Vous êtes sur la page 1sur 40

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE

FISIOLOGI PADA NY “M” DI RUANG BERSALIN

RSUD KOTA KENDARI

Nomor Register : 116270


Tanggal masuk : 17/09/2016 jam 06.45 wita
Tanggal pengkajian : 17/09/2016 jam 09.25 wita
Nama pengkaji : ASNI

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR


A.IDENTITAS DATA DASAR

Nama : Ny “ M” / Tn “ K “

Umur : 30 tahun / 40 tahun

Suku : Bali / Bali

Agama : Hindu / Hindu

Pendidikan : S1 / S1

Pekerjaan : IRT / Swasta

Alamat : Landona / Landona

Lama Menikah : ± 6 tahun

B.DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS

Seorang perempuan berusia 30 tahun hamil ke dua datang ke rumah sakit dengan

keluhan nyeri perut tembus belakang di sertai pengeluaran lendir bercampur darah
sejak tanggal 17-09-2016 pukul 06.00 wita, ibu memperkirakan usia kehamilannya ±

9 bulan. HPHT 6-09-2015

1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
- Menarche : 1 tahun
- Siklus : 28-30 hari
- Lamanya : 5-7 hari
- Banyaknya : 2 kali ganti pembalut sehari
- Dismenorhea : Tidak
b. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu.
Tanggal Umur Jenis Anak Nifas
No Penolong
Partus Kehamilan Partus JK BB PB ASI Penyulit

3.200
1. 2012 9 bulan Normal bidan ♂ 49 + -
gram

c. Riwayat kehamilan sekarang : GIIPIA0


-HPHT : 6-12-2016

-Gerakan : Di rasakan sejak umur kehamilan 16 minggu

-Keluhan hamil muda : Mual muntah

-Pemeriksaan kehamilan :Normal

-Imunisasi TT :-TT1 pada usia kehamilan 20 minggu

-TT2 pada usia kehamilan 28 minggu

-Obat yang di konsumsi : Tablet Fe, Vit.C, Kalk


2. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat ginekologi seperti infertilitas, massa, benjolan
dan bekas operasi.
3. Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi aseptor KB.
4. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang lalu seperti Asma, Hepatitis B,
Jantung, Diabetes Mellitus, Hpertensi dan penyakit Jantung.
5. Pola nutrisi
a. Frekuensi makan : 3 kali sehari
b. Frekuensi minum : 7 – 8 gelas/hari
c. Pantang makan : Tidak ada
6. Pola eliminasi
a. BAK
1. Frekuensi : 2 – 3 kali sehari
2. Warna : Kekuningan
3. Bau : Khas amoniak
4. Masalah : Tidak ada
b. BAB
1. Frekuensi : 1 – 2 kali sehari
2. Konsistensi : Lunak
3. Masalah : Tidak ada
7. Pola tidur
a. Malam : ± 8 jam sehari (21.00 – 05.00 Wita)
b. Siang : ± 2 jam sehari (13.00 – 14.00 Wita)
c. Masalah : Tidak ada
C.DATA SOSIAL

a. Dukungan suami : Suami sangat menunggu kelahiran bayinya


b. Dukungan keluarga : Keluarga sangat mendukung persalinan ibu.
c. Masalah : Tidak ada

D.PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 17-09-2016 Pukul 09.30 Wita


TP : 02-08-2016
1.Keadaan umum ibu baik

2.BB : 52 kg

3.TB : 155 cm

4.Tanda – tanda vital

TD : 120 / 80 mmHg

N : 80x / menit

S : 36,50C

P : 20x / menit.

5.Kepala

Rambut ikal, hitam dan bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe dan tidak ada
benjolan.
6.Wajah
Eksperesi wajah meringis saat ada kontraksi, tidak ada oedema, tidak ada
Cloasma Gravidarum.
7.Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
8.Hidung
Lubang hidung simetris kiri kanan, tidak ada pengeluaran secret, penciuman
baik.
9.Mulut
Bibir lembab, tidak ada sariawan, tidak ada caries dan tidak ada gigi tanggal.
10.Telinga
Simetris kiri dan kanan, daun telinga berbentuk normal, tidak ada pengeluaran
secret, pendengaran baik.
11.Leher
Tidak ada pelebaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
12.Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada benjolan, sudah ada
pengeluaran ASI, nampak hyperpigmentasi aerola mammae.
13.Abdomen
a.Inspeksi
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak linea nigra dan striae
albikans, tidak ada luka bekas operasi
b.Palpasi
- Tonus otot perut : tampak tegang

- TFU : 38 cm

- Lingkar perut : 88 cm

- Leopold I : 3 jari bawah px

- Leopold II : punggung kiri

- Leopold III : presentase kepala

- Leopold IV : kepala sudah masuk PAP Auskultasi DJJ


a. Auskultasi
- Irama kuat dan teratur, frekuensi 138x /menit

- TBJ : 30 x 38 = 2.490 gram.

