Vous êtes sur la page 1sur 17

MATA KULIAH :

ANALISA SISTEM TENAGA

Semester : IV

Kuliah 2

Oleh :
Arnawan Hsb.
KONSEP DASAR

Sistem tenaga listrik (Electric Power System)


terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :
1. sistem pembangkitan tenaga listrik,
2. sistem transmisi tenaga listrik,
3. sistem distribusi tenaga listrik.
KONSEP DASAR
Komponen dasar yang membentuk suatu sistem
tenaga listrik adalah
 generator,
 transformator,
 saluran transmisi dan
 beban.
Untuk keperluan analisis sistem tenaga, diperlukan
suatu diagram yang dapat mewakili setiap komponen
sistem tenaga listrik tersebut.
Diagram yang sering digunakan adalah diagram satu
garis dan diagram impedansi atau diagram reaktansi.
KONSEP DASAR

Gambar 1. Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik


Studi Aliran Daya
o Studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi
yang penting.
o Studi aliran daya mengungkapkan kinerja dan aliran daya
(nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu tatkala sistem
bekerja saat tunak (steady state).
o Studi aliran daya juga memberikan informasi mengenai
beban saluran transmisi di sistem, tegangan di setiap
lokasi untuk evaluasi regulasi kinerja sistem tenaga dan
bertujuan untuk menentukan besarnya daya nyata (real
power), daya reaktif (reactive power) di berbagai titik
pada sistem daya yang dalam keadaan berlangsung atau
operasi normal.
Studi Aliran Daya

 Studi aliran daya merupakan studi yang penting


dalam perencanaan dan desain perluasan sistem
tenaga listrik dan menentukan operasi terbaik
pada jaringan yang sudah ada.
 Studi aliran daya sangat diperlukan dalam
perencanaan serta pengembangan sistem di
masa-masa yang akan datang.
 Karena seiring dengan bertambahnya konsumen
akan kebutuhan tenaga listrik, maka akan selalu
terjadi perubahan beban, perubahan unit-unit
pembangkit, dan perubahan saluran transmisi.
Persamaan Aliran Daya
 Persamaan aliran daya secara sederhana dapat dilihat pada
Gambar 2, untuk sistem yang memiliki 2 rel.
 Pada setiap rel memiliki sebuah generator dan beban,
walaupun pada kenyatannya tidak semua rel memiliki
generator.
 Penghantar menghubungkan antara rel 1 dengan rel 2.
 Pada setiap rel memiliki 6 besaran elektris yang terdiri
dari : PD, PG, QD, QG, V, dan δ.
Persamaan Aliran Daya

Gambar 2. Diagram Satu Garis sistem 2 rel

Pada Gambar 2 dapat dihasilkan persamaan aliran daya dengan


menggunakan diagram impedansi.
Persamaan Aliran Daya

Gambar 3 Diagram impedansi sistem 2 rel

Pada Gambar 3 merupakan diagram impedansi dimana generator sinkron


direpresentasikan sebagai sumber yang memiliki reaktansi dan transmisi
model π (phi).
Beban diasumsikan memiliki impedansi konstan dan daya konstan pada
diagram impedansi.
Persamaan Aliran Daya
Besar daya pada rel 1 dan rel 2 adalah :
I1  I G1  I D1
I 2  IG2  I D2

S1  S G1  S D1  PG1  PD1   j QG1  Q D1 

S 2  S G 2  S D 2  PG 2  PD 2   j QG 2  QD 2 
Persamaan Aliran Daya
Pada Gambar 4 merupakan penyederhanaan dari Gambar 3
menjadi rel daya untuk masing-masing rel.

Gambar 4 rel daya dengan transmisi model π untuk sistem 2 rel


Persamaan Aliran Daya
Besarnya arus yang diinjeksikan pada rel 1 dan rel 2 adalah :

Gambar 5 Aliran arus pada rangkaian ekivalen


Persamaan Aliran Daya
Besarnya arus yang diinjeksikan pada rel 1 dan rel 2 adalah :

I1  I G1  I D1
I 2  IG2  I D2

Semua besaran adalah diasumsikan dalam sistem per-unit, sehingga :

S1  V1 I 1  P1  jQ1  P1  Q1   V1 I 1
* *

S 2  V2 I *2  P2  jQ2  P2  Q2   V2 I 2*
Persamaan Aliran Daya
Aliran arus dapat dilihat pada Gambar 5, dimana arus pada rel 1 adalah :

' "
I1  I  I
1 1 Dimana :
Y11 adalah jumlah admitansi
I1  V y  V1  V2  y s
1
' "
p
terhubung pada

rel 1  y p  y s
I1   y p  y s V1   y s V2
Y12 adalah admitansi
terhubung pada

I1  Y11V1  Y12V2 rel 1 dengan rel 2   y s


Persamaan Aliran Daya
Untuk aliran arus pada rel 2 adalah :

I 2  I 2'  I 2" Dimana :


Y22 adalah jumlah admitansi
I 2  V y  V2  V1  ys
2
' "
p terhubung pada
rel 2  y p  y s
I 2   y s V1   y p  y s V2 Y21 adalah admitansi
terhubung pada
I 2  Y21V1  Y22V2
rel 2 dan 1   y s  Y12
Persamaan Aliran Daya

Dari Persamaan di atas dapat dihasilkan persamaan dalam bentuk matrik,


yaitu :

 I 1  Y11 Y12  V1 


 I   Y Y  V 
 2   21 22   2 

Notasi matrik dari Persamaan di atas adalah :

I bus  YbusVbus
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi