Vous êtes sur la page 1sur 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

“S” DENGAN GANGGUAN


PERKEMIHAN PADA DIAGNOSA MEDIS CKD(CHRONIC KIDNEY
DISEASE) DI RUANG TRIAGE INTERNA TANGGAL 01 APRIL 2019

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 01 April 2019
Jam masuk : 14.35 Wita
Tanggal pengkajian : 01 April 2019
Ruang/Kelas : Triage Medik
Rumah Sakit : RSUP Sanglah Denpasar
No.RM :13016844

A. Biodata pasien dan penanggung jawab


1. Identitas pasien
a. Nama : Ny.”S”
b. Umur : 42 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Hindu
e. Suku/bangsa : Indonesia
f. Alamat : Kintamani Bangli

2. Identitas penanggung jawab


a. Nama : Tn. “A”
b. Umur : 48 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Hindu
e. Suku/bangsa : Indonesia
g. Alamat : Kintamani Bangli
f. Hubungan dengan pasien: Suami

B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama :
Pingsan dan lemas

2. Keluhan saat dikaji :


Keluarga pasien mengatakan pasien nyeri pada pinggang
P : nyeri timbul bila pasien menggerakan pinggangnya
Q : seperi ditusuk-tusuk
R : pinggang
S: 4 dari (0-10)
T: terus menerus
Keluarga pasien mengatakan pasien sempat pingsan dan susah untuk
bergerak karena nyeri pinggang,lemas dan kaki bengkak serta pasien
tampak gelisah.
Pasien hanya berbaring terlentang di atas brancard.
3. Riwayat penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan pasien lemas dan sempat pingsan selama
kurang lebih 10menit.Pasien langsung dibawa ke RSUP Sanglah
Denpasar pada pukul 14.35. Pasien mengeluh nyeri pinggang dan
susah bergerak karena lemas. Pasien di triage level III di triage
Interna.

4. Riwayat penyakit dahulu


Pasien pernah dirawat di RSUP Sanglah Denpasar sikitar bulan Januari
2019 dan pasien sering melakukan cuci darah 2 kali seminggu.

5. Riwayat penyakit keluarga


Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit turunan
dari Ibu pasien yaitu hipertensi.

C. Pengkajian Primary Surveydan Secondary Survey


1. Primary Survey
Waktu kedatangan : Senin, 01 April 2019 ( 14.35 WITA)
Transportasi : Mobil Pribadi
Kondisi Datang : Pasien dalam keadaan lemas dan nyeri
pinggang
Tindakan pre Hospital : Tidak ada
Triage : level III

Airway : Paten(bebas)

Breathing : Spontan
Pergerakan dada : simetris
Sesak napas : tidak ada
Suara napas tambahan : tidak ada

Circulation : Nadi : kuat


Akral : hangat 
CRT : < 2 Dtk
Turgor kulit : Baik 
Perdarahan : tidak ada
Edema : terdapat edema pada
ekstrimitas bawah sinistra.
Disabillity : GCS : E=4 V=5 M=6 total 15 (composmentis)

2. Secondary survey
Fraktur : ada lokasi lumbal 2
Observasi Dan Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran(GCS) : GCS : E=4 V=4 M6= total 14 (composmentis)