14.Genetalia luar
Tidak ada varises dan oedema, pengeluaran pervaginam tampak pengeluaran
lendir bercampur darah
15.Anus
Tidak ada hemoroid dan oedema
16.Eksterimitas
Kaki dan tangan simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda, tidak ada
oedema dan varises, reflex patella (+)/(+)
17.Data penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
18. Pemeriksaan dalam tanggal 17-09-2016 pukul 09.40 wita ( VT I )Dinding

vagina elastis, portio tipis, pembukaan 7 cm, ketuban utuh, presentase kepala,

posisi UUK kanan depan, penurunan kepala hodge III, tidak ada molase,

kesan panggul normal, pelepasan lendir bercampur darah.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


G2P1A0 umur kehamilan 40 minggu 5 hari, inpartu kala 1 fase aktif, keadaan umum
ibu dan janin baik
1. G2P1A0
Dasar
DS : Ibu mengatakan hamil ke dua, melahirkan satu kali dan tidak pernah
keguguran.
DO : Tonus otot perut tampak renggang dan terdapat linea nigra dan striae livide
Analisis dan Interprestasi
-Pada pemeriksaan fisik tonus otot tampak renggang karena sudah pernah
mengalami peregangan sebelumnya.
-Linea nigra timbul sebagai akibat tingginya kadar MSH (Melanocyte Stimulating
Hormone) yang di hasilkan oleh hipofisis anterior akibat pengaruh hormon selama
kehamilan sehingga linea alba pada garis tengah abdomen bertambah
hiperpigmentasinya. (Ary Sulistyawati,2010:65)
2. Umur kehamilan 40 minggu 5 hari
Dasar
DS : Ibu mengatakan HPHT : 06-09-2015
DO : - TP : 13-09-2016
- Palpasi Leopold I TFU 3 jari bawah px
Analisis dan Interprestasi
Untuk tafsiran persalinan dan umur kehamilan di gunakan rumus Neagle dan
cara manual (menghitung) yaitu HPHT +7-3+1, sehingga dari HPHT tanggal 06-09-
2015 sampai dengan tanggal kunjungan 13-09-2016, maka masa gestasinya yaitu 40
minngu 5 hari, dan TFU sesuai umur kehamilan yaiti 3 jari dibawah prosesus
xhypodeus karena dipengaruhi oleh masuknya kepala pada PAP.(Ary
Sulistyawati,2009:53)
3. Inpartu kala 1 fase laten
Dasar
DS : Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir
bercampur darah
DO : - Kontraksi uterus 2 kali dalam 10 menit, durasi 25 detik.
- Tampak pengeluaran lendir bercampur darah dari vulva.
- VT : Dinding vagina elastis, porsio tipis, pembukaan 5 cm, ketuban positif,
presentase kepala, posisi UUK kanan depan, tidak ada molase, penurunan
kepala hodge III, kesan panggul normal, pengeluaran lendir bercampur
darah.
Analisis dan Interpretasi
Nyeri yang timbul berasal dari his persalinan pada akhir kehamilan. Janin mulai
memproduksi hormon yang menstimulasi mulainya persalinan yang di sebut hormon
oksitosin dan prostaglandin. Persalinan terjadi karena adanya faktor yang berasal dari
ibu dan janin. (Saifuddin ,2009:181)
4. Keadaan umum ibu dan janin baik
Dasar
DS : Ibu merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 16 minggu sampai
sekarang.
DO : - Kesadaran composmentis
- Wajah tidak pucat
- TTV
TD : 120/80 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,5oC
- DJJ (+) 148x/menit

Analisis dan Interpetasi


Menurut metode pemeriksaan fisik head to toe, tanda-tanda vital ibu dalam batas
normal, tidak ada oedema di wajah dan ibu dapat berkomunikasi dengan baik
terhadap bidan serta DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi dalam
batas normal dan pergerakan janin di rasakan oleh ibu. Hal ini menandakan bahwa
keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik.(Ary Sulityawati,2010:138)
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.

LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera/kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


Tanggal 17-09-2016 pukul 09.45 wita
A. Tujuan
1. Keadaan umum ibu dan janin baik
2. Persalinan dapat berlangsung normal
3. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang di rasakanakibat kontraksi uterus.

