Vous êtes sur la page 1sur 25

UJIAN AKHIR STASE KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG SADARI PADA


KELOMPOK WANITA USIA SUBUR WARGA RW 34 PADUKUHAN
PANGGUNGAN, TRIHANGGO, GAMPING,
SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

NURUL AFIFAH
1810206101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2019
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG SADARI PADA
KELOMPOK WANITA USIA SUBUR WARGA RW 34 PADUKUHAN
PANGGUNGAN, TRIHANGGO, GAMPING,
SLEMAN YOGYAKARTA

A. PENGKAJIAN

Nama Komunitas : Wanita Usia Subur di RW 34 Padukuhan Panggungan.

Alamat : Dukuh Panggungan, Kelurahan Trihanggo, Kecamatan

Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

Hasil Pengkajian

Dukuh Panggungan berada di kelurahan Trihanggo, kecamatan Gamping,


kabupaten Sleman. Dukuh Panggungan berada di daerah pinggir kota yang
penduduknya padat. Kegiatan kader-kader di Dukuh Panggungan sangat baik dengan
adanya rapat PKK setiap bulan sekali, letak rumah yang berdekatan membuat warga
mudah untuk saling berinteraksi.
Berdasarkan hasil pengkajian wanita usia subur di Padukuhan Panggungan
RW 34 didapatkan data bahwa terdapat 25% wanita usia subur mengalami
kecemasan mengenai kanker payudara. Sebagian dari mereka belum paham betul
bagaimana cara melakukan sadari dan kapan saja melakukan sadari tersebut.
Berdasarkan data pengamatan masih banyak warga yang belum menganggap
penting dilakukannya sadari. Kebanyakan dari mereka belum hafal bagaimana cara
melakukan sadari sebagaimana mestinya. Dikarenakan warga mengatakan belum
pernah mendapatkan penyuluhan mengenai SADARI ini, warga hanya mengetahui
pemeriksaan payudara dari televisi saja.
1. Analisis Data
No Data Masalah
P
WAWANCARA Ketidakefektifan manajemen
r kesehatan pada kelompok wanita usia
 Sebagian dari mereka belum paham subur tentang SADARI di Dukuh
i betul bagaimana cara melakukan Panggungan RW 34 Trihanggo,
o sadari dan kapan saja melakukan Gamping, Sleman, Yogyakarta
sadari tersebut.
r
i DATA SURVEY (DATA OBYEKTIF) :

t  terdapat 25% wanita usia subur


a mengalami kecemasan mengenai
kanker payudara.
s  Berdasarkan data pengamata masih
banyak warga yang belum
menganggap penting dilakukannya
D sadari. Kebanyakan dari mereka
i belum hafal bagaimana cara
melakukan sadari sebagaimana
a mestinya.
g
2. Diagnosa Keperawatan
No Dx A B C D E F G H I J K Total
keperawatan
1. Ketidakefektifan 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 35
manajemen
kesehatan pada
kelompok
wanita usia
subur tentang
SADARI di
Dukuh
Panggungan
RW 34
Trihanggo,
Gamping,
Sleman,
Yogyakarta
Keterangan :

A: Resiko Terjadi G: Tempat Bobot Rentang Nilai


B: Resiko Parah H: Waktu 1: Sangat rendah
C: Potensi untuk PenKes I: Dana 2: Rendah
D: Minat Masyarakat J: Fasilitas Kesehatan 3: Cukup
E: Mungkin Diatasi K: Sumber Daya 4: Tinggi
F: Sesuai dengan Program 5: Sangat tinggi
Kesehatan

2. RencanaAsuhan Keperawatan Komunitas


No PROBLEM Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)