1) Tanda-tanda vital
Suhu : 37,70C
Nadi : 80x/menit
Tekanan darah : 100/70mmHg
Respirasi : 20x/menit
2) Pemeriksaan fisik head to toe
Organ Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Kepala - penyebaran - tidak ada
rambut benjolan
merata - tidak ada edema
- warna rambut - Tidak ada nyeri
hitam tekan
- bentuk
kepala
lonjong
- tidak ada lesi
di kepala
Wajah - tampak pucat - tidak ada
pembengkakan
- tidak ada nyeri
tekan
Mata - pupil normal - tidak ada
- konjungtiva benjolan
pucat - tidak ada nyeri
- mata simetris tekan
Hidung - tidak terdapat - tidak ada
lesi benjolan
- tidak ada
pernafasan
cuping
hidung
- Tidak
terpasang
NGT
Mulut - warna - tidak ada
mukosa bibir pembengkakan
pucat
- mukosa bibir
kering tidak
ada lesi
Leher - warna kulit - tidak ada
sama dengan pembesaran
yang lainnya kelenjar tiroid
- tidak ada
pembengkak
an vena
jugularis
- tidak ada lesi
- terpasang
double lumen
Dada
Paru - bentuk simetris - tidak ada nyeri dada -suara - tidak ada
- tidak ada sonor suara nafas
benjolan tambahan
- ekspansi dada
simetris
Jantun Bentuk dada simetris Tidak ada nyeri dada -suara
g jantung
normal
Perut - warna kulit - terdapat nyeri timpani -terdengar
sama dengan tekan bising usus
warna yang - tidak ada 6x/menit
lain benjolan
- bentuk - tidak ada edema
simetris
- tidak ada lesi

Genita - memakai
lia pampers
Ekstre - warna kulit - kekuatan otot
mitas sama dengan baik
atas yang lainnya - akral hangat
- tidak ada
edema
- tidak ada lesi
- terpasang
infus di
tangan kanan
Ekstre - warna kulit - akral terasa
mitas sama dengan hangat
bawah yang lainnya - kekuatan otot
- terdapat kuat
edema pada
kaki kiri
- tidak ada lesi
Integu - kulit nampak - turgor kulit baik
men kering
- warna kulit
sama dengan
yang lainnya

D. Pemeriksaan diagnostik dan terapi obat

1) Pemeriksaan Diagnostik (Lab)


- WBC = 29,81
- HGB =5,25
- PLT = 61,78
- HCT =16,31
- PPT =21,1
- INR = 1,89
- SGOT = 16,7
- SGPT = 5,20
- Albumin= 1,7
- GDS = 83
- BUN = 71-80
- ICR = 5-20
- As. Urat = 8
- PH= 7,43
- PCO2 = 31,5
- PO2 = 125
- HCOO3 = 20-30
- SO2C = 98,6
- TCO2 = 21,30
- Na = 131
- K = 5,53
- Cl = 83

2) Terapi Obat
- Infus Nacl 8 tpm
- Tranfusi PRC
- Tranfusi TC
- Tranfusi albumin sampai dengan ≥ 2,5 g/dL
- MST 10mg tiap 8 jam
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny.”S”
Umur : 42 tahun

A. Analisis Data
No Data penunjang Etiologi Problem
(syntom)
1. DS : Vaskuler Nyeri
Keluarga pasien ↓
mengatakan Arterio skerosis
bahwa pasien ↓
merasa nyeri Suplay darah
pada pinggang ginjal turun
DO : ↓
P : nyeri timbul Menekan syaraf
bila pasien perifer
menggerakan ↓
pinggangnya
Nyeri pinggang
Q : seperi
ditusuk-tusuk
R : pinggang
S: 4 dari (0-10)
T: terus menerus

2. DS : GGK Intoleransi
-Keluarga pasien ↓ aktivitas
mengatakan Sekresi
pasien susah eritropoitis
untuk bergerak ↓
karena nyeri Produksi HB
pinggang,lemas turun
dan kaki ↓
bengkak. Oksihemoglobin
DO : turun
-pasien hanya ↓
berbaring Suplai O2 turun
terlentang di atas ↓
brancard Intoleransi
-pasien tidak aktivitas
mampu bergerak
banyak
-ADL pasien di
bantu keluarga

B. Rumusan diagnosa keperawatan (berdasarkan prioritas)


1) Nyeri akut berhubungan dengan CKD ditandai dengan keluarga
pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri pada daerah
pinggang.
P : nyeri timbul bila pasien menggerakan pinggangnya
Q : seperi ditusuk-tusuk
R : pinggang
S: 4 dari (0-10)
T: terus menerus
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia di
tandai dengan Keluarga pasien mengatakan pasien susah untuk
bergerak karena nyeri pinggang,lemas dan kaki bengkak,
pasien hanya berbaring terlentang di atas brancard, pasien tidak
mampu bergerak banyak,ADL pasien di bantu keluarga.