B. Kriteria keberhasilan
1. TTV ibu dan DJJ janin dalam batas normal
TD : 100/80-120/90
N : 60-100 x/menit
S : 36,5-37,5 oC
P : 16-24 x/menit
DJJ : 120-160 x/menit
2. Tidak ada tanda gawat janin
3. Ibu mengetahui fisiologis nyeri berdasarkan penjelasan bidan
C. Rencana Tindakan
1. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
Rasional : Meningkatkan hbungan saling percaya antara petugas dan klien
sehingga memungkinkan klien untuk mengungkapkan masalah
yang di rasakan
2. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui dan tidak takut dengan tindakan yang
kita lakukan dan ibu mau bekerja sama
3. Observasi TTV, kontraksi uterus, DJJ dan nadi setiap 30 menit
Rasional : TTV merupakan salah satu indikator untuk menilai bahwa ibu
dalam keadaan baik, kontraksi uterus yang baik dapat
menggambarkan keadaan kemajuan yang bai dalam persalinan dan
pemeriksaan DJJ untuk mengetahui kondisi janin, nadi merupajan
salah satu indicator untuk menilai bahwa ibu dalam keadaan baik.
4. Ajarkan pada ibu cara relaksasi untuk mengurangi rasa sakit
Rasional : Saat terjadi kontraksi kuat, kontraksi tersebut akan berkurang
dengan pengaturan nafas saat ekspirasi melalui mulut.
5. Ajarkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau berjalan – jalan disekitar
tempat tidur
Rasional : Dengan rnemilih posisi yang diinginkan ibu dapat membuat ibu
merasa lebih nyaman dan berjalan-jalan disekitar tempat tidur
dapat mempercepat penurunan kepala dan kontraksi uterus
semakin adekuat.
6. Beri makan dan minum diantara kontraksi
Rasional : Nutrisi yang adekuat dapat menarnbah cadangan energi dan
memberikan sernangat kepada ibu agar persalinan dapat
berlangsung dengan baik.
7. Lakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) setiap 4 jam
Rasional : Pemeriksaan dalam setiap 4 jam untuk memantau kamajuan
persalinan dan mengurangi terjadinya infeksi,
8. Siapkan alat partus
Rasioual : Menyiapkan alat partus dalm proses persalinan dapat memperlancar
jalannya persalinan.
9. Dokumentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.
Rasional : Sebagai pertanggung jawaban dan memudahkan dalam pengambilan
keputusan

LANGKAH VI.IMPLEMENTASI
Tanggal 17-09-2016 pukul 09.55 wita
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaaan.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, DJJ, nadi setiap 30 menit.
4. Mengarjakan pada ibu cara relaksesi untuk mengurangi rasa sakit.
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau bedalan-jalan
disekitar tempat tidur.
6. Memberi makan dan minum diantara kontraksi.
7. Melakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) setiap 4 Jarn.
8. Menyiapkan alat partus.
9. Mendakomentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 17-09-2016 pukul 10.20 wita
1. Keadaan umum ibu dan janin baik.
2. TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5o C
P : 20 x/menit
3. Alat partus yang telah disiapkan
a. Dalam bak partus
- 2 pasang handskund
- 2 buah klem koher
- 1 buah 1/2 koher
- 1 buah gunting tali pusat
- 1 buah gunting episiotomi
- Penjepit tali pusat
- Kateter nelaton
- Kapas DTT secukupnya
- Kasa steril secukupnya
b. Di luar bak partus
- Tensi meter
- Stetoskop
- Leanecc/dopler
- Timbangan bayi
- Pita sentimeter
- Near bekken
- Tempat plasenta
- Larutan klorin o,5 %
- Larutan DTT
- Tempat sampah basah
- Tempat sampah kering
- Tempat sampah medik
- Tepat pakaian ibu
c. Alat heacting
- 1 pasang handskund
- 1 buah nealpuder
- 1 buah gunting benang
- 1 buah pinset anatomi
- Jarum dan benang chatgut secukupnya
- Tampon dan kasa secukupnya
d. Persiapan obat-obatan
e. Alat pelindung diri
- Celemek
- Topi
- Kacamat
- Masker
- Sepatu bots
f. Persiapan pakaian
Ibu : baju, pakaian dalam, gurita, pembalut, sarung, kain pengalas bokong.
Bayi : handuk, sarung, pakaian bayi, gurita, topi bayi,
4. Pemeriksaan dalam tanggal 17-09-2016 pukul 09.30 wita.
VT : dinding vagina elastis, portio tipis, pembukaan 7 cm, ketuban positif,
presentase kepala, posisi UUK kanan depan, penurunan kepala hodge III, tidak ada
molase, kesan panggul normal, pelepasan lendir bercampur darah.
5. Observasi his
Pukul Frekuensi Durasi TD Nadi Suhu DJJ
Pukul 09.30 2x 25’ 25’ 120/80 mmhg 80 x/m 37oC 130 x/m
Pukul 10.00 2x 25’ 25’ 120/80mmhg 85 x/m 120 x/m
Pukul 10.30 3x 30’ 30’ 30’ 120/80mmhg 80 x/m 130 x/m
Pukul 11.00 3x 40’ 40’ 40’ 120/80mmhg 85 x/m 128 x/m
45’ 45’ 45’
Pukul 11.30 5x 120/80mmhg 80 x/m 130 x/m
45’45
MANAJEMEN ASUIIAN KEBIDANAN IBU BERSALIN KALA II
DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA KENDARI

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Data Subjektif
1. Ibu merasa ingin BAB
2. Ibu merasa ingin meneran
3. Ibu merasa sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
4. Ibu merasa ada pengeluaran air-air yang banyak
B. Data Obyektif
1. Vulva membuka
2. Perineum menoniol
3. Tanggal 17-09-2016, pukul 11.30 wita ketuban pecah spontan, warnanya keruh
4. Pemeriksaan Dalam (VT)
Dinding vagina elastic, Portio tidak teraba, Pernbukaan 10 cm, Ketuban pecah
spontan warma keruh, Presentase kepala, Posisi UUK kanan depan, Pentrunan
kepala Hodge IV, penyusupan tidak ada, Kesan panggul normal, Pelepasan
lendir bercampur darah.

