Vous êtes sur la page 1sur 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : GASTRITIS

DI KAMAR 5 RUANG FLAMBOYAN RSUD SOREANG

Praktek Kerja

Di

Rumah Sakit Umum Daerah Soreang

Jl.Alun-alun Utara No.1 Pamekaran Soreang Bandung Jawa Barat – 40912

DISUSUN OLEH

Nama : Kurniasih

NISN : 9991 4398 07

Kompetensi Keahlian : Keperawatan

YAYASAN ADHI GUNA KENCANA BANDUNG

SMK BHAKTI KENCANA SOREANG

Jl.Raya Soreang-Banjaran KM 2 Cipetir Kab.Bandung Tlp.(022) 85871752

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui / Mengesahkan

Laporan Praktek Kerja Industri

Nama : Kurniasih

NISN : 9991 4398 07

Kompetensi Keahlian : Keperawatan

Soreang, April 2017

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU / DI

Selvi Hajah A.Md.Keb Nuh Ali Azkiya S.Kep

Mengetahui,

Kepala sekolah

Hj.E.Susilawati.S.KM., S.Kep., M.Si


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat

perlindunga-Nya saya dapat menyelesaikan dan menyusun laporan Prakerin

(Praktek Kerja Industri) dengan tepat waktu, dan diharapkan dapat menambah

pengetahuan saya sebagai seorang calon perawat agar kedepannya kemampuan

dan pengetahuan saya semakin meningkat.

Dalam proses penyelesaian laporan ini saya mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan

terimakasih kepada yang terhormat :

1. Kedua orang tua saya yang telah mengizinkan dan mendo’akan saya

sehingga saya dapat melaksanakan Prakerin dengan lancar.


2. H.Mulyana SH,M.Pd., M.H.Kes selaku ketua yayasan Adhi Guna kencana.
3. Dr. H. Iping Suripto W,SpA., MH.Kes selaku Direktur RSUD Soreang

yang telah mengizinkan Siswa/Siswi SMK.Bhakti Kencana Soreang

melakukan Praktek Kerja Industri di RSUD Soreang.


4. Ibu Hj.E.Susilawati,S.KM., S.Kep., M.Si selaku Kepala Sekolah.
5. Bapak Dodi Wardhiman. S.Kep. selaku pembimbing di lapangan yang

telah membimbingan saya selama prakerin berlangsung.


6. Ibu Neli Puspitawati, S.Kep.,Ners. selaku guru kaprodik SMK Bhakti

Kencana Soreang.
7. Kepala ruangan dan perawat ruang rawat inap RSUD Soreang yang telah

membantu.
8. Ibu Selvi Hajah A.Md.Keb selaku pembimbing dari sekolah yang telah

membimbing saya selama proses penulisan laporan.


9. Ibu Bapak guru serta Staf SMK.Bhakti Kencana Soreang.

1
10. Ny.R dan keluarga yang telah bersedia bekerja sama dengan saya dan

membantu dalam penyusunan laporan.


11. Rekan-rekan seperjuangan saya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu sayan mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun agar saya dapat menyusun laporan yang lebih

baik untuk kedepannya.

Soreang, April 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

2
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang.......................................................................................1


I.2 Tujuan.....................................................................................................2
I.3 Sistematika Penulisan...............................................................................3

BAB II URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Tempat Praktik.............................................................................4


2.2 Visi, Misi, dan Motto................................................................................7
2.2.1 Visi..................................................................................................7
2.2.2 Misi.................................................................................................7
2.2.3 Motto..............................................................................................8
2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktik..........................................................8
2.4 Kepegawaian..........................................................................................10
2.5 Tata Tertib Tempat Praktik......................................................................11

BAB III URAIAN KHUSUS

3.1 Definis Gastritis......................................................................................13


3.2 Etiologi dari Gastritis..............................................................................13
3.3 PatofisiologisGastritis.............................................................................14
3.4 Tanda dan gejala Gastritis.......................................................................14
3.5 Penatalaksanaan Gastritis.......................................................................15
3.6 Pencegahan Gastritis...............................................................................16

BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN

4.1 Pengkajian..............................................................................................17
4.2 Analisa Data...........................................................................................29
4.3 Diagnosa.................................................................................................30
4.4 Intervensi, Implementasi, dan evaluasi...................................................31

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................................................................................39

3
5.2 Saran-saran.............................................................................................40
5.2.1 Saran Untuk Lembaga Pelayanan................................................40
5.2.2 Saran Untuk Institusi Pendidikan.................................................40

5.2.3 Saran Untuk Pembaca...................................................................40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya

diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada

kalangan mahasiswa. Disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak

teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas

(tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur

pola makannya dan malas untuk makan.(Fahrur, 2009).

