Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita
sebut ”keseimbangan kimia” akan tetapi, keseimbangan ini merupakan
keseimbangan Mekanik. Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya (
net force) pada suatu benda sama dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan
kesetimbangan mekanik jika benda tersebut tidak sedang mengalami perubahan
dalam gerakannya (percepatannya sama dengan nol). Apakah kesetimbangan
kimia itu? Simaklah penjelasan berikut ini!.
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang
mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka
besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut
berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya
terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah komposisinya tetap selam sistem
ter sebut tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada
dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana ”berada dalam kesetimbangan”
dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan ketika tidak
ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk
berubah.
Jadi latar belakang penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia, apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhinya, Tetapan kesetimbangan, perhitungan tetapan kesetimbangan,
dan bagaimana penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.
A. eaksi Kesetimbangan
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi
( produk ) dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi
reaksi berlangsung dua arah ( reversibel ) :
𝑚𝐴 + 𝑛𝐵 ⇌ 𝑝𝐶 + 𝑞𝐷
suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang Pada saat laju
reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
kita dapat mengetahui bahwa suatu reaksi bolak-balik telah mencapai
kesetimbangan, saat tercapai kesetimbangan jumlah zat-zatnya baik reaktan
maupun produk tidak lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan
konsentrasi sehingga saat setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.
Walaupun reaksi kimia sudah mencapai keadaan setimbang akan tetapi
reaksi tetap berlangsung pada tingkat molekul/mikroskopis. karena kecepatan
reaksi maju/ke kanan = reaksi balik/ke kiri maka seakan-akan reaksinya sudah
berhenti.
Ciri khas reaksi kesetimbangan :
"Zat-zat ruas kiri ( reaktannya ) tidak pernah habis"
Pada saat terjadi kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan
(Kc) dapat ditentukan. Nilainya ditentukan dengan menggunakan
perbandingan konsentrasi zat-zatnya saat tercapai kesetimbangan.
Hal ini berarti konsentrai hasil reaksi terlalu tinggi untuk kesetimbangan,
sehingga reaksinya berlangsung ke kiri.
𝑄
2. >1
𝐾
Hal ini berarti sistem berada dalam kesetimbangan, tidak ada perubahan.
𝑄
3. <1
𝐾
Hal ini berarti konsentrasi hasil reaksi terlalu rendah untuk kesetimbangan,
sehingga reaksinya berlangsung ke kanan.
Makna Tetapan Kesetimbangan
Berdasarkan harga tetapan kesetimbangan, suatu reaksi dapat diketahui
secara kualitatif bagaimana reaksi tersebut berlangsung
1. Jika KC < 1, maka pada reaksi kesetimbangan tersebut di hasilkan zat hasil
reaksi yang cukup banyak, bahkan melebihi jumlah pereaksi,dan suatu
reaksi di katakan sempurna apabila reaksi tersebut memiliki Kc yang
sangat besar.
2. Jika Kc < 1, maka pada reaksi kesetimbangan tersebut di peroleh zat
hasil reaksi yang sedikit, bahkan lebih sedikit di bandingkan dengan
jumlah pereaksi,dan apabila harga Kc suatu reaksi sangat kecil, bisa saja
tidak terjadi reaksi.
Harga Kc hanya di pengaruhi oleh suhu, jika suhu tidak berubah, maka
harga Kc selalu teatp. Pada reaksi endoterem, harga Kc berbanding lurus
dengan suhu, sedangkan pad reaksi eksoterm, harga Kc berbanding terbalik
dengan suhu.
D. Penerapan Konsep Kesetimbangan
1. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch
Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume.
Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam.
Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut
Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin
banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena
itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan
proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah
mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya
amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat
dan garam nitrat. Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan
hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari
Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi
secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia
juga dari Jerman.
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan
untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah
dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat
pada suhu rendah, bahkan pada suhu 5000C sekalipun. Dipihak lain,
karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi
rendemen. Dewasa ini, seiring dengan kemajuan teknologi, digunakan
tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk
mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan.
Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian
campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator
sehingga terbentuk amonia.
2. Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah
a. Cara Pengendalian Asam Basa dalam Tubuh
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan
keseimbangan asam-basa darah:
1) Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam
bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah
jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung
selama beberapa hari.
2) Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai
pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam
pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk
meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang
paling penting dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat
(suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan
karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam
yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih
banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih
banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan
dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit
bikarbonat. .
3) Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil
tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus
yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-
paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan
(dihembuskan). Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah
karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan
kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat,
kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih
basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah
meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur
kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan
paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
b. Larutan Penyangga (buffer)
Laju reaksi penambahan asam atau basa dalam darah akan
sama dengan laju penetralannya oleh larutan penyangga sehingga
terjadi keadaan kesetimbangan dinamis.
H2CO3(ag) + OH-(ag) → HCO3- + H2O(l)
HCO3-(ag) + H+(ag) → H2CO3(ag)
Berikut ini adalah proses buffering dalam darah :
1) Hemoglobin membawa O2 dari paru-paru ke otot-otot melalui
darah.
2) Otot-otot membutuhkan O2 lebih dari normal, karena aktivitas
metabolisme meningkat selama beraktivitas. Jumlah oksigen dalam
otot habis digunakan otot. Terjadi pengaturan gradien konsentrasi
antara sel-sel otot dan darah dalam kapiler. Oksigen berdifusi dari
darah ke otot-otot, melalui gradien konsentrasi.
3) Otot-otot menghasilkan CO2 dan H + sebagai akibat dari
peningkatan metabolisme, mengatur gradien konsentrasi dalam
arah yang berlawanan dari gradien O 2.
4) CO2 dan H+ mengalir dari otot ke dalam darah, melalui gradien
konsentrasi.
5) Tindakan buffering hemoglobin mengambil ekstra H + dan CO2.
6) Jika jumlah H+ dan CO2 melebihi kapasitas hemoglobin, mereka
mempengaruhi keseimbangan asam karbonat, seperti yang
diramalkan oleh Le Chatelier’s atau perlakuan kuantitatif dalam hal
konstanta kesetimbangan. Akibatnya, pH darah diturunkan,
menyebabkan asidosis.
7) Paru-paru dan ginjal merespon perubahan pH dengan membuang
CO2, HCO3-, dan H + dari darah. Sehingga pH kembali normal.
Aspek menarik dari hemoglobin dan oksihemoglobin adalah
pengalaman dari para pendaki dan para petualang pada daerah tinggi.
Orang pada ketinggian dapat mengalami letih, sakit kepala dan gejala
lain dari kekurangan oksigen. Sebagai contoh, pada ketinggian 3 km,
tekana parsial oksigen hanya sebesar 0,14 atm. Jumlah ini tidak dapat
digunakan untuk bereaksi, sehingga menghasilkan konsentrasi
oksihemoglobin yang rendah.
Tubuh manusia dapat menyesuaikan iklim pada ketinggian
tertentu dengan cara memproduksi hemoglobin lebih banyak.dengan
prinsip Le’ Chaterier, hal ini dapat membentuk konsentrasi
oksihemoglobin lebih tinggi. Dalam jangka waktu yang lama, pada
ketinggian secara signifikan akan menaikkan kadar hemoglobin dalam
darah. Kadang – kadang , mencapai 50% lebih tinggi daripada individu
yang tinggal di daerah pesisir pantai.
Kesetimbangan hemoglobin dan oksihemoglobin juga
diakibatkan oleh CO, polutan dari asap rokok dan gas buang
kendaraan. CO bereaksi dengan hemoglobin membentuk
carboksihemoglobin.
Haemoglobin(aq) + CO(aq) -> carboxyhaemoglobin(aq)
CO dan oksigen berkompetisi untuk berikatan dengan
hemoglobin. Konstanta kesetimbangan dari karboksihemoglobin lebih
besar dari oksihemoglobin. Sebagai akibatnya, CO akan lebih mudah
berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen untuk kadar CO yang
rendah. Kadar CO sekitar 200ppm dapat mngakibatkan pingsan dan
bahkan kematian.