LANGKAII II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


Inpartu kala II
Data dasar
1. Inpartu kala II
Dasar
DS : Ibu mengatakan ingin BAB, sakitnya bertambah kuat dan ada pengeluaran
air-air yang banyak.
DO : - Perineum menonjol
- Vulva dan anus membuka
- Kontraksi uterus 5x dalam 10 menit
- Pukul 11.30 wita ketuban pecah spontan, warnanya keruh
- Hasil VT : Dinding vagina elastis, Portio tidak teraba, Pembukaan 10 cm,
Ketuban pecah spontan warna keruh, Presentase kepala, Posisi UUK
kanan depan, Penurunan kepala Hodge IV, tidak ada molase, Kesan
panggul normal, Pengeluaran lendir bercampur darah.
- DJJ (+), frekuensi l30 x/menit
- His 3x dalam 10 menit lamanya 45 detik.

Analisis dan interpretasi


Pada kala II his ibu menambah kekuatan uterus yang sudah optimim itu dengan
adanya peningkatan tekanan intra abdomen akibat ibu melakukan kontraksi diafragma
dan otot-otot dinding abdomen yang aakan lebih efisien jika badan ibu dalam keadaan
feleksi dan glotis tertutup. Dagu ibi didadanya,badan dalam fleksi dan kedua tangan
menarik pahanya dekat lutut.Dengan demikian kepala/bokong janin di dorong
membuka diafragma pelvis dan vulva,setelah anak lahir kekuatan his tetap ada untuk
pelepasan dan pengeluaran uri.(Sarwono Prawirohardjo, 2008 : 292)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALA POTENSIAL


Tidak ada data yang menunjang terjadiya masalah potensial

LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada yang rnendukung dilakukannya tindakan segera kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


Tanggal 17-09-2016 jam 11.30 wita
A. Tujuan
l. Keadaan umum ibu baik.
2. Tidak terjadi perdarahan
3. Bayi lahir spontan tanpa trauma asfiksia dan hipotermi
B. Kriteria keberhasilan
1. TTV dalam batas nonnal
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,50C
P : 20x/m)
2. Tidak terjadi perdarahan
3. Bayi lahir spontan, langsung menangis kuat
Tanda Nilai
0 1 2
A= Aperance Biru sampai Tubuh merah, Tubuh merah
(warna kulit) pucat tungkai biru seluruhnya
P = Pulse Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
(denyut nadi)
G = Grimace Tidak ada Meringis Menangis
(refleks)
A = Activity Lumpuh Sedikit fleksi Kuat
(tonus otot) ekstremitas
R = Respiration Tidak ada Lemah Menangis
(usaha napas)