Menurut Environment Healt Country Profile World Healt Organization

2016, dikatakan bahwa angka kejadian gastritis di Indonesia sebesar 40,8%.

Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi

dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.

Berdasarkan Data Profil Kesehatan Indonesia terhadap sepuluh penyakit

terbanyak di rumah sakit di Indonesia, pada pasien rawat inap gastritis berada

pada posisi keenam dengan jumlah kasus sebesar 33.580 kasus yang 60,86%

terjadi pada perempuan. Pada pasien pasien rawat jalan gastritis berada pada

posisi ketujuh dengan jumlah kasus 201.083 kasus yang 77,74% terjadi pada

perempuan (Kementrian Kesehatan RI, 2011).

1
2

1.2 Tujuan Penulisan Laporan


1. Mengetahui dan mengkaji asuhan keperawatan pada Ny. R dengan

Gastritis di RSUD Soreang.


2. Mengetahui diagnosa yang timbul pada Nn. R dengan Gastritis di RSUD

Soreang.
3. Menentukan perencanaan tindakan pada Ny. R dengan Gastritis di RSUD

Soreang.
4. Melaksanakan perencanaan tindakan dengan Gastritis di RSUD Soreang.
5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan pada Ny. R dengan Gastritis

di RSUD Soreang.
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan pada Ny. R

dengan Gastritis di RSUD Soreang.

1.3 Sistematika Penulisan Laporan

Pada BAB I menjelaskan mengenai uraian latar belakang, tujuan dari PKL,

tujuan penulisan, dan sistematika pembahasan.


Pada BAB II menjelaskan secara singkat mengenai RSUD Soreang yang

meliputi sejarah, visi, misi, moto, struktur jabatan, kepegawaian dan tata tertib

pegawai.
Pada BAB III menjelaskan mengenai teori Gastritis yang meliputi definisi,

etiologi penyakit, patofisiologis, tanda dan gejala, penatalaksanaan serta

pencegahan terhadap penyakit.


Pada BAB IV menjelaskan mengenai asuhan keperawatan yang dilakukan

kepada Ny. R.
Pada BAB V menjelaskan mengenai rangkuman keseluruhan isi bab III,

kesimpulan yang di dapat dan saran – saran bagi RSUD Soreang,


Daftar Pustaka berisi tentang sumber pengambilan materi yang terdapat dalam

laporan ini.
BAB II

URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Tempat Praktik

Rumah Sakit Umum Daerah Soreang disingkat dengan RSUD Soreang

adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintahan yang berada di wilayah

Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996 dan merupakan

pengembangan dari Puskesmas DTP Soreang dengan dasar surat keputusan

bupati kepala daerah TK.II Bandung nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996

perihal persetujuan prinsip peningkatan Puskesmas DPT Soreang menjadi

rumah sakit kelas D. Pada tahun 1997, RSUD Soreang di tetapkan menjadi

Rumah Sakit Daerah kelas C berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan

RI nomor: 1409/MENKES/SK/XII/1997. Dengan dr.Hj.Siti Sofiah sebagai

Direktur dan pada bulan Agustus 2011 posisi Direktur diganti oleh Dr. H.

Iping suripto W, SpA, MH.Kes yang sampai sekarang masih menjabat sebagai

Direktur RSUD Soreang.

Penetapan susunan organisasi serta pengisian jabatan dilakukan pada bulan

Maret tahun 1999 dan bulan Agustus 2001 berdasarkan Perda no. 13/1998

dan Perda no.7/2001 serta pada tahun 2002 dirubah kembali dengan kenaikan

eselon menurut Perda no.10/2002.

4
5

Pada tahun 2008 melalui Perda no. 5 tahun 2008 terdapat perubahan atas

susunan organisasi serta pengisian jabatan di seluruh Rumah Sakit Umum

Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bandung kemudian perubahan terakhir

melalui Peraturan daerah Kabupaten Bandung nomor 25 tahun 2009 tentang

perubahan atas Peraturan daerah Kabupaten Bandung nomor 5 tahun 2008

tantang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung.

Tugas pokok melaksanakan upaya Kesehatan secara berdayaguna dan

berhasil dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan

serta melaksanakan upaya rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

Sarana fisik/gedung RSUD Soreang terdiri dari (1) Gedung perawatan

terpadu yang digunakan untuk kegiatan kamar operasi, intensive care unit,

instalasi gizi, ruang laundry, instalasi rawat inap, instalasi farmasi, instalasi

pemeliharaan sarana rumah sakit, unit bank darah, (2) Gedung manajemen

dan lantai 1 digunakan untuk instalasi radiologi dan instalasi laboratorium

serta lantai dasar yang digunakan untuk IGD sedangkan lantai 2 dan 3 untuk

kantor serta (3) gedung pelayanan kesehatan terpadu untuk pelayanan

kesehatan rawat jalan.

