Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KARATERISTIK ASET TETAP

Perusahaaan membeli dan menggunakan berbagai aset tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-
alat, mesin, gedung, tanah.Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau
secara relatif memiliki sifat permanen serta dapat digunakan dalam jangka panjang. Aset ini
merupakan aset berwujud karena memiliki bentuk fisik. Aset ini dimilki dan digunakan oleh
perusahaan dan tidak dijual sebagai bagian dari kegiatan operasi.

PENGOLONGAN BIAYA

jika barang yang dibeli bersifat jangka panjang, maka barang tersebut harusdikapitalisasi. Artinya
harus ditampilkan dineraca aset. Jika berjangka pendek, maka harus dilaporkan sebagai beban
dilaporan laba rugi. Biaya yang dikapitalisai biasanya akan diharapkan akan habis dalam satu tahun.
Jika aset yang digunakan untuk tujuan produktif, yang melibatkan kegunaan atau manfaat berulang,
maka harus aset harus digolongkan sebagai aset tetap, seperti tanah, gedung atau peralatan. Suatu
aset tidak perlu digunakan secara teratur untuk menjadi aset tetap. Sebagai contoh, peralatan yang
siap digunakan pada saat terjadi kerusakan pada peralatan yang biasa dipakai atau pada saat
periode penuh termasuk dalam aset tetap. Aset tetap yang telah ditinggalkan atau tidak digunakan
lagi tidak dimasukkan dalam aset tetap.

Aset tetap dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak ditawarkan untuk dijual kembali. Aset
yang bersifat jangka panjang dan disimpan untuk dijual kembali tidak digolongkan sebagai aset
tetap, tetapi harus disajikan di neraca dalam bagianInvestasi. Sebagai contoh, tanah yang belum di
kembangkan dan diperoleh sebagai investasi untuk disewakan dan dijual kembali akan digolongkan
sebagai investasi, bukan tanah (aset tetap).

BIAYA ASET TETAP


Biaya perolehan aset tetap mencakup seluruh jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset
hingga siap untuk digunakan. Sebagai contoh, biaya pengiriman dan biaya pemasangan peralatan
dimasukkan sebagai bagian dari jumlah bagian aset. Biaya langsung yang berhubungan dengan
pembangunan baru, seperti tenaga kerja, dan bahan baku harus di debit ke akun aset
“pembangunan dalam proses”. Saat pembangunan telah selasai, biaya-biaya harus dipindahkan
kembali dengan mengkreditkan akun pembangunan dalam proses dan mendebit akun aset tetap
yang sesuai.

Biaya-biaya yang tidak perlu dan meningkatkan kegunaan aset dicatat sebagai beban contoh:

· Kejahatan pengrusakan properti oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

· Kesalahan pemasangan.

· Pencurian yang tidak diasuransikan.

· Kerusakan selama membuka kemasan mesin dan pemasanganya.

PENGELUARAN MODAL DAN PENDAPATAN

Saat aset tetap diperoleh dan siap digunakan, pengeluaran dapat terjadi untuk perawatan dan
pebaikan biasa. Sebagai tambahan, pengeluaran juga dapat terjadi untuk peningkatan nilai aset atau
untuk pebaikan luar biasa yang dapat memperpanjang masa kegunaan aset. Pengeluaran yang
berguna hanya untuk periode berjalan disebut pengeluaran pendapatan. Pengeluaran yang
meningkatkan nilai aset atau memperpanjang masa kegunaan aset disebut pengeluaran modal.

contoh biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

1. GEDUNG

· Honor arsitek.

· Honor insiyur.

· Biaya asuransi yang timbul masa pembagunan

· Bunga dari pinjaman untuk mendanai pembangunan.

· Pajak penjualan.

· Modifikasi untuk pembanguan.

2. MESIN DAN PERALATAN

· Pajak penjualan.

· Ongkos kirim.
· Pemasangan.

· Pemulihan kondisi.

· Pemasangan komponen.

