Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
P174245010025
HALAMAN PERSETUJUAN
Keluarga dengan Berat Badan Balita Dibawah Garis Merah Pada An. Ai Umur
sebagai Laporan Asuhan Kebidanan pada Keluarga dan dinyatakan memenuhi syarat
untuk dipresentasikan.
NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
Kebidanan Keluarga dengan Berat Badan Balita Dibawah Garis Merah Pada
telah diperiksa dan disetujui penguji Laporan Asuhan Kebidanan Keluarga program
Semarang.
NIP. NIP.
Mengetahui :
NIP.
TINJAUAN TEORI GISI BURUK
A. DEFINISI
Berat badan yang berada pada pita warna hijau selalu saja dipresepsikan
dengan gizi baik, sementara berat badan yang berada pada pita warna kuning
merupakan warning (peringatan) kepada ibunya agar lebih berhati-hati jangan
sampai masuk pada berat badan dibawah garis merah atau biasa disebut dengan
BGM, karena apabila anak telah berada di bawah garis merah pada Kartu Menujuh
Sehat (KMS) maka anak balita tersebut bisa cenderung di vonis padahal tidak
demikian telah mengalami gizi buruk. Keadaan ini membuat ibu-ibu balita
mengalami kegelisaan akan masa depan anaknya.
Kartu Menujuh Sehat (KMS) itu hanya difungsikan untuk Pemantauan
pertumbuhan-perkembangan balita dan Promosinya, bukan untuk penilaian status
gizi, sekali lagi bukan untuk pemantauan status gizi.
1) Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah
itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping
ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
4) Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari
rumah sakit.
5) Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori
yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk
proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat
mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan
vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang
baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan
meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan
meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul
masalah intelegensia di kemudian hari.
20 34
8 32 29 25 23
1,5
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
1
Denah Rumah:
2 33
4 5
6 7
8
9
Keterangan :
1. Teras 6. Kamar mandi dan WC
2. Ruang tamu 7. Dapur
3. Kamar 1 8. Dapur tungku
4. Kamar 2 9. Kandang
5. Ruang TV
2) Karakteristik tetangga dan komunitas :
Keluarga tinggal di desa dengan jarak rumah cukup dekat. Sebagian besar
penduduk merupakan penduduk asli setempat. Mayoritas penduduk
bekerja sebagai buruh dan petani. Kegiatan rutin di desa yaitu pengajian
hari jum’at.
3) Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Bp. Juhari sejak menikah sudah tinggal di rumah sendiri.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat:
Keluarga aktif mengikuti kegiatan di desa, baik kegiatan kemasyarakatan
maupun kegiatan keagamaan. Setiap hari seluruh anggota keluarga
berkumpul di sore hari karena Bp. Juhari bekerja dan baru pulang siang
hari. Tidak ada perkumpulan keluarga besar hanya saling kunjung setiap
hari karena jarak yang begitu dekat.
5) Sistem Pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga termasuk KK 3 orang, terdapat seorang balita
yang berumur 1,5 tahun dengan riwayat BGM yaitu selama 3 bulan tidak
ada peningkatan berat badan yang berarti dan cenderung sama sehingga
berada di bawah garis merah. Fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan yaitu uang tabungan keluarga. Tempat berobat
keluarga di Bidan dan Puskesmas yang jaraknya ±2 kilo meter. Alat
transportasi yang dimiliki 1 buah sepeda motor.
D. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga :
Keluarga menggunakan bahasa jawa, komunikasi terjadi setiap saat.
Bentuk komunikasi langsung Jika ada masalah dalam keluarga
diselesaikan dengan musyawarah.
2) Struktur kekuatan keluarga :
Pengambil keputusan utama suami dan setiap keputusan dibicarakan
berdua suami dan. Keluarga jarang sekali berselisih pendapat sehingga
hampir tidak pernah meminta pendapat dari kelurga besarnya.
3) Struktur Peran :
Bp. Juhari sebagai kepala rumah tangga, untuk saat ini sebagai
sumber penghasilan utama dalam keluarga dengan bekerja sebagai
petani dan menjadi pengambil keputusan utama dalam keluarga.