Kegiatan pelayanan RSUD Soreang sesuai dilaksanakan melalui instalasi-

instalasi. Instalasi pelayanan kesehatan rujukan yang tersedia saat ini adalah :
6

1. Pelayanan rawat jalan :

Klinik kesehatan yang tersedia di RSUD Soreang meliputi :

 Klinik penyakit dalam.

 Klinik kesehatan anak.


 Klinik bedah.
 Klinik obgyn (kandungan dan kebidanan).
 Klinik penyakit saraf.
 Klinik penyakit kulit dan kelamin.
 Klinik rehabilitasi medik.
 Klinik mata.
 Klinik THT.
 Klinik psikiatri.
 Klinik gigi.
 Klinik DOTS.
 Klinik khusus (klinik aster).
 Klinik umum.
 Klinik bedah mulut.
 Klinik orthopaedi.
 Klinik gizi.
 Klinik jantung.

2. Pelayanan rawat inap

Instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang pada

2016 memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap dengan jumlah

211 buah tempat tidur.

2.2 Visi dan Misi RSUD SOREANG :

2.2.1 Visi RSUD Soreang


7

“Mewujudkan rumah sakit umum daerah soreang yang mandiri, unggul,

maju dan berdaya saing serta amanah.”

2.2.2 Misi RSUD Soreang :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia.

2. Memberikan pelayanan kesahatan secara profesional dan paripurna.

3. Meningkatkan pengelolaan manajemen RS secara profesional.

4. Meningkatkan kemitraan dengan institusi terkait dibidang

pelayanan dan pendidikan kesehatan.

5. Meningkatkan kesejahtreraan pegawai.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan nilai nilai religius

dan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).


8

2.2.3 Motto

“ Kepuasan Anda Kepuasan Kami.”

2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktik


9

Susunan organisasi RSUD Soreang,terdiri dari :

1. Direktur.

2. Bagian tata usaha, yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

membawahi :

a) Sub bagian umum dan perlengkapan.


b) Sub bagian kepegawaian dan pengembangan SDM (sumber daya

manusia).
c) Sub bagian program dan kehuman.
3. Bidang kemedikan, yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

membawahi :
a) Seksi pelayanan dan penunjang medik.
b) Seksi rekam medik.
4. Bidang keperawatan, yang melaksanakan tugas dan fungsinya

membawahi :
a) Seksi perawatan inap.
b) Seksi perawatan rawat jalan dan khusus.
5. Bidang keuangan, yang melaksanakan tugas dan fungsinya

membawahi:
a) Seksi mobilisasi.
b) Seksi pengeluaran dan akuntasi.
6. Satuan pengawas intern (SPI).
7. Komite jabatan fungsional, yang meliputi :
a) Komite medik.
b) Staf medik fungsional.
c) Komite keperawatan.
d) Staf keperawatan fungsional.
e) Instalasi.

f) Jabatan fungsional lainnya yang sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2.4 Kepegawaian
10

Jumlah pegawai RSUD Soreang pada awal berdiri tahun 1996 hanya 47

orang, namun semakin kesini jumlah pegawai di RSUD Soreang semakin

berkembang menjadi 493 di tanggal 31 Desember 2016, dengan berbagai

macam latar belakang profesi seperti dokter umum, dokter gigi, dokter

spesialis, para medik keperawatan atau non keperawatan, tenaga kesehatan

lainnya serta tenaga non kesehatan. Berdasarkan status kepegawaian terdiri

darin 324 orang PNS dan 169 orang pegawai NON PNS. Data jumlah tenaga

RSUD Soreang per 31 Desember 2016 dapat di lihat dalam tabel beriku :

Jumlah
No Nama Jabatan
PNS TKK
Tenaga Medis
1 Dr.Spesialis 20 -
2 Dr.Gigi 3 -
3 Dr.Umum 7 -
4 Dokter - 9
Paramedis
1 Perawat 131 58
2 Bidan 16 22
Paramedis Non Perawat
1 Gizi 18 4
2 Farmasi 9 18
3 Laboratorium 8 8
4 Bank Darah 4 -
5 Radiologi 3 3
6 IPSRS 11 -
7 Unit SIM RS - 2
8 Fisioterapi - 1
Tenaga Non Medis
1 Struktural 14 -
2 Adm dan Teknis 80 44
Total 324 169

2.5 Tata Tertib Pegawai/Standar Operasional Prosedur

 Shif pagi dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.
11

 Shif sore dimulai dari pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB.

