Vous êtes sur la page 1sur 7

BAB II

PEMBAHASAN

http://eprints.ums.ac.id/20509/2/BAB_I.pdf

https://doktersehat.com/penyakit-tifus/

https://www.academia.edu/6041018/TYPHUS_ABDOMINALIS

https://www.academia.edu/12894607/ASKEP_ANAK_DENGAN_THIPOID

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid.

WHO (World Health Organization). Background Doc: The Diagnosis, Treatment and
Prevention of Typhoid Fever 2003. Geneva, Swizerland

A. Konsep kasus Tifus Abdominalis

1. DEFINISI

Tifus abdominalis ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai


saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,
gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran. Penyebab penyakit ini
adalah salmonella typhosa, basil gram negatif yang bergerak dengan bulu
getar, tidak berspora. Mempunyai sekurang-kurangya 3 macam antigen yaitu
antigen O (somatik, terdiri zat kompleks lipopolisakarida), antigen H
(flagella), dan antigen Vi. Dalam serum pasien terdapat zat anti (aglutinin)
terhadap ketiga macam antigen tersebut.

Di Indonesia, tifus abdominalis terdapat dalam keadaan endemik. Pasien


anak yang ditemukan berumur di atas satu tahun. Sebagian besar pasien yang
dirawat dibagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta berumur di atas
5 tahun.

2. ETIOLOGI

Kebanyakan Tifus Abdominalis disebabkan oleh infeksi demam tifoid


terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi sejumlah kecil tinja yang mengandung bakteri dan dapat
menular dengan cepat. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi
akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri. Penyebab demam tifoid adalah
Salmonella thypi dari spesies Salmonella enteric. Bakteri ini dapat hidup
sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan
debu. Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan (suhu 60˚C) selama 15-20
menit, pasteurisasi, pendidihn dan khorinisasi. (Rahayu E., 2013)

a. Salmonella thyposa, basil gram negative yang bergerak dengan bulu


getar, tidak berseporamempunyai sekurang-kurangnya tiga macam
antigen yaitu:
1) Antigen O (somatic, terdiri dar izat komplek liopolisakarida)
2) Antigen H (flagella)
3) Antigen V1 dan protein membrane hialin.

b. Salmonella parathypi A
c. Salmonella parathypi B
d. Salmonella parathypi C
e. Feces dan Urin dari penderita thypus

Faktor Risiko
1. Kebiasaan jajan di tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Lingkungan yang kotor
3. Daya tahan tubuh yang rendah (Suriadi. 2006)

3. KLASIFIKASI TIFUS ABDOMINALIS

Menurut WHO (2003), ada 3 macam klasifikasi tifus abdominalis


dengan perbedaan gejala klinis, yaitu :
a. Tifus abdominalis akut non komplikasi
Tifus abdominalis akut dikaratkterisasikan dengan adanya demam
berkepanjangan abnormalis fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa
dan diare pada anak-anak), sakit kepala, malaise dan anoksia. Bentuk
bronchitis biasa yerjadi pada fase awal penyakit selama periode demam,
sampai 25% penyakit menunjukan adanya resespot pada dada, abdomen
dan punggung.
b. Tifus abdominalis dengan komplikasi
Pada tifus abdominalis akut keadaan mungkin dapat berkembang
menjadi komplikasi parah. Bergantung pada kualitas pengobatan dan
keadaan kliniknya, hingga 10% pasien dapat mengalami komplikasi,
mulai dari melena, perforasi, susu dan peningkatan ketidaknyamanan
abdomen.
c. Keadaan karier
Keadaan karier tifoid terjadi 1-5% pasien, tergantung umur pasien.
Karier tifoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmonella Thypi di feses.

4. PATOFISIOLOGI

Makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh kuman


Salmonella Typhosamasuk kedalam lambung, selanjutnya lolos dari sistem
pertahanan lambung, kemudian masuk keusus halus, melalui folikel limpa
masuk kesaluran limpatik dan sirkulasi darah sistemik, sehinggaterjadi
bakterimia. Bakterimia pertama-tama menyerang Sistem Retikulo Endoteleal
(RES) yaitu: hati, lien dan tulang, kemudian selanjutnya mengenai seluruh
organ di dalam tubuh antara lainsistem syaraf pusat, ginjal dan jaringan
limpa (Agus Waluyo. 2004)

5. MANIFESTASI KLINIS
a. Demam.

Pada kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu. Bersifat febris


remitens dan suhutidak terlalu tinggi. Selama minggu pertama, suhu
badan berangsur-angsur naik setia hari, biasanya menurun pada pagi hari
dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggukedua pasien
terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga suhu badan
berangsurturun dan normal kembali pada akhir minggu keempat.

b. Gangguan pada saluran pencernaan.


