Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan
secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti
seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu,
keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Praktik Profesi Ners Stage Keperawatan
Komunitas, keluarga dan gerontik mahasiswa dapat memiliki
pengalaman dalam memberikan perawatan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan metode atau pendekatan proses keperawatan baik terhadap
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Praktik Profesi Ners Stage Keperawatan
Komunitas, keluarga dan gerontik mahasiswa mampu :
1.2.2.1 Mengkaji kebutuhan kesehatan komunitas.
1.2.2.2 Merencanakan intervensi keperawatan kesehatan komunitas
berdasarkan diagnosis kesehatan komunitas dan kebutuhan
kesehatan utama dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi
(ibu, anak, dan usia lanjut).
1.2.2.3 Melaksanakan keperawatan kesehatan komunitas untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan
sumber yang ada dan potensial serta menggunakan teknik tepat
guna termasuk melakukan rujukan dan menyusun strategi
pendidikan kesehatan.
1.2.2.4 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan data yang berhubungan
dengan tindakan keperawatan kesehatan komunitas.
1.2.2.5 Mengevaluasi pelayanan keperawatan kesehatan berdasarkan
hasil yang diharapkan atau kriteria yang telah ditetapkan.
1.2.2.6 Menghayati peranannya sebagai anggota tim kesehatan dan
bekerja sama secara efektif dan efisien.
1.3 Kegiatan
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Profesi Ners Stage Keperawatan Komunitas dan
keluarga dimulai dari tanggal 05 Maret sampai dengan 12 April 2019
1.3.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan Praktik Profesi Ners Stage Keperawatan Komunitas, keluarga
dan gerontik dilaksanakan di Kabupaten Banjar, di wilayah kerja
Puskesmas, yaitu wilayah kerja Puskesmas Karang Intan 2 dan schedule
kegiatan terlampir.
2.3 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok Khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti: 1) ibu hamil; 2) bayi baru
lahir; 3) balita; 4) anak usia sekolah; serta 5) usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, di antaranya adalah: 1) penderita
penyakit menular, seperti: TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin dan
lainnya; 2) penderita dengan penyakit tidak menular, seperti: penyakit
Hipertensi, diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya: 1)
wanita tuna susila; 2) kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba; 3)
kelompok-kelompok pekerja tertentu; dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya adalah: 1) panti
werdha; 2) panti asuhan; 3) pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental
dan sosial); serta 4) penitipan balita.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling
berinteraksi, saling tergantung, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak
permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik,
maupun kesehatan khususnya.
b. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan. Tujuan dari analisa data adalah sebagai berikut :
(1) Menetapkan kebutuhan komunitas
(2) Menetapkan kekuatan
(3) Mengidentifikasi pola respons komunitas
(4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
JUMLAH SKORE
Sumber daya tempat
Sumber daya waktu
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respons individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah
yang mungkin timbul. Jadi, yang dimaksud dengan diagnosis keperawatan
adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan
masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah
yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran
tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual)
maupun yang mungkin akan terjadi (potensial). Dasar penentuan masalah
keperawatan kesehatan masyarakat antara lain : 1) masalah yang ditetapkan
dari data umum; b) masalah yang dianalisa dari kesenjangan pelayanan
kesehatan. Diagnosis keperawatan mengandung komponen utama yaitu
sebagai berikut :
a. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi:
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
c. Sign atau symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa atau
serangkaian petunjuk timbulnya suatu masalah.
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
sebagai berikut :
1) Dengan rumus PES (Problem + Etiologi + Symptom)
2) Dengan rumus PE (Problem + Etiologi)
Jadi, menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung dua
komponen tersebut di atas, di samping mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3. Partisipasi dan peran serta masyarakat
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan atas respons
komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi
adalah masukan (input) pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian yaitu : a) daya guna; b)
hasil guna; c) kelayakan; serta d) kecukupan. Kegiatan yang dilakukan
dalam penilaian menurut Narul Effendy, 1998 adalah sebagai berikut :
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respons komunitas terhadap program kesehatan.