 Shif malam dimulai dari pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 08.00

WIB.

Jadwal penggunaan seragam bagi tenaga keperawatan di RSUD Soreang

HARI STATUS TENAGA


PNS TKK TKK BARU
SENIN Seragam pemda Seragam putih Seragam putih
kaki
SELASA Seragam pemda Seragam putih Seragam putih
kaki
RABU Seragam hitam Seragam hitam Seragam hitam
putih putih putih
KAMIS Seragam batik Seragam batik Seragam batik
ruangan ruangan ruangan
JUMAT Seragam putih Seragam putih Seragam putih
SABTU Seragam batik Seragam batik Seragam batik
RSUD Soreang RSUD Soreang RSUD Soreang
MINGGU Seragam putih Seragam putih Seragam putih
BAB III

URAIAN UMUM

3.1 Pengertian Gastritis

Gastritis berasal dari dua kata, yaitu GASTER yang berarti lambung, dan

ITIS yang berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah suatu

inflamasi yang terjadi di daerah mukosa lambung yang disebabkan oleh

kuman-kuman.

Adapun pengertian gastritis menurut para ahli, yaitu :

 Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Ilmu bedah, 2007).

 Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi

Sylvia A Price).

 Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer, Arif, 1999).

 Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada

lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999).

3.2 Etiologi Gastritis

Makanan minuman yang dapat merusak mukosa lambung, banyak

mengkumsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein.

Infeksi bakteri terutama sreptococcus, stapylococcus, serta bahan kimia dan

13
14

minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif.

Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berlemak juga dapat

menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres juga dapat

meningkatkan asam lambung.

3.3 Patofisiologis Gastritis

Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi

kemerahan, edema dan meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada

mukosanya saja. Apabila sering mengkonsumsi bahan-bahan yang bersifat

iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat

menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut,

maka akan terjadi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan

jumlah asam lambung. Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang

lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi dari asam lambung.

3.4 Tanda dan Gejala Gastritis

Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual.

Nyeri dapat timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat,

gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi,

sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejang-kejang dan lemah.

Ada pun tanda dan gejala lainnya, yaitu :

1.Mual dan muntah.


15

2. Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum

unsur-unsur yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat, makanan

tercemar toksin stafilokokus ).

3. Pucat.

4. Lemah.

5. Keringat dingin.

6. Nadi cepat.

7. Nafsu makan menurun secara drastis.

8. Suhu badan meningkat.

9. Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar.

10. Timbul rasa nyeri pada abdomen bagian kiri bawah.

3.5 Penatalaksanaan Gastritis

 Selama masa akut : istirahat 1 – 2 hari.


 Mengatur diet : lembek dan tidak pedas.
 Mengganti cairan tubuh melalui intravena.
 Beri antimetik :psimpesan.
 Beri analgetik dan anti inflamasi.
 Terapi infus D5 %.
16

3.6 Pencegaha Gastritis


Ada pun cara yang dapat dilakukan guna mencegah penyakit gastritis, antara

lain yaitu :

1. Makan yang teratur.

2. Hindari alkohol.

3. Makan dalam porsi kecil dan sering.

4. Menghindari stress.

5. Mengunyah 32 kali.

6. Menghindari rokok.
BAB IV

URAIAN KHUSUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R

DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : GATRITIS

DI KAMAR 5 RUANG FLAMBOYAN RSUD SOREANG

4.1 Pengkajian

Tanggal masuk : 12-02-2017

Tanggal pengkajian : 13-02-2017

No.medrec : 582534

Diagnosa : Gastritis

A. Identitas klien

Nama : Ny.R

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 37 tahun

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status perkawinan : Sudah menikah

Suku bangsa : Sunda/Indonesia

Agama : Islam

17
18

Alamat :Sadu kidul soreang, RT02 RW09

Kab.Bandung

Ruangan : Flamboyan

Diagnosa medis : Gastritis

B. Penanggung jawab klien

Nama : Tn.B

Umur : 41 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMA

Alamat : Sadu kidul Rt 02 / Rw 09

Hub.Dengan klien : Suami

C. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama : Nyeri pada bagian abdomen kiri bawah.

b. Riwayat penyakit sekarang

Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri pada bagian abdomen kiri

bawah. Rasa nyeri berkurang jika klien beristirahat dan akan

bertambah nyeri jika klien beraktifitas atau makan secara berlebih.

Rasa nyeri datang secara mendadak namun sering disertai dengan

mual muntah.

c. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan bahwa sebelumnya klien belum pernah di rawat

di rumah sakit.
19

d. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit menular dan penyakit keturunan juga alergi.

D. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Composmentis

Penampilan : Klien terlihat lemas dan pucat

Tanda-tanda vital : TD : 120 / 90 mmHg

N : 100x / menit

R : 24x / menit

S : 36,5oC

2. Pengkajian Head To Toe

a. Kepala

Ukuran kepala normal, bentuknya proporsional, warna

rambut hitam, distribusi merata, kebersihan kepala bersih,

tidak ada massa dan perdarahan.

b. Muka

Bentuk wajah proporsional dengan mata simetris, hidung

proporsional dengan keadaan lubang hidung simetris, ekspresi

wajah terlihat lemas, wajah tampak pucat dan tidak ada sinus

wajah.
20

c. Mata

Bentuk kedua mata simetris, kedua alis mata simetris

berada diatas mata, kedua bulu mata simetris dengan distribusi

yang merata, skela mata berwarn putih, kedua konjungtiva

berwarna merah muda tidak anemis, kedua pupil isokor dengan

reflek pupil yang normal, klien dapat membaca tanpa

menggunakan kacamata, tidak ada lingkaran hitam dibawah

mata dan tidak ada tekanan intraokuler pada kedua bola mata.

d. Hidung

Bentuk hidung proporsional dengan lubang hidung simetris,

tidak ada pembengkakan, tidak ada sekret, tidak ada nyeri

tekan pada area hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung,

pasage udara normal dan fungsi penciuman normal.

e. Mulut

Jumlah gigi 24, tidak ada lubang gigi dan tidak ada caries

gigi, mukosa mulut tidak bau, bibir lembab dan tidak ada ulkus

dan massa, warna lidah normal dengan keadaan yang bersih,

tidak ada pembesaran pada tonsil, letak uvula normal, fungsi

pengecapan normal.

f. Telinga

Bentuk kedua telinga simetris, pina sejajar dengan sudut

mata, tidak ada cerumen, tidak terdapat benjolan pada kedua

area telinga, fungsi pendengaran baik.


21

g. Leher

Bentuk leher proporsional, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

pembesaran pada kelenjar tiroid, letakl trachea berada di

tengah, vena jugularis dan kelenjar getah bening tidak terjadi

pembesaran.

h. Dada dan paru-paru

Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan,

vocal premitus normal, bunyi pernafasan normal, pernafasan

normal dan tidak sulit bernafas.

i. Mamae dan axila

Kedua bentuk mamae simetris, tidak ada lesi dan

kemerahan pada kedua mamae dan axila, tidak ada massa pada

kedua mamae dan axila, tidak terdapat nyeri tekan pada kedua

mamae dan axila.

j. Jantung

Tidak terjadi pembesaran jantung, saat di auskultasi

terdengar bunyi jantung S1 & S2, frekuensi jantung normal.

k. Abdomen

Abdomen rata tidak terdapat striae gravidarum, saat di

tekan tidak ada massa / benjolan, terdapat nyeri tekan pada

daerah kiri bawah, turgor kulit baik, bunyi bising usu 9x /

menit.
22

l. Ekstremitas atas

Bentuk simetris, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri, fungsi

refleks dan sensorik normal (dapat membedakan nyeri,

sntuhan, dan panas dingin), persendian dapat digerakan dengan

lancar tidak kaku dan tanpa ada rasa nyeri saat digerakan,

tangan kiri terpasang infus, kekuatan otot 4 (keduan tangan

dapat di angkat dan dapat menahan beban).

4 4

m. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri, fungsi

refleks dan sensorik normal (dapat membedakan nyeri,

sentuhan, panas dan dingin), persendian dapat digerakan

dengan lancar tidak kaku dan tanpa ada rasa nyeri saat

digerakan, kekuatan otot 4 (kedua kaki dapat di angkat dan

dapat menahan beban).

4 4
23

n. Genetalia
Klien tidak mau dilakukan pemeriksaan pada bagian

genitalia nya. Namu, klien mengatakan bahwa daerah genetalia

klien bersih dan tidak ada luka.


o. Anus
Klien tidak mau dilakukan pemeriksaan pada bagian anus.

Namu, klien mengatakan di daerah anus tidak terdapat

hemoroid dan tidak ada luka.