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


Nama pasien : Ny.”S”
Umur : 42 tahun

A. Prioritas masalah
1) Nyeri Akut
2) Intoleransi aktivitas
B. Rencana Keperawatan
No Hari/ta Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
nggal keperawat
an
I,II Mempertahankan Untuk
Airway , Breathing dan mempertahankan
Circulation tetap paten Airway breathing
dan circulation
tidak terganggu
1 01/04/1 I Setelah dilakukan Mandiri Memfokuskan
9 tindakan keperawatan Lakukan pengkajian nyeri kembali
selama 1x 6 jam . secara komprehensif perhatian,mening
termasuk lokasi, katkan rasa
diharapkan pasien
karakteristik, durasi, kontrol dan dapat
mampu mengontrol frekuensi, faktor meningkatkan
nyeri dengan kreteria presipitasi. kemampuan
hasil : koping dalam
managemen
-mampu mengontrol
nyeri, yang
nyeri (tau penyebab
mungkin menetap
nyeri,mampu
untuk periode
menggunakan tehnik
lebih lama
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri)
-melaporkan bahanyeri
berkurang
-mampu mengenali
nyeri(skala, frekuensi
dan tanda)
-menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
Observasi reaksi non Mengetahui
verbal dari sejauh mana nyeri
ketidaknyamanan yang dirasakan
ole pasien
Gunakan tehnik Mengetahui
komunikasi terapeutik pengalaman nyeri
pasien
Kontrol lingkungan yang Mencegah faktor
dapat mempengaruhi nyeri prepitasi nyeri
seperti suhu ruangan ,
pencahayaan dan
kebisingan
Ajarkan tehnik non Untuk
farmokologi mengurangi nyeri
Monitor vital sign Untuk
mengetahui status
perkembangan
pasien
Kolaborasi
Berikan obat sesuai Diberikan untuk
indikasi : narkotik dan menurunkan nyeri
analgesik non farmakotik dan atau spasme
:NSID injeksi contoh otot penelitian
keterolak(toradol): dan toradol telah
atau relaksasi otot, contoh diperbaiki
Siklobenzaprin (fleksrin), menjadi lebih
hidroksin (vistaril) . efektif dalam
menghilangkan
nyeri tulang ,
dengan masa
kerja lebih lama
dan sedikit efek
samping bila
dibandingkan
dengan narkotik ,
catatan : vistaril
sering digunakan
untuk efek paten
dan narkotik
untuk
memperbaiki atau
menghilangkan
nyeri panjang
Berikan atau awasi Pemberian rutin
analgetik yang dikontrol mempertahankan
pasien kadar analgetik
darah adekuat,
mencegah
fluktuasi dalam
menghilangkan
nyeri sehubungan
dengan tegangan
otot/spasme
2 01/04/1 II Setelah dilakukan Mandiri Pasien mungkin
9 tindakan 1x 6 jam Pantau pasien untuk dibatasi dalam
diharapkan mobilitas melakukan aktivitas melakukan
fisik pasien dapat aktivitas sehari-
terpenuhi dengan hari, memerlukan
kriteria hasil : informasi/interve
-berpartisipasi dalam nsi untuk
aktivitas fisik tanpa meningkatkan
disertai peningkatan kemajuan
tekanan darah,nadi dan
kesehatan
RR
-mampu melakukan
ADLS secara mandiri
-TTV normal
-mampu berpindah
dengan atau bantuan
alat
Kaji faktor yang Mencegah pasien
menyebabkan keletihan melakukan
aktivitas yang
menyebabkan
keletihan
Anjurkan aktivitas Mencegah
alternatif sambil istirahat kebosanan
Awasi TTV dengan Untuk
melakukan aktivitas. mengetahui ada
atau tidaknya
perubahan TTV
sebelum dan
sesudah pasien
melakukan
aktivitas
Bantu pasien untuk Mendorong
mengembangkan motivasi pasien agar tetap
diri dan penguatan semangat

