Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nama : Ny “ M” / Tn “ K “
Pendidikan : S1 / S1
Seorang perempuan berusia 30 tahun hamil ke dua datang ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri perut tembus belakang di sertai pengeluaran lendir bercampur darah
sejak tanggal 17-09-2016 pukul 06.00 wita, ibu memperkirakan usia kehamilannya ±
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
- Menarche : 1 tahun
- Siklus : 28-30 hari
- Lamanya : 5-7 hari
- Banyaknya : 2 kali ganti pembalut sehari
- Dismenorhea : Tidak
b. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu.
Tanggal Umur Jenis Anak Nifas
No Penolong
Partus Kehamilan Partus JK BB PB ASI Penyulit
3.200
1. 2012 9 bulan Normal bidan ♂ 49 + -
gram
D.PEMERIKSAAN FISIK
2.BB : 52 kg
3.TB : 155 cm
TD : 120 / 80 mmHg
N : 80x / menit
S : 36,50C
P : 20x / menit.
5.Kepala
Rambut ikal, hitam dan bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe dan tidak ada
benjolan.
6.Wajah
Eksperesi wajah meringis saat ada kontraksi, tidak ada oedema, tidak ada
Cloasma Gravidarum.
7.Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
8.Hidung
Lubang hidung simetris kiri kanan, tidak ada pengeluaran secret, penciuman
baik.
9.Mulut
Bibir lembab, tidak ada sariawan, tidak ada caries dan tidak ada gigi tanggal.
10.Telinga
Simetris kiri dan kanan, daun telinga berbentuk normal, tidak ada pengeluaran
secret, pendengaran baik.
11.Leher
Tidak ada pelebaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
12.Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada benjolan, sudah ada
pengeluaran ASI, nampak hyperpigmentasi aerola mammae.
13.Abdomen
a.Inspeksi
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak linea nigra dan striae
albikans, tidak ada luka bekas operasi
b.Palpasi
- Tonus otot perut : tampak tegang
- TFU : 38 cm
- Lingkar perut : 88 cm
14.Genetalia luar
Tidak ada varises dan oedema, pengeluaran pervaginam tampak pengeluaran
lendir bercampur darah
15.Anus
Tidak ada hemoroid dan oedema
16.Eksterimitas
Kaki dan tangan simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda, tidak ada
oedema dan varises, reflex patella (+)/(+)
17.Data penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
18. Pemeriksaan dalam tanggal 17-09-2016 pukul 09.40 wita ( VT I )Dinding
vagina elastis, portio tipis, pembukaan 7 cm, ketuban utuh, presentase kepala,
posisi UUK kanan depan, penurunan kepala hodge III, tidak ada molase,
B. Kriteria keberhasilan
1. TTV ibu dan DJJ janin dalam batas normal
TD : 100/80-120/90
N : 60-100 x/menit
S : 36,5-37,5 oC
P : 16-24 x/menit
DJJ : 120-160 x/menit
2. Tidak ada tanda gawat janin
3. Ibu mengetahui fisiologis nyeri berdasarkan penjelasan bidan
C. Rencana Tindakan
1. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
Rasional : Meningkatkan hbungan saling percaya antara petugas dan klien
sehingga memungkinkan klien untuk mengungkapkan masalah
yang di rasakan
2. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui dan tidak takut dengan tindakan yang
kita lakukan dan ibu mau bekerja sama
3. Observasi TTV, kontraksi uterus, DJJ dan nadi setiap 30 menit
Rasional : TTV merupakan salah satu indikator untuk menilai bahwa ibu
dalam keadaan baik, kontraksi uterus yang baik dapat
menggambarkan keadaan kemajuan yang bai dalam persalinan dan
pemeriksaan DJJ untuk mengetahui kondisi janin, nadi merupajan
salah satu indicator untuk menilai bahwa ibu dalam keadaan baik.
4. Ajarkan pada ibu cara relaksasi untuk mengurangi rasa sakit
Rasional : Saat terjadi kontraksi kuat, kontraksi tersebut akan berkurang
dengan pengaturan nafas saat ekspirasi melalui mulut.
5. Ajarkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau berjalan – jalan disekitar
tempat tidur
Rasional : Dengan rnemilih posisi yang diinginkan ibu dapat membuat ibu
merasa lebih nyaman dan berjalan-jalan disekitar tempat tidur
dapat mempercepat penurunan kepala dan kontraksi uterus
semakin adekuat.