Macam evaluasi: (1) formatif dan summatif, (2) input, procces, dan output.
Fokus evaluasi adalah :
a) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan.
b) Perkembangan atau kemajuan proses.
c) Efisiensi biaya.
d) Efektivitas kerja.
e) Dampak : apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam jangka
waktu berapa.
: Peran
Masyarakat
: Peran
Perawat
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pada awalnya peran perawat
lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar dari
pada perawat.
Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.
Dalam hasil evaluasi, terdapat tiga kemungkinan yaitu :
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat telah
menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara memperbaikinya atau mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah
baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat
problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-faktor
yang lain yang tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.
3.2 Pengkajian
3.2.1 Data Demografi
Desa Sungai Tabuk Kota adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Sungai Tabuk dengan luas 4,29 km2.
a. Kota/Kabupaten : Banjar
b. Kecamatan : Karang Intan
c. Nama Jalan : Jl. IP. M. Noor
d. Desa : Padang Panjang
e. RT : 1-3
f. RW :-
g. Batas-Batas Wilayah:
- RT 01 : Sungai Landas dan Karang Intan
- RT 02 : Mandiangin Timur
- RT 03 : Desa Sungai Ullin
RT 1 447 36, 6%
RT 2 491 40,2 %
RT 3 283 23,2 %
Total 1221 100%
Tamat PT 10 0,8%
Total 1221 100%
Minum Obat
Jumlah Persentase (%)
TB
Ya 5 71,4 %
Tidak 2 28,6 %
Total 7 100 %
B
Berdasarkan data di atas dari total jumlah penduduk yang
minum obat TB yaitu 5 orang (71,4%).
3.2.3.3. Total Penyakit Hipertensi
Diagnosis
Jumlah Persentase (%)
Hipertensi
Ya 62 19,1 %
Tidak 263 80,9 %
Total 325 100 %
Kartu Jaminan
Jumlah Persen (%)
Kesehatan
Ya 126 38,8 %
Tidak 199 61,2 %
Total 325 100 %
3.1.3.9. Merokok
Merokok Jumlah Persen (%)
Ya (Setiap hari,Sering/kadang-
204 62,8 %
kadang)
b. Sumber Air
c. Jamban Keluarga
Jamban Jumlah KK Persen (%)
Ya 325 100 %
Tidak 0 0%
Total 325 100,0
d. BAB di Jamban
BAB di Jamban Jumlah Persentase
Ya 316 97,2 %
Tidak 9 2,8 %
Total 325 100
Berdasarkan tabel di atas, jumlah sebanyak 316 KK
(97,2%) yang BAB dijamban, sedangkan yang tidak 9 KK
(2,8%).
e. Jenis Jamban
Jenis Jamban Jumlah Persentase
Closet,leher
322 99,1%
angsa/plengsengan
Penggunaan Alat
Jumlah Persen (%)
Kontrasepsi
Ya 183 67,8%
Tidak 97 32,2 %
Total 270 100%
Ya 51 77,3
Tidak 15 22,7 %
Total 66 100
Keterangan
1. Kriteria Penapisan
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Jumlah yang berisiko
C. Besarnya risiko
D. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E. Minat masyarakat
F. Kemungkinan untuk diatasi
G. Sesuai dengan program pemerintah
H. Sumber daya tempat
I. Sumber daya waktu
J. Sumber daya dana
K. Sumber daya peralatan
L. Sumber daya orang
2. Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tingg
SKORING
44
3.7 POA (Planning Of Action)
PLANNING OF ACTION (POA) ASUHAN KOMUNITAS
DI DESA PADANG PANJANG KECAMATAN KARANG INTAN
KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
2 Resiko tinggi Untuk memberi Warga desa KIE - Penyuluhan Kesehatan - RT. 3 Verbal - Warga mengetahui
terjadinya pengetahuan kepada padang tentang bahaya penyakit- bahayanya penyakit-
penularan warga tentang panjang penyakit yang dapat penyakit yang dapat
penyakit akibat penyakit-penyakit RT. 3 disebabkan oleh lalat disebakan oleh lalat
lingkungan penuh yang dapat dan perilaku hidup serta mengetahui dan
lalat b.d disebabkan oleh lalat bersih dan sehat. menerapkan perilaku
Ketidakmampuan dan pentingnya hidup sehat
masyarakat pengelolaan - Penyuluhan Kesehatan
memodifikasi lingkungan bersih dan Demonstrasi tentang
lingkungan dan hidup sehat. cuci tangan dengan
benar
45
3.8 Implementasi Keperawatan
No. Diagnosa Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
1. Risiko tinggi Sabtu, 23 Maret 1. Pemberian pelayanan 1. Evaluasi struktur :
peningkatan 2019 di RT 01 kesehatan gratis : a. Rencana penyuluhan telah dilakukan sehari sebelum acara dilaksanakan.
