Vous êtes sur la page 1sur 4

TUGAS TERSTRUKTUR

RESUME
AKUNTANSI INTERNASIONAL

Oleh :
Stevia Annisa Greinalldi 165020301111077

Mata Kuliah
Teori Akuntansi Keuangan kelas CB

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
AKUNTANSI INTERNASIONAL

Konsep akuntansi internasional


1. Accounting for foreign subsidiary
Konsep ini menjelaskan bahwa akuntansi internasional mempelajari tentang proses
penyusunan laporan keuangan konsolidasian antara induk dan anak yang berada
pada negara yang berbeda.
2. Comparative
Konsep ini menekankan pada upaya mempelajari dan memahami perbedaan
penggunaan akuntansi yang ada di berbagai negara
3. Universal
Konsep akuntansi dunia yang mencakup tentang teori dan prinsip akuntansi yang
berlaku di semua negara.

Perbedaan praktik akuntansi di negara lain

Berikut adalah beberapa factor yang pada akhirnya mempengaruhi perbedaan system
pelaporan di setiap negara. Menurut belkaoui (1985) :

1. Relativisme budaya
2. Relativisme Bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak

Setelah lahirnya factor-faktor di atas, maka timbullah akuntansi internasional sebagai


formula dan studi tentang kumpulan prinsip akuntansi yang diterima secara universal
(semua negara) yang akan menghasilkan standardisasi lengkap terhadap akuntansi
secara internasional.

Banyak alasan yang menyebabkan perbedaan dalam metode akuntansi dari berbagai
negara. Saat ini tidak ada teori yang menjelaskan mengapa, karena tidak adanya upaya
untuk membakukan akuntansi. Banyak hal yang menjadi penyebab perbedaan tersebut
yaitu sebagai berikut :

1. Budaya
Budaya adalah suatu konsep umum yang akan diharapkan berdampak pada sistem
hukum, sistem perpajakan, cara bisnis dibentuk dan dibiayai, dan sebagainya. selama
bertahun-tahun kebudayaan telah digunakan dalam literatur psikologi, antropologi, dan
sosiologi sebagai dasar untuk menjelaskan perbedaan dalam sistem sosial. dalam
beberapa dekade terakhir ini juga telah digunakan untuk mencoba menjelaskan
perbedaan sistem akuntansi internasional. Sistem nilai akuntansi berasal dari dan terkait
dengan nilai-nilai sosial. Nilai-nilai sosial yang juga dipegang oleh akuntan berdampak
pada perkembangan sistem akuntansi dalam skala nasional.
Takatera dan Yamamoto (1987) mendefinisikan budaya sebagai wujud norma, nilai-
nilai dan adat yang mencerminkan ciri perilaku yang khas. Hofstede (1980)
mendefinisikan budaya sebagai pemikiran yang membedakan anggota satu kelompok
manusia dari yang lain. Gray (1988) menggambarkan budaya sebagai sistem nilai-nilai
sosial atau kolektif diselenggarakan dan bukan nilai-nilai pada tingkat individu. Gray
berpendapat bahwa kerangka metodologi penggabungan budaya dapat digunakan untuk
menjelaskan dan memprediksi perbedaan internasional dalam sistem dan pola
pengembangan akuntansi internasional. Setiap pertimbangan budaya tentu
membutuhkan pilihan yang sulit untuk aspek budaya yang penting bagi masalah
tersebut yang pada gilirannya bagaimana seseorang dapat mengukur sifat budaya yang
relevan.

2. Agama
Agama berpengaruh dalam praktek akuntansi. mereka menunjukkan, agama mengatasi
batas-batas nasional. Budaya yang ada di berbagai negara Islam tercermin pada
bagaimana isu-isu agama dibahas dalam literatur akuntansi. Hamid, Craig, dan Clarke
menunjukkan bahwa Islam memang memiliki pengertian tentang kepatuhan kepada
Tuhan dan bukan untuk kepentingan pemilik ekuitas atau pemberi pinjaman. Orang
muslim percaya bahwa mereka memiliki aset bukan untuk diri mereka sendiri tetapi
untuk kepentingan ibadah kepada Tuhan. Ada juga perbedaan mendasar lainnya,
misalnya Islam melarang pembiayaan utang dan pembayaran bunga, dan larangan ini
memiliki implikasi yang signifikan bagi proses harmonisasi standar akuntansi
internasional . Hamid, Craig, dan Clarke memberikan argumen yang logis bahwa
agama memiliki dampak besar pada sistem akuntansi yang dipilih. Agama berpotensi
dapat mempengaruhi bagaimana orang melakukan bisnis dan bagaimana mereka
membuat Keputusan.