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Nama pasien : Ny.”S”
Umur : 42 Tahun
No. Hari / Diagnosa Implementasi Respon hasil Paraf
tanggal, keperaw
jam atan
1. Senin, I 1. Kaji Airway, Breathing, Airway:
01-04- Circulation Paten(bebas)
2019 Breathing: spontan,
pergerakan dada
(15.00
simetris, tidak ada
WITA)
nafas tambahan
Circulation : nadi
kuat, CRT < 2 detik
2. Senin,
2 I 2. Melakukan pengkajian nyeri P : nyeri timbul bila
01-04-
. secara komprehensif pasien menggerakan
2019 termasuk lokasi, pinggangnya
karakteristik, durasi, Q : seperi ditusuk-
(15.10
frekuensi, faktor presipitasi. tusuk
WITA) R : pinggang
S: 4 dari (0-10)
T: terus menerus

3. Senin, I,II 3. Mengkaji TTV Suhu : 370C


01-04- Nadi : 80x/menit
2019 Tekanan darah :
(15.20 90/60 mmHg
Respirasi :20x/menit
WITA)
4. Senin, I 4. Mengobservasi reaksi Pasien tampak
01-04- nonverbal dari meringis kesakitan
2019 ketidaknyamanan sambil memegang
pinggangnya
(15.30
WITA)
5. Senin, I 5. Mengajarkan tehnik non Pasien mengikuti
01-04- farmokologi (tehnik instruksi yang
2019 relaksasi napas dalam untuk diberikan
mengontrol nyeri)
(15.35
WITA)
6. Senin, I 6. Berkolaborasi dengan Setelah diberikan
25-3-2019 dokter untuk pemberian analgetik pasien
(15. 45 obat analgetik/penghilang mengatakan
nyeri (MST 10mg)
WITA) nyerinya masih dan
tidak ada tampak
tanda-tanda alergi
setelah diberikan
obat
7 Senin, II 7. Memantau pasien untuk Pasien tidak dapat
01-04- melakukan aktivitas melakukan aktivitas
2019 sendiri pasien hanya
(15.55 berbaring di tempat
WITA) tidur.
8 Senin, II 8. Mengkaji faktor yang Pasien merasa
01-04- menyebabkan keletihan keletihan saat
2019 melakukan aktivitas
(16.00) berat.
WITA)
9 Senin, 01- II 9. Membantu pasien untuk Mendukung pasien
04- mengembangkan motivasi untuk tetap semangat
2019(16.1 diri dan penguatan menghadapi
0 WITA) penyakitnya. Pasien
mau menerima
motivasi yang
diberikan.
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. “S”
Umur : 42 tahun
Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi
keperawatan
Senin, 01-04- I S : Keluarga pasien mengatakan pasien masih
2019 masih merasa nyeri
(17.00) O : pasien terlihat sedikit meringis
Suhu : 370C
Nadi : 85x/menit
TD: 100/60mmHg
Respirasi: 20x/menit
A : masalah belum teratasi
Pasien menyatakan nyerinya masih terasa
P : intervensi di lanjutkan
-mengkaji TTV
-mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
-mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
-berkolaborasi memberikan obat analgetik
atau penghilang rasa nyeri

Senin, 01-04- II S : Keluarga pasien mengatakan pasien susah


2019 untuk bergerak karena nyeri pinggang,lemas
(17.10) dan kaki bengkak.
O:
pasien hanya berbaring terlentang di atas
brancard
ADL pasien di bantu keluarga
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
-memantau pasien untuk melakukan aktivitas
-membantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan

Vous aimerez peut-être aussi