C. Rencana Tindakan
1. Pantau adanya tanda dan gejala kala II.
Rasional : Memastikan adanya tanda dan gejala kala II sepert dorongan
untuk meneran, tekanan pada anus, perinium menonjol, serta
vulva dan spingterani membuka, maka apabila ada his ibu di
anjurkan untuk meneran.
2. Pastikan kelengkapan alat, bahan, obat-obatan. Patahkan ampul oksitosin.
Rasional : Kelengkapan alat dan obat-obatan dalam proses persalinan dapat
memperlancar jalannya proses persalinan.
3. Memakai alat pelindung diri.
Rasional : Dengan menggunakan alat pelindung diri, dapat melindungi tubuh
penolong dari kontaminasi cairan lendir, darah dan air ketuban.
4. Lepaskan semua periasan di bawah siku ekmudian cuci tangan.
Rasional : Dapat mencegah penyebaran infeksi dari penolong ke pasien
5. Pakai sarung tangan DTT.
Rasional : Penggunaan sarung tangan dapat mencegah terjadinya infeksi
6. Siapkan oksitosin dalam spoit.
Rasional : Kesiapan oksitosin memudahkan penolong melakukan penangan
aktif kala III.
7. Lakukan vulva hygiene.
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal
dari vulva dan perinium.
8. Lakukan pemeriksaan dalam (VT).
Rasional : Untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap.
9. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah di pakai.
Rasinal : Untuk mencegah infeksi silang.
10. Periksa DJJ setelah kontraksi berakhir.
Rasional : Untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal dan keadaan
janin dalam keadaan baik.
11. Beritahu ibu bahwa kadaan ibu dan jani baik.
Rasional : Agar ibu merasa tenang dan dapay mempersiapkan diri untuk
proses persalinan.
12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
Rasional : Dengan posisi setengah duduk dapat mempercepat proses
persalinan.
13. Pimpin ibu jika ada his dan istirahat di antara kontraksi.
Rasional : Kekuatan dengan cara mengedan yang baik dapat mempercepat
proses persalinan dan istirahat di antara kontraksi agar ibu tidak
merasa lelah.
14. Letakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva 5-6 cm.
Rasional : Untuk mengerikan bayi segera setelah lahir dan mencegah
terjadinya hipotermi.
15. Letakan kain yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang dari tempat persalinan serta dapat
di gunakan untuk menyokong perinium ibu.
16. Buka partus set dan pakai sarung tangan DTT
Rasional : Untuk mencegah infeksi antara penolong dan pasien.
17. Setelah tampak kepala bayi 5-6 cm, sokong perinium dan tahan puncak
kepala.
Rasional : Memimpin persalinan dengan menyokong perinium dan menahan
puncak kepala untuk mencegah rupture perinium.
18. Periksa lilitan tali pusat.
Rasional : Lilitan tali pusatdapat menghambat proses persalinan.
19. Tunggu putaran paksi luar secara sempurna.
Rasional : Putaran paksi luar menjadikan kepala janin searah dengan
punggungnya sehingga memudahkan kelahiran bayi.
20. Lahirkan bahu secara biparietal, ke bawah untuk melahirkan bahu depan, ke
atas untuk melahirkan bahu belakang.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya distosia bahu dan rupture.
21. Lahirkan seluruh badan bayi dengan sanggah susur.
Rasional : Untuk mencegah trauma pada bayi.
22. Nilai dan kringkan bayi segera setelah lahir,
Rasiona : untuk mencegah hipotermi
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 17-09-2016 jam 11.35 wita
1. Memantau adanya tanda dan gejala kala II.
2. Memastikan kelengkapan alat, bahan, obat-obatan. Patahkan ampul oksitosin.
3. Memakai alat pelindung diri.
4. Melepaskan semua periasan di bawah siku ekmudian cuci tangan.
5. Memakai sarung tangan DTT.
6. Menyiapkan oksitosin dalam spoit.
7. Melakukan vulva hygiene.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT).
9. Mendekontaminasi sarung tangan yang sudah di pakai.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir.
11. Memberitahu ibu bahwa kadaan ibu dan jani baik.
12. Memiinta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Memimpin ibu jika ada his dan istirahat di antara kontraksi.
14. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva 5-6 cm.
15. Meletakan kain yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16. Membuka partus set dan pakai sarung tangan DTT
17. Menyokong perinium dan menahan puncak kepala setelah tampak kepala bayi 5-
6 cm.
18. Memeriksa lilitan tali pusat.
19. Menunggu putaran paksi luar secara sempurna.
20. Melahirkan bahu secara biparietal, ke bawah untuk melahirkan bahu depan, ke
atas untuk melahirkan bahu belakang.
21. Melahirkan seluruh badan bayi dengan sanggah susur.
22. Meniilai dan kringkan bayi segera setelah lahir,
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 17-09-2016 pukul 11.40 wita
1.Tanggal 17-09-2016, pukul 11.35 wita bayi lahir spontan LBK langsung menangis,
jenis kelamin laki-laki, berat badan 3700 gram, panjang badan 50 cm.
2.Plasenta belum lahir, tali pusat nampah depan vulva .
3.Perdarahan ± 150 cc.
4.TFU setinggi pusat.
5.Keadaan umum ibu baik dan tanda tanda vital dalam batas normal.
TD : 120/80 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37oC
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA III PERSALINAN
DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA KENDARI

LANGKAH I IDENTIF'IKASI DATA DASAR


A. Data subjektif
a. Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada perut bagian bawah.
b. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir.
B. Data objektif
a. Keadaan umum ibu baik
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : 120/80 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,5oC
c. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.
d. TFU setinggt pusat.
e. Tali pusat tampak didepan vulva.
f. Kandung kemih kososng.
g. Perdarahan ± 100 cc

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Kala III Persalinan (kala uri)
DS : - Ibu mengatakan masih merasakan nyeri perut bagian bawah.
- Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada jalan lahir.
DO : - kontraksi uterus baik
- TFU setinggi pusat
- Tali pusat tampak depan vulva dan bertambah panjang
- Adanya semburan darah secara tiba-tiba
Analisis dan interprestasi
Kala III adalah masa setelah lahirnya bayi dan berlangsungnnya proses
pengeluaran plasenta.tanda-tanda lepasnya plasenta:terjadi perubahan bentuk uterus
dan tinggi fundus uteri,tali pusat memanjang atau terjulur keluar melalui
vagina/vulva,adanya semburan darah tiba-tiba.kala III berlangsung tidak lebih dari 30
menit.Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat
beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari
dindingnya.biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar
spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri(Lia Yulianti,Am.Keb,MKM askeb
persalinan hal 7 : 2009)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.

LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera kolaborasi.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


