Vous êtes sur la page 1sur 7

MATERI

ASAM URAT

A. Pengertian Asam Urat


Asam urat sering disebut sebagai reumatik atau encok karena adanya
rasa nyeri pada tulang, sendi, otot, dan jaringan sekitar sendi. Pengertian ini
perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan
oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu atau
obat tradisional. Bahkan, penyakit reumatik juga banyak jenisnya.
Asam urat kemudian sering disebut reumatik atau encok karena
adanya rasa nyeri pada tulang, sendi, otot dan jaringan sekitar sendi. Tidak
semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti penyakit
asam urat. Untuk memastikannya, perlu pemeriksaan laboratorium. Penyakit
asam urat banyak ragam penyebabnya, di antaranya kurang tidur sehingga
terjadi penumpukan asam laktat, penggunaan sendi berlebihan yang
menyebabkan terjadinya peradangan atau peradangan oleh sebab lain karena
terlalu banyak berjalan, turun-naik tangga, sering jongkok-berdiri, atau
sebab lain kelebihan asam urat pada jaringan atau persendian.
Asam urat (gout) merupakan gangguan metabolik karena asam urat
(uric acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang
melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam
urat di dalam persendian (Wijayakusuma, 2006). Asam urat adalah asam
yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme
purin (bentuk turunan nukleoprotein) yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat
dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman (sayur, buah, dan kacang-kacangan) ataupun hewan
(daging, jeroan, dan ikan sarden). Jadi, asam urat merupakan hasil
metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebih.
Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah
makan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh
menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini
berarti bahwa kebutuhan purin dari makan hanya sekitar 15 persen. Kadar
asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai
rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl
sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E.Spicher, Jack Smith W.
1994).

B. Penyebab atau Faktor Resiko Asam Urat


Tidak semua orang dengan peningkatan asam urat dalam darah
(hiperuremia) akan menderita penyakit asam urat. Namun, ada beberapa
kondisi yang dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit asam urat
diantaranya :
1. Pola makan yang tidak terkontrol. Asupan makanan yang masuk ke
dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah.
Makanan yang Mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi
asam urat.
2. Seseorang dengan berat badan berlebih (obesitas).
3. Peminum alkohol. Alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat
lewat urine ikut berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan di dalam
darah.
4. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat.
5. Seseorang kurang mengkonsumsi air putih.
6. Seseorang dengan gangguan ginjal dan hipertensi.
7. Seseorang yang menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama.
8. Seseorang yang mempunyai penyakit diabetes mellitus

C. Gejala Dan Tanda Asam Urat


Gejala nyeri dan kaku bersifat akut pertama-tama menyerang sendi-
sendi ibu jari kaki (sendi bunion) sampai ke jari-jari lain. Pada taraf lebih
lanjut, bisa sampai pergelangan kaki, lutut, siku, serta sendi-sendi kecil lain
pada tangan. Nyeri dan pembengkakan tersebut sering menyebabkan
penderita sulit berjalan dan ada kalanya peradangan disertai demam pada
daerah sendi yang bengkak terasa panas. Penderitaan bisa berlangsung
selama 24-36 jam. Bahkan, bisa lebih lama lagi, tergantung parah tidaknya
peradangan. Namun, serangan akut artritis gout tidak selalu dalam keadaan
asam urat yang tinggi.
Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan,
pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam
urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu
biasanya dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang
tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan leher.