E. Pola aktivitas sehari-hari sebelum dan saat sakit sehari-hari sebelum

dan saat sakit

Aktivitas Sebelum masuk RS Saat Sakit


Makan :

a.Frekuensi 3x sehari 3x sehari, namun hanya

menghabiskan ¼ porsi

setiap pemberian makan.

b.Nafsu makan Normal Menurun

c.Diet Tidak ada Makanan yang halus dan

lembut

d.Makanan Tidak ada Penambahan jumlah

tambahan asupan nutrisi

Tidak boleh memakan

e.Makanan alergi Tidak ada makanan yang keras dan

padat
Minum :
24

a.Jenis Air putih Air putih


1
b.Frekuensi 1-2 liter/hari /2 – 1 liter/hari
Pola eliminasi BAK :

a.Frekuensi 5x sehari 4x sehari

b.Warna Bening Kuning

c.Bau Tidak menyemgat Tidak menyengat

d.Keluhan Tidak ada Tidak ada

e.Penggunaan Tidak ada Tidak ada

pencahar
Pola eliminasi BAB :

a.Frekuensi Sehari 1x 3hari 1x

b.Warna Kuning kecoklatan Kuning pucat

c.Bau Tidak menyengat Tidak menyengat

d.Keluhan Tidak ada Bab dirasakan jarang dan

tidk teratur

e.Penggunaan Tidak ada Tidak ada

pencahar
Pola personal

Hygiene :

a.Mandi 2x sehari 2x sehari

b.Oral hygiene

-waktu Pagi, siang dan malam Pagi dan malam


25

-frekuensi 3x sehari 2x sehari

c.Potong kuku 3hari sekali Belum pernah

Pola istirahat & tidur :

a.Lama tidur 6-10 jam/hari 6-10 jam/hari

b.Waktu

-siang 2jam(13.00-15.00) 1 jam/hari atau tidak

pernah tidur siang

-malam 9jam(20.00-05.00) 9jam (20.00-05.00)

c.Kebiasaan Lampu harus terang Lampu harus terang

d.Kesulitan dalam

tidur

-menjelang tidur Tidak ada Tidak ada


-sering terbangun Tidak ada Tidak ada

-merasa tidak Tidak ada Tidak ada

nyaman setelah

bangun tidur
26

Pola aktivitas dan

latihan :

a.Kegiatan dalam Beraktivitas seperti Sedikit sulit untuk

pekerjaan biasanya beraktivitas

b.Kegiatan waktu Bermain bersama Tidak ada

luang anak-anak atau suami

c.Keluhan dalam Tidak ada Ada tapi tidak terlalu berat

beraktivitas

d.Olahraga 2x dalam seminggu Tidak pernah

e.Keterbatasan

dalam hal

-mandi Tidak ada Ada

-menggunakan Tidak ada Ada

Pakaian
Pola kebiasaan yang

Mempengaruhi

Kesehatan :

a.Merokok Tidak Tidak

b.Minuman keras Tidak Tidak

-frekuensi

-jumlah lama

Pemakaian

c.Ketergantungan Tidak Tidak

obat
27

F. Data psikososial
Riwayat psikososial-spiritual
a. Support system : klien mengatakan bahwa dukungan keluarga baik

terbukti dengam adanya keluarga pasien dan rekan kerja yang

menunggu dan menjenguk, hubungan klien dengan tenaga

kesehatan baik terbukti dengan kliem terlihat dapat kooperatif pada

saat dilakukan tindakan.


b. Komunikasi : Klien tidak mengalami kesulitan berbicara,

komunikasi dan interaksi klien dan keluarga klien sangat baik

kepada perawat, tenaga kesehatan lainnya, dan orang/klien lain

terbukti dengan seringnya klien berbincang dan bercanda dengan

klien lain.
c. Sistem nilai kepercayaan : Klien mempercayai kalau sakitnya

merupakan cobaan dari Tuhan dan juga merupakan dampak dari

pola hidupnya yang kurang baik.


d. Konsep diri
- Peran diri : Klien adalah seorang ibu dan istri.
- Ideal diri : Klien dan keluarga berharap segara

sembuh.dan kembali seperti biasanya.


- Identitas diri : Klien adalah seorang ibu.
- Harga diri : Klien tidak merasa malu atas penyakit yang

dideritanya.
Lingkungan
a. Rumah
- Kebersihan : Klien mengatakan rumahnya bersih dan

rapi.
- Polusi : Rumah Klien berada di daerah padat

penduduk dan polusi yang cukup tinggi.


28

- Bahaya : Rumah klien berada di lingkungan yang

tidak berbahaya.
G. Data Penunjang
Terapi Obat

No
Nama obat Dosis Cara pemberian

1. D5% 40gtt/mnt Iv

Ranitidine 2x1 Oral


2.
Cefotaxime 2x1 Oral
3.
4. Omeprazole 1x1 Inject
5.
Sucralfate 2x1 Oral

4.2 Analisa Data

DATA MASALAH
DS :

- Klien mengeluh nyeri Gangguan rasa nyaman : nyeri.

dibagian abdomen bagian kiri

bawah.

