Vous êtes sur la page 1sur 2

TATALAKSANA NYERI AKUT ABDOMEN

Menurut Ooi dan Manning (2015), manajemen nyeri akut abdomen berdasarkan stabil tidaknya
hemodinamik sebagai berikut;
a. Pasien Hemodinamik Tidak Stabil
 Pasien harus dimanajemen di critical care area
 Dilakukan maintan airway (jalan nafas) dan berikan suplemen high-flow oxygen
 Monitoring: ECG, Vital Sign setiap 5 menit, dan pulse oxymetri
 Berikan 2 large-bore peripheral IVs (14-16 gram), cairan 1-2 l kristaloid (jika suspek IMA
disingkirkan)
 Lakukan pemeriksaan laboratorium
- Disarankan: capillary bllod sugar, darah lengkap, ureal elektrolit, LFT, serum amilase.
- Opsional: urinalisis, enzim jantung, LFTs, dan faktor pembekuan.
 Antibiotik IV diberikan jika terjadi intra-abdominal sepsis menggunakan ceftriaxon 1 gram dan
metronidazole 500 mg. Penggunaan aminoglikosida dihindari pada pasien yang memiliki
gangguan ginjal.
 X-Ray, dapat dilakukan Chest X-Ray dan Kidneys, Ureters, Bladder (KUB)
 ECG digunakan untuk identifikasi adanya Infark Miokard Akut
 Konsultasikan segera ke departemen lain, meliputi;
- Bedah
- Obgyn, apabila suspek kehamilan ektopik
- Kardiothorax, apabila suspek ke aneurisma aorta abdomen
- Kardiologi apabila suspek basilar pneumonia dan infark miokard
b. Pasien Hemodinamik Stabil
 Pasien dimanajemen di intermediate acuity area
 Pemasangan IV line
 Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai kecurigaan klini terhadap penyebab nyeri abdomen.
 Lakukan imaging, KUB, CXR dan ECG.
 Evaluasi tanda-tanda akut abdomen dengan frekuensi pemeriksaan abdominal
 Berikan analgesik
Menurut Tintinalli et al. (2016), analgesik yang dapat diberikan untuk mengatasi nyeri pada
kasus nyeri akut abdomen yaitu opioid.
Pada nyeri akut epigastrium juga harus dilakukan manajemen yang tepat. Menurut Ooi dan
Manning (2015) antara lain;
a. Segera pasang IV line, lakukan resusitasi cairan menggunakan kristaloid.
b. Lakukan pemeriksaan laboratorium berupa gula darah, darah lengkap, serum analisis,
urea/elektrolit/creatinin, enzim jantung.
c. Lakukan ECG, karena seluruh kasus dengan nyeri pada abdomen bagian atas dilakukan ECG untuk
menilai adanya IMA.
d. Lakukan pemeriksaan Chest X-Ray dan KUB
e. Berikan analgesik yang adekuat.

DAFTAR PUSTAKA
Ooi, Shirley dan Manning, Peter. 2015. Guide to the Essentials in Emergency Medicine Second Edition.
Singapore: McGraw Hill Asia.
Tintinalli et al. 2016. Tintinalli’s Emergency Medicine A Comprehensive Study Guide Eight Edition.
New York: McGraw Hills Education.

Vous aimerez peut-être aussi