6. Beri makan dan minum diantara kontraksi
Rasional : Nutrisi yang adekuat dapat menarnbah cadangan energi dan
memberikan sernangat kepada ibu agar persalinan dapat
berlangsung dengan baik.
7. Lakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) setiap 4 jam
Rasional : Pemeriksaan dalam setiap 4 jam untuk memantau kamajuan
persalinan dan mengurangi terjadinya infeksi,
8. Siapkan alat partus
Rasioual : Menyiapkan alat partus dalm proses persalinan dapat memperlancar
jalannya persalinan.
9. Dokumentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.
Rasional : Sebagai pertanggung jawaban dan memudahkan dalam pengambilan
keputusan
LANGKAH VI.IMPLEMENTASI
Tanggal 17-09-2016 pukul 09.55 wita
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaaan.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, DJJ, nadi setiap 30 menit.
4. Mengarjakan pada ibu cara relaksesi untuk mengurangi rasa sakit.
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau bedalan-jalan
disekitar tempat tidur.
6. Memberi makan dan minum diantara kontraksi.
7. Melakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) setiap 4 Jarn.
8. Menyiapkan alat partus.
9. Mendakomentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.
C. Rencana Tindakan
1. Pantau adanya tanda dan gejala kala II.
Rasional : Memastikan adanya tanda dan gejala kala II sepert dorongan
untuk meneran, tekanan pada anus, perinium menonjol, serta
vulva dan spingterani membuka, maka apabila ada his ibu di
anjurkan untuk meneran.
2. Pastikan kelengkapan alat, bahan, obat-obatan. Patahkan ampul oksitosin.
Rasional : Kelengkapan alat dan obat-obatan dalam proses persalinan dapat
memperlancar jalannya proses persalinan.
3. Memakai alat pelindung diri.
Rasional : Dengan menggunakan alat pelindung diri, dapat melindungi tubuh
penolong dari kontaminasi cairan lendir, darah dan air ketuban.
4. Lepaskan semua periasan di bawah siku ekmudian cuci tangan.
Rasional : Dapat mencegah penyebaran infeksi dari penolong ke pasien
5. Pakai sarung tangan DTT.
Rasional : Penggunaan sarung tangan dapat mencegah terjadinya infeksi
6. Siapkan oksitosin dalam spoit.
Rasional : Kesiapan oksitosin memudahkan penolong melakukan penangan
aktif kala III.
7. Lakukan vulva hygiene.
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal
dari vulva dan perinium.
8. Lakukan pemeriksaan dalam (VT).
Rasional : Untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap.
9. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah di pakai.
Rasinal : Untuk mencegah infeksi silang.
10. Periksa DJJ setelah kontraksi berakhir.
Rasional : Untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal dan keadaan
janin dalam keadaan baik.
11. Beritahu ibu bahwa kadaan ibu dan jani baik.
Rasional : Agar ibu merasa tenang dan dapay mempersiapkan diri untuk
proses persalinan.
12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
Rasional : Dengan posisi setengah duduk dapat mempercepat proses
persalinan.
13. Pimpin ibu jika ada his dan istirahat di antara kontraksi.
Rasional : Kekuatan dengan cara mengedan yang baik dapat mempercepat
proses persalinan dan istirahat di antara kontraksi agar ibu tidak
merasa lelah.
14. Letakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva 5-6 cm.
Rasional : Untuk mengerikan bayi segera setelah lahir dan mencegah
terjadinya hipotermi.
15. Letakan kain yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang dari tempat persalinan serta dapat
di gunakan untuk menyokong perinium ibu.
16. Buka partus set dan pakai sarung tangan DTT
Rasional : Untuk mencegah infeksi antara penolong dan pasien.
17. Setelah tampak kepala bayi 5-6 cm, sokong perinium dan tahan puncak
kepala.
Rasional : Memimpin persalinan dengan menyokong perinium dan menahan
puncak kepala untuk mencegah rupture perinium.
18. Periksa lilitan tali pusat.
Rasional : Lilitan tali pusatdapat menghambat proses persalinan.
19. Tunggu putaran paksi luar secara sempurna.
Rasional : Putaran paksi luar menjadikan kepala janin searah dengan
punggungnya sehingga memudahkan kelahiran bayi.
20. Lahirkan bahu secara biparietal, ke bawah untuk melahirkan bahu depan, ke
atas untuk melahirkan bahu belakang.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya distosia bahu dan rupture.