Ny.Friska Dyah sebagai istri yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga sehari-hari, selain itu hanya mengurus anak di rumah.
Lailatus Syifa adalah anak pertama dengan riwayat BGM.
Beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut BGM adalah tidak
diberikan ASI eksklusif dan adanya kandang sehingga memicu
timbulnya beberapa penyakit pada anak sehingga mempengaruhi
pertumbuhan anak.
4) Nilai dan norma keluarga yang berhubungan dengan kesehatan :
Keluarga meyakini bahwa sehat itu penting, maka ketika anggota keluarga
sakit segera berobat ke Bidan atau ke Puskesmas. Serta menjaga
kesehatannya dengan makan makanan bergizi. Mengenai kondisi An.
Lailatus Syifa yang berat badannya di bawah garis merah, ibu hanya
memberikan ASI, nasi, sayur, dan lauk. Dalam hal pemeriksaan kehamilan
dan persalinan, keluarga memilih tenaga dukun tetapi mulai An.Syifa lahir
dan memiliki riwayat BGM, keluarga memeriksakan kesehatan di tenaga
kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga menengah yang dapat
mencukupi kebutuhan keluarga, bahagia dengan kehidupan rumah
tangganya, tidak ada kekerasan dalam rumah tangganya karena keluarga
saling menyayangi satu dengan lainnya.
2) Fungsi sosial :
Interaksi dalam keluarga berjalan baik dan belum pernah terjadi konflik
keluraga maupun konflik dengan tetangga. Keluarga selalu berusaha
membina hubungan baik dengan tetangga, terlibat dalam setiap kegiatan
kemasyarakatan dan keagamaan terutama karena tetangga sekitar adalah
keluarga.
3) Fungsi perawatan kesehatan:
Keluarga mengenal masalah kesehatan yang ada dalam
keluarga yaitu balita BGM yang dialami oleh An. Syifa. Keluarga
selalu memperhatikan kesehatannya, memeriksakan ke tenaga
kesehatan terdekat jika ada yang sakit dan selalu melakukan posyandu.
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan ini dikarenakan
adanya informasi dari tenaga kesehatan saat dilakukan pengkajian
karena awalnya ibu tidak menyadari dan menganggap tidakada
masalah.
Keluarga menunjukkan ketidakmampuan dalam merawat balita
(anak satu-satunya) dan mengambil keputusan mengenai tindakan
yang tepat untuk masalah kesehatan yang dialami An. Syifa. Makanan
yang diberikan An.Syifa memang sangat terbatas karena An. Syifa
susah makan selain itu keluarga juga termasuk dalam sosial ekonomi
yang rendah.
Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit tidak dapat
ditunjukkan oleh keluarga karena kurangnya pengetahuan yang
dimiliki.
Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan rumah yang
sehat, ditunjukkan dengan adanya kandang di dalam rumah yang
jarang dibersihkan dan tidak sesuai dengan syarat kesehatan.
4) Fungsi reproduksi :
Ny. Friska Dyah sedang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan
setelah melahirkan anak pertamanya dikarenakan ingin mengatur jarak
kehamilannya dan diijinkan suami untuk ber-KB.
5) Fungsi Ekonomi :
Keluarga merasa mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan
yang dapat dilihat dari perabotan serta sarana komunikasi yang dimiliki
oleh keluarga meskipun pas-pasan.
Penyajian makanan sehari-hari sangat sederhana apalagi penyajian
makanan untuk anak. Anak sering diberikan makanan yang kurang
bernutrisi misalnya hanya diberikan nasi dan sayur tanpa lauk atau hanya
nasi dan sayur saja. Keluarga kurang memperhatikan nutrisi pada anak.
F. Stres dan koping keluarga:
1) Stressor jangka pendek berupa kecemasaan akan kesehatan dan berat
badan anak terakhir. Selain itu upaya untuk peningkatan berat badan
An.Syifa yang selama 3 bulan ini tidak mengalami peningkatan dan
berada di bawah garis merah. An.Syifa juga susah makan sehingga tidak
terpenuhi kebutuhan gizinya. Keluarga berulang kali meminta saran
tentang apa saja yang mungkin dibutuhkan untuk meningkatkan nerat
badan. Stresor jangka panjang belum bisa diidentifikasikan.
