Vous êtes sur la page 1sur 7

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA

Ny.“A” DENGAN KONDILOMA AKUMINATA

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Rabu/27 Juni 2018
Oleh : Reffa Rizkyani Irawan

A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : Ny.A Nama suami : Tn.P
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Anggrek nomor 45, RT.01, RW.01

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ada benjolan yang banyak didaerah alat kemaluannya dan kadang-kadang
terasa nyeri saat jalan dan duduk serta keputihan yang bau dan gatal.

3. Status Perkawinan
Kawin : Ya, satu kali dengan suami sekarang
Usia saat kawin : 21 Tahun
Lamanya : 2 Tahun

4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun Warna : Merah tua
Lamanya : 6 hari Bau : Khas
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut / hari Keluhan : tidak ada
Siklus : 28 hari
Teratur / tidak : teratur
Dismenorrhea : tidak ada
b. Flour albus
Banyaknya : Kadang-kadang ada
Warna : bening
Bau/gatal : bau dan gatal
Lamanya : 3-4 hari
Jumlah : sedikit

5. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Hamil Tahun UK Persalinan Nifas Ket


ke- lahir
Jenis Penolong BB/TB JK H/ laktasi Masalah
Persalinan M
1 2017 aterm normal bidan 3000gr/ Laki H YA Tidak ada
49cm
-laki

6. Riwayat keluarga berencana


Pernah ikut KB : Ya
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : suntik 3 bulan
Lama pemakaian : ± 1 tahun yang lalu
Tempat pelayanan KB : Bidan
Keluhan selama pemakaian : tidak ada

7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah diderita
Mengalami keputihan sejak 2 bulan terakhir
b. Penyakit yang pernah diderita keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami infeksi menular seksual

8. Pola Kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Pola Makan
Frekuensi : 3x sehari
Porsi : 1 piring nasi ditambah lauk pauk
Keluhan : tidak ada

Pola Minum
Frekuensi : +- 7 gelas/hari
Keluhan : tidak ada

b. Pola Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi : 1x sehari Frekuensi : 4-5x/hari
Konsistensi : Lembek warna : Kuning Jernih
Warna : Kecoklatan Keluhan : tidak ada
Keluhan : tidak ada

c. Pola aktivitas
Ibu melakukan aktifitas ibu rumah tangga

d. Pola istirahat
Tidur Siang : +-1 jam
Tidur Malam : +-6 jam

e. Pola seksual
Frekuensi : 2x dalam seminggu
Keluhan : tidak ada

f. Pola personal Hygiene


Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Ganti pakaian dalam : 2x/hari

B. Data Objektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV
TD : 120/70mmhg, N: 80x/m
Suhu : 36,5˚C
RR : 20x/mnt,
BB : 54 kg
TB : 155 cm

Pemeriksaan khusus

Inspeksi
Muka : Tidak ada kelainan, tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip/benjolan
Mulut : simetris, tidak ada kelainan
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar
Dada : Simetris, tidak ada kelainan
Perut : Tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : terdapat benjolan yang banyak divulva yang menyerupai jengger ayam ,
berwarna keabu-abuan dan berbau tidak sedap

Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar thytoid dan vena jugularis
Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Payudara : Tidak teraba massa
Perut : Tidak teraba massa

Auskultasi
Tidak terdengar wheezing/ronchi

C. Data Penunjang
LAB : Tidak dilakukan
Test asam asetat : lesi berubah warna menjadi putih
D. Analisa Data

Diagnosa : Ibu P1 A0 dengan kondiloma akuminata

Masalah : Ibu mengatakan cemas dan tidak nyaman dengan keadaannya

E. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV
TD : 120/70mmhg RR: 20x/m
S : 36˚c N: 80x/m
Inspeksi : Pada genetalia terdapat benjolan yang banyak divulva yang menyerupai
jengger ayam , berwarna keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
Pada pemeriksaan penunjang :
Test asam asetat: lesi berubah warna menjadi putih
2. Beri KIE tentang :
a. Pengertian kondiloma akuminata
Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling
vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Pertumbuhan
jaringan yang bersifat jinak, superfisial, terutama di daerah genitalia (kelamin)
Pertumbuhan nya mula – mula kecil, kemudian cenderung berkelompok dan menyatu
membentuk suatu benjolan yang besar yang menyerupai bunga kol [seperti jengger ayam
atau brokoli].
b. Tanda dan gejala kondiloma akuminata
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada
pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya
(jika tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim
(serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling
anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan
seksual melalui dubur.
Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh
dengan cepat dan bisa memiliki tangkai.
Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaannya yang kasar
memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).
c. Penyebab kondiloma akuminata
Penyakit Menular Seksual disebabkan infeksi virus papiloma human (VPH) tipe 6
dan 11.Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). HPV
tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam). HPV tipe 16, 18,
dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat). HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan
dengan karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin). Masa inkubasi Kondiloma
akuminata berlangsung antara 1-8 bulan (rata-rata 2-3 bulan). VPH (virus papiloma
humanus) masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit, sehingga kondiloma
akuminata sering timbul di daerah yang mudah mengalami trauma pada saat hubungan
seksual. Pada pria, tempat yang sering terkena adalah glans penis, sulkus koronarius,
frenulum dan batang penis, sedang pada wanita adalah fourchette posterior, vestibulum.
d. Cara mengatasi kondiloma akuminata
Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau
pembedahan dengan bius lokal.
Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam
trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan
waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan
sering gagal.
Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil.
Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik.
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
4. Memberikan support mental pada ibu
5. Menanjurkan ibu untuk memeriksakan keadaannya ke dokter
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan pap smear 1 tahun sekali jika memang
seseorang sudah positif terkena kondiloma akuminata sebaiknya dilakukan test pap smear. Test
ini juga dianjurkan bagi wanita paling tidak setiap 1 tahun setelah aktif secara seksual.
EVALUASI
1. Ibu mngerti tentang penjelasan yang diberikan dan bersedia mengikuti semua anjuran yang
telah diberikan
2. Ibu tampak tenang dan bisa menerima keadaannya.

Vous aimerez peut-être aussi