Vous êtes sur la page 1sur 6

KOMUNIKASI PEMERINTAHAN

NAMA KELOMPOK I B

NO NAMA NO.REGIS KET


1. ERMELINDA ASO 41115081
2. MARIA ELISABETH MAZA 41115106
3. MERSILINA LISENSI NAHAK 41115100
4. VIVINURI EKI PASKALINDA 41115102
5. YUNITA ERSIN 41115103
6. MANFRED NABUASA 41115116
7. KRISTIANUS ABILLIO 41115095
PUTRA
8. AGUSTINUS HANDRIYANTO 41115099
DENDO
9. VALENTIN WADHU 41115044
10. FREDERIKA M. FONO 41115107

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA

2016
AKTOR DAN PROSES KOMUNIKASI PEMERINTAHAN

A.Pengertian aktor komunikasi pemerintahan

Aktor komunikasi pemerintahan adalah setiap individu atau kolektivitas


yang berada dalam lingkup pemerintahan yang memiliki peran dan fungsi
yang sangat berpengaruh bagi penyelenggaraan suatu negara untuk
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Klasifikasi individu-hirarki:internal dan eksternal

Klasifikasi kolektivitas- suprastruktur:eksekutif,legislatif,yudikatif,birokrasi


-infrastruktur:partai politik,kelompok kepentingan,kelompok penekan

1.Aktor
I n s i d e G o v e r n m e n t Aktor inside government pada umumnya meliputi:

a. Eksekutif (Presiden; Staf Penasihat Presiden; para Menteri, para Kepala


Daerah) yang umumnya merupakan jabatan politis.
b. Anggota-anggota dari badan perwakilan rakyat (Lembaga Legislatif).
c. Badan dan orang-orang Yudikatif secara parsial
d. Birokrasi.

1. Aktor
Outside Government Aktor outside government
pada umumnya meliputi:
a. Kelompok-kelompok kepentingan (interest groups) yang bisa berwujud
LSM (NGO). Kelompok/ikatan profesional, kelompok bisnis, perserikatan
buruh, bahkan organisasi atau lembaga keagamaan.
b. Akademisi, peneliti dan konsultan, pihak swasta (perusahaan yang
memberikan layanan sesuai permintaan pemerintah).
c. Politisi.
d. Media massa.
e. Opini publik.
f. Kelompok sasaran kebijakan (beneficiaries).
g. Lembaga-lembaga donor (diantaranya adalah Bank Dunia, IMF).
Hubungan antar aktor ini bisa bersifat horizontal (layers), vertical
(levels), maupun antar lembaga (locus-loci). Secara umum dapat
dikatakan bahwa semakin banyak aktor (layers, levels, loci) yang terlibat
dalam formulasi sebuah kebijakan, maka akan semakin sulit pula
kebijakan tersebut diimplementasikan dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Hal ini mudah dipahami karena semakin banyak aktor yang
terlibat, maka akan semakin banyak pula biaya koordinasi yang
dibutuhkan, semakin banyak pula kepentingan yang bersaing untuk
didahulukan, belum lagi masalah kewenangan dan tanggung jawab antar
aktor yang mesti diperjelas terlebih dahulu.

Dalam penyelenggaraan Kepemerintahan di suatu Negara, terdapat Aktor


dalam Pemerintahan yang harus diperhatikan, karena peran dan fungsinya
yang sangat berpengaruh dalam menentukan maju mundurya pengelolaan
Negara, yaitu :

 Suprastruktur pemerintahan

1. Suprastruktur pemerintahan adalah struktur pemerintahan yang memiliki

kewenangan untuk mengambil kebijakan. Yang termasuk pada

suprastruktur pemerintahan adalah lembaga-lembaga negara yaitu:

 Legislatif

 Eksekutif

 Yudikatif

 Birokrasi

Lembaga-lembaga ini menjadi alat kelengkapan negara dan

menyelanggarakan negara.

2. Infrastruktur politik

Infrastruktur pemerintahan merupakan prasarana atau prasyarat agar

sarana yang dimaksud dapat berjalan. Contoh yang disebut sebagai

infrastruktur politik adalah partai politik, golongan kepentingan, golongan


penekan, public opinion, orang-perorangan, tokoh politik, pers, LSM-

LSM, advokat-advokat, dan lain sebagainya.

Mereka disebut sebagai infrastruktur politik karena mereka termasuk

pranata sosial dan yang menjadi konsep masing-masing kelompok adalah

kepentingan kelompok mereka masing-masing.

a . Negara dan Pemerintah

Negara dan Pemerintah merupakan keseluruhan lembaga politik dan


sektor publik. Peran dan tanggung jawabnya adalah di bidang hukum,
pelayanan publik, desentralisasi, transparansi umum, pemberdayaan
masyarakat, penciptaan pasar yang kompetitif, membangun lingkungan
yang kondusif bagi terciptanya tujuan pembangunan baik pada level Lokal,
Nasional maupun Internasional.

b . Sektor Swasta

Sektor swasta adalah perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi pasar,
seperti : industri, perdagangan, perbankan, dan koperasi sektor informal.

Peranannya adalah meningkatkan produktivitas, menyerap tenaga kerja,


mengembangkan sumber penerimaan Negara, investasi, pengembangan
dunia usaha, dan pertumbuhan ekonomi Nasional.

c . Masyarakat Madani

Masyarakat madani yakni kelompok masyarakat yang berinteraksi secara


sosial, politik dan ekonomi. Dalam konteks kenegaraan, masyarakat
merupakan subjek pemerintah, pembangunan, dan pelayanan publik yang
berinteraksi secara social, politik, dan ekonomi. Masyarakat harus
diberdayakan agar berperan aktif dalam mendukung terwujudnya kepemerin
tahan yang baik.
B. Proses Komunikasi Pemerintahan

Pada tahun 1948, ilmuan politik, Harold D.Laswell mengemukakan bahwa


cara mudah untuk menggambarkan proses komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan berikut:
a.Who Says What (apa yang dibicarakan).
b.In which channel (menggunakan saluran apa)
c. To Whom (kepada siapa)
d.With what effect (bagaimana pengaruhnya).
Pertanyaan tersebut digunakan untuk mengidentifikasi unsur
yang biasa terdapat dalam semua komunikasi yaitu adanya:
a) Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan oleh
pihak kepada pihak lain.
c) Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan
kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
d) Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain
e) Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan
atas isi pesan yang disampaikannya. komunikasi pemerintahan.

C. Output / Outcome-hasil /dampak komunikasi pemerintahan oleh


aktor

Ketika terjadi fenomena-fenomena baru dalam masyarakat maka para


aktor pemerintahan baik pusat maupun daerah akan saling berinteraksi,
dalam hal ini membuat keputusan yang mengikat antara pemerintah dan
masyarakat ,untuk mengantisipasi apabila akan terjadi permasalahan pada
fenomena-fenomena baru yang terjadi dalam masyarakat tersebut, sehingga
menghasilkan suatu kebijakan yang pada akhinya kebijakan tersebut
dilakukan demi kesejahteraan dan kebaikan masyarakat dalam wilayah
tertentu

DAFTAR PUSTAKA

• Ndraha,Taliziduhu (2003). Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru)


jilid 2. Jakarta : PT. Rineka Cipta
• Harun, Rochajat dan Sumarno AP (2006). Komunikasi Politik Sebagai
Suatu Pengantar. Bandung : CV. Mandar Maju

Vous aimerez peut-être aussi