2) Respon keluarga terhadap stressor berupa kecemasan yang
diungkapkan oleh keluarga dengan berulangkali meminta saran kepada
bidan dan dokter terdekat untuk dapat menaikkan berat badan balita
dengan cepat.
3) Strategi koping yang digunakan yaitu dengan rajin memeriksakan
kesehatan ke bidan terdekat dan konsultasi secara rutin mengenai berat
badan An.Syifa.
4) Strategi adaptasi disfungsional : tidak ditemukan strategi negatif
dalam menghadapi stressor.
G. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah tenaga kesehatan dapat
melayani dengan baik dan membantu menyelesaikan msalah dengan baik.
H. Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik Bp. Juhari Ny. Friska Dyah
Umum:
Tekanan darah 120/80 mmHg 110/70 mmHg
Suhu Badan 36,7 0C 36,6 0C
Denyut Nadi 78 x/mnt 80 x/mnt
Respirasi 18 x/mnt 18x/mnt
Status Present :
Kepala :
Rambut dan kulit Bersih,tidak mudah Bersih, tidak mudah
kepala rontok rontok
Simetris, konjungtiva tak
Simetris, konjungtiva tak
Mata pucat, sklera tidak
pucat, sklera tidak ikterik
ikterik
Sekret(-), massa(-), Sekret (-), massa(-),
Hidung
edema(-) edema(-)
Mulut dan Tak ada lesi, tanda Tak ada lesi, tanda radang
tenggorokan radang (-) (-)
Bersih,tak ada Bersih,tak ada
Telinga
radang,pendengaran baik radang,pendengaran baik
Leher :
Kelenjar tyroid Tak teraba Tak teraba
Vena Jugularis Tak ada bendungan Tak ada bendungan
Dada :
Paru-paru Bunyi vesikuler Bunyi vesikuler
Denyut teratur,tak ada Denyut teratur, tak ada
Jantung
suara tambahan suara tambahan
simetris, tak ada benjolan
Payudara simetris
abnormal
Tak ada luka bekas
Tak ada luka bekas
operasi,tak ada nyeri
Abdomen : operasi,tak ada nyeri tekan
tekan area hati dan
area hati dan ginjal
ginjal
Ekstremitas :
Pucat (-),sianosis(-), Pucat (-),sianosis (-),
Atas Capillary refill <2mnt, Capillary refill <2mnt,
fungsi normal fungsi normal
Pucat (-),sianosis (-), Pucat (-),sianosis (-),
Bawah Capillary refill <2mnt, Capillary refill <2mnt,
fungsi normal fungsi normal
b. Perumusan diagnosa
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat balita yang BGM dalam
hal memberikan nutrisi yang seimbang pada anak.
Ketidakmampuan keluarga menjaga kebersihan lingkungan rumah
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya
PHBS.
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat lingkungan rumah dan
sekitarnya berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
karakteristik rumah sehat.
c. Penentuan Prioritas
1. Diagnosa : Ketidakmampuan keluarga dalam merawat balita yang
BGM dalam hal memberikan nutrisi yang seimbang pada anak.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 BGM merupakan
Skala : tidak sehat keadaan tidak sehat dan
jika tidak dilakukan
penanganan yang tepat
maka akan berkembang
menjadi gizi buruk yang
akan menghambat
pertumbuhan anak pada
masa kini maupun yang
akan datang
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 Meskipun sudah
diatasi mendapatkan bantuan
Skala : sebagian dari pihak sosial namun
bantuan tidak seterusnya
akan didapat dan efek
perbaikan akan terlihat
dalam beberapa bulan
kedepan
3 Potensial masalah untuk 1/3 x 1 = 1/3 Karena faktor susah
dicegah makan pada An.Syifa
Skala : Rendah sehingga sulit untuk
memenuhi asupan
gizinya
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 2 Jika BGM tidak segera
Skala :Masalah berat harus ditangani dan ditindak
segera ditangani lanjut akan berisiko
terjadinya gizi buruk
pada balita
Total Skor 4 1/3
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal
Diagnosa Implementasi Evaluasi respon
& Waktu
Tanggal : Ketidakmampuan 1. Mendiskusikan 1. Ibu dapat
9 Maret keluarga dalam dengan keluarga mengulangi apa
2011 merawat balita tentang pengertian yang dijelaskan
Pukul : dengan BGM BGM dan terhadapnya
09.00 akibatnya jika
WIB tidak segera
ditangani yaitu
terjadi kurang gizi
pada anak yang
akan mengganggu
2. Ibu dapat
pertumbuhan dan
mengulangi apa
perkembangan
yang dijelaskan
anak
2. Mendiskusikan terhadapnya dan
tentang cara akan berusaha
memberikan untuk mengatasi
asupan nutrisi yang susah makan
bergizi pada balita pada anak
dengan cara dengan cara
mengajarkan memberikan
memberikan nutrisi makanan pada
pada balita dengan anak sedikit-
porsi 1/3 porsi sedikit tapi
makanan dewasa sering dengan
diberikan 3x sehari jenis makanan
yang terdiri dari yang lebih
nasi, sayur, lauk bervariasi
dan buah juga
memberikan
makanan selingan
2x sehari diantara 3. Ibu mengerti
waktu makan tentang tindakan
bubur kacang bagaimana
hijau, pisang, merawat balita
biskuit, dsb.
