Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak: Bucket teeth adalah komponen attachment yang sering digunakan pada heavy equipment salah
satunya yaitu bucket wheel excavator, yang fungsinya untuk material handling. Prinsip kerja bucket wheel
excavator adalah continuous excavators, namun dalam pengoperasinnya bucket teeth sering terjadi kendala
yang dapat mengganggu proses produksi. Salah satu kendala yang sering terjadi adalah keausan pada bucket
teeth. Bucket teeth harus mempunyai ketangguhan dan kekuatan bahan yang tinggi, sehingga dapat
mempengaruhi life time dari komponen tersebut dan mengurangi down time. Dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai karakterisasi material bucket teeth pada BWE (Bucket wheel excavator) dengan menggunakan
metoda pengamatan metalografi, pengujian komposisi kimia, dan pengujian kekerasan yang berguna untuk
mengetahui harga kekerasan pada bucket teeth dengan, demikian dapat memberi informasi kepada industri lokal
dan perusahaan yang menggunakan bucket teeth mengenai spesifikasi material yang cocok untuk pembuatan
bucket teeth. Adapun hasil pengujian metalografi, analisa komposisi kimia bucket teeth adalah termasuk material
baja paduan sedang yang mengandung silicon, mangan dan krom yang mempunyai sifat tangguh, tahan korosi
dan tahan aus. Diliahat dari struktur mikro dan kekerasan mempunayai struktur martensit temper dan harga
kekerasanya rata-rata 468 BHN. Dengan adanya porositas dan permukaan specimen yang kasar dapat
diperkirakan bahwa proses pembuatan bucket teeth menggunakan proses pengecoran (casting), dan diikuti
dengan pengerasan (hardening) dan temper.
1
I. PENDAHULUAN semacam ember besi (bucket) dengan gigi-
1.1 Bucket Wheel Excavator[1] gigi logam dipinggiran bucket yang digunakan
untuk menggali tanah.
Bucket wheel excavator (BWE) adalah alat
berat yang digunakan di tambang terbuka.
Bucket ini terus berputar seiring putaran roda
BWE paling efektif digunakan di tanah lembek
(wheel) yang kemudian dirancang untuk
yang tidak banyak mengandung batuan keras.
menumpahkan muatannya pada sabuk
Komponen utama BWE adalah roda berputar
berjalan (belt conveyor) yang terdapat di
besar yang dipasang pada sebuah lengan
badan BWE. BWE disebut juga sebagai
raksasa. Ujung roda ini kemudian dipasangi
continuous excavators karena dapat menggali
*)
bukti.tarigan@yahoo.com secara menerus tanpa terputus. Bucket yang
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
terus berputar akan memberikan tingkat karakteristik BWE yang hanya cocok
penggalian maksimal plus tidak diperlukannya digunakan di tanah yang relatif lunak.
lagi alat angkut tambahan, sebab mineral
yang digali langsung diangkut oleh belt 1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi
conveyor. produksi BWE[2]
Dalam melakukan kegiatan penggalian,
banyak hal yang mempengaruhi pencapaian
produksi, diantaranya:
1. Faktor alat, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi penggalian atau kapasitas
penggalian BWE adalah:
a. Karakteristik bahan dan bucket
b. Kecepatan Penggalian
c. Desain kapasitas bucket dan jumlah
Gambar 1
Bucket Wheel Excavator bucket
d. Jumlah dan bentuk gigi bucket
2. Faktor alam
a. Kekerasan Material
Kekerasan material mempengaruhi
produksi karena kemampuan BWE
(bcm/menit) merupakan fungsi dari angka
pengisisan bucket. Semakin tinggi angka
pengisian bucket , maka semakin besar
produksi yang dicapai. BWE hanya dapat
98
Karakteristik Material Bucket Teeth pada Excavator untuk Peningkatan Kualitas dan Pembuatan
99
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ sedangkan besi delta mempunyai struktur
2,5 % kristal BCC pada suhu tinggi.
