Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Nama : Arlen Palito Arfi
Jurusan : TeknikMesin
Prodi : D-III TeknikMesin
Kelas : 3MB
No Bp : 1601012065
Dosen : Rakiman ST MT
Assalamualaikum wr.wb
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Eka Sunitra ST,
MT, selaku dosen pembimbing dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, kasih,
dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi.Saya telah menyelesaikan laporan ini, yang telah saya beri judul LAPORAN PRAKTEK
BENGKEL SISTEM KELISTRIKAN MOBIL DAN INDUSTRI, yang disusun dengan
pembahasan materi, menggunakan bahasa yang baik,singkat,padat dan mudah dipahami.
“ Takada seorang pun yang sempurna " itulah ungkapan yang sesuai , karenapenulis
masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan atau penyampaiannya. Saran yang sifatnya
membangun selalu penulis nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata saya ucapkan banyak terimakasih atas bantuannya.Sayaminta ma’af apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan, mudah-mudahan laporan ini bermanfa’at bagi
penuliskhususnya dan bermanfaat bagi kita semua.Amin....
Wasalamualaikum wr.wb
Padang, 2018
M Farid Reza F
Abdul Cholik
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
VI.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
materi ini mempunyai aspek penting yang berhubungan langsung dengan kenyataan
dilapangan.
kelistrikan agar dapat bermain didunia industri nantinya, dan dapat menjadi seorang SDM
yang berkualitas
Tujuan penulis membuat laporan ini agar mahasiswa bisa memahami materi kelistrikan
dengan benar agar dalam melaksanakanya tidak mengalami kesulitan karena dalam dunia
TEORI DASAR
FUNGSI :
Mengisi kembali baterai agar baterai tetap terisi penuh terutama setelah mesin di start
Macam:
Generator menggerakkan arus listrik, tetapi tidak menciptakan muatan listrik, yang telah ada
di dalam kawat konduktif dari lilitannya. Ini kurang lebih analogi dengan pompa air, yang
mencipkatan aliran air tetapi tidak mencipkatan air di dalamnya. Beberapa jenis generator
listrik telah ada, tergantung pada phenomena listrik seperti piezoelectricity, dan magnet
hidrodinamik. Konstruksi dari sebuah dinamo mirip dengan sebuah motor listrik, dan semua
Memahami Alternator
Sistem pengisian pada kendaraaan mempunyai tiga komponen penting yakni: aki, alternator
dan regulator. Alternator ini (Gambar 1) berfungsi bersama sama dengan aki untuk
menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan. Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah
tegangan AC yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.
Identitas terminal pada alternator adalah sebagai berikut (lihat Gambar 3).
Konstruksi Alternator
Poli alternator (Gambar 6) diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor. Tipe poli tunggal atau
poli PK dapat digunakan. Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian
dari polinya. Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk
pendinginan, alternator ini mempunyai dua kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.
Jika bagian atas alternator dibuka maka akan nampak bagian-bagian: 1) regulator yang
mengontrol tegangan output alternator, 2) carbon brush yang menempel dengan bagian atas
rotor (Slip Ring), 3) rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC, 4) slip ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap
dari field winding. Perhatikan Gambar 7. Rotor yang di antaranya terdiri dari kutub kutub
magnet yang berputar mengelilingi di dalam stator. Putaran rotor menciptakan arus magnet di
sekelilingnya. Gulungan (stator) mengembangkan tegangan yang dikarenakan magnet yang
berputar maka arus akan diinduksi melalui terminal stator.
Gambar 7. Bagian dalam alternator
Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor (lihat Gambar 8). Slip ring dihubungkan
dengan field winding dimana carbon brush (sikat karbon) dapat bergerak, dan ketika arus
mengalir melalui field winding lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor. Dua
buah arang yang diposisikan sejajar yang akan menempel dengan slip ring. Carbon brush
disolder atau diikat dengan baut.