angka terjadinya dan RT 02 pada Pemeriksaan Tekanan Darah b. Materi penyulu han serta leaflet telah dipersiapkan 1 hari sebelum
hipertensi dan pukul 20.00 2. Penyuluhan tentang persiapan pelaksanaan kegiatan
tubercolusis WITA dan RT 03 Pengertian, penyebab, tanda c. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada masyarakat Desa Padang Panjang
berhubungan pada Pukul 16.00 dan gejala, pencegahan dan di RT 01 dan 02 dirumah warga dan RT 03 di TPA.
dengan WITA. penatalaksanaan pada 2. Evaluasi proses :
Kurangnya hipertensi a. Acara bejalan lancar
pengetahuan 3. Penyuluhan tentang b. 80% peserta yang aktif bertanya terhadap materi penyuluhan.
masyarakat Pengertian, penyebab, tanda c. 98 % peserta mengikuti pemeriksaan tekanan darah.
(merokok) dan gejala, pencegahan dan d. Penyuluhan dilaksanakan di desa Padang Panjang
penatalaksanaan pada 3. Evaluasi hasil :
tuberkolosis a. Warga desa Padang Panjang dapat memahami tentang materi penyakit
4. Penyuluhan tentang bahaya (hipertensi, tuberkolosis dan bahaya merokok) yang diberikan oleh ners
merokok muda
5. GERMAS b. Warga desa Padang Panjang dapat mengetahui Tekanan darah mereka
sehingga dapat dilakukan tindakan selanjutnya
c. Warga desa Padang Panjang memahami tindakan yang dilakukan untuk
mencegah meningkatnya tekanan darah, pencegahan tuberkolosis dan
mengetahui bahaya merokok.
2 Risiko tinggi Sabtu, 23 Maret 1. Penyuluhan tentang bahaya 1. Evaluasi struktur :
terjadinya 2019 RT 03 pada penyakit oleh lalat terkait a. Rencana penyuluhan telah dilakukan sehari sebelum acara dilaksanakan.
penularan Pukul 16.00 penjelasan, siklus lalat, b. Materi penyulu han serta leaflet telah dipersiapkan 1 hari sebelum
penyakit WITA dan penyakit yang ditularkan oleh persiapan pelaksanaan kegiatan
(lingkungan Jum’at, 22 Maret lalat, cara pencegahan dan c. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada masyarakat Desa Padang Panjang
penuh lalat) 2019 SDN penanganan lalat. di RT 03 di TPA dan di SDN Desa Padang Panjang.
berhubungan Padang Panjang 2. Penyuluhan dan demonstrasi 2. Evaluasi proses :
dengan pada pukkul tentang cara cuci tangan 6 a. Acara bejalan lancar
Ketidakmampuan 09.00 WITA langkah b. 85% peserta yang aktif bertanya terhadap materi penyuluhan.
masyarakat c. 97 % peserta mengikuti memahami penjelasan tentang bahaya lalat dan cara
memodifikasi cuci tangan.
lingkungan d. Penyuluhan dilaksanakan di desa Padang Panjang di RT 03 di TPA dan di
SDN Desa Padang Panjang.
3. Evaluasi hasil :
a. Warga desa Padang Panjang RT 03 dapat memahami tentang materi bahaya
lalat yang diberikan oleh ners muda dan siswa SDN Padang Panjang dapat
memahami penjelasan tentang cuci tangan 6 langkah
b. Warga desa Padang Panjang RT 03 dapat melaksakan kegiatan terkait bahaya
lalat dengan cara melakukan pencegahan terhadap bahaya lalat yang
diberikan oleh ners muda dan siswa SDN Padang Panjang dapat melakukan
cuci tangan 6 langkah.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan (Mubarak, 2005).
48
4.2 Diagnosa keperawatan komunitas
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh
pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang
mungkin timbul kemudian. Jadi, diagnosa keperawatan adalah suatu
pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan
yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis
keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan
masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi (potensial)
(Mubarak, 2005).
4.5 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses
dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan
tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau
dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005).
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktek klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 05
Maret sampai dengan 31 Maret 2019 merupakan salah satu program profesi
untuk menghasilkan tenaga perawat yang profesional sesuai dengan
kompetensi yang ditentukan. Sebagai aplikasi nyata dari konsep keperawatan
komunitas, diberikan asuhan keperawatan komunitas kepada masyarakat
Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan.
Dari keempat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh ners
muda, kader dan masyarakat desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaanya tidak
pernah lepas dari aral dan rintangan, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi
dengan baik tanpa mengganggu aktivitas. Secara umum tingkat keberhasilan
praktek klinik keperawatan komunitas adalah 90% dengan antusiasme warga
masyarakat dan peran serta aktif serta bantuan berbagai pihak.
5.2 Saran
5.2.1 Pihak Puskesmas Karang Intan 2
5.2.1.1 Diharapkan lebih meningkatkan pembinaan terhadap
kelompok-kelompok yang terdapat dimasyarakat khususnya
dibidang kesehatan, sehingga apa yang menjadi upaya
Puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
diwilayah kerjanya dapat tercapai dengan baik.
5.2.1.2 Terbukanya kerjasama yang lebih lanjut dengan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
5.2.2 Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar agar lebih meningkatkan
dan memberikan arahan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) kepada masyarakat, khususnya masyarakat Desa Padang
Panjang serta penatalaksanaan terhadap penyakit-penyakit yang
diderita oleh masyarakat khususunya di Desa Padang Panjang.
5.2.3 Masyarakat
Disarankan agar masyarakat rutin dalam memeriksakan kesehatannya
serta menjaga lingkungan agar tetap bersih.
5.2.4 Pihak Pendidikan
5.2.4.1 Dalam proses persiapan memasuki program praktek klinik
keperawatan komunitas yang dibekalkan kepada ners muda
hendaknya terstruktur dan mengintegrasikan keseluruh
konsep keperawatan klinik dengan kondisi lapangan,
sehingga didapatkan kesamaan ide, pendapat, kesepakatan
dan persepsi menuju peningkatan efektifitas pelaksanaan
praktik-praktik dilapangan
5.2.4.2 Untuk meningkatkan, memperluas dan mempermudah
hubungan instansi yang terkait praktik klinik keperawatan
komunitas dengan ners muda, diharapkan adanya kerjasama
antara pendidikan dengan instansi terkait, baik berupa
kontrak waktu atau dalam bentuk yang lain.
5.2.5 Mahasiswa S1 Keperawatan selanjutnya
5.2.5.1 Bekali diri anda dengan konsep keperawatan komunitas dan
keluarga, proses pengorganisasian masyarakat, tehnik
komunikasi dan interaksi sosial
5.2.5.2 Pertahankan kebersamaan dan kerjasama baik antar anggota
kelompok sebagaimana yang telah kami lakukan, sebab itu
modal utama keberhasilan kita.
5.2.5.3 Lakukan analisa situasi lingkungan dari praktik sebelumnya
sebagai wacana dan modal perencanaan selanjutnya.
5.2.5.4 Tunjukan profesionalisme kita sebagai perawat sehingga
memberikan kesan yang membekas bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA