/latihan nafas,
diperoleh nilai p = 0,646, artinya tidak ada pemenuhan kebu-tuhan diri, istirahat dan
hubungan signifikan antara dukungan keluarga privacy, sentuhan/ masase idealnya
dengan kemajuan persalinan. dilaksanakan semenjak Pra persalinan (ANC)
sehingga ibu dan keluarga siap bekerjasama
Pembahasan selama proses persalinan dan mengantisipasi
Dari penelitian pemberi dukungan kejadian lain yang tidak diharapkan
persalinan umumnya adalah suami Kualitas dukungan keluarga kepada
(73,47%), Ibu kandung (14,29%), Ibu mertua ibu bersalin umumnya baik (59,18%), tetapi
(4,08%) dan lain-lain (8,16%). Kondisi ini yang tidak baik (40,82%). Hal ini terjadi karena
sesuai dengan penelitian Suarni, Hajar dan pemberian informasi tentang dukungan
persalinan baru dilaksanakan menjelang
Sono (2008) ibu melahirkan mengharapkan
bantuan dari pendamping persalinan, terutama persalinan. Idealnya dukungan persalinan
dari suami dan keluarga, seperti : Ibu kandung, dilaksanakan sejak ANC dalam bentuk
ibu mertua, bibi dan teman/tetangga. Menurut ‘parenting class’.
Simpkin (2004) suami/pasangan sebagai orang Hasil uji statistik Chi Square diperoleh
yang dicintai/lebih dekat secara emosional nilai p = 0,646 sehingga dapat disimpulkan
diharapkan dapat membantu dan memberikan tidak ada hubungan signifikan antara dukungan
sejumlah dukungan kepada ibu bersalin keluarga terhadap kemajuan persalinan. Kondisi
melewati tahap-tahap persalinan. ini tidak sesuai dengan penelitian Field (2004);
Beberapa penelitian juga mela-porkan Madi, et all dalam Simpkin (2004);
pentingnya kehadiran suami saat melahirkan Pusdiknakes, WHO dan JHPIEGO (2003);
(Bondas & Solanen, 1998) dimana kehadiran Varney (1997); Hidnet dan Osborn (1989); dan
Ball (1987) bahwa kehadiran seorang
Hastuti, Dukungan Keluarga Terhadap Kemajuan Persalinan di Bidan Praktek Swasta 83

pendamping secara terus menerus dengan keluarga, seperti poster tentang posisi
memberikan tehnik-tehnik dukungan melahirkan, ‘Suami Siaga’ dan ‘Gerakan
persalinan menurunkan lamanya persalinan, Sayang Ibu’
menurunkan persalinan dengan tindakan dan
memperpendek waktu perawatan di RS. SIMPULAN
Ketidaksesuaian ini dapat disebab-kan
karena pemberian dukungan persalinan baru Pendamping persalinan pada ibu
diberikan sesaat sebelum persalinan, sehingga sebagian besar adalah suami (73,47%),
ibu dan keluarga belum memiliki pengetahuan pemberian informasi tentang dukungan
dan keterampilanyang cukup tentang tehnik persalinan sebagian besardiberikan sesaat
mengurangi nyeri dan pemberian dukungan menjelang persalinan (81,63%), kualitas
selama persalinan. dukungan keluarga kepada ibu bersalin
Selain itu di BPS dengan standar Bidan umumnya baik (59, 18%) dan tidak ada
Delima telah melaksanakan 58 langkah Standar hubungan signifikan antara dukungan keluarga
Asuhan Persalinan normal (APN) dimana Bidan terhadap kemajuan persalinan (nilai p = 0,646).
sebagai tenaga kesehatan tetap memberikan Dukungan persalinan hendaknya
dukungan secara fisik dan emosional saat merupakan prosedur standar yang terencana
persalinan kepada ibu bersalin yang tidak diberikan tenaga kesehatan kepada ibu bersalin
didampingi oleh keluarga. Kondisi ini dan keluarganya dan dilaksanakan sebelum
menimbulkan perasaan saling percaya, persalinan (saat ANC) pada ‘parenting class’.
meningkatkan kemampuan mengontrol diri dan Selain itu tenaga kesehatan dapat memberikan
perasaan nyaman sehingga menciptakan tehnik-tehnik pengurangan nyeri dan
pengalaman yang positif pada ibu walaupun memfasilitasi sarana dan prasarana untuk
tidak didampingi oleh keluarganya. Selain itu di pelaksanaan pemberian dukungan keluarga
ruang persalinan BPS juga difasilitasi dengan kepada ibu bersalin.
poster-poster yang dapat memberi-kan
informasi dan pengetahuan ibu bersalin dan

DAFTAR RUJUKAN
Simpkin, P dan Ruth Ancheta. 2004. Buku Saku
Bondas & Solanen, 1998, How Experience The Persalinan. Jakarta : EGC.
Presence of their Part Nurse at The Birth
Suarni, Lisa, Alex Iskandar Hajar dan Sono,
of Their. Qualitative Research. Sage
2008, Persepsi Ibu tentang Dukungan
Publication.Inc.
Psikososial yang Diharapkan pada Masa
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2003. Panduan Childbearing. Jurnal kepera-watan
Pengajaran Asuhan Kebidanan Holistik, Tahun III, Vol. I
Fisiologis bagi Dosen D-III Kebidanan:
Asuhan Intrapartum. Jakarta : Depkes
RI.

Vous aimerez peut-être aussi