Regulator (Gambar 9) adalah otak dari sistem pengisian. Regulator mengatur keduanya baik
itu voltase aki dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin, regulator akan
mengatur kemampuan kumparan rotor untuk menghasilkan output alternator. Regulator dapat
diganti baik itu internal regulator atau eksternal. Dewasa ini rata rata semuanya sudah
memakai internal regulator. Regulator akan mengatur tingkat / level sistem pengisian
tegangan. Ketika sistem pengisian tegangan di bawah dari yang ditentukan, regulator akan
meningkatkan arus listrik tegangan, yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat,
hasilnya akan meningkatkan output alternator. Ketika sistem pengisisan tegangan di atas yang
ditentukan, regulator akan menurunkan arus listrik tegangan, dan membuat arus magnet
menjadi lemah, hasilnya output alternator yang semakin kecil. Regulator mengatur tegangan
aki, dan juga mengatur arus yang mengalir ke rangkaian rotor. Rangkaian rotor menghasilkan
arus magnet. Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator. Rangkaian rectifier mengubah
tegangan stator AC menjadi tegangan DC yang digerakkan oleh putaran mesin.
Gambar 9. IC regulator
Rangkaian dioda (Gambar 10) bertanggung jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan
DC. Enam atau delapan diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan
DC. Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi dalam
kutub negatif. Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah tegangan AC
menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik yang benar.
Rotor (Gambar 11) terdiri dari kutub-kutub magnet, inti field winding dan slip ring. Beberapa
model/tipe termasuk mensupport bantalan dan satu atau dua kipas di dalamnya. Rotor
digerakkan atau diputar di dalam alternator dengan putaran tali kipas mesin. Rotor yang
terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan slip ring, bagian bagian ini padat
bersambungan pada sumbu rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring di mana carbon
brush dapat bergerak. Ada dua bantalan yang terdapat di rotor, satu di bagian bawah slip ring,
dan satunya berada di bagian atas sumbu rotor. Field winding rotor menciptakan lapangan
magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet tersebut di satu
sisi menjadi kutub selatan, dan di sisi lain menjadi kutub utara.
Gambar 11. Rangkaian stator
Hubungan putaran rotor berputar di dalam stator dapat dijelaskan sebagai berikut. Arus
magnet alternator yang berasal dari putaran rotor menginduksi tegangan kepada stator.
Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang dihasilkan rotor akan berakibat
terhadap tegangan induksi kepada stator. Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi
kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara satu dengan yang lainnya. Setiap fase
ditempatkan di posisi yang berbeda dibandingkan dengan yang lain. Gulungan yang diisolasi
itu menghasilkan medan magnet.
Field Coil
Field coil berfungsi sebagai pembangkit medan magnet yang besar. Field coil/kumparan
medan terbuat dari plat tembaga yang dilapisi dengan sebuah timah dan dililit dalam acuan.
Diantara plat tembaga itu ikut juga dililitkan kertas minyak yang berfungsi sebagai isolastor.
Kumparan tersebut, seluruhnya dibalut dengan pita kain (lihat gambar 20). Adapun fungsi
pembalut selain sebagai isolasi juga sekaligus sebagai pengikat.
Kumparan medan ini dihubungkan seri dengan kumparan jangkar sehingga mengalirkan arus
lidtrik yang besar. Kumparan terbuat dari plat dengan maksud untuk mendapatkan luas
penampang yang lebih besar dengan ruangan yang cukup kecil.
Apabila arus listrik megalir kekumparan medan, maka inti kutub amenjadi magnet. Rumah
yang terbuat dari baja membantujalan kembali garis-garis gaya magnet yang terjadi pada inti
kutub tersebut. Dalam sebuah motor starter biasanya terdapat empat buah field coil
(kumparan medan) dengan kutub-kutub tak senama saling berdekatan.
Field Coil
Armatur (Jangkar)
Armatur berfungsi sebagai pengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk
gerak putar. Jangkar tersusun daripada plat-plat besi tipis yang berlubang, hingga
membentuk sebuah silinder beralur. Susunan plat-plat tersebut dikancing dengan dua buah
cincin pengikat pada kedua belah sisinya. Kedalam alur-alur itu dimasukkan kumparan
jangkar yang sebelumnya diberikan isolasi kertas minyak, selain mencegah hubungan singkat
juga merfungsi untuk melindungi kumparan terhadap sisi-sisi tajam. Tiap- tiap jangkar
dihubungkan dengan masing-masing komutator. Untuk mencegah meregangnya kumparan
karena adanya gaya sentrifugal, maka pada kedua sisi jangkar diikat dengan benang atau juga
jangkar diberi selonsong dari logam.
Bagian tengah dari plat tersebut mempunyai lubang dengan sebuah nok yang sesuai dengan
poros jangkar. Kedalam lubang inilah dimasukkan poros jangkar beralur yang sesuai dengan
nok, sehingga poros akan ikut berputar apabila jangkar berputar.
Komutator
Komutator tersusun atas beberapa lamel-;amel tembaga merah yang diisolir satu terhadap
yang lainnya serta terhadap poros jangkar. Lamel-lamel ditahan oleh dua buah cincin jepit
secara ekor burung dan diosolasi dengan mika. Ke dalam cincin-cincin tersebut dimasukkan
sebuah tabung yang ujungnya direjan, sehingga komutator seluruhnya duduk dengan kuat
pada poros jangkar.
Brush dan Brush Holder Brush terbuat dari tembaga lunak. Brush berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari field coil (kumparan medan) ke armatur koil (kumparan jangkar)
langsung kemassa melalui komutator. Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua.
Dua buah brush disebut dengan brush positif.
Dua buah brush disebut dengna brush negatif.
Dua buah brush dipegang dengan isolator dan masing-masing dihubungkan dengan kumparan
medan oleh sebuah kabel berhubungan dengan kumparan jangkar oleh komutator. Sedangkan
dua buah brush lainnya dipegang langsung oleh brush holder tampa adanya isolator.dan
dibungkan dengan massa atau bodi kendaraan
Brush
Brush
holder
Pegas
Keempat buah sikat tersebut dipegang oleh brush holder (pemegang sikat), dan dapat
meberikan gerak brush ke arah radial sumbu poros jangkar.
Mekanisme Pemindah Tenaga
Idle Gear
Idle Gear berfungsi untuk meneruskan gaya putar yang dihasilkan oleh armature menuju
pinion gear, selain itu juga dapat menghasilkan gaya putar yang lebih kuat. Oleh karena gaya
rotasi dari armature diperlambat hingga sampai sepertiga dan makin berkurang sampai
seperempat setalah melalui mekanisme clutch, maka gaya putar yang dihasilkan atau yang
keluar dari pinion gear untuk memutarkan fly wheel lebih kuat, meskipun bentuk motor
starter tipe ini lebih kecil.
Idle Gear
Bearing
Starter Clutch
Stater clucth berfungsi untuk memindahkan momen puntir. Momen puntir dihasilkan oleh
armatur jangkar yang diteruskan oleh armatur shaf, yang kemudian diteruskan melalui idle
gear dan kemudian masuk ke clutch gear, clutch starter, pinion gear. Clucth starer juga
berfungsi sebagai pengaman daripada armature coil bilamana roda penerus cenderung
memutarkan pinion gear. Karena bila mesin telah hidup, putaran mesin jauh lebih tinggi
putarannya daripada putaran motor starter sehingga kopling dirancang hanya bisa berputar
pada satu arah saja, untuk menghindari terputarnya motor starter oleh putaran mesin yang
dapat merusak komponen motor starter.
Gambar 15 starter clutch
Konstruksi clucth starter tipe reduksi berbeda dengan tipe konvensional, namun prinsip dan
cara kerja masing-masing dapat dikatakan sama. Bagian ini hanya menjelaskan konstruksi
dan cara kerja tipe reduksi saja.
Cara kerja starter clutch selama memutarkan Armatur yang berputar akan meneruskan
putarannya hingga masuk keclutch kopling. Inner barrel berputar lebih cepat dari outer barrel,
sehingga clutch roller terdorong kebidang yang lebih sempit oleh spring, dan menyebabkan
outer barrel ( armature) memutarkan inner barrel (pinion gear) melalui clutch roller )
Cara kerja starter clutch setelah mesin hidup Ring gear flywheel memutarkan pinion gear,
sehingga inner barrel berputar lebih cepat dari outer barrel yang menyebabkan clutch roller
terdorong kebidang yang lebih besar melawan tegangan spring. Akibatnya inner barrel tidak
berhubungan degan outer barreluntuk mencegah perpindahan putaran dari mesin armature.
Pull In Coil
Berfungsi untuk menarik plunger dan melawan tegangan return spring agar mampu
mendorong plat kontak kearah terminal 30 dan terminal c.
Ke Baterai Terminal Start
Hold In Coil
Berfungsi untuk menahan plat kontak setelah ditarik oleh pullin coil agar plat contact mampu
menghubungkan terminal 30 dan terminal C.