1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan PRIMER


manajemen keperawatan selama 1x
kesehatan pada pertemuan selama 30 menit Domain 3 Perilaku
kelompok wanita Kelas pendidikan pasien
diharapkan ibu ibu dapat
usia subur Intervensi pendidikan kesehatan
tentang SADARI memahami dan melakukan
SADARI secara mandiri di RW (5510)
di Dukuh
34 Dukuh Panggungan, 1. Tentukan pengetahuan
Panggungan RW
34 Trihanggo, Trihanggo, Gamping, Sleman, kesehatan dan gaya hidup
Gamping, Yogyakarta dengan kriteria perilaku saat ini pada
Sleman, hasil: kelompok wanita usia subur
Yogyakarta 2. berikan ceramah untuk
PRIMER menyampaikan informasi
Domain 1 Fungsi Kesehatan dalam jumlah besar pada
Kelas Pertumbuhan dan waktu yang tepat.
Perkembangan Outcome 3. Berikan pendidikan
Perkembangan : (0109) kesehatan SADARI.
1. Menunjukkan kebiasaan sehat
4. Beriakan pendidikan
yang baik (3-4)
kesehatan SADARI pada
2. Menunjukkan kesehatan
perkembangan reproduksi (3-
kelompok wanita usia subur.
4) 5. Beriakan penyuluhan tentang
SADARI.
SEKUNDER SEKUNDER
Domain 4 Pengetahuan Tentang Domain 1 Perilaku
kesehatan dan perilaku Kelas Bantuan Koping
Kelas perilaku sehat Intervensi Konseling Seksual
Outcome Pengarahan mandiri 1. Bangun hubungan terapeutik
Perawatan (1613) didasarkan pada rasa hormat
1. Menggambarkan perawatan
2. Informasikan pada pasien di
yang tepat (3-4)
awal hubungan bahwa
2. Melakukan koreksi ketika
perawatan yang dilakukan tidak seksualitas merupakan bagian
tepat (3-4) yang penting dalam
kehidupan bahwa penyakit,
TERSIER medikasi dan stressering
Domain 7 Kesehatan Komunitas
merubah fungsi seksual.
Kelas Kesejahteraan Komunitas
3. Berikan informasi mengenai
Outcome Status Kesehatan
komunitas (2701)
fungsi seksual sesuai
1. Status kesehatan (3-4) kebutuhan
2. Tingkat partisipasi dalam 4. Berikan informasi yang nyata
pelayanan perawatan mengani mitos-mitos seksual
kesehatan preventif (2-4) dan kesalahan informasi yang
3. Prevalensi program mungkin diungkapkan
peningkatan kesehatan (3- pasien.
4) TERSIER
Domain 6 Kesehatan Keluarga Domain Perilaku
Kelas Kesejahteraan keluarga
Kelas Terapi perilaku
1. Outcome Dukungan
Intervensi Manajemen Perilaku:
keluarga selama perawatan
(2609)
Seksual
2. Anggota keluarga 1. Identifikasi perilaku seksual
mengungkapkan keinginan yang tidak dapat diterima,
untuk mendukung anggota dalam tatanan khusus dan
keluarga yang bermasalah populasi pasien
(3-4) 2. Diskusikan dengan pasien
3. Meminta informasi mengenai konsekuensi dari
mengenai kondisi klien (3- perilaku seksual dan verbal
4) yang secara sosial tidak dapat
4. 3. Anggota keluarga diterima.
memberikan dorongan
3. Diskusikan dampak negatif
kepada anggota keluarga
pada orang lain mengenai
yang bermasalah (3-4)
perilaku seksual yang secara
sosial tidak dapat diterima
4. Diskusikan mengapa tingkah
laku seksual atau verbal tidak
dapat diterima.
Planning of Action

No MASALAH TUJUAN STRATEGI RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ


INTERVENSI KEGIATAN

(NIC)
(NOC)

1 Ketidakefektif PRIMER - Diskusi Domain 3 Perilaku Kelompok Sabtu, 20 Rumah Total Nurul
an manajemen Domain 1 Fungsi - Prakrtik Kelas Pendidikan Wanita usia April 2019 Warga biaya Rp. Afifah
kesehatan Kesehatan SADARI pasien subur Dukuh 200.000,-
pada Kelas Pertumbuhan Intervensi 19.30 WIB Panggung
kelompok dan Perkembangan Pendidikan
wanita usia Kesehatan (5510) an
Outcome
subur tentang Perkembangan :
SADARI di (0109)
1. tentukan
Dukuh pengetahuan
1. Menunjukkan
Panggungan kesehatan dan gaya
kebiasaan sehat
RW 34 hidup perilaku saat
yang baik (3-4)
Trihanggo, ini pada kelompok
Gamping, 2. Menunjukkan wanita usia subur
Sleman, kesehatan 2. berikan ceramah
Yogyakarta perkembangan untuk
reproduksi (3-4) menyampaikan
informasi dalam
SEKUNDER jumlah besar pada
Domain 4 saat yang tepat.
Pengetahuan Tentang 3. berikan pendidikan
kesehatan dan perilaku kesehatan tentang
Kelas perilaku sehat SADARI pada
Outcome Pengarahan kelompok wanita
usia subur.
mandiri Perawatan 4. Berikan penyuluhan
(1613) tentang perawatan
1. Menggambarkan SADARI.
perawatan yang
tepat (3-4) Peningkatan kesadaran
2. Melakukan kesehatan (5515)
koreksi ketika 1. Berikan pendidikan
perawatan yang kesehatan satu
dilakukan tidak persatu atau
tepat (3-4)
konseling jika
memungkinkan
2. Sediakan materi
TERSIER
informasi kesehatan
Domain 7 Kesehatan
tertulis yang mudah
Komunitas dipahami
Kelas Kesejahteraan 3. Evaluasi
Komunitas pemahaman pasien
Outcome Status
Kesehatan komunitas
(2701)
1. Status kesehatan
(3-4)
2. Tingkat
partisipasi dalam
pelayanan
perawatan
kesehatan
preventif (2-4)
3. Prevalensi
program
peningkatan
kesehatan (3-4)
Domain 6 Kesehatan
Keluarga
Kelas Kesejahteraan
keluarga
Outcome Dukungan
keluarga selama
perawatan (2609)
1. Anggota keluarga
mengungkapkan
keinginan untuk
mendukung
anggota keluarga
yang bermasalah
(3-4)
2. Meminta
informasi
mengenai kondisi
klien (3-4)
3. Anggota keluarga
memberikan
dorongan kepada
anggota keluarga
yang bermasalah
(3-4)
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG SADARI PADA


KELOMPOK WANITA USIA SUBUR WARGA RW 34 PADUKUHAN
PANGGUNGAN, TRIHANGGO, GAMPING,
SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
NURUL AFIFAH
1810206101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS ‘AISYIYAHYOGYAKARTA

2019
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KELOMPOK WANITA USIA SUBUR

Kelompok :3
Tanggal : 20 April 2019

A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum
wanita. Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan
kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya atensi dari
kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari
serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini ( Setiati, 2009).
Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit kanker
tersebut menjadi sangat penting, sebab pengenalan dan pemahaman sejak dini akan
mampu mendeteksi dini setiap gejala penyakit ini, sehingga penyakit kanker ini bisa
ditangani sejak dini. karena jika sudah terdeteksi sejak dini, penanganannya pun
efektif dan efesien, sehingga tidak terlalu membahayakan dan bahkan bisa ditangani
secara tuntas (Diananda, 2009).
Di seluruh dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun
2005 (WHO, 2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan
(Diananda, 2009).
Menurut data The American Cancer Society (2008), diketahui bahwa sekitar
178.000 perempuan Amerika di diagnosis terkena kanker payudara setiap tahun
(Santoso, 2009).

American Cancer Society merekomendasikan agar sejak usia 20 tahun kaum


wanita memeriksakan payudaranya setiap tiga tahun sekali sampai usia 40 tahun.
Sesudahnya, pemeriksaan dapat dilakukan sekali dalam setahun. Meskipun sebelum
umur 20 tahun benjolan pada payudara bisa di jumpai, tetapi potensi keganasannya
sangat kecil (Setiati, 2009).
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita
kaum wanita setelah kanker mulut/leher rahim. Kanker payudara umumnya
menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian, wanita
muda pun bisa terserang kanker ini (Mardiana, 2009).
Dukuh Panggungan berada di kelurahan Trihanggo, kecamatan Gamping,
kabupaten Sleman. Kegiatankader-kader di Dukuh Panggungan sangat baik dengan
adanya rapat PKK setiap bulan sekali, letak rumah yang berdekatan membuat warga
mudah untuk saling berinteraksi.
Berdasarkan hasil pengkajian wanita usia subur di Dukuh Panggungan RW 34
didapatkan data bahwa terdapat 25% wanita usia subur mengalami kecemasan
mengenai kanker payudara. Sebagian dari mereka belum paham betul bagaimana
cara melakukan sadari dan kapan saja melakukan sadari tersebut. Berdasarkan data
pengamata masih banyak warga yang belum menganggap penting dilakukannya
sadari. Kebanyakan dari mereka belum hafal bagaimana cara melakukan sadari
sebagaimana mestinya.
B. Masalah
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada wanita usia subur dimasyarakat Dukuh
Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping, Sleman.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 30 menit diharapkan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada wanita usia subur di masyarakat
Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping, Sleman menjadi berkurang.
2. Tujuan Khusus
Seteah dilakukan intervensi selama 1x30 menit kelompok Wanita usia subur
mampu memahami tentang SADARI meliputi:
a. Pengertian SADARI
b. Pengertian kanker payudara
c. Tujuan SADARI
d. Tanda dan gejala kanker payudara
e. Cara melakukan SADARI
f. Penyebab kanker payudara
D. Sasaran
Kelompok wanita subur Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping, Sleman.
E. Strategi
a. Penyuluhan (pendidikan kesehatan) tentang kanker payudara dan SADARI.
b. Demonstrasi cara melakukan SADARI
F. Rancangan Kegiatan
1. Topik : SADARI dan Kanker payudara
2. Metode : Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
3. Media : Leaflet dan power point
4. Waktu : Minggu, 20 April 2019 (19.30 WIB)
5. Tempat : Rumah warga panggungan
6. Pengorganisasian :
a. Susunan Acara
No Acara Jam

1. Pre test 19.30


2. Pembukaan dan Perkenalan 19.45
3. Inti acara (penyuluhan) 20.00
4. Diskusi/Tanya jawab 20.30
5 Demonstrasi dan praktek SADARI 20.45
6. Post test 21.00
7. Penutupan 21.15

b. Susunan Panitia
1) Ketua/penanggung jawab : Nurul Afifah
2) Moderator : Nadia Yuda
3) Operator : Oktavianty Djawa
Nurul Hanifah
4) Sie Dokumentasi : Rudi Prantoso
Allama Zaki
5) Sie Perlengkapan : Pipin Ayu M
Jayanti
6) Penyusunan materi/data : Nurul Afifah
Rafiqah
7) Sie Konsumsi : Nurul Indah
Hasna Mufida
8) Notulen : Siti Wahyuni
c. Tata Tempat
Pemateri dan Mahasiswa

Peserta Peserta Peserta

G. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Membuat Laporan Pendahuluan yang sudah disiapkan sejak satu hari sebelum
penyuluhan.
2. Kriteria Proses
Partisipan berperan aktif dalam proses penyuluhan dan diskusi.
3. Kriteria Hasil
 Wanita usia subur di Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping,
Sleman Yogyakarta mampu menjelaskan definisi SADARI.
 Wanita usia subur di Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping,
Yogyakarta mampu menjelaskan Tanda dan gejala kanker payudara.
 Wanita usia subur di Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping,
Yogyakarta mampu menjelaskan penyebab kanker payudara.
 Wanita usia subur di Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping,
Yogyakarta mampu menjelaskan tujuan SADARI.
 Wanita usia subur di Dukuh Panggungan RW 34, Trihanggo, Gamping,
Yogyakarta mampu mempraktikkan cara melakukkan SADARI.
Demikian laporan pendahuluan ini kami susun untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Yogyakarta, 18 April 2019

Sasaran,
Penyuluh
Ketua Kader

( ) (Nurul Afifah)

(k
Mengetahui,
Pembimbing Stase Komunitas

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMERIKSAAN SADARI

Disusun Oleh:

NURUL AFIFAH
1810206101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMERIKSAAN SADARI

I. Identifikasi Masalah
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum
wanita. Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan
kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya atensi dari
kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari
serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini ( Setiati, 2009).
Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit kanker
tersebut menjadi sangat penting, sebab pengenalan dan pemahaman sejak dini
akan mampu mendeteksi dini setiap gejala penyakit ini, sehingga penyakit kanker
ini bisa ditangani sejak dini. karena jika sudah terdeteksi sejak dini,
penanganannya pun efektif dan efesien, sehingga tidak terlalu membahayakan dan
bahkan bisa ditangani secara tuntas (Diananda, 2009).
Di seluruh dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada
tahun 2005 (WHO, 2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke
depan (Diananda, 2009).
. Kanker payudara pada stadium awal, jika diraba, umumnya tidak
menemukan adanya benjolan yang jelas pada payudara. Namun sering
merasakan ketidaknyamanan pada daerah tersebut (Tim Cancer Helps, 2010).
Sedangkan pada Stadium lanjut gejalanya antara lain, jika diraba dengan tangan,
terasa ada benjolan di payudara; jika diamati bentuk dan ukuran payudara
berbeda dengan sebelumnya; ada luka eksim di payudara dan puting susu yang
tidak dapat sembuh meskipun telah diobati; keluar darah atau cairan encer dari
puting susu; puting susu masuk memuntir kedalam payudara; kulit payudara
berkerut seperti kulit jeruk (Mangan, 2009).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Septiani & Suara (2012) Dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) akan menurunkan tingkat
kematian akibat kanker payudara sampai 20%, namun wanita yang melakukan
SADARI masih rendah (25%-30%). Penelitian yang telah dilakukan oleh
Septiani & Suara (2012) adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku sadari.
Guna menemukan gejala awal kanker payudara dapat di deteksi sendiri oleh
kaum wanita, jadi tidak perlu seorang ahli untuk menemukan awal kanker
payudara. Secara rutin wanita dapat melakukan metode SADARI dengan cara
memijat dan meraba seputar payudara untuk mengetahui ada atau tidaknya
benjolan di sekitar payudara sendiri (setiati, 2009).

II. Pengantar
Bidang studi : Pendidikan Kesehatan
Topik : SADARI
Sub topic : SADARI
Sasaran : Wanita usia subur
Hari/tanggal : Sabtu, 20 April 2019
Jam : 19.30 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Warga Dukuh Panggungan

III. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti kegiatan selama 30 menit ini, diharapkan ibu ibu mampu
melakukan SADARI secara mandiri.
IV. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa bisa dan mengerti tentang:
1. Menjelaskan kepada ibu ibu tentang definisi kanker payudara
2. Menjelaskan kepada ibu ibu tentang definisi SADARI
3. Menjelaskan kepada ibu ibu tentang tanda dan gejala kanker payudara
4. Menjelaskan kepada ibu ibu tentang penyebab kanker payudara
5. Menjelaskan kepada ibu ibu tentang tujuan SADARI
6. Menjelaskan kepada ibu ibu cara melakukan SADARI
V. Materi
1. Terlampir
VI. Media
1. PPT
2. Leaflet
VII. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi
3. Demonstrasi

VIII. Kegiatan penyuluhan


No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta

1 3 Pembukaan 1. Menjawab salam


Menit 1. Memberikan salam 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
pembelajaran
3. Menyebutkan pokok bahasan 4. Memperhatikan
yang akan di sampaikan 5. memperhatikan
4. Appersepsi
5. Kontrak Waktu

2 20 Pelaksanaan: 1. Memperhatikan dan


Menit 1. Menggali pengetahuan klien menjawab
tentang kanker payudara dan 2. Memperhatikan dan
SADARI mendengarkan
2. Menjelaskan kepada ibu ibu 3. Memperhatikan dan
tentang definisi kanker mendengarkan
payudara 4. emperhatikan dan
3. Menjelaskan kepada ibu ibu mendengarkan
tentang definisi SADARI 5. Memperhatikan dan
4. Menjelaskan kepada ibu ibu mendengarkan
tentang tanda dan gejala kanker 6. Memperhatikan dan
payudara mempraktikkan
5. Menjelaskan kepada ibu ibu
tentang penyebab kanker
payudara
6. Menjelaskan dan
mencontohkan kepada ibu ibu
cara melakukan SADARI
3 5 Evaluasi:
Menit  Menyimpulkan isi penyuluhan  Memperhatikan
 Memberikan kesempatan pada  Menjawab
keluarga untuk bertanya pertanyaan
 Menanyakan kepada pesert
tentang materi ynag telah di
berikan dan
reinforcement kepada para
remaja yang dapat menjawab
pertanyaan.
4 2 Terminasi :
Menit  Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup
IX. Pengesahan

Yogyakarta, 18 April 2019

Sasaran,
Penyuluh
Ketua Kader

( ) (Nurul Afifah)

(k
Mengetahui,
Pembimbing Stase Komunitas

( )
X. Evaluasi

Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab

Jenis pertanyaan : lisan

Jumlah soal : 3 soal


XI. Lampiran Materi
SADARI
1. Definisi kanker payudara
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit
payudara (Depkes RI, 2009). Kanker payudara dimulai di jaringan payudara,
yang terdiri dari kelenjar untuk produksi susu, yang disebut lobulus, dan
saluran yang menghubungkan lobulus ke puting. Sisa dari payudara terdiri
dari lemak, jaringan ikat, dan limfatik (American Cancer Society, 2011).
Menurut the American Cancer Society, payudara merupakan tempat nomor
satu tumbuhnya kanker pada wanita
2. Definisi SADARI
Kemungkinan timbulnya benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahui
secara cepat dengan pemeriksaan sendiri. Istilah ini disebut dengan SADARI,
yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Sebaiknya pemeriksaan sendiri ini
dilakukan secara berkala, yaitu satu bulan sekali. Ini dimaksudkan agar yang
bersangkutan dapat mengantisipasi secara cepat jika ditemukan benjolan pada
payudara (Mardiana, 2009).
3. Tanda dan Gejala kanker payudara
Kanker payudara pada stadium awal, jika diraba, umumnya tidak
menemukan adanya benjolan yang jelas pada payudara. Namun sering
merasakan ketidaknyamanan pada daerah tersebut (Tim Cancer Helps, 2010).
Sedangkan pada Stadium lanjut gejalanya antara lain, jika diraba dengan
tangan, terasa ada benjolan di payudara; jika diamati bentuk dan ukuran
payudara berbeda dengan sebelumnya; ada luka eksim di payudara dan
puting susu yang tidak dapat sembuh meskipun telah diobati; keluar darah
atau cairan encer dari puting susu; puting susu masuk memuntir kedalam
payudara; kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk (Mangan, 2009).

4. Tujuan SADARI
Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah untuk mendeteksi
secara dini gejala kanker payudara secara individu (Nurcahyo, 2010).
Jika dalam proses pemeriksaan ditemukan adanya benjolan di sekitar
payudara, sebaiknya sesegera mungkin dikonsultasikan ke dokter. Hal ini
perlu dilakukan karena tidak semua benjolan yang timbul disekitar payudara
adalah kanker. Semakin cepat dikonsultasikan ke dokter semakin cepat pula
bisa di pastikan benjolan tersebut kanker atau bukan. Selain itu, semakin
cepat pula bisa dilakukan pengobatan (Mardiana, 2009).

5. Penyebab kanker payudara


Kanker payudara sebenarnya dapat diatasi apabila terdeteksi sejak dini.
Faktor pemicu eksternal ( dari luar tubuh pasien ) penyebab timbulnya kanker
payudara dikarenakan gaya hidup wanita masa kini yang gemar
mengkonsumsi junk fooddan makanan berkadar lemak tinggi, diet,
mengonsumsi alkohol, radiasi kecantikan, pengobatan hormonal, pestisida dan
pencemaran lingkungan, dan paparan di tempat kerja ( paparan dari
gelombang elektromagnetik ). Sedangkan faktor pemicu internal (dari dalam
tubuh pasien ) bersifat genetik dan hormonal.
Faktor pemicu eksternal dapat dihindari dengan mengurangi konsumsi
lemak dan alkohol serta mengenali situasi lingkungan yang dapat menjadi
pemicu zat karsinogenik, seperti pestisida dan cairan pembersih. Selain itu,
hindari paparan di tempat kerja, misalnya, instalasi nuklir dan pekerja radiasi.
Faktor pemicu internal juga dapat dihindari dengan mewaspadai
pemberian obat hormonal.penggunaan KB hormonal seperti pil atau suntik KB
tidak dianjurkan lebih dari lima tahun dan wanita yang telah berusia diatas 35
tahun harus lebih berhati-hati menggunakan alat KB. Sejak dini, wanita harus
bisa mendeteksi dan mengenali perubahan dalam tubuh, mulai dari masa
menstruasi pertama hingga menopause ( Setiati, 2009).
6. Cara melakukan SADARI
Ada dua cara pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri.
Posisi berdiri ; 1. Pada tahap awal, lepas semua pakaian atas, lalu
berdiri di depan cermin dengan posisi kedua tangan lurus kebawah.
Perhatikan seluruh bagian kedua payudara dengan seksama. 2. Pastikan ada
tidaknya perubahan yang tampak, baik bentuk maupun ukuran payudara.
Hanya wanita bersangkutan yang lebih memahami jika ada perubahan bentuk
maupun ukuran pada payudaranya. 3. Angkat kedua tangan keatas hingga
lurus. Perhatikan kembali seluruh bagian payudara. Pastikan ada tidaknya
perubahan yang tampak seperti adanya tarikkan di sekitar payudara atau
adanya kerutan di kulit payudara. 4. Pada kondisi berdiri sempurna dengan
tangan lurus di samping badan, pijat atau tekan secara perlahan-lahan
payudara sebelah kiri tepat di sekitar puting susu dengan tangan kanan,
sedangkan payudara sebelah kanan dengan tangan kiri. Pastikan ada tidaknya
cairan ( bukan air susu ) yang keluar dari puting susu.
Kedua adalah dengan posisi berbaring; 1. Letakkan bantal di bawah
bahu atau di bawah punggung untuk mempermudah pemeriksaan. 2.
Letakkan tangan kanan di bawah kepala dan tangan kiri meraba sambil
menekan perlahan-lahan payudara sebelah kanan. Begitu pula sebaliknya,
letakkan tangan kiri dibawah kepala dan periksa payudara sebelah kiri
dengan tangan kanan. 3. Lakukan perabaan dengan gerakkan memutar
disertai tekanan secara perlahan- lahan. Gunakan tiga ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis untuk meraba (Mardiana, 2009).
XII. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Diananda, R. 2009. Panduan Lengkap Mengenal Kanker. Jogjakarta: Mirza

Media Pustaka.

Mardiana, L. 2009. Mencegah dan Mengobati Kanker Pada Wanita Dengan

Tanaman Obat.Jakarta : Penebar Swadaya

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nurcahyo, J. 2010. Bahaya Kanker Rahim dan Payudara. Jakarta: Wahana

Totalita Publisher.

Setiant, E. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Jogjakarta: CV.

Andi Offset.

Vous aimerez peut-être aussi