Pada mulut terdapat bau nafas tidak sedap (halitosis), bibirkering dan
pecah-pecah (rhagaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated
tongue), ujung dantepi lidah kemerahan, jarang disertai tremor. Pada
abdomen ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus). Hati dan
limpa membesar diserta nyeri pada perabaan. Defekasi
biasanyakonstipasi, mungkin normal dan kadang-kadang diare.
c. Gangguan kesadaran.
Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak dalam, yaitu
apatis sampai somnolen, jarang terjadi sopor, koma atau gelisah (kecuali
penyakitnya berat danterlambat mendapatkan pengobatan).

d. Pada gejala ini, pada punggung atau anggota gerak dapat ditemukan
roseola, yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler
kulit terutama ditemukan pada minggu pertama demam. Kadang-kadang
ditemukan pula bradikardia dan epistaksis.( Ngastiyah, 2005 ).

B. Konsep diet thypus abdominalis

Jenis diet yang diberikan kepada penderita penyakit tifus abdominalis


adalah diet lambung yang menurut Sunita Almatsier (2004) dibagi menjadi 3,
yaitu:

1. Diet lambung I; diberikan pada penderita Tifus abdominalis berat. Makanan


diberikan setiap 3 jam dalam bentuk makanan saring, selama 1-2 hari saja
karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin dan vitamin C.
2. Diet lambung II; diberikan pada penderita Tifus abdominalis ringan.
Makanan berbentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan
lengkap dan 2-3 kali makanan selingan. Makanan ini cukup energi, protein,
dan vitamin C, namun kurang tiamin.
3. Diet lambung III; diberikan pada penderita Tifus abdominalis yang hampir
sembuh. Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada tolerasnsi
penderita. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.

1. Tujuan Diet
Menurut Sunita Almatsier (2004) tujuan umum penatalaksanaan diet
lambung adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang
tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam
lambung yang berlebihan.

2. Syarat Diet
Menurut Sunita Almatsier (2004) syarat penatalaksanaan diet lambung adalah :
a. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan
b. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien menerimanya.
c. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan Energi total yang
ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
d. Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan energi total sebagai sumber energi
utama.
e. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara
bertahap.
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
termis, mekanis maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima
perorangan).
g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak.
h. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
untuk memberi istirahat pada lambung.
j. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang sebaiknya dihindari terdapat
pada tebel

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Pada Diet


Lambung I (Makanan Saring)

Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan


makanan
Sumber Beras dibubur saring atauBeras ketan, jagung, cantel, ubi,
Karbohidrat dihaluskan, roti dipanggang atautalas, singkong.
dibubur, krakers, biscuit, tepung-
tepungan, seperti: tepung beras,
maizena, sagyu, hunkwe;
havermout dibuat bubur atau
dibuat puding; gula pasir, gula
merah, gula aren, sirup.
Sumber Daging, ayam dan ikan tanpa duri,Daging dan ayam berlemak;
protein hewani digiling, dihaluskan; telur ayamdaging ayam, ikan dan telur
rebus ½ masak atau dicampurdigoreng; daging diawet seperti
dalam makanan atau minuman,dendeng, diasp; ikan banyak duri
susu sapi,yoghurt seperti bandeng, mujair, mas dan
selar.
Sumber Tempe dan tahu digiling, kacangKacang-kacangan dan hasil olah
protein nabati hijau disaring atau dihaluskan,seperti tahu dan tempe digoreng.
susu kedelai.
Sayuran Sayuran rendah serat dan disaringSayuran mentah; sayuran yang
atau dihaluskan seperti bayam,menimbulkan gas seperti lobak,
wortel, labu kuning, labu siam dankol, sawi; sayuran yang banyak
tomat. serat seperti daun singkong,
nangka muda dan keluwih
Buah Buah yang tidak banyak serat,Buah yang banyak serat dan atau
disaring atau dibuat jus ataumenimbulkan gas seperti nangka,
dihaluskan seperti pepaya,durian, kedondong dan nanas.
semangka, melon, pisang dan
jeruk.
Bumbu-bumbu Bumbu yang tidak tajam dalamBumbu yang tajam seperti cabe
jumlah terbatas, seperti garam dandan merica.
kecap.
Minuman Teh encer, kopi encer, coklat dalam Minuman yang mengandung
jumlah terbatas alkohol seperti bir, wiski;
minuman yang mengandung
soda seperti air soda, minuman
botol ringan/soft drink.

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Pada Diet


Lambung II
Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
makanan
Sumber Beras dibubur atau ditim; kentangBeras ketan, beras tumbuk,
Karbohidrat dipure; makaroni direbus; rotiroti whole wheat, jagung, ubi,
dipanggang; krakers, biscuit; mi,talas, singkong; cake, dodol dan
bihun, tepung-tepungan dibuatberbagai kue yang terlalu manis
bubur atau dibuat puding. dan berlemak tinggi.
Sumber Daging sapi empuk, hati, ikan, ayamDaging, ikan, ayam yang diawet,
protein hewani digiling atau dicincang dan direbus,digoreng; daging babi; telur
disemur, ditim, dipanggang; telurdiceplok atau digoreng.
ayam direbus, didadar, ditim,
diceplok air dan dicampur dalam
makanan; susu.
Sumber Tempe dan tahu direbus, ditim,Tahu dan tempe digoreng; kacang
protein nabati ditumis; kacang hijau direbus atautanah, kacang merah, kacang tolo.
dihaluskan.
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat danSayuran mentah; sayuran yang
tidak menimbulkan gas dimasak:berserat tinggi dan menimbulkan
bayam, bit, wortel, labu kuning, labugas seperti daun singkong, kacang
siam dan tomat direbus dan ditumis. panjang, kol, lobak, sawi dan
asparagus.
Buah Pepaya, pisang, jeruk manis, sariBuah yang banyak serat dan atau
buah; pir dan peach dalam kaleng. menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong,
durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak Margarin dan mentega; minyakLemak hewan, santan kental.
untuk menumis dan santan encer.
Minuman Teh, sirup. Minuman yang mengandung soda
dan alkohol, kopi dan es krim.
Bumbu-bumbu Gula, garam, vetsin, kunci, kencur,Lombok, bawang, merica, cuka
jahe, kunyit, terasi, laos, salam dandan sebagainya yang tajam.
sereh.

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Pada Diet


Lambung III
Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
makanan
Sumber Beras ditim, nasi; kentang direbus,Beras ketan, beras tumbuk,
Karbohidrat dipure; makaroni, mi, bihun direbus;roti whole wheat, jagung; ubi,
roti, biskuit, krakers; tepung-talas, singkong, kentang digoreng;
tepungan di-buat bubur atau dibuatdodol dan sebagainya.
puding.
Sumber Daging sapi empuk, hati, ikan, ayamDaging, ikan, ayam yang dikaleng,
protein hewani direbus, disemur, ditim, dipanggang;dikeringkan, diasap, diberi bumbu-
telur ayam direbus, didadar, ditim,bumbu tajam; daging babi, telur
diceplok air dan dicampur dalamdigoreng.
makanan; susu.
Sumber Tempe dan tahu direbus, ditim,Tahu dan tempe digoreng; kacang
protein nabati ditumis; kacang hijau direbus. tanah, kacang merah, kacang tolo.
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat danSayuran dikeringkan.
tidak menimbulkan gas dimasak:
bayam, buncis, kacang panjang, bit,
labu siam, wortel, tomat, labu
kuning direbus, ditumis, disetup dan
diberi santan.
Buah Pepaya, pisang, sawo, jeruk manis,Buah yang banyak serat dan atau
sari buah, buah dalam kaleng. menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong,
durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak Margarin, minyak, santan encer. Lemak hewan, santan kental.
Minuman Teh encer, sirup. Minuman yang mengandung soda
dan alkohol, kopi, teh kental dan es
krim.
Bumbu-bumbu Gula, garam, vetsin dalam jumlahLombok, merica, cuka dan bumbu
terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit,lainnya yang tajam
terasi, laos, salam, sereh dan
sebagainya.

Vous aimerez peut-être aussi