· Pengurusan izin dari badan pemerintah.

3. TANAH

· Harga pembelian.

· Pajak penjualan.

· Biaya suvei.

· Pajak properti.

· Pengubahan kontur tanah.

· Komisi untuk makelar.

SEWA ASET TETAP

Sewa (lease) adalah perjanjian atau penggunaan aset selama periode tertentu. Sewa sering
kali digunakan dalam bisnis sebagai contoh, kendaraan, komputer, peralatan kesehatan, gedung,
bahkan pesawat terbang sering kali disewakan.

Dua pihak dalam perjanjian sewa adalah pemberi sewa atau pihak yang menyewakan (lessor)
dan penyewa (lesse). Pemberi sewa adalah pihak yang memiliki aset. penyewa adalah pihak yang
diberi hak oleh penyewa untuk mengunakan aset. Penyewa berkewajiaban untuk melakukan
pembayaran secala berkala selama masa sewa. Sewa akan dicatat oleh penyewa sebagai modal
(capital lease) atau sebagai sewa operasi (operating lease).

Sewa modal (capital lease) dicatat ketika penyewa seolah-olah penyewa membeli aset yang
bersangkutan. Penyewa mendebit akun aset sebesar nilai pasar aset memgkredit akun kewajiban
sewa jangka panjang. Kemudian aset dihapuskan sebagai beban (diamortisasi) selama masa sewa
modal.
Sewa yang tidak digolongkan sebagai sewa modal untuk tujuan akuntansi digolongkan sebagai
sewa operasi (operating lease). Penyewa mencatat pembayaran dalam sewa operasi dengan
mendebit beban sewa dan mengkredit kas. Kewajiban sewa dimasa mendatang maupun hak dimasa
mendatang untuk menggunakan aset yang disewa tidak diakui dalam akun-akun tersebut. Akan
tetapi, penyewa harus mengungkapkan komitmen sewa dimasa mendatang di catatan atas laporan
keuangan.

2.2 AKUNTANSI UNTUK PENYUSUTAN

Seperti yang telah dibahas dibab-bab sebelumnya, tanah memiliki masa kegunaan yang tidak
terbatas sehingga dapat menyediakan jasa yang tidak terbatas. Disisi lain aset tetap lainya seperti
peralatan, gedung, dan pengembangan tanah kehilangan kemampunya untuk memberikan jasa
seiring dengan berjalanya waktu. Akibatnya biaya peralatan, gedung, dan pengembangan tanah
perlu dipindahkan keakun beban secara sistematis selama masa kegunaanya. Pemindahan biaya ke
beban secara berkala semacam ini disebut penyusutan ataudepresiasi (depreciation).

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENYUSUTAN

Terdapat tiga faktor yang menentukan jumlah beban penyusutan yang diakui setiap periode.
Tiga faktor tersebut adalah (a) biaya awal aset tetap (b) masa kegunaan yang diharapkan, dan (c)
estimasi nilai pada akhir masa kegunaanya. Faktor ketiga tersebut disebut nilai residu, atau nilai sisa.

Nilai residu atau nilai sisa aset tetap pada akhir masa kegunaanya yang diharapkan harus
diperkirakan pada saat aset disiapkan untuk menyediakan jasa. Jika aset tetap diharapkan tidak
memilki atau memiliki sedikit nilai sedikit residu saat lagi dapat menyediakan jasa, maka biaya awal
harus dibagi selama masa kegunaanya sebagai beban penyusutan. Akan tetapi jika aset tetap
diharapkan memiliki nilai residu, disebut biaya aset yang dapat disusutkan (depreciable
cost), menjadi jumlah yang dibagi selama masa kegunaan aset sebagai beban penyusutan.

