Vous êtes sur la page 1sur 7

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1. PEMASANGAN NASOGATRIC TUBE (NGT)


A. Pengertian
Pemasangan Nasogastrik Tube adalah suatu alat bantu yang digunakan
untuk mengatasi masalah pemberian nutrisi pada pasien yang
mengalami kesulitan menelan ataupun menolak untuk
makan.Penempatan tabung alat bantu pemberian makanan ini dapat
dilakukan secara sementara (pada kondisi akut) ataupun permanen
(pada kondisi krinis).(Wikipedia)

B. Tujuan
a) Memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien
b) Membantu pasien yang mengalami sulit menelan
c) Membantu pasien yang memiliki masalah saluran pencernaan atas

C. Indikasi
a) Untuk memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi misalnya pada kasus
diare,emesis atau anoreksia yang berat serta pada pasien kasus
trauma yang disertai dengan penurunan kesadaran
b) Akses masuknya obat-obatan
c) Persiapan sebelum pasien menjalani operasi dengan anastesi umum
untuk mencegah muntah atau aspirasi isi lambung

D. Kontaindikasi
a) Trauma wajah yang hebat
b) Pasien dengan riwayat striktur esofagus
c) Pasien pasca operasi pada daerah nasal atau hidung

1
E. Persiapan alat
a) Sonde lambung berdiameter 12 Fr
b) Spuit 20 cc
c) Perlak dan alasnya
d) Stetoskop
e) Kom berisi air
f) Serbet
g) Pelicin atau pelumas (jelly)
h) Klem
i) Lidi waten
j) Bengkok
k) Handscoon
l) Plester dan gunting
m) Makanan cair hangat
n) Segelas air masak

F. Persiapan Pasien
a) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
b) Jelaskan proses tindakan yang mungkin menimbulkan rasa
khawatir atau kurang menyenangkan
c) Bila pasien mengerti mintakan persetujuan lisan
d) Bila pasien bersedia mintakan persetujuan tulis (infomend consent)

G. Posedur Pelaksanaan
a) Bawa alat kedekat pasien
b) Persiapan alat, buka pembungkus sonde dari plastiknya kemudian
masukkan ke bak instrumen
c) Mencuci tangan
d) Atur posisi pasien dengan sikap semi fowler
e) Lubang hidung dibersihkan

2
f) Pasang serbet diatas dada pasien
g) Pasang handscoon
h) Mengukur sonde lambung (dari hidung ketelinga atas lalu ke
procecus xiphoideus)
i) Tandai ujung selang yang sudah diukur menggunakan klem
j) Beri pelican atau pelumas (jelly) pada ujung selang 10-20 cm
k) Masukan sonde dari hidung sebelah kanan secara perlahan sambil
meminta pasien untuk menundukkan kepala sambil menelan
l) Masukan selang sampai batas yang sudah ditandai
m) Periksa dan pastikan sonde sudah masuk kedalam lambung
i).Sambungkan ujung selang dengan spuit yang terisi udara 10-20
cc, tempatkan stetoskop pada kuadran kiri abdomen , masukkan
udara dengan cepat sambil di auskultasi
ii).Masukkan ujung sonde kedalam kom berisi air, jika terdapat
gelembung berarti sonde masuk kedalam paru-paru secara perlahan
n) Setelah makanan habis , bilas sonde dengan air matang
o) Pasien dan alat dibereskan
p) Cuci tangan

3
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANA TERHADAP Tn.A DENGAN TINDAKAN


NASOGATRIC TUBE (NGT) DI RUANG KUTILANG
RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

1. Hari, Tanggal Pemeriksaan : Sabtu, 05 Mei 2018


2. Pemasangan : Nasogastrik Tube (NGT)
3. Nomor Rekam Medis :00.32.06.11
4. Identitas
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 41 tahun 9 bulan 14 hari
Agama : Islam
Suku : Lampung
Pekerjaan : petani
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. I Bonjol Kec. Tanjung Karang Barat
Kab/Kota Bandar Lampung
No.Hp :-
Diagnosa : Ca. Papillary thyroid
Keluhan : klient datang ke RSUD Abdul Moeloek
pada tanggal 03 Mei 2018 dengan keluhan
batuk-batuk,sakit pad a tenggorokan dan
nyeri telan
5. Prasat tindakan
a. Definisi
Nasogatric tube (NGT) merupan istilah yang merujuk pada
pemasangan suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai
kelambung.Ini sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-
obatan kapada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi
makanan,cairan dan obat-obatan dengan cara biasa atau oral.Nasogatric
tube (NGT) juga digunakan untuk mengelurkan isi
lambung.(Wikipedia)

4
b. Tujuan
a) Memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien
b) Membantu pasien yang mengalami sulit menelan
c) Membantu pasien yang memiliki masalah saluran pencernaan atas

c. Persiapan alat
a. Sonde lambung nomer 18
b. Spuit 20 cc
c. Perlak dan alasnya
d. Stetoskop
e. Kom berisi air
f. Serbet
g. Pelicin atau pelumas (jelly)
h. Klem
i. Lidi waten
j. Bengkok
k. Handscoon
l. Plester dan gunting
m. Makanan cair hangat
n. Segelas air masak

d. Persiapan pasien
a. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
b. Jelaskan proses tindakan yang mungkin menimbulkan rasa
khawatir atau kurang menyenangkan
c. Bila pasien mengerti mintakan persetujuan lisan
d. Bila pasien bersedia mintakan persetujuan tulis (infomend consent)

5
e. Prosedur pelaksanaan
a. Bawa alat kedekat pasien
b. Persiapan alat, buka pembungkus sonde dari plastiknya kemudian
masukkan ke bak instrumen
c. Mencuci tangan
d. Atur posisi pasien dengan sikap semi fowler
e. Lubang hidung dibersihkan
f. Pasang serbet diatas dada pasien
g. Pasang handscoon
h. Mengukur sonde lambung (dari hidung ketelinga atas lalu ke
procecus xiphoideus)
i. Tandai ujung selang yang sudah diukur menggunakan klem
j. Beri pelican atau pelumas (jelly) pada ujung selang 10-20 cm
k. Masukan sonde dari hidung sebelah kanan secara perlahan sambil
meminta pasien untuk menundukkan kepala sambil menelan
l. Masukan selang sampai batas yang sudah ditandai
m. Periksa dan pastikan sonde sudah masuk kedalam lambung
i).Sambungkan ujung selang dengan spuit yang terisi udara 10-20
cc, tempatkan stetoskop pada kuadran kiri abdomen , masukkan
udara dengan cepat sambil di auskultasi
ii).Masukkan ujung sonde kedalam kom berisi air, jika terdapat
gelembung berarti sonde masuk kedalam paru-paru secara perlahan
n. Setelah makanan habis , bilas sonde dengan air matang
o. Pasien dan alat dibereskan
p. Cuci tangan

f. Evaluasi tindakan
Setelah dilakukan pemasangan nasogastrik tube pada pasien tidak
terjadi komplikasi aspirasi,iritasi nasal dan kebutuhan pasien terpenuhu
secara adekuat baik berupa kebutuhan nutrisi maupun cairan

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Uliyah, Musrifatul dan A.Aziz Alimul Hidayat (2015). Keterampilan Dasar


Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta.Salemba Medika.
2. Basic Midwifery Skill, Keterampilan Dasar Kebidanan, Make It Easy Only
With Medical Mini Notes. Edisi 2017
3. Nuracmah,dkk.2000.Buku Saku: Prosedur Keperawatan Medikal
Bedah.Jakarta:EGC

Vous aimerez peut-être aussi