Medium alloy steel, jika elemen
paduannya 2,5 – 10 %
High alloy steel, jika elemen paduannya >
10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua
golongan yaitu baja campuran khusus (special
alloy steel) & highspeed steel. Semua unsur
paduan yang ditambahkan dapat
mempengaruhi sifat-sifat setiap jenis baja,
Gambar 3
sebagai contoh dapat meningkatkan
Diagram fasa besi karbon (Fe-C) [5]
ketahanan korosi, ketahanan aus, dsb.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di
1.3.3 Diagram Fasa Besi Karbon (Fe-C)[4] dalam diagram fasa Fe3C yaitu perubahan
Fasa didefinisikan sebagai bagian dari bahan fasa ferrite atau besi alpha, austenite atau
yang memiliki struktur atau komposisi besi gama, cementite atau karbida besi,
tersendiri. Diagram fasa Fe-C atau biasa perlite, dan martensite.
disebut diagram kesetimbangan besi karbon 1. Ferrite atau besi alpha (α)
merupakan diagram yang menjadi parameter Ferrite merupakan modifikasi struktur besi
untuk mengetahui segala jenis fasa yang murni pada suhu ruang, dimana ferrite menjadi
terjadi di dalam baja dengan segala lunak dan ulet karena ferrite memiliki struktur
perlakuannya. Diagram fasa berfungsi untuk BCC (Body Centered Cubic), maka ruang
memprediksi fasa-fasa yang terbentuk pada antar atom-atomnya adalah kecil dan padat.
berbagai kondisi temperatur seiring dengan
pertambahan kadar karbon. Pada diagram 2. Austenite atau besi gama (γ)
fasa seperti terlihat pada gambar 3, , muncul Austenite merupakan modifikasi struktur besi
larutan padat (δ, α, γ) atau disebut besi delta murni dengan struktur FCC (face centered
(δ), austenite (γ), dan ferrite (α). Cubic) yang memiliki jarak atom lebih besar
dibandingkan ferrite meskipun demikian,
Ferrite mempunyai struktur kristal BCC (Body rongga-rongga pada struktur FCC hampir tidak
Centered Cubic) dan austenite mempunyai dapat menampung atom karbon dan
struktur kristal FCC (Face Centered Cubic) penyisipan atom karbon akan mengakibatkan
100
Karakteristik Material Bucket Teeth pada Excavator untuk Peningkatan Kualitas dan Pembuatan
tegangan dalam struktur sehingga tidak berubah menjadi struktur BCT (Body Centered
semua rongga dapat terisi, dengan kata lain Tetragonal) secara serentak. Pada reaksi ini
daya larutnya menjadi terbatas. tidak terjadi difusi tetapi pergeseran.
Martensite terbentuk karena trasformasi tanpa
3. Karbida dan cementite difusi sehingga atom-atom karbon seluruhnya
Karbida besi adalah paduan besi karbon, terperangkap dalam larutan super jenuh.
dimana pada kondisi ini karbon melebihi batas Keadaan ini menimbulkan distorsi pada
larutan sehingga membentuk fasa kedua atau struktur kristal martesitedan membentuk BCT.
karbida besi yang memiliki komposisi Fe3C. Maka martensite akan menjadi kuat dan keras
Karbida pada pearlite akan meningkatkan tetapi sifat getas dan rapuh menjadi tinggi.
kekerasan baja. Sifat dasar cimentite adalah Kekerasan yang meningkat ini sangat penting
sangat keras. karena dapat menciptakan baja yang keras,
tahan gesekan dan deformasi. Pada suhu
4. Pearlite dibawah suhu eutektoid dalam waktu yang
Pearlite merupakan campuran antara ferrite cukup lama, larutan karbon yang lewat jenuh
dengan karbida (cementite). Laju pendinginan ini terus berubah menjadi bentuk ferrite dan
yang lambat dapat menghasilkan pearlite karbida yang lebih stabil. Proses ini dikenal
kasar dengan sifat dan ketangguhan yang dengan nama tempering.