METODE GARIS LURUS

Metode garis lurus (straigh line method) menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk
setiap tahun selama masa kegunaan aset. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut:

Biaya – estimasi nilai residu = penyusutan tahunan

Estimasi masa kegunaan

METODE UNIT PRODUKSI

Metode unit produksi (unit of production method) menghasilkan jumlah beban penyusutan
yang sama untuk setiap unit produksi atau setiap kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk
menerapkan ini masa kegunaan aset dinyatakan dalam unit kapasitas produktif seperti jam atau mil.
Kemudian jumlah beban untuk setiap periode akuntansi ditentukan dengan mengalihkan unit
penyusutan dengan jumlah unit yang diproduksi atau digunakan selama masa periode tersebut.
Sebagai contoh, diasumsikan sebuah mesin dengan biaya sebesar Rp24.000.000 dan estimasi nilai
residu sebesar Rp2000.000 diharapkan memiliki estimasi masa kegunaan 10.000 jam operasi.
Penyusutan untuk unit satu jam dihitung sebagai berikut,

Biaya Rp24.000.000 – estimasi nilai residu Rp2000.000 = penyusutan perjam Rp2.200

Estimasi 10.000 jam

Diasumsikan mesin beroperasi selama 2.100 jam dalam setahun maka penyusutan untuk tahun
tersebut adalah Rp4.620.000 (Rp2.200 x 2.100 jam).

METODE SALDO MENURUN GANDA

Metode saldo menurun ganda (double declining balance method) menghasilkan beban periodik
yang semakin menurun selama estimasi masa kegunaan aset. Dalam penerapanya, tingkat saldo
menurun ganda ditentukan dengan menggandakan tingkat garis lurus. Sebagai ilustrasi diasumsikan
sebuah aset memiliki masa kegunaan lima tahun. Tingkat saldo menurun ganda sebesar 40%
ditentukan sebagai berikut.

Tingkat saldo menurun ganda = tingkat garis lurus x 2

= (1/5) x 2 = 20% x 2

= 40%

2.3 SUMBER DAYA ALAM

Aset tetap milik beberapa perusahaan meliputi kayu, bijih besi, mineral, atau sumber daya
alam lainya. Karena perusahaan ini menghasilkan atau menambang dan menjual sumber daya alam
tersebut, sebagian biaya perolehanya harus didebit keakun beban. Proses pemindahan biaya sumber
daya alam ke akun beban disebut deplesi(deplition). Jumlah deplesi dihitung dengan mengalihkan
jumlah yang dihasilkan selama periode tertentu dengan tingkat deplesi. Tingkat deplesi dihitung
dengan membagi biaya kandungan mineral dengan estimasi jumlahnya.

Perhitungan deplesi sama dengan perhitungan penyusutan unit produksi. Sebagai ilustrasi,
diasumsikan perusahaan membayar Rp400.000.000 untuk hak menambang kandungan mineral
sebanyak 1.000.000 ton bijih besi. Tingkat deplesinya adalah Rp400 per ton
(Rp400.000.000/1.000.000 ton ). Jika 90 ton ditambang selama tahun berjalan, besarnya deplesi
periodik adalah Rp36.000.000 (90.000 ton x Rp400).

Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat deplesi sebagai berikut.

des 31 Beban deplesi 36.000.000

Akumulasi deplesi 36.000.000

Mencatat deplesi kandunangan mineral

Seperti akun akumulasi penyusutan, akumulasi deplesi merupakan akun aset kentra, yang
dilaporkan dalam neraca sebagai pengurangan dari biaya kandungan mineral.

2.4 ASET TAK BERWUJUD

Hak paten, hak cipta, merk dagang, dan goodwill merupakan aset jangka panjang yang berguna
dalam kegiatan operasi perusahaan dan tidak ditujukan untuk dijual. Aset-aset ini diebut aset tak
berwujud(intagible assets) karena tidak memiliki bentuk fisik.

Prinsip akuntansi dasar untuk aset tak berwujud sama seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya untuk aset tetap. Pertimbangan utama adalah menentukan (1) biaya awal dan
(2) amortisasi (amortization) jumlah biaya yang dipindahkan ke beban. Amortisasi terjadi karena
berjalanya waktu atau penurunan kegunaan aset tak berwujud.

