Vous êtes sur la page 1sur 3

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan pada periode pembangungan jangka panjang adalah
pembangunan berwawasan lingkungan, sebagai upaya sadar dan berencana mengelola
sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup. Dalam setiap pembangunan aka nada berbagai usaha atau
kegiatan yang pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup,
oleh karena itu perlu dijaga keserasian antar usaha/ kegiatan terebut dengan
menganalisa dari sejak awal perencanaannya. Dengan demikian langkah
pengendalian dampak negative dapat dipersiapkan sedini mungkin.
Puskesmas sebagai salah satu hasil pembangunan dan upaya penunjang
pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan pelayanan umum, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun sehat, yang memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan, gangguan kesehatan dan dapat menjadi tempat penularan penyakit. Untu
itu telah dilakukan berbagai upaya penanggulangan dampak lingkungan puskesmas
sesuai dengan situasi dan kondisi puskesmas tetapi masih memenuhi persyaratan
sanitasi lingkungan yang baik.

B. DAMPAK LINGKUNGAN PUSKESMAS


1. Pengertian
Dampak lingkungan Puskesmas mempunyai arti sebagai dapak dari
limbah Puskesmas, masalah serta upaya penanggulangan.
Pada setiap tempat dimana orang berkumpul akan selsalu dihasilkan libah
dan memerlukan pembuangan, emikian pula Puskesmas yang merupakan sarana
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat
menghasilkan limbah. Secara garis besar ada 3 macam limbah yaitu limbah padat
(sampah), limbah cair dan limbah klinis.
a) Limbah Padat
Sampah yang dihasilkan Puskesmas bisa menjadi tempat tertimbunnya
mikro organism penyakit dan sarang serangga dan tikus. Di samping itu,
kadang-kadang dapat mengandung bahan kimia beracun dan benda-benda
tajam yang dapat menimbulkan penyakit atau cedera.
b) Limbah Cair
Limbah cai r puskesmas adalah semua limbah cair yang berasal dari
ruangan-ruangan yang memungkinkan mengandung mikro organism, bahan
kimia beracun.
c) Limbah Klinis
Limbah klinis adalah limbah yang berasal dari pelayan medis, farmasi atau
sejenis, serta limbah yang dihasilkan di Puskesmas pada saat dilakukan
perawatan/ pengobatan. Bentuk limbah klinis antara lain berupa benda tajam,
limbah infeksius, jaringan tubuh, limbah farmasi, limbah kimia dan limbah
plastik.

2. Dampak
Ketiga limbah tersebut secara langsung maupun tidak lagsung
menimbulkan gangguan kesehatan danmembahayakan bagi pengunjung maupun
petugas kesehatan. Ancaman ini muncul pada saat penanganan, penampungan,
pengangkatan dan pemusnahannya. Keadaan ini terjadi karena :
a) Volume limbah yang dihasilkan melebihi kemampuan pembuangannya
b) Beberapa antara limbah yang dihasilkan melebihi kemampuan
pembuangannya.
c) Limbah ini juga akan menimbulkan pencemaran lingkungan bila dibuang
sembarangan dan akhirnya membahayakan serta mengganggu kesehatan
masyarakat.

3. Masalah
Limbah puskesmas adalah semua limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan puskesmas dan kegiatan penunjang lainnya. Mengingat dampak yang
mungkin timbul, maka diperlukan upaya pengelolaan yang baik, meliputi
pengelolaan dumber daya manusia, alat, sarana, keuangan dan tatalaksana
pengorganisasian yang ditetapkan dengan tujuan memperoleh kondisi
Puskesmas yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan.
Pembungan limbah puskesmas dilakukan dengan memilah-milah
sampah berdasarkan sumber atau jenis limbahnya, meliputi :
a) Limbah Medis
Limbah yang dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin. Limbah ini
mengkin berbahaya dan mengakibatkan resiko tinggi, infeksi kuman dan
gangguan kesehatan bagi pegawai puskesmas. Contoh limbah jenis ini
adalah peban, cairan badan, jarum-jarum dan seprit bekas, akntong urin
dan produk darah.
b) Limbah Non Medis
Limbah ini meliputi kertas –kertas, kantong atau plastic yang tidak
berkontak dengan cairan badan. Meskipun tidak menimbulkan resiko
sakit, limbah tersebut cukup merepotkan karena memerlukan tempat yang
besar untuk mengangkut dan membuangnya.
c) Limbah Dapur
Limbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Yang biasanya
menganggu estetika serta menjadi tempat berkumpulnya serangga maupun
tikus yang menjadi gangguna bagi pegawai maupun pasien di puskesmas.
Pada dasarnya semua bahaya limbah puskesmas dapat ditanggulangi,
namun berbagai faktor seperti kebiasaan buruk, ketidaktahuan tentang bahaya
limbah, biaya dan lain-lain masih menjadi masalah utama dalam penanggulan
limbah ini.

4. Upaya-Upaya Penanggulangan Limbah


Upaya upaya penanggulan dampak lingkungan puskesmas merupakan
bagian dari upaya peningkatan kualitas lingkungan, seperti yang tercantum
pada pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan No.986/1992 yang meliputi
penyehatan bangunan, makanan dan minuman, kualitas air, tempat pencucian,
pengendalian sampah dan limbah, tikus dan serangga, sterilisasi, perlindungan
radiasi serta penyuluhan kesehatan lingkungan.
Upaya-upaya penangulangan limbah :
a) Telah ada bantuan dari pemerintah pengadaan IPAL yang memenuhi
standar pengolahan limbah. Limbah cair dari tiap ruangan terutama limbah
cair medis akan dibuang dan diolah dengan IPAL sehingga hasil buangan
terakhir tidak mengandung kuman atau mikro organism berbahaya dan
tidak mencemari lingkungan sekitar.
b) Limbah medis padat seperti jarusm suntik, ampul dan lainnya dalam
ruangan IGD, perawatan, laboratorium, imunisasi di simpan pada safety
box, kemudian di bakar di incinerator
c) Untuk pembuagan limbah padat telah ada mobil container yang akan
mengangkut sampah padat non-medis.

C. KESIMPULAN
Pada dasarnya semua bahaya limbah puskesmas dapat ditanggulangi, untuk
mencegah pencemaran lingkungan dari aktifitas puskesmas yang kuantitasnya
semakin banyak perlu upaya penanggulangan yang lebih terkoordinasikan, terstruktur
dan terencana juga dalam penanggulangan limbah tersdia tenaga khusus menangani
limbah puskesmas.

Vous aimerez peut-être aussi