3. Mendiskusikan
tentang tindakan
bagaimana
merawat balita
diantaranya
merawat rambut
4. Ibu mengerti
balita dengan
tentang
mencuci rambut
informasi yang
dengan sampo 2-3
kali dalam disampaikan
seminggu, oleh tenaga
menggunting kuku kesehatan
tangan dan kaki tentang nutrisi
anak jika panjang yang baik pada
4. Memberikan
balita
pendidikan
kesehatan tentang
nutrisi yang baik
pada balita
Tanggal : Ketidakmampuan 1. Mendiskusikan 1. Keluarga
9 Maret keluarga menjaga tentang: dapat
pengertian
2011 kebersihan menjelaskan
PHBS
Pukul : lingkungan rumah kembali tentang
pengertian
9.30 berhubungan pengertian PHBS,
rumah tangga
dengan kurangnya pengertian rumah
sehat
WIB pengetahuan Pesan pokok tangga sehat, dan
keluarga tentang kesehatan pesan pokok
pentingnya lingkungan kesehatan
2. Mendiskusikan
PHBS. lingkungan
tentang tindakan 2. Keluarga
Ketidakmampu
untuk menjaga, menyatakan akan
an keluarga dalam
meningkatkan dan melakukan
merawat
melindungi tindakan untuk
lingkungan rumah
kesehatan menjaga,
dan sekitarnya
anggotanya dari meningkatkan
berhubungan
gangguan ancaman dan melindungi
dengan kurangnya
penyakit dan kesehatan
pengetahuan
lingkungan yang anggotanya dari
keluarga tentang
karakteristik kurang kondusif gangguan
rumah sehat. untuk hidup sehat ancaman
(menggunakan air penyakit dan
bersih dan juga lingkungan yang
untuk diminum, kurang kondusif
membuang sampah untuk hidup
pada tempatnya sehat, yaitu:
dan berantas menggunakan air
sarang nyamuk, bersih dan juga
dan membersihkan untuk diminum,
kandang setiap hari membuang
agar terhindar dari sampah pada
sarang kuman). tempatnya dan
berantas sarang
nyamuk, dan
membersihkan
kandang setiap
hari agar
terhindar dari
sarang kuman.
3. Mendiskusikan
tentang 7 indikator 3. Keluarga
PHBS, yaitu dapat
Persalinan oleh menjelaskan
tenaga kesehatan, kembali
pemberian ASI mengenai 7
Eksklusif, indikator PHBS,
penimbangan yaitu Persalinan
balita, cuci tangan oleh tenaga
sebelum makan, kesehatan,
menggunakan air pemberian ASI
bersih, Eksklusif,
menggunakan penimbangan
jamban sehat, balita, cuci
rumah bebas tangan sebelum
jentik. makan,
menggunakan air
bersih,
menggunakan
jamban sehat,
rumah bebas
jentik.
Lampiran
Gb.1 : An. Lailatus Syifa Gb.2 : Keadaan dapur Bp. Juhari