E. Contoh Soal Tentang Kesetimbangan Kimia beserta Pembahasan
Perhatikan contoh untuk pengaruh volume dan konsentrasi :
Contoh :
Contoh Soal 1 :
Metana (CH4) dapat diperoleh dari dari reaksi gas CO2 dan gas H2 menurut
persamaan :
Reaksi ini berlangsung pada suhu tinggi dengan suatu katalisator. Ke dalam
ruangan 500 ml mula-mula dimasukkan 1 mol gas CO dan 3 mol gas
H2 diperoleh 0,387 mol air. Tentukan besarnya tetapan kesetimbangannya
pada suhu tersebut !
Jawab :
Mula-mula kalian buat bagan seperti di bawah ini :
lalu kalian isikan nilai mol senyawa di bawah senyawanya sesuai dengan
keterangan soal ( angka yang berwarna hitam ).ingat mol H2O sebesar 0,378
mol diisikan di bagian setimbang. karena mula-mula H2O tidak
ada kemudian diperoleh / saat setimbang 0,378 mol. Karena mula-mula tidak
ada kemudian saat setimbang menjadi 0,378 juga berarti saat
bereaksi menghasilkan H2O sebesar 0,378 mol juga. Saat reaksi perbandingan
mol = perbandingan angka koefisien, isikanlah mol saat reaksi untuk semua
senyawa berdasarkan mol H2O saat reaksi sebesar 0,378 mol dikalikan angka
koefisiennya masing-masing ( angka yang berwarna merah ). Mol saat
setimbang di ruas kiri = mol mula-mula - mol setimbang dan di ruas kanan
mol saat setimbang = mol mula-mula + mol setimbang. Hasilnya diisikan di
bagian setimbangnya ( angka berwarna biru ).
angka yang dipakai untuk menyusun Kc adalah angka saat keadaan
setimbang... tetapi ingat, bukan dalam mol namun dalam konsentrasi ( M )
karena volemenya 500 ml = 0,5 liter maka setiap molnya dibagi 0,5 :
CO = 0,622 mol / 0,5 l = 1,244 M
H2 = 1,866 mol/ 0,5 l = 3,732 M
CH4 = H2O = 0,378 mol / 0,5 l = 0,756 M
Harga Kc yang kecil menunjukkan reaksi ini hanya membentuk sedikit sekali
metana (CH4)
Contoh Soal 2 :
Harga Kc untuk reaksi di bawah ini dalam suhu tertentu adalah 49
Pada suatu percobaan, 2 mol H , 2 mol I dan 4 mol HI dicampur dalam suatu
ruangan 1 liter pada suhu yang sama. Tentukan mol HI saat mencapai keadaan
setimbang !
Jawab
Misalkan H yang bereaksi x mol maka :
14 - 7x = 4 + 2x
10 = 9x
x = 10/9 = 1,11
maka saat setimbang mol HI = (4 + 2x) = 6,22 mol
Contoh Soal 3 :
Dalam bejana 1 dm3 terdapat kesetimbangan antara 0,05 mol N2; 0,20 mol
H2; dan 0,10 NH3. Untuk meningkatkan jumlah NH3 menjadi 0,20 mol dalam
suhu dan volume tetap harus ditambahkan N2 sebanyak....
Jawab :
karena dalam suhu yang sama Kc tidak berubah maka berlaku Kc1 = Kc2
Ingat.... mol tiap-tiap senyawa tidak dibagi volume karena volumenya = 1 liter
jika tidak satu liter maka mol tiap-tiap senyawa harus dibagi dengan
volumenya seperti contoh soal no 1.
Contoh :
Jika 3 mol AB dalam satu liter air terurai sebanyak 40 % menurut reaksi :
Contoh Soal :
Sebanyak 10 mol gas N2 dicampurkan dengan 40 mol gas H2 dalam suatu
ruangan 10 liter kemudian dipanaskan pada suhu 427 C sehingga bereaksi
membentuk NH3 menurut reaksi kesetimbangan :
Apabila tekanan total campuran pada keadaan setimbang adalah 230 atm.
tentukanlah harga Kp !
Jawab :
dengan menggunakan persamaan gas ideal jumlah mol gas dalam campuran
saat setimbang dapat dihitung sebagai berikut :