HAK PATEN

Perusahaan dapat memperoleh hak ekslusif umtuk menghasilkan dan menjual barang dengan
satu keunikan atau lebih. Hak semacam ini disebut hak paten, yang diterbitkan oleh pemerintah
kepada penemu dengan masa kegunaan 20 tahun. Hukum hak paten No 14/2001 juga
membedakan hak paten untuk penemuan sederhana maupun penemuan yang lebih canggih. Untuk
penemuan sederhana, hak paten hanya dapat dipergunakan 10 tahun. Suatu perusahaan dapat
membeli hak paten dari perusahaan lainya, atau dapat memperoleh hak paten yang dikembangkan
oleh bagian riset dan pengembanganya.

Biaya awal dalam hak paten yang dibeli, mencakup imbalan jasa hukum yang terkait, dan didebit
ke akun aset. Biaya ini dihapuskan, diamortisasi, selama estimasi masa kegunaan hak paten, periode
waktu tersebut dapat kurang dari sisa masa hak paten secara hukum. Estimasi masa kegunaan hak
paten juga dapat berubah karena perubahan teknologi atau perubahan selera konsumen.

Metode garis lurus biasanya digunakan untuk menentukan amortisasi periodik. Amortisasi dicatat
dengan mendebit akun beban dan mengkredit akun hak paten secara langsung. Akun aset kontra
terpisah biasanya tidak digunakan dalam aset tak berwujud.

HAK CIPTA DAN MEREK DAGANG

Hak ekslusif untuk menerbitkan dan menjual karya tulis, materi artistik, atau komposisi musikal
diberikan dalam bentukhak cipta (copyright) . hak cipta diterbitkan oleh pemerintah dan
diperpanjang sampai 50 tahun setelah kematiam penggarangnya (Hukum Hak Cipta No. 19/2002).
Biaya hak meliputi seluruh biaya menciptakan karya ditambah biaya administrasi atau hukum
mendapatkan hak tersebut. Hak cipta yang dibeli dari pihak lain harus dicatat pada harga
pembelianya. Hak tersebut diamortisasi selama masa estimasi masa kegunaanya. Sebagai contoh,
perusahaan Sony Amerika menetapkan kebijakan amortisasi berikut untuk menghargai aset tak
berwujud berupa materi artistik dan musiknya.

Aset tak berwujud, yang kebanyakan terdiri dari kontrak artis dan katalog musik, diamortisasi sesuai
dengan dasar garis lurus masing-masing selama 16 dan 21 tahun.

Merek dagang (trademark) adalah nama, istilah, atau simbol yang digunakan untuk mengenali
suatu perusahaan dan produknya. Logo Coke berwarna merah dan putih milikThe Coca Cola
Company adalah salah satu merek dagang. Kebanyakan perusahaan mengindentifikasi merek
dagangnya dengan tanda ® dalam iklan dan produknya. Dalam undang-undang merek
dagang No. 15/2001, perusahaan dapat melindungi merek dagangnya agar tidak digunakan
perusahaan lain dengan mendaftarkan merek dagang tersebut untuk masa penggunaan 10 tahun
dan memperpanjang untuk periode 10 tahun berikutnya. Seperti hak cipta, biaya hukum untuk
mendaftarkan merek dagang ke kantor pemerintah dicatat sebagai aset. Jadi merek dagang Coca
Cola merupakan aset yang sangat beharga, aset ini ditampilkan dineraca,karena nilai biaya hukum
untuk penetapan merek dagang tidak besar. Akan tetapi, jika merek dagang dibeli dari perusahaan
lain, biaya pembelianya dicatat sebagai aset.
GOODWILL

Dalam perusahaan goodwill mengacu pada aset tak berwujud milik perusahaan yang dihasilkan
oleh faktor-faktor yang menguntungkan seperti lokasi, mutu produk, reputasi dan keahlian
manajerial. Goodwillmemungkinkan perusahaan untuk menghasilkan tingkat pengembalian tingkat
investasi yang sering kali melebihi tingkat normal perusahaanlain dalam bisnis yang sama.