21. Lahirkan seluruh badan bayi dengan sanggah susur.
Rasional : Untuk mencegah trauma pada bayi.
22. Nilai dan kringkan bayi segera setelah lahir,
Rasiona : untuk mencegah hipotermi
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 17-09-2016 jam 11.35 wita
1. Memantau adanya tanda dan gejala kala II.
2. Memastikan kelengkapan alat, bahan, obat-obatan. Patahkan ampul oksitosin.
3. Memakai alat pelindung diri.
4. Melepaskan semua periasan di bawah siku ekmudian cuci tangan.
5. Memakai sarung tangan DTT.
6. Menyiapkan oksitosin dalam spoit.
7. Melakukan vulva hygiene.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT).
9. Mendekontaminasi sarung tangan yang sudah di pakai.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir.
11. Memberitahu ibu bahwa kadaan ibu dan jani baik.
12. Memiinta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Memimpin ibu jika ada his dan istirahat di antara kontraksi.
14. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva 5-6 cm.
15. Meletakan kain yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16. Membuka partus set dan pakai sarung tangan DTT
17. Menyokong perinium dan menahan puncak kepala setelah tampak kepala bayi 5-
6 cm.
18. Memeriksa lilitan tali pusat.
19. Menunggu putaran paksi luar secara sempurna.
20. Melahirkan bahu secara biparietal, ke bawah untuk melahirkan bahu depan, ke
atas untuk melahirkan bahu belakang.
21. Melahirkan seluruh badan bayi dengan sanggah susur.
22. Meniilai dan kringkan bayi segera setelah lahir,
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 17-09-2016 pukul 11.40 wita
1.Tanggal 17-09-2016, pukul 11.35 wita bayi lahir spontan LBK langsung menangis,
jenis kelamin laki-laki, berat badan 3700 gram, panjang badan 50 cm.
2.Plasenta belum lahir, tali pusat nampah depan vulva .
3.Perdarahan ± 150 cc.
4.TFU setinggi pusat.
5.Keadaan umum ibu baik dan tanda tanda vital dalam batas normal.
TD : 120/80 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37oC
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA III PERSALINAN
DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA KENDARI
Nama : Ny “ M” / Tn “ K “
Pendidikan : S1 / S1
SUBJEKTIF (S)
Seorang perempuan berusia 30 tahun hamil yang ke lima kalinya datang ke Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Kendari dengan keluhan nyeri perut tembus belakang di
sertai pengeluaran lendir bercampur darah sejak tanggal 17-09-2016 pukul 06.00
Wita. Ibu memperkirakan usia kehamilannya 39 minggu 2 hari. HPHT 06-12-2015
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, TP 109-08-2016, palpasi abdomen 3 jari bawah px, TFU :
30 cm, LP : 83 cm, punggung kanan. Presentase kepala, kepala sudah masuk PAP,
DJJ 130 x/menit, kontraksi 2 kali dalam 10 menit durasi 25 detik. Hasil VT : dinding
vagina elastis, portio tipis, pembukaan 5 cm, ketuban positif, posisi UUK kanan
depan, tidak ada molase, penurunan kepala hodge III, kesan panggul normal,
pengeluaran lendir bercampur.
ASESMENT (A)
G2P1A0, umur kehamilan 40 minggu 5 hari, inpartu kala I fase aktif, keadaan umum
ibu dan janin baik.
PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.15 wita
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaaan.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, DJJ, nadi setiap 30 menit.
4. Mengarjakan pada ibu cara relaksesi untuk mengurangi rasa sakit.
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau bedalan-jalan disekitar
tempat tidur.
6. Memberi makan dan minum diantara kontraksi.
7. Melakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) setiap 4 Jarn.
8. Menyiapkan alat partus.
9. Mendakomentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KALA II PERSALINAN
(SOAP)
SUBJEKTIF (S)
Tanggal 17-09-2016 jam 11.30
Ibu mengatakan ingin BAB, sakitnya bertambah kuat dan merasa ada pengeluaran
air-air yang banyak.