DO :

- Klien tampak meringis

kesakitan.

- Skala nyeri 7 (0-10).

- TD : 120/90 mmHg

- N : 100 x/menit
29

- R : 24 x/menit

- S : 36,5o C
DS :

 Keluarga klien mengatakan Gangguan pemenuhan pola nutrisi.

bahwa klien mengalami

penurunan nafsu makan.

 Klien mengeluh mual dan

muntah jika diisi makanan.

DO :

 Klien tampak lemas karena

pemenuhan nutrisi tidak

terpenuhi.

 Klien hanya menghabiskan

¼ bagian dari porsi makan

yang diberikan.

4.3 Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya peradangan

pada mukosa lambung ditandai dengan klien megeluh nyeri pada

abdomen bagian kiri bawah dengan skala 7 (0-10).


2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan adanya mual muntah.


4.4 Intervensi, Implementasi, Dan Evaluasi

Nama : Ny. R No. RM : 582534

Umur : 37 Tahun Diagnosa medis : Gastritis

Perencanaan
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan - Observasi tanda-tanda Tanggal : 13-02-2017 Tanggal : 14-02-2017

nyaman : nyeri tindakan keperawatan vital Pukul : 15.30 Pukul : 15.30

berhubungan selama 2x24 jam - Anjurkan klien untuk - Menganjurkan S : Klien mengatakan

dengan adanya diharapkan nyeri banyak istirahat klien untuk banyak nyeri berkurang.

peradangan pada berkurang, dengan istirahat O : - Klien nampak

mukosa lambung kriteria hasil : - Mengajarkan klien tidak terlalu meringis.

- Sudah tidak terasa - Ajarkan klien relaksasi untuk relaksasi - Skala nyeri 1-2.

nyeri lagi. dan distraksi dan distraksi - TTV

31
- Memberikan S : 36,3oC

- Beri klien kompres air kompres air hangat N : 85x/menit

hangat - Memberikan obat R : 20x/menit

- Kolaborasi dengan antiperadangan, TD : 120/90mmHg

dokter dan perawat Sucralfate, oral A : Masalah belum

dalam pemberian obat teratasi.

antiperadangan P : Lanjutkan

Sucralfate , 2x1 (oral) intervensi.


2. Gangguan Setelah dilakukan Tanggal : 13-02-2017 Tanggal : 14-02-2017

pemenuhan tindakan keperawatan Pukul : 15.30 Pukul : 15.30

kebutuhan nutrisi selama 2x24 jam  Beri makan klien  Memberi S:

kurang dari diharapkan nafsu makan sedikit tapi sering makan klien sedikit  klien

kebutuhan tubuh bertmbah, dengan demi sedikit tapi mengatakan

berhubungan kriteria hasil : sering. nafsu makan

dengan adanya  Nafsu makan  Memberi makan sedikit

32
mual muntah. bertambah  Beri makanan dalam klien dalam bertambah.

 Mual dan muntah keadaan hangat keadaan makanan  Klien

berkurang yang masih hangat mengatakan

 Makan habis 1 porsi  Memberi makanan masih

 Beri makanan yang kepada klien merasakan mual

halus dan lembut makanan yang halus dan muntah.

dan lembut O:

 klien terlihat

tidak terlalu

lemas lagi

karena asupan

nutrisi mulai

terpenuhi.

 Klien sudah bisa

33
menghabiskan

½ porsi makan.

A : masalah belum

teratasi

P : Lanjutkan

intervensi

No. Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi

34
Tujuan Intervensi
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan - Observasi tanda-tanda Tanggal : 14-02-2017 Tanggal : 15-02-2017

nyaman : nyeri tindakan keperawatan vital Pukul : 15.30 Pukul : 07.30

berhubungan selama 2x24 jam - Anjurkan klien untuk - Menganjurkan S : Klien mengatakan

dengan adanya diharapkan nyeri banyak istirahat klien untuk banyak sudah tidak terasa nyeri

peradangan pada berkurang, dengan istirahat lagi.

mukosa lambung kriteria hasil : - Ajarkan klien relaksasi - Mengajarkan klien O : - Klien sudah

- Sudah tidak terasa dan distraksi untuk relaksasi nampak tidak meringis.

nyeri lagi. dan distraksi - Rasa nyeri sudah

- Beri klien kompres - Memberikan hilang.

