Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1819-1886
Seorang katolik berkebangsaan Irlandia yang lahir pada tahun 1819, lulusan Trinity College, Dublin, jatuh
cinta kepada seorang gadis dan berencana untuk menikahinya. Tetapi malam sebelum hari H
pernikahannya, si calon mempelai wanita mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Joseph lalu pindah ke kota Port Hope, Kanada untuk mencari kehidupan baru, dan ia kemudian jatuh
cinta kepada seorang gadis lain dan akhirnya bertunangan dengannya. Lagi2, sebelum pernikahan
terlaksana, sang mempelai wanita jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia.
Pada tahun 1855, ibunya jatuh sakit parah, dan untuk menyemangati ibunya, Joseph menciptakan puisi
untuk si ibunda tercinta.
What a Friend we have in Jesus, all our sins and griefs to bear.
in his arms He'll take and shield thee, thou wilt find a solace there.
Blessed Savior, Thou hast promised, Thou wilt all our burdens bear
Rapture, praise and endless worship, will be our sweet portion there.
Melalui itu semua, Joseph menjadi sangat akrab dengan kesedihan dan penderitaan. Berangsur-angsur ia
jatuh miskin dan mengalami depresi.
Dan pada suatu malam tanggal 10 Agustus 1886, ketika Joseph sedang berpergian bersama temannya,
dan menginap di sebuah tempat persinggahan, ia menghilang dan akhirnya ditemukan tewas
mengambang di sebuah danau. Sampai saat ini tidak ada yang tau apakah itu sebuah kecelakaan atau
bunuh diri.
Lalu beberapa lama setelah kematian Joseph, seseorang bernama Ira Sankey menemukan puisi Joseph
tsbt, dan pada tahun 1868 puisi tsbt dijadikan lagu oleh seorang musisi bernama Charles Crozat.
Panjang ceritanya, sampai lah lagu ini ke negri Jepang, dan menjadi sangat populer di sana sampai jaman
perang dunia ke-2. Nah, di sini lah terkuak kenapa lagu tersebut bisa sampai ke Indonesia,....karena
invasi Jepang ke Indonesia!
Versi Indonesia
Pada awalnya, lagu tsbt adalah lagu gospel yang dikenal dengan judul Yesus Kawan Sejati dan
dinyanyikan dalam bahasa batak. Di sini lah peran penting seorang C. Simanjuntak menggubah lagu
tersebut menjadi berbahasa Indonesia dan mempopulerkannya dgn lirik2 patriotik :
"Ibu Pertiwi"
simpanan kekayaan
lihatlah putra-putrimu
menggembirakan ibu
ibu kami tetap cinta
Walaupun lagu ini digubah oleh C. Simanjuntak, tapi sering pula lagu ini dinyanyikan di tv dgn embel-
embel Ciptaan : Charles .C
Dan pada era Soeharto, lagu ini kemudian secara tidak resmi menjadi lagu nasional yang menggugah
patriotisme bangsa