Tanggal 17-09-2016 pukul 11.45 wita
A. Tujuan
1. Kala III berlangsung normal.
2. Kontraksi uterus baik.
3. Tidak terjadi perdarahan.
B. Kriteria keberhasilan
1. Kala III berlangsung kurang dari ± 30 menit
2. Uterus teraba bulat dan keras
3. Plasenta Lahir Lengkap dan Perdarahan dalam batas normal
C. Rencana Tindakan
1. Cek fundus, jika tuggal beritahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin.
Rasional : Untuk merangsang kontraksi uterus sehingga tidak terjadi
pendarahan.
2. Suntikan oksitosin 1/3 paha bagian luar.
Rasional : Pemberian oksitosin dapat merangsang kontraksi uterus sehingga
plasenta terlepas.
3. Jepit dan potong tali pusat serta ikat tali pusat.
Rasional : Untuk mencegah perdarahan pada tali pusat pada saat tali pusat di
potong.
4. Lakukan skin to skin, selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat.
Rasional : Agar bayi tidak kehilangan panas sehingga tidak terjadi hipotermi.
5. Pindahk klem 5-10 cm di depan vulva.
Rasional : Untuk memudahkan penolong untuk melakukan PTT.
6. Observasi tand-tanda terlepasnya plasenta.
Rasional : Untuk memastikan bahwa plasenta sudah terlepas atau belum
seperti tali pusat bertambah panjang, semburan darah tiba-tiba dan
uterus globuler.
7. Lakukan penegangan dan mendorong kearah dorsokranial sambil menarik
kebawah dan ke atas.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya robekan atau tertinggalnya plasenta.
8. Saat plasenta muncul didepan vulva, pegang dan putar plasenta searah jarum
jam.
Rasional : Agar selaput ketuban terpilin dan tidak tertinggal.
9. Lakukan masase fundus maksimal 15 detik setelah plasenta lahir.
Rasional : Untuk merangsang kontraksi uterus sehingga dapat mengurangi
perdarahan serta mencegah antonia uteri.
10. Periksa kelegkapan plasenta.
Rasional : Untuk memastikan tidak ada kotiledon, selaput amnion, dan
korion yang tertinggal yang dapat mengurangi kontraksi.
11. Periksa robekan jalan lahir.
Rasional : Untuk memastikan adanya robekan pada perinium yang dapat
menimbulkan perdarahan.
12. Cek kembali kontraksi uterus.
Rasional : Kontraksi uterus yang baik dapat mencegah terjadinya perdarahan.
13. Evaluasi jumlah darah.
Rasional : Untuk memastikan apakah perdarahan dalam batas normal atau
tidak.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 17-09-2016 pukul 11.50 wita
1. Mengcek fundus, jika tuggal beritahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin.
2. Menyuntikan oksitosin 1/3 paha bagian luar.
3. Menjepit dan potong tali pusat serta ikat tali pusat.
4. Melakukan skin to skin, selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat.
5. Memindahk klem 5-10 cm di depan vulva.
6. Mengobservasi tand-tanda terlepasnya plasenta.
7. Melakukan penegangan dan mendorong kearah dorsokranial sambil menarik
kebawah dan ke atas.
8. Memegang dan memutar plasenta searah jarum jam saat plasenta muncul.
9. Melakukan masase fundus maksimal 15 detik setelah plasenta lahir.
10. Memeriksa kelegkapan plasenta.
11. Memeriksa robekan jalan lahir.
12. Mengcek kembali kontraksi uterus.
13. Mengevaluasi jumlah darah.
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 17-09-2016 pukul 11.55 wita
1. Keadaan umum ibu baik
2. Plasenta lahir spontan, lengkap pada pukul 03.30 wita
3. Kontaksi Uteius baik
4. TFU setinggi pusat
5. Kandung Kemih kosong
6. Perdarahan ± 100 cc
7. Laserasi perinium derajat 1
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN KALA IV
DI RUANG BERALIN RSUD KOTA KENDARI

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR


1. Data subjektif
a. Ibu rnengeluh nyeri perut bagian bawah dan jalan lahir.
b. Ibu merasa lelah tapi senang.
2. Data objektif
a. Keadaan umum ibu baik.
b. Kontraksi uterus baik.
c. TFU 2 jari bawah pusat.
d. Perdarahan ± 50 cc
e. laserasi perinium derajat 1

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAII AKTUAL


Kala IV dengan laserasi perinium
DS : - Ibu mengatakan masih merasa nyeri pada perut bagian bawah.
- ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada jalan lahir.
DO : - Kontraksi uterus baik teraba keras dan bulat.
- TFU 2 jari bawah pusat.
- Perdarahaan ±150cc
- laserasi perinium derajat 1.
Analisis dan Interprestasi
Kala IV atau kala pengawasan dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam
post partum. Komplikasi yang dapat timbul pada kala IV adalah : sub involusi
dikarenakan oleh uterus tidak berkontraksi,perdarahan yang disebabkan oleh atonia
uteri,laserasi jalan lahir,sisa plasenta.( (Lia Yulianti,Am.Keb,MKM askeb persalinan
hal 7 : 2009)
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadiaya masalah potensial.

LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera/kolaborasi.