Prinsip akuntansi berterima umum memperoleh goodwill dicatat dalam akun hanya jika dapat
ditentukan secara objektif oleh suatu transaksi. Contoh transaksi yang dimaksud adalah pembelian
perusahaan pada harga diatas aset bersih (aset-kewajiban) perusahaan yang diperoleh.standart
akuntansi indonesia mengizinkan goodwilldiamortisasi selama tidak lebih dari lima tahun. Periode
amortisasi lebih dari 5 tahun, tetapi tidak lebih dari 20 tahun, dimungkinkan jika perusahaan dapat
memberikan penjelasan yang dapat diterima. Saldo akun goodwill juga dapat dievaluasi pada setiap
tanggal neraca untuk indikasi nilai, maka perusahaan harus melakukan penyesuaian untuk
menurunkan nilaigoodwill. Jumlah penurunan dibebankan pada periode yang bersangkutan dan
tidak dapat dibalik dimasa mendatang (tidak ada penyesuaian untuk menaikan nilai goodwill).

BAB III

CONTOH SO’AL dan JAWABAN

1. Peralatan yang diperoleh pada awal tahun dengan biaya Rp125.000.000, memiliki estimasi nilai
residu sebesar Rp5000.000 dan estimasi masa kegunaan 10 tahun.hitunglah. (a) biaya yang
disusutkan, (b) tingkat penyusutan garis lurus, dan (c) beban penyusutan garis lurus tahunan.

Jawab: a. Rp120.000.000 (Rp125.000.000.000 – Rp5000.000)

b.10% = 1/10

c. Rp12.000.000 (Rp120.000.000 x 10%) atau (Rp120.000.000/10 tahun)


2. Peralatan yang diperoleh dengan biaya Rp180.000.000 memiliki estimasi nilai residu sebesar
Rp10.000.000, estimasi masa kegunaan 40.000 jam, dan beroperasi selama 3.6000 jam dalam
setahun, hitunglah (a) biaya yang dapat disusutkan, (b) tingkat penyusutan, dan (c) beban
penyusutan unit produksi untuk satu tahun.

Jawab: a.Rp170.000.000 (Rp180.000.000 – Rp10.000.000)

b.Rp4.250 perjam (Rp170.000.000/40.000 jam)

c.Rp15.300.000 (3.600 jam x Rp4.250).

3. Peralatan yang diperoleh pada awal tahun dengan biaya Rp125.000.000 memiliki estimasi nilai
residu sebesar Rp5.000.000 dan estimasi masa kegunaan 10 tahun. Tentukan (a) biaya yang dapat
disusutka, (b) tingkat penyusutan saldo menurun ganda, dan (c) tingkat saldo menurun ganda di
tahun pertama.

Jawab : a. Rp120.000.000 (Rp125.000.000-Rp5.000.000)

b. 20% [(1/10) x 2]

c. Rp.25.000.000 (Rp125.000.000 x 20%)

4. PT. AHSAY .Tbk mendapatkan hak untuk menambang mineral senilai Rp45.000.000 .000.
estimasi kandungan mineral tersebut adalah sebanyak 50.000.000 ton. Selama tahun berjalan
mineral sebanyak 12.600.000 ton telah di tambang dan dijual.(a) hitung deplesi per ton (b) hitung
jumlah beban deplesi untuk tahun berjalan (c) buatlah ayat jurnal untuk mencatat beban deplesi per
31 desember.

Jawab: a. Rp900 per ton = Rp45.000.000.000/50.000.000 ton

b. Rp11.340.000.000 = (12.600.000 ton x Rp900 per ton)

c. 31 Des beban deplesi................................11.340.000.000

akumulasi deplesi........................................11.340.000.000

mencatat deplesi kandungan mineral

Vous aimerez peut-être aussi