rendah. Sedangkan bila laju pendinginan agak
M (martensit) α + karbida (martensit temper)
cepat dapat menghasilkan pearlite halus yang
bersifat keras dan tangguh. Pearlite memiliki
Mikrostruktur (α+karbida) yang terjadi tidak
bentuk seperti pelat-pelat yang disusun
berbentuk lamel seperti perlit. Martensit
bergantian antara cementite dan ferrite. Pada
temper ini lebih tangguh sehingga banyak
baja hypoeutektoid, struktur mikro terdiri dari
digunakan.
daerah-daerah pearlite yang dikelilingi oleh
ferrite.
1.4 Perlakuan Panas (Heat Treatment)
Heat Treatment (perlakuan panas) adalah
5. Martensite
salah satu proses untuk mengubah struktur
Martensite adalah suatu fasa yang terjadi
logam dengan jalan memanaskan specimen
karena pendinginan yang sangat cepat dan
pada elektrik terance (tungku) pada
terjadi pada suhu dibawah eutektoid tetapi
temperature rekristalisasi selama periode
masih diatas suhu ruang karena struktur
waktu tertentu kemudian didinginkan pada
austenite FCC tidak stabil sehingga akan
media pendingin seperti udara, air, air garam,
101
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
oli dan solar yang masing-masing mempunyai temperature pemotongan tetap dingin dan
kerapatan pendinginan yang berbeda-beda. deformasi pemotongan sangat kecil untuk
Faktor yang mempengaruhi dalam proses heat tidak mempengaruhi struktur dan sifat aslinya.
treatment adalah laju pemanasan (rate of
heating), waktu pemanasan (holding time), Pengamatan metalografi dilakukan untuk
dan media pendingin. pengamatan mako dan mikro menggunakan
mikroskop optik kemudian dilakukan
II. METODOLOGI pemotretan, yang bertujuan untuk mengetahui
2.1 Diagram Alir Pengujian jenis material, fasa-fasa yang terkandung, dan
Dalam pengerjaan penelitian ini dilakukan memperkirakan proses produksi yang
beberapa tahap pengerjaan, seperti terlihat dilakukan dan juga untuk pengukuran
pada Gambar 4. ketebalan lapisan. Pemeriksaan metalografi
bertujuan untuk mengetahui struktur mikro dan
fasa-fasa yang terkandung dalam material,
dengan urutan sbb:
1. Pemotongan
2. Pembingkaian (mounting)
3. Penggerindaan(Grinding)
4. Pemolesan (Polishing)
5. Pengetsaan (Etching), Nital
6. Pengamatandanpemotretanstruktur
mikro dan Makro
Gambar 4
Diagram alir pengujian
2.2 Metalografi
Gambar 5
Pengambilan sample menggunakan mesin Posisi pengambilan sampel
potong (cutting wheel) dengan menjaga
102
Karakteristik Material Bucket Teeth pada Excavator untuk Peningkatan Kualitas dan Pembuatan
103
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
Gambar 10
Struktur makro bucket teeth BWE bagian
belakang,terlihat butir yang menyebar dan porosity.
Gambar 7
Posisi pengambilan sampel arah transversal.
104
Karakteristik Material Bucket Teeth pada Excavator untuk Peningkatan Kualitas dan Pembuatan
Martensit
temper
Martensit
temper
Gambar 11 Gambar 14
Struktur mikro bucket teeth bagian depan posisi Struktur mikro bucket teeth bagian tengah posisi
sisi,terlihat fasa martensit temper + ferrit, (600x) tengah, terlihat fasa martensit temper + ferrit, (600x).
