Asam urat sering disebut sebagai reumatik atau encok karena adanya rasa nyeri pada tulang, sendi, otot, dan jaringan sekitar sendi. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu atau obat tradisional. Bahkan, penyakit reumatik juga banyak jenisnya. Asam urat kemudian sering disebut reumatik atau encok karena adanya rasa nyeri pada tulang, sendi, otot dan jaringan sekitar sendi. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti penyakit asam urat. Untuk memastikannya, perlu pemeriksaan laboratorium. Penyakit asam urat banyak ragam penyebabnya, di antaranya kurang tidur sehingga terjadi penumpukan asam laktat, penggunaan sendi berlebihan yang menyebabkan terjadinya peradangan atau peradangan oleh sebab lain karena terlalu banyak berjalan, turun-naik tangga, sering jongkok-berdiri, atau sebab lain kelebihan asam urat pada jaringan atau persendian. Asam urat (gout) merupakan gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat di dalam persendian (Wijayakusuma, 2006). Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, dan kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, dan ikan sarden). Jadi, asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makan hanya sekitar 15 persen. Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E.Spicher, Jack Smith W. 1994).
B. Penyebab atau Faktor Resiko Asam Urat
Tidak semua orang dengan peningkatan asam urat dalam darah (hiperuremia) akan menderita penyakit asam urat. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit asam urat diantaranya : 1. Pola makan yang tidak terkontrol. Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang Mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. 2. Seseorang dengan berat badan berlebih (obesitas). 3. Peminum alkohol. Alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine ikut berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan di dalam darah. 4. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat. 5. Seseorang kurang mengkonsumsi air putih. 6. Seseorang dengan gangguan ginjal dan hipertensi. 7. Seseorang yang menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama. 8. Seseorang yang mempunyai penyakit diabetes mellitus
C. Gejala Dan Tanda Asam Urat
Gejala nyeri dan kaku bersifat akut pertama-tama menyerang sendi- sendi ibu jari kaki (sendi bunion) sampai ke jari-jari lain. Pada taraf lebih lanjut, bisa sampai pergelangan kaki, lutut, siku, serta sendi-sendi kecil lain pada tangan. Nyeri dan pembengkakan tersebut sering menyebabkan penderita sulit berjalan dan ada kalanya peradangan disertai demam pada daerah sendi yang bengkak terasa panas. Penderitaan bisa berlangsung selama 24-36 jam. Bahkan, bisa lebih lama lagi, tergantung parah tidaknya peradangan. Namun, serangan akut artritis gout tidak selalu dalam keadaan asam urat yang tinggi. Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan, pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu biasanya dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan leher.
D. Pencegahan Serangan Asam Urat
Usaha menurunkan kadar asam urat darah pada penderita dapat dilakukan dengan diet rendah purin, yaitu dengan menghindari atau berpantang terhadap bahan-bahan makanan yang mengandung tinggi purin dan menggantinya dengan makanan rendah purin. Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi arus dan harus banyak meminum air putih, minum air putih dapat membantu membuang purin yang ada pada tubuh. Adapun makanan yang harus dihindari tinggi purin, adalah : 1. Lauk pauk (hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru, dan otak). 2. Makanan laut (udang, kepiting, kerang, dan cumi). 3. Makanan kaleng (kornet dan sarden). 4. Daging, telur, kaldu, atau kuah daging yang kental. 5. Kacang-kacangan (kacang kedelai dan hasil olahannya, kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, dan emping. 6. Buah-buahan (durian, alpukat, nanas, dan air kelapa) 7. Sayuran (daun melinjo, biji melinjo, kacang polong, asparagus, buncis dan bayam). 8. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol (bir, wiski, anggur, tape, dan tuak) E. Diet Untuk Penderita Asam Urat Diet Rendah Purin diberikan antara lain kepada penderita Gout dimana kadar asam urat dalam darah tinggi. Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/saluran kencing. Diet yang efektif sangat penting untuk menghindari komplikasi dan mengurangi biaya pengobatan, pengaturan diet sebaiknya dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl ( Ahmad, 2011). 1. Tujuan diet : a. Menurunkan kadar asam urat dalam darah b. Memperlancar pengeluaran asam urat 2. Syarat diet : a. Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih kebutuhan energi mengikuti pedoman diet energi rendah b. Protein : 1 – 1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100g c. Lemak tidak lebih dari 30%, 10% nya dari protein hewani d. Karbohidrat : 65-75% dari kebutuhan energi total, berupa karbohidrat kompleks. e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai kebutuhan. f. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Banyak minum untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat, 2 sampai 3 liter/hari untuk mencegah terjadinya pengendapan asam urat dalam ginjal (batu ginjal). g. Apabila BB lebih, dianjurkan untuk menurunkan BB karena akan membantu menurunkan kadar purin dalam darah. 3. Cara mengatur diet : a. Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang, pepes. b. Banyak makan buah-buahan yang mengandung air untuk memperlancar pengeluaran asam urat. 4. Pengaturan makanan yang bagi penderita hipertensi : BAHAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI MAKANAN Sumber nasi, bubur, Karbohidrat bihun, roti, gandum, makaroni, pasta, jagung, kentang, ubi, talas, singkong, havermout Sumber telur, susu daging, ayam, ikan Yang mengandung Protein skim/susu rendah tongkol, tenggiri, bawal, tinggi purin Hewani lemak bandeng, kerang, udang Kadar purin antara dibatasi 150-800 mg/100 maksimum 50 g/hari gram bahan Sumber tempe, tahu maksimum makanan: Protein Nabati 50 g/hari dan kacang- hati, ginjal, jantung, kacangan limpa, otak, ham, (kacang hijau, kacang sosis, babat, usus, tanah, kedelai) paling paru, sarden, kaldu banyak 25 g/hari daging, bebek, angsa, remis dan ragi. Sayuran wortel, labu siam, bayam, buncis, daun/biji kacang panjang, melinjo, kapri, kacang terong, pare, polong, oyong, kembang kol, asparagus, ketimun, labu air, kangkung dan jamur selada air, tomat, maksimum 100 g/hari selada, lobak Buah-Buahan Semua macam buah-buahan Minuman Semua macam Teh kental dan kopi Minuman yang minuman yang mengandung soda tidak beralkohol dan alkohol: soft drink, arak, ciu, bir Lain-Lain Semua macam Makanan yang berlemak bumbu dan penggunaan santan secukupnya kental, makanan yang digoreng Sumber : Kementerian Kesehatan RI 2011 5. Hal-hal yang perlu diperhatikan: a. Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi. b. Bila disertai dengan darah tinggi dan atau penyakit jantung diberikan pula diet rendah garam. c. Hati-hati dengan minuman atau suplemen berenergi (lebih baik konsultasi ke dokter). DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. Brosur Diet Rendah Purin. http://gizi.depkes.go.id/
wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Rendah-Purin.pdf. Diunduh pada tanggal 12 April 2016 Pukul 15.00 WIB
Julian, Rina. Asam Urat. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-
gdl-rinajulian-6233-2-babii.pdf. Diunduh pada tanggal 19 April 2016 Pukul 20.00 WIB