OBJEKTIF (O)
Vulva dan sfingter ani membuka, Tanggal 17-09-2016 pukul 11.30 wita ketuban
pecah spontan warnanya keruh. Hasil VT : Dinding vagina elastis, portio tidak
teraba, pembukaan 10 cm, ketuban pecah keruh, posisi UUK kanan depan, penurunan
kepala hodge IV, tidak ada molase, kesan panggul normal, pengeluaran lendir
bercampur darah, kontraksi 5 kali dalam 10 menit 50 detih DJJ l30x/menit
ASESSMENT (A)
Kala II persalinan dan kala III persalinan
PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 11.35 wita
1. Memantau adanya tanda dan gejala kala II.
2. Memastikan kelengkapan alat, bahan, obat-obatan. Patahkan ampul oksitosin.
3. Memakai alat pelindung diri.
4. Melepaskan semua periasan di bawah siku ekmudian cuci tangan.
5. Memakai sarung tangan DTT.
6. Menyiapkan oksitosin dalam spoit.
7. Melakukan vulva hygiene.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT).
9. Mendekontaminasi sarung tangan yang sudah di pakai.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir.
11. Memberitahu ibu bahwa kadaan ibu dan jani baik.
12. Memiinta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Memimpin ibu jika ada his dan istirahat di antara kontraksi.
14. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva 5-6 cm.
15. Meletakan kain yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16. Membuka partus set dan pakai sarung tangan DTT
17. Menyokong perinium dan menahan puncak kepala setelah tampak kepala bayi 5-
6 cm.
18. Memeriksa lilitan tali pusat.
19. Menunggu putaran paksi luar secara sempurna.
20. Melahirkan bahu secara biparietal, ke bawah untuk melahirkan bahu depan, ke
atas untuk melahirkan bahu belakang.
21. Melahirkan seluruh badan bayi dengan sanggah susur.
22. Meniilai dan kringkan bayi segera setelah lahir.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KALA III PERSALINAN
(SOAP)
SUBJEKTIF (S)
Tanggal 17-09-2016 jam 11.30 wita
Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada perut bagian bawah dan merasa nyeri
pada jalan lahir.
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, kontraksiuterus baik, TFU setinggi pusat, tali pusat tampak
didepan vulva, kanding kemih kosong, perdarahan ± 100 cc.
ASSESMENT (A)
Kala III persalinan (kala uri)
PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.50 wita
1. Mengcek fundus, jika tuggal beritahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin.
2. Menyuntikan oksitosin 1/3 paha bagian luar.
3. Menjepit dan potong tali pusat serta ikat tali pusat.
4. Melakukan skin to skin, selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat.
5. Memindahk klem 5-10 cm di depan vulva.
6. Mengobservasi tand-tanda terlepasnya plasenta.
7. Melakukan penegangan dan mendorong kearah dorsokranial sambil menarik
kebawah dan ke atas.
8. Memegang dan memutar plasenta searah jarum jam saat plasenta muncul.
9. Melakukan masase fundus maksimal 15 detik setelah plasenta lahir.
10. Memeriksa kelegkapan plasenta.
11. Memeriksa robekan jalan lahir.
12. Mengcek kembali kontraksi uterus.
13. Mengevaluasi jumlah darah.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KALA IV PERSALINAN
(SOAP)
SUBJEKTIF (S)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.00 wita
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan jalan lahir serta merasa senang
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, kontraksi uters baik, TFU 2 jari bawah pusat, jumlah
perdarahan ± 50 cc, laserasi perinium derajat 1.
ASSESMENT (A)
Kala IV dengan laserasi perinium derajat 1.
PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 17-09-2016 pukul 12.15 wita
1. Melakukan heacting perinium dengan teknik jelujur.
2. Melakukan masase fundus uteri dan anjurkan ibu dan keluarga cara masase
fundus uteri.
3. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan perdarahan
setiap 5 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2.
4. Menimbang berat badan, ukur panjang badan bayi, berikan salep mata, pe,berian
vitamin K, 1 jam kemudian berikan imunisasi Hepatitis B.
5. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa ketuban dengan larutan DTT.
6. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin dan bilas dengan
larutan DTT.
7. Memberi ibu makan dan minum.
8. Memberikan obat-obatan Amoxcilin 500 mg 3x1, Asam Mefenamat 500 mg 3x1,
Methyl Egrometrin 3x1.
9. Menganjurkan ibu untuk segera memulai pemberian ASI.
10. Merendam semua alat bekas pakai kedalam larutan klorin selama 10 menit.
11. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah.
12. Merendam hangskund ke dalam larutan klorin dan cuci tangan memakai sabun di
bawah air mengalir dan keringkan.
13. Melengkapi partograf.