LANGKAH IV. RENCANA ASUHAN


Tanggal 17-09-2016 pukul 12.00 wita
A. Tujuan
l. Keadaan umum Ibu dan Bayi Baik
2. Kontaksi uterus baik.
3. KaIa IV berlangsung nonnal
4. Perdarahan dalam batas nomral
B. Kriteria keberhasilan
1. TTV ibu dan bayi dalam batas normal
TD : 100/80-120/90
N : 60-100 x/menit
S : 36,5-37,5 oC
P : 16-24 x/menit
DJJ : 120-160 x/menit
2. Uterus teraba bulat dan keras
3. Kala IV berlangsung normal
4. Tidak terjadi perdarahan
C. Rencana Tindakan
1. Lakukan heacting perinium dengan teknik jelujur.
Rasional : Penjahitan luka perinium dapat mencegah terjadinya perdarahan
post partum
2. Lakukan masase fundus uteri dan anjurkan ibu dan keluarga cara masase
fundus uteri.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya perdarahan.
3. Observasi TTV, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap
5 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2.
Rasional : Untuk mengetahui keadaan ibu dan mencegah terjadinya
perdarahan abnormal kala IV
4. Timbang berat badan, ukur panjang badan bayi, berikan salep mata, pe,berian
vitamin K, 1 jam kemudian berikan imunisasi Hepatitis B.
Rasional : Untuk mengetahui berat badan dan pajang badan bayi. Pemberian
vitamin K untuk mencegah perdarahan pada otak dan tai pusat dan
Hepatitis B untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi virus
hepatitis.
5. Bersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa ketuban dengan larutan DTT.
Rasional : Agar ibu merasa nyaman.
6. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin dan bilas dengan
larutan DTT.
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang.
7. Beri ibu makan dan minum.
Rasional : Untuk mengganti energi dan memulihkan stamina ibu yang hilang.
8. Berikan obat-obatan Amoxcilin 500 mg 3x1, Asam Mefenamat 500 mg 3x1,
Methyl Egrometrin 3x1.
Rasiona : Untuk mencegah terjadinya infeksi, mengurangi rasa nyeri dan
mencegah perdarahan
9. Anjurkan ibu untuk segera memulai pemberian ASI.
Rasional : Pemeberian ASI segera setelah lahir dapat merangsang produksi
ASI dan kontraksi uterus.
10. Rendam semua alat bekas pakai kedalam larutan klorin selama 10 menit.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
11. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
12. Rendam hangskund ke dalam larutan klorin dan cuci tangan memakai sabun di
bawah air mengalir dan keringkan.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
13. Lengkapi partograf.
Rasional : Pendaokumentasian yang lengkap merupakan bukti dari semua
tindakan yang telah di lakukan serta memiliki kekuatan hukum.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 17-09-2016 pukul 12.15 wita
1. Melakukan heacting perinium dengan teknik jelujur.
2. Melakukan masase fundus uteri dan anjurkan ibu dan keluarga cara masase
fundus uteri.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan perdarahan
setiap 5 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2.
4. Menimbang berat badan, ukur panjang badan bayi, berikan salep mata, pe,berian
vitamin K, 1 jam kemudian berikan imunisasi Hepatitis B.
5. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa ketuban dengan larutan DTT
6. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin dan bilas dengan
larutan DTT.
7. Memberi ibu makan dan minum.
8. Memberikan obat-obatan Amoxcilin 500 mg 3x1, Asam Mefenamat 500 mg 3x1,
Methyl Egrometrin 3x1.
9. Menganjurkan ibu untuk segera memulai pemberian ASI.
10. Merendam semua alat bekas pakai kedalam larutan klorin selama 10 menit.
11. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah.
12. Merendam hangskund ke dalam larutan klorin dan cuci tangan memakai sabun di
bawah air mengalir dan keringkan.
13. Melengkapi partograf.

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 17-09-2016 pukul 12.20 wita
1. Kala IV berlangsung normal.
2. Kontaksi uterus baik.
3. Jumlah perdarahan ± 50 cc.
4. TTV dalam batas normal.
TD : 120/80 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,5oC
5. Kandung kemih kosong
PENDOKUMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA I PERSALINAN
(S O A P)

Nomor Register : 116270


Tanggal masuk : 17/09/2016 jam 06.45 wita
Tanggal pengkajian : 17/09/2016 jam 09.25 wita
Nama pengkaji : ASNI

IDENTITAS DATA DASAR

Nama : Ny “ M” / Tn “ K “

Umur : 30 tahun / 40 tahun

Suku : Bali / Bali

Agama : Hindu / Hindu

Pendidikan : S1 / S1

Pekerjaan : IRT / Swasta

Alamat : Landona / Landona

Lama Menikah : ± 6 tahun

SUBJEKTIF (S)

Tanggal 17-09-2016 jam 09.25 wita

Seorang perempuan berusia 30 tahun hamil yang ke lima kalinya datang ke Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Kendari dengan keluhan nyeri perut tembus belakang di
sertai pengeluaran lendir bercampur darah sejak tanggal 17-09-2016 pukul 06.00
Wita. Ibu memperkirakan usia kehamilannya 39 minggu 2 hari. HPHT 06-12-2015
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, TP 109-08-2016, palpasi abdomen 3 jari bawah px, TFU :
30 cm, LP : 83 cm, punggung kanan. Presentase kepala, kepala sudah masuk PAP,
DJJ 130 x/menit, kontraksi 2 kali dalam 10 menit durasi 25 detik. Hasil VT : dinding
vagina elastis, portio tipis, pembukaan 5 cm, ketuban positif, posisi UUK kanan
depan, tidak ada molase, penurunan kepala hodge III, kesan panggul normal,
pengeluaran lendir bercampur.

ASESMENT (A)
G2P1A0, umur kehamilan 40 minggu 5 hari, inpartu kala I fase aktif, keadaan umum
ibu dan janin baik.

PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.15 wita
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaaan.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, DJJ, nadi setiap 30 menit.
4. Mengarjakan pada ibu cara relaksesi untuk mengurangi rasa sakit.
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau bedalan-jalan disekitar
tempat tidur.
6. Memberi makan dan minum diantara kontraksi.
7. Melakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) setiap 4 Jarn.
8. Menyiapkan alat partus.
9. Mendakomentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KALA II PERSALINAN
(SOAP)

SUBJEKTIF (S)
Tanggal 17-09-2016 jam 11.30
Ibu mengatakan ingin BAB, sakitnya bertambah kuat dan merasa ada pengeluaran
air-air yang banyak.

OBJEKTIF (O)
Vulva dan sfingter ani membuka, Tanggal 17-09-2016 pukul 11.30 wita ketuban
pecah spontan warnanya keruh. Hasil VT : Dinding vagina elastis, portio tidak
teraba, pembukaan 10 cm, ketuban pecah keruh, posisi UUK kanan depan, penurunan
kepala hodge IV, tidak ada molase, kesan panggul normal, pengeluaran lendir
bercampur darah, kontraksi 5 kali dalam 10 menit 50 detih DJJ l30x/menit

ASESSMENT (A)
Kala II persalinan dan kala III persalinan

PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 11.35 wita
1. Memantau adanya tanda dan gejala kala II.
2. Memastikan kelengkapan alat, bahan, obat-obatan. Patahkan ampul oksitosin.
3. Memakai alat pelindung diri.
4. Melepaskan semua periasan di bawah siku ekmudian cuci tangan.
5. Memakai sarung tangan DTT.
6. Menyiapkan oksitosin dalam spoit.
7. Melakukan vulva hygiene.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT).
9. Mendekontaminasi sarung tangan yang sudah di pakai.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir.
11. Memberitahu ibu bahwa kadaan ibu dan jani baik.
12. Memiinta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Memimpin ibu jika ada his dan istirahat di antara kontraksi.
14. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva 5-6 cm.
15. Meletakan kain yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16. Membuka partus set dan pakai sarung tangan DTT
17. Menyokong perinium dan menahan puncak kepala setelah tampak kepala bayi 5-
6 cm.
18. Memeriksa lilitan tali pusat.
19. Menunggu putaran paksi luar secara sempurna.
20. Melahirkan bahu secara biparietal, ke bawah untuk melahirkan bahu depan, ke
atas untuk melahirkan bahu belakang.
21. Melahirkan seluruh badan bayi dengan sanggah susur.
22. Meniilai dan kringkan bayi segera setelah lahir.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KALA III PERSALINAN
(SOAP)
SUBJEKTIF (S)
Tanggal 17-09-2016 jam 11.30 wita
Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada perut bagian bawah dan merasa nyeri
pada jalan lahir.

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, kontraksiuterus baik, TFU setinggi pusat, tali pusat tampak
didepan vulva, kanding kemih kosong, perdarahan ± 100 cc.

ASSESMENT (A)
Kala III persalinan (kala uri)

PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.50 wita
1. Mengcek fundus, jika tuggal beritahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin.
2. Menyuntikan oksitosin 1/3 paha bagian luar.
3. Menjepit dan potong tali pusat serta ikat tali pusat.
4. Melakukan skin to skin, selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat.
5. Memindahk klem 5-10 cm di depan vulva.
6. Mengobservasi tand-tanda terlepasnya plasenta.
7. Melakukan penegangan dan mendorong kearah dorsokranial sambil menarik
kebawah dan ke atas.
8. Memegang dan memutar plasenta searah jarum jam saat plasenta muncul.
9. Melakukan masase fundus maksimal 15 detik setelah plasenta lahir.
10. Memeriksa kelegkapan plasenta.
11. Memeriksa robekan jalan lahir.
12. Mengcek kembali kontraksi uterus.
13. Mengevaluasi jumlah darah.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KALA IV PERSALINAN
(SOAP)

SUBJEKTIF (S)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.00 wita
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan jalan lahir serta merasa senang

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, kontraksi uters baik, TFU 2 jari bawah pusat, jumlah
perdarahan ± 50 cc, laserasi perinium derajat 1.

ASSESMENT (A)
Kala IV dengan laserasi perinium derajat 1.

PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.15 wita
1. Melakukan heacting perinium dengan teknik jelujur.
2. Melakukan masase fundus uteri dan anjurkan ibu dan keluarga cara masase
fundus uteri.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan perdarahan
setiap 5 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2.
4. Menimbang berat badan, ukur panjang badan bayi, berikan salep mata, pe,berian
vitamin K, 1 jam kemudian berikan imunisasi Hepatitis B.
5. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa ketuban dengan larutan DTT.
6. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin dan bilas dengan
larutan DTT.
7. Memberi ibu makan dan minum.
8. Memberikan obat-obatan Amoxcilin 500 mg 3x1, Asam Mefenamat 500 mg 3x1,
Methyl Egrometrin 3x1.
9. Menganjurkan ibu untuk segera memulai pemberian ASI.
10. Merendam semua alat bekas pakai kedalam larutan klorin selama 10 menit.
11. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah.
12. Merendam hangskund ke dalam larutan klorin dan cuci tangan memakai sabun di
bawah air mengalir dan keringkan.
13. Melengkapi partograf.

Vous aimerez peut-être aussi