D. Pencegahan Serangan Asam Urat


Usaha menurunkan kadar asam urat darah pada penderita dapat
dilakukan dengan diet rendah purin, yaitu dengan menghindari atau
berpantang terhadap bahan-bahan makanan yang mengandung tinggi purin
dan menggantinya dengan makanan rendah purin. Olahraga secara teratur
untuk mencegah kaku sendi arus dan harus banyak meminum air putih,
minum air putih dapat membantu membuang purin yang ada pada tubuh.
Adapun makanan yang harus dihindari tinggi purin, adalah :
1. Lauk pauk (hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru, dan otak).
2. Makanan laut (udang, kepiting, kerang, dan cumi).
3. Makanan kaleng (kornet dan sarden).
4. Daging, telur, kaldu, atau kuah daging yang kental.
5. Kacang-kacangan (kacang kedelai dan hasil olahannya, kacang tanah,
kacang hijau, tauge, melinjo, dan emping.
6. Buah-buahan (durian, alpukat, nanas, dan air kelapa)
7. Sayuran (daun melinjo, biji melinjo, kacang polong, asparagus, buncis
dan bayam).
8. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol (bir, wiski, anggur,
tape, dan tuak)
E. Diet Untuk Penderita Asam Urat
Diet Rendah Purin diberikan antara lain kepada penderita Gout
dimana kadar asam urat dalam darah tinggi. Purin adalah hasil metabolisme
protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada
sendi-sendi tangan serta ginjal/saluran kencing. Diet yang efektif sangat
penting untuk menghindari komplikasi dan mengurangi biaya pengobatan,
pengaturan diet sebaiknya dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl (
Ahmad, 2011).
1. Tujuan diet :
a. Menurunkan kadar asam urat dalam darah
b. Memperlancar pengeluaran asam urat
2. Syarat diet :
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih
kebutuhan energi mengikuti pedoman diet energi rendah
b. Protein : 1 – 1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total.
Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan
purin >150 mg/100g
c. Lemak tidak lebih dari 30%, 10% nya dari protein hewani
d. Karbohidrat : 65-75% dari kebutuhan energi total, berupa
karbohidrat kompleks.
e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai kebutuhan.
f. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Banyak
minum untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat, 2 sampai
3 liter/hari untuk mencegah terjadinya pengendapan asam urat dalam
ginjal (batu ginjal).
g. Apabila BB lebih, dianjurkan untuk menurunkan BB karena akan
membantu menurunkan kadar purin dalam darah.
3. Cara mengatur diet :
a. Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis,
memanggang, pepes.
b. Banyak makan buah-buahan yang mengandung air untuk
memperlancar pengeluaran asam urat.
4. Pengaturan makanan yang bagi penderita hipertensi :
BAHAN
DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI
MAKANAN
Sumber nasi, bubur,
Karbohidrat bihun, roti,
gandum,
makaroni, pasta,
jagung, kentang,
ubi, talas,
singkong,
havermout
Sumber telur, susu daging, ayam, ikan Yang mengandung
Protein skim/susu rendah tongkol, tenggiri, bawal, tinggi purin
Hewani lemak bandeng, kerang, udang Kadar purin antara
dibatasi 150-800 mg/100
maksimum 50 g/hari gram bahan
Sumber tempe, tahu maksimum makanan:
Protein Nabati 50 g/hari dan kacang- hati, ginjal, jantung,
kacangan limpa, otak, ham,
(kacang hijau, kacang sosis, babat, usus,
tanah, kedelai) paling paru, sarden, kaldu
banyak 25 g/hari daging, bebek,
angsa, remis dan
ragi.
Sayuran wortel, labu siam, bayam, buncis, daun/biji
kacang panjang, melinjo, kapri, kacang
terong, pare, polong,
oyong, kembang kol, asparagus,
ketimun, labu air, kangkung dan jamur
selada air, tomat, maksimum 100 g/hari
selada, lobak
Buah-Buahan Semua macam
buah-buahan
Minuman Semua macam Teh kental dan kopi Minuman yang
minuman yang mengandung soda
tidak beralkohol dan alkohol: soft
drink, arak, ciu, bir
Lain-Lain Semua macam Makanan yang berlemak
bumbu dan penggunaan santan
secukupnya kental, makanan yang
digoreng
Sumber : Kementerian Kesehatan RI 2011
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi.
b. Bila disertai dengan darah tinggi dan atau penyakit jantung diberikan
pula diet rendah garam.
c. Hati-hati dengan minuman atau suplemen berenergi (lebih baik
konsultasi ke dokter).
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. Brosur Diet Rendah Purin. http://gizi.depkes.go.id/


wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Rendah-Purin.pdf. Diunduh pada
tanggal 12 April 2016 Pukul 15.00 WIB

Julian, Rina. Asam Urat. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-


gdl-rinajulian-6233-2-babii.pdf. Diunduh pada tanggal 19 April 2016
Pukul 20.00 WIB

Vous aimerez peut-être aussi