Martensit
temper
Martensit
temper
Gambar 15
Gambar 12
Struktur mikro bucket teeth bagian belakang,terlihat
Struktur mikro bucket teeth bagian depan posisi fasa martensit temper + ferrit, (75x)
tengah,terlihat fasa martensit temper + ferrit, (600x)
Martensit
Martensit
temper
temper
Gambar 16
Gambar13 Struktur mikro bucket teeth bagian belakang posisi
sisi,terlihat fasa martensit temper + ferrit, (600x).
Struktur mikro bucket teeth bagian tengah posisi
sisi,terlihat fasa martensit temper + ferrit, (600x).
105
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
106
Karakteristik Material Bucket Teeth pada Excavator untuk Peningkatan Kualitas dan Pembuatan
107
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
108
Karakteristik Material Bucket Teeth pada Excavator untuk Peningkatan Kualitas dan Pembuatan
karena harga kekerasan dibagian luar lebih Sedangkan kondisi annealing yang memiliki
rendah dibandingkan dibagian dalam. Ini fasa ferrit dan perlit memiliki harga kekerasan
disebabkan fasa ferrit lebih banyak dibagian rata-rata 190 HBN, yang diakibatkan sampel
luar dibandingkan dibagian dalam karena dipanaskan sampai temperatur austenit
bucket teeth yang diuji adalah bucket teeth kemudian unsur paduan Si, Cr, Mn dan Mo,
yang sudah beroperasi yang telah megalami bertransformasi menjadi fasa ferrit dan perlit
gesekan dan benturan sehingga bucket teeth sehingga jumlah fasa perlit dan ferrit menjadi
mengalami temper terus-menerus dan lebih banyak.
menyebabkan harga kekerasan dibagian luar
lebih rendah dibandingkan dibagian dalam. IV. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
Sedangkan kondisi annealing memiliki harga maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
kekerasan rata-rata 190 BHV. Setelah 1. Berdasarkan hasil uji komposisi kimia
dianalisa jumlah fasa perlit dan ferrit menjadi dapat diperkirakan material bucket teeth
banyak yang diakibatkan sampel dipanaskan BWE mendekati spesifikasi standar DIN
sampai temperatur austenit kemudian unsur Grade 25CrMo4 yang mengandung kadar
paduan Si, Cr, Mn dan Mo, ketika dipanaskan 0,26% C, 1,11% Si, 1,07% Mn, 1,13% Cr,
pada temperatur austenin bertransformasi dan 0,08% Mo.
menjadi fasa ferrit dan perlit sehingga jumlah 2. Dilihat dari struktur mikro as it is meterial
fasa ferrit dan perlit menjadi lebih banyak. tersebut memiliki struktur martensit
temper dan ferrit yang memiliki harga
Dari pegujian kekerasan brinell, kondisi as it is kekerasan bahan rata-rata 468,3 HBN.
yang memiliki fasa martensit temper dan ferrit, 3. Berdasarkan hasil annealing, struktur
memiliki harga kekerasan rata-rata 468,3 HBN mikro material tersebut memiliki struktur
dan diperkirakan temperatur penemperan ferit dan perlit dengan persentase ferit
o o
sekitar 300 -550 yang membuat bucket teeth (48,07%) dan perlit (51,93%) dan
memiliki keuletan dan ketangguhan. Serta memiliki harga kekerasan 190 HBN.
dipengaruhi unsur paduan Si, Mn, Mo dan Cr 4. Berdasarkan pengamatan struktur makro
dimana unsur ini meningkatkan sifat diperkirakan bahwa bucket teeth
kekerasan, akan tetapi unsur Si jika ditemper diproduksi dengan proses cor
akan memiliki sifat kekuatan dan keuletan menggunakan cetakan pasir
yang baik. kemudiandiikuti dengan heat treatment
109
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 97 - 110
yang dapat dilihat dari struktur material [3] Smith. F.W, (1993), Structure and
nd
tersebut. Properties of Engineering Alloy, 2
Edition, University of Central Florida.
110