air hangat kompres air hangat - TTV

- Kolaborasi dengan - Memberikan obat S : 36,3oC

dokter dan perawat antiperadangan, N : 85x/menit

dalam pemberian obat Sucralfate, oral R : 20x/menit

antiperadangan TD : 120/80mmHg

35
Sucralfate , 2x1 (oral) A : Masalah sudah

teratasi

P : Intervensi dihentikan.
2. Gangguan Setelah dilakukan Tanggal : 14-02-2017 Tanggal : 15-02-2017

pemenuhan tindakan keperawatan Pukul : 15.30 Pukul : 08.00

kebutuhan nutrisi selama 2x24 jam  Beri makan klien  Memberi S:

kurang dari diharapkan nafsu makan sedikit tapi sering makan klien sedikit  klien

kebutuhan tubuh bertmbah, dengan demi sedikit tapi mengatakan

berhubungan kriteria hasil : sering. nafsu makan

dengan adanya  Nafsu makan  Beri makanan dalam  Memberi makan sudah

mual muntah. bertambah keadaan hangat klien dalam bertambah.

 Mual dan muntah keadaan makanan  Klien

berkurang yang masih hangat mengatakan

 Makan habis 1 porsi  Memberi makanan sudah tidak

 Beri makanan yang kepada klien merasa mual dan

36
halus dan lembut makanan yang muntah lagi.

halus dan lembut O:

 klien terlihat

tidak lemas lagi

karena asupan

nutrisi sudah

terpenuhi.

 Klien sudah bisa

menghabiskan 1

porsi makan.

A : masalah sudah

teratasi

P : Intervensi

dihentikan

37
.

38
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) seperti saya ini, pasti

akan mengalami dan menjalani yang namanya Prakerin. Semua siswa SMK

wajib mengikuti kegiatan prakerin ini karena memang sudah merupakan

ketentuan dari pihak sekolah.


Pengkajian merupakan mutlak yang harus dilakukan dalam

memberikan asuhan keperawatan untuk memeproleh data-data yang aktual.

Pada tahap ini perlu terjalin hubungan saling percaya antara tim medis

dengan klien maupun keluarga, sehingga dalam melakukan proses

keperawatan akan adanya kerja sama dan dapat menerima perawat dengan

baik. Pengkajian adalah hal yang paling penting untuk mendapatkan serta

memperoleh data yang objektif. Dalam hal ini tidak semua data – data serta

masalah yang timbul dalam tinjauan teoritis, akan muncul pada Ny. R begitu

pula dengan diagnosa yang ditemukan pada Ny. R tidak seperti tinjauan

teoritis. Perencanaan yang kami buat pun harus di sesuaikan dengan

diagnosa yang timbul pada saat melakukan pengkajian. Pelaksanaan di

lakukan sesuai dengan perencanaan yang di buat. Dari hal itu kami dapat

mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di

ruang flamboyan 51 RSUD Soreang.

39
40

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Lembaga Pelayanan.

Kepada instansi yang dikunjungi hendaknya lebih sering

memberikan bimbingan kepada siswa/siswi mengenai praktek dan

fasilitas-fasilitas yang ada agar lebih jelas lagi dan siswa/siswi dapat

lebih mengerti. Kebersihan rumah sakit hendaknya ditingkatkan

kembali agar lebih bersih sehingga pasien dan yang lainnya lebih

nyaman lagi. Untuk perawat rumah sakit hendaknya lebih ramah dan

tamah lagi kepada pasien dan bina hubungan yang lebih baik lagi

dengan siswa/siswi.

5.2.2 Saran Untuk Institusi Pendidikan.

Kepada instansi sekolah hendaknya memberikan waktu yang lebih

lama lagi untuk melaksanakan prakerin dan lebih mempertimbangkan

kembali tempat untuk prakerin yang lebih baik dan lebih strategis lagi.

5.2.3 Saran Untuk Pembaca

Kepada pembaca hendak memberikan saran dan kritiknya sehingga

saya dapat membuat laporan atau makalah lebih baik lagi kedepannya.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi

pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Nuzulul. (2015, 20 Januari). Asuhan Keperawatan Gastritis. Diperoleh 1 Maret 2017, dari
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35839-Kep-Pencernaan-Askep-
Gastritis.html.

TickaPinkyblogspot. (2016, 12 Desember). AsKep dengan Gastritis. Diperoleh 3 Maret


2017, dari http://ticka-pinky.blogspot.co.id/2011/10/asuhan-keperawatan-dengan-
GASTRITIS.html.
JournalUnair. (2014, 18 Agustus). Memahami gastritis. Diperoleh 3 Maret 2017, dari
http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-BIKKK_vol%2020%20no
%203_des%202008_Acc_2.pdf.

NewsPaperblogspot. (2016, 2 Juni). Askep pada tnd dengan gastritis. Diperoleh 30


Maret 2017, dari http://newsners.blogspot.co.id/2014/12/asuhan-keperawatan-
pada-tna-dengan.html?m=1.

Vous aimerez peut-être aussi