Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NPM : 12114201160086
FAKULTAS KESEHATAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah III ( KMB III ) dengan judul “ Asuhan keperawatan Encephalitis”
makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karen
itu,saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnan
makalah ini.
Harapan saya kiranya makalah ini dapat diterima dan bisa sesuai dengan
harapan dosen.
PENULIS
Silvia A .Saiselar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Definisi
B. Anatomi Fisiologis
C. Etiologi
D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
F. Pemeriksaan Diagnostik
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Penatalaksaan
I. Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Definisi
B. Anatomi Fisiologis
bagian Sistem Saraf Pusat (SSP) diatas korda spinalis. Secara anatomis terdiri
dari cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil), brainstem ( batang otak)
terdiri dari dua bagian, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Otak besar
terdiri atas corteks (permukaan otak), ganglia basalis, dan sistem limbik. Kedua
hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh serabut padat yang disebut
dengan corpus calosum. Setiap hemisfer dibagi atas 4 lobus, yaitu lobus
dan Thalamus suatu struktur kompleks tempat integrasi sinyal sensori dan
oblongata), dan medulla oblongata (bagian dari batang otak yang paling
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak yang bekerja dalam kaitan
substansia alba dan substansia grisea. Otak merupakan organ yang sangat
aktivitas, seperti : gerakan motorik, sensasi, berpikir, dan emosi. Sel-sel otak
otak dan mengangkat sisa metabolik. Kehilangan kesadaran terjadi bila aliran
darah ke otak berhenti 10 detik atau kurang. Kerusakan jaringan otak yang
permanen terjadi bila aliran darah ke otak berhenti dalam waktu 5 menit.
C. Etiologi
Penyebab ensefalitis biasanya bersifat infektif tetapi bisa juga yang non-
riketsia. Agen virus, seperti virus HSV tipe 1 dan 2 (hampir secara eksklusif pada
neonatus), EBV, virus campak (PIE dan SSPE), virus gondok, dan virus rubella,
dapat menjadi agen penyebab. CDC telah mengkonfirmasi bahwa virus West
Nile dapat ditularkan melalui transplantasi organ dan melalui transfusi darah.
Vektor hewan penting termasuk nyamuk, kutu (arbovirus), dan mamalia seperti
rabies.
D. Patofisiologis
Virus masuk tubuh klien melalui kulit, saluran napas, dan saluran cerna. Setelah
beberapa cara :
Masa prodromal berlangsung 1-4 hari ditandai dengan demam, sakit kepala,
pusing, muntah nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas, dan pucat. Suhu
kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen. Pada anak, tampak gelisah
pendengaran, bicara, serta kejang. Gejala lain berupa gelisah, rewel, perubahan
saraf otak.
E. Manifestasi Klinis
1. Demam
2. Sakit kepala dan biasanya pada bayi disertai jeritan
3. Pusing
4. Muntah
5. Nyeri tenggorakan dan ekstrimitas
6. Kejang
7. Gangguan kesadaran
F. Pemeriksaan Diagnostik
Anamnesa
menderita gejala yang sama sebelumnya serta ada tidak nya faktor
adalah :
intrakranial.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan EEG/Elektroensefalografi
terdapat tanda klinis fokal yang ditunjang dengan gambaran EEG atau CT
scan, dapat dilakukan biopsi otak di daerah yang bersangkutan. Bila tidak
ada tanda klinis fokal, biopsi dapat dilakukan pada daerah lobus temporalis
b. Glukosa normal
c. Leukosit meningkat
oksigen rendah, tekanan darah rendah, dan kadar natrium rendah. Setiap
yang tepat.
dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan selama 10-14 hari untuk
mencegah kekambuhan.
4. Mempertahankan hidrasi,monitor balans cairan ; jenis dan jumlah cairan
kebutuhan.
I. Komplikasi
2. Iritabel
3. Gangguan motorik
4. Epilepsi
6. Sulit tidur
7. Halusinasi
8. Enuresis
Daftar Pustaka
1. Dr. Ronald Estrada,Ilustrasi Anatomi dan fisiologis,Binarupa Aksara
publisher,Pamulang-Tamgerang selatan,15418,2014.
2015.
http://www.cdc.gov/ncidod/dvbid/arbor/arbdet.htm
overview#aw2aab6b5