Menahan alat
periksa agar tidak
Inti
bergerak
Komutator
Inti
Growler on
Growler pole
4. Pemeriksaan bantalan
Periksa bantalan depan dan belakang kemungkinan aus atau cacat. Ganti bantalan jika
cacat. Buka bantalan dengan SST (09286 – 46011) kemudian pasang bantalan dengan
menggunakan SST (09285 – 76010)
Bantalan
Komutator Amplas
Armatu
re Jam pengukur
Diameter standar : 30 mm
Spesifikasi
Yang sebenarnya
kedalaman
Segmen
Mika
Jika panjangnya kurang dari nilai minimum, ganti sikat dan bentuklah dengan jalan
mengamplas.
Tarik
Bacalah pull scale pada saat pegas mulai terpisah Pegas Kedudukan
dari siikatnya.
Sikat Sikat
Standar beban pada pegas : 1,4 – 2,0 kg
Pada motor bensin, gas yang masuk ke dalam silinder adalah campuranantara udara
dan bensin, campuran ini selanjutnya dibakar untukmenghasilkan tekanan pembakaran
yang nantinya dirubah menjadi dayamekanis.
a. Baterai
Komponen ini berfungsi menyediakan arus tegangan rendah12 Volt untuk
ignition coil.Baterai ialah elektrokimia yang dibuatuntuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian,lampu-lampu, dan komponen lainnya.Alat ini
menyimpan energilistrik dalam bentuk energi kimia yang dikeluarkan bila
diperlukandan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan.Sikluspengisian
dan pengeluaran terjadi secara terus menerus.
i. Kontruksi Baterai.
Di dalam baterai terdapat elektrolit asam sulfat elektrodapositif dan
elektroda negatif dalam bentuk pelat. Ruangandalamnya dibagi menjadi
beberapa sel dan di dalam masing – masingsel terdapat beberapa elemen yang
terendam dalamelektrolit.
a.2. Elektrolit.
b. Kunci Kontak
Pada sistem pengapian kunci kontak berfungsimenghubungkan dan
memutuskan aliran arus listrik dari baterai keignition coil.
Gambar.9 Kontak Kunci.
c. Ignition Coil
Pada sistem ini, ignition coil berfungsi untuk menaikantegangan (12 V)
menjadi tegangan tinggi (15 KV sampai 20 KV) yangdiperlukan untuk pengapian.
Untuk mempertinggi tegangan rendahtersebut pada ignition coil terdapat 2
kumparan yaitu;
Kekuatan magnet yang terjadi pada inti besi tergantung dari 2 faktor
yaitu; banyaknya gulungan kumparan dan besar arus yang mengalir pada
kumparan tersebut
jika titik kontak membuka, arus listrik yang mengalir dari baterai akan
terputus, tetapi garis gaya magnet yang timbul pada inti besi cenderung
untuk meneruskan aliran arus listrik tersebut. Kecenderungan garis gaya
magnet untuk meneruskan aliran arus listrik akan menyebabkan timbulnya
arus listrik pada kumparan walaupun arus listrik pada baterai sudah tidak
mengalir. Kejadian ini dikatakan kumparan terinduksi oleh garis gaya
magnet yang hilang karena hanya kumparan itu yang terinduksi maka
disebut induksi sendiri (Self Induksion)
d. Distributor
Pada sistem pengapian, distrubutor berfungsi sebagai alatuntuk membagi-
bagikan tegangan tinggi yang diperoleh dari ignitioncoil ke busi yang terdapat pada
tiap silinder.Fungsi distributor dapat dibagi dalam 4 bagian yaitu:
Pada saat poros berputar maka nok akan mendorong lenganplatina kearah kontak membuka
dan selanjutnya apabila nok terusberputar lebih jauh maka platina akan kembali pada posisi
menutupdemikian seterusnya.
Tegangan tinggi akan disalurkan ke busi, sehingga timbul loncatan bungaapi pada celah
elektroda busi untuk membakar campuran bensin danudara pada akhir langkah kompresi.
Permukaan kontak platina dapat terbakar oleh percikan bunga apitegangan tinggi yang
dihasilkan oleh induksi diri pada kumparan primer,oleh karena itu platina harus diperiksa dan
diganti secara periodis.Karena platina sangat penting untuk menentukan performa
systempengapian (konvensional),
d) Sudut Dwell
Sudut pengapian merupakan sudut yang diperlukan untuk satukali
pengapian pada satu silinder motor. Di mana secara detail
dapatditerangkan sebagai sudut putar nok/cam saat platina mulai
membukasampai platina mulai membuka pada tonjolan nok/kam
berikutnya
2) Kondensor
Kondensor berfungsi untuk menghilangkan atau mencegahterjadinya
loncatan bunga api pada breaker point. Kemampuandari suatu kondenser
ditunjukkan dengan seberapa besarkapasitasnya, kapasitas kondenser diukur
dalam mikro farad ( μ f).Contoh kondenser:
(a) Untuk mencegah timbulnya bunga api pada kontak pemutusarus sewaktu
mulai membuka.