3. System Hukum
Sistem hukum yang ada di dunia dapat dibagi menjadi dua kategori: sistem hukum
umum dan sistem hukum Romawi. dalam sistem hukum umum berdasarkan sudut
pandang ketentuan perundang-undangan. Setiap keputusan hukum kemudian menjadi
contoh praktik hukum untuk kasus di masa yang akan datang. Sistem hukum umum
berasal dari Inggris dan menyebar ke negara-negara bekas koloninya. Dalam sistem
hukum Romawi, hukum parlementer cenderung sangat rinci dan mencakup sebagian
besar aspek kehidupan sehari-hari. Implikasinya terhadap akuntansi adalah bahwa
dalam negara yang menganut sistem hukum umum ditemukan relatif sedikit undang-
undang akuntansi yang mengatur praktik akuntansi, dan oleh karena itu secara historis
perkembangan praktik akuntansi akan ditinggalkan lebih pada penilaian akuntan dan
auditor profesional.

Dengan sistem hukum romawi sebaliknya kita akan mengharapkan untuk menemukan
badan hukum akuntansi yang menetapkan secara rinci bagaimana masing-masing jenis
transaksi atau peristiwa diperlakukan. Dalam sistem tersebut membutuhkan
penggunaan pertimbangan profesional yang lebih sedikit dalam mempersiapkan atau
mengembangkan praktik akuntansi.

4. Kekuatan Profesi Akuntan


Kekuatan profesi akuntansi di negara manapun secara historis telah ditentukan oleh
factor yang bersifat kelembagaan pada system akuntansi keuangan. Di negara sistem
hukum umum, yang memiliki sistem didominasi sistem outsider finance di mana
undang-undang pajak memiliki sedikit pengaruh pada akuntansi keuangan, akan relatif
sedikit ketentuan undang-undang menentukan isi laporan keuangan. Tujuan utama dari
laporan keuangan akan telah memberikan penyajian yang wajar, seimbang dan objektif
tentang kinerja ekonomi yang mendasari bisnis, dan ini akan diperlukan pertimbangan
profesional untuk mengatasi setiap situasi yang berbeda. Sebaliknya di negara sistem
hukum romawi yang didominasi sistem insider finance di mana sesuai dengan rincian
hukum pajak memberikan pengaruh besar pada bentuk finansial, akan ada telah sedikit
kebutuhan atau ruang untuk penggunaan pertimbangan profesional ketika menyusun
laporan akuntansi keuangan.

Hambatan dalam standarisasi akuntansi keuangan


Salah satu kendala untuk pembentukan standardisasi akuntansi internasional adalah
perbedaan budaya internasional dan kelembagaan yang menyebabkan bahwa akuntansi
keuangan bervariasi. Selanjutnya hambatan lebih lanjut untuk harmonisasi adalah
kurangnya pengembangan profesi akuntansi di beberapa negara, sehingga di negara-
negara di mana profesi akuntansi belum dikembangkan bahwa ada kemungkinan
masalah pelaksanaan akuntansi internasional berbasis Model anglo Akuntansi Anglo
Amerika. Potensi dan kendala yang signifikan dalam standarisasi yang sedang
berlangsung akuntansi adalah peraturan akuntansi dapat dan memang memiliki
konsekuensi ekonomi.

Harmonisasi dan standarisasi standar akuntansi


Nobes dan Parker (2004) membedakan a ntara 'harmonisasi' dan 'standarisasi'
akuntansi. 'harmonisasi' didefinisikan sebagai 'proses meningkatkan kesesuaian praktik
akuntansi dengan menetapkan batasan tingkat perbedaanya. Standarisasi merupakan
penerapan dari seperangkat aturan yang lebih ketat dan lingkup yang sempit (dari
harmonisasi). Harmonisasi bersifat lebih fleksibel daripada standarisasi, namun kedua
istilah tesebut sering diartikan sama dalam akuntansi internasional.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian)


praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik- praktik
tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan.
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit Survei Harmonisasi Internasional

Berikut adalah keuntungan harmonisasi internasional :


1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
4. dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Nobes dan Parker (2004) menjelaskan bahwa alasan dalam upaya untuk standardisasi
internasional akuntansi keuangan untuk memungkinkan dalam memahami laporan
keuangan secara global dan memiliki dasar memadai untuk membandingkan angka
akuntansi keuangan dari berbagai negara yang dimengerti dan interpretasi informasi
akuntansi keuangan lebih efektif karena semua perkiraan disusun menggunakan asumsi
yang mendasari dan aturan akuntansi yang sama.

Vous aimerez peut-être aussi