(b) Untuk mendapatkan arus induksi tegangan tinggi yang sebesarbesarnyadi
dalam kumparan sekunder, sehingga bunga apipada busi juga besar.
(c) Mempercepat tegangan arus primer menjadi penuh kembalisewaktu kontak
pemutus arus telah menutup
3) Bagian distributor
Bagian-bagian ini berfungsi membagi-bagikan arustegangan tinggi yang
dihasilkan oleh kumparan sekunder coil kebusi pada tiap-tiap silinder sesuai
dengan urutan pengapian.Bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor.
a) Tutup distributor
Fungsinya untuk menempatkan terminal-terminaltegangan tinggi dimana
jumlah dari terminalnya sama denganjumlah silinder ditambah satu. Tutup
distributor dibuat daribahan ebonit yang dapat menahan bocornya tegangan
tinggidari terminal keluar.
b) Rotor Distributor
Rotor berfungsi untuk meneruskan tegangan tinggi dariterminal ignition
coil ke terminal busi pada tutup distributor.Bahan dari rotor ini sama dengan
bahan tutup distributor.
Gambar 17 tutup distributor dan rotor
f. Busi
Arus listrik tegangan tinggi dari distributor membangkitkanbunga api dengan
temperatur tinggi diantara elektroda tengah danmasa dari busi untuk membakar
campuran bahan bakar yang telahdikopresiakan. Busi harus bisa menjaga
kemampuan penyalaan untukjangka waktu yang lama, meskipun mengalami
temperatur tinggi danperubahan tekanan dan menjaga tahanan insulator dari
tegangan tinggiantara 10 kV sampai 30kV. Untuk itu busi harus mempunyai
syaratsebagai berikut:
1) Kontruksi
Komponen utama busi yaitu:
a) Insulator Keramik
Insulator keramik berfungsi untuk memegang elektrodatengah dan
berguna sebagai insilator antara elektorda tengahdan casing.Insulator terbuat
dari alumunium murni yangmempunyai daya tahan yang baik kekuatan
mekaniknya.
b) Casing
Casing berfungsi untuk menyangga insulator keramikdan juga sebagai
mounting busi terhadap mesin.
c) Elektroda Tengah
Elektroda tengah terdiri dari komponen:
Nilai Panas
Nilai panas busi adalah kemampuan mereadiasikansejumlah panas oleh busi.Busi dingin
adalah busi yangmeradiasikan panas lebih banyak, sedangkan busi yangmeradiasikan panas
lebih sedikit disebut busi panas.Batasterendah dari busi adalah self cleaning temperatur yaitu
pada suhu450 C, sedangkan batas tertinggi adalah pre-ingnition temperature yaitu pada suhu
9500C. Busi dingin mempunyai ujung insulatoryang lebih pendek, sedangkan busi panas
mempunyai ujunginsulator yang lebih panjang dan permukaan singgung dengan apicukup
luas, sehingga jalur perambatan panas menjadi panjang danradiasi panas menjadi kecil.
Gambar. 22 busi panas dan dingin
A. Analisa Kerusakan
Berdasarkan gejala yang nampak maka dapat dianalisa kerusakansebagai berikut:
B. Penanganan Masalah
Setelah diketahui keluahan dari customer danmesin dihidupkanmaka akan
diketahui gejala yang ada dan mekanik menganalisa kerusakanyang ada. adapun
penangan masalah dari uraian di atas sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Busi
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah busimasih bagus
untuk dipakai atau tidak, adapun langkah kerjannyasebagai berikut:
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adau kesimpulan yang dapat penulis tarik selesai melakukan paktik kelistrikan ini
- pada saat merangkai suatu rangkaiankelistrikan kita harus mampu untuk mengetahui setiap
4,2 Saran
- Ketahui dan pahami setip fungsi komponen dan cara kerja yang digunakan salam sistem
kelistrikan mobil
- berhati hati dan jangan ceroboh dalam merangkai rangkaian listrik mobil
DAFTAR PUSTAKA