Vous êtes sur la page 1sur 39

ASUHAN KEPERAWATAN

RISIKO BUNUH DIRI

Ns Riris,Mkep.,SpKep J.
PENDAHULUAN
Risiko bunuh diri merupakan salah satu kondisi yang
harus dikaji oleh perawat pada setiap pasien gangguan
jiwa terutama pada kasus gangguan depresi.
Keinginan untuk mengakhiri hidup ini dapat
mengakibatkan kematian.
Asuhan keperawatan risiko bunuh diri perlu dilakukan
agar pasien dan keluarga dapat mencegah terjadinya
perilaku bunuh diri.
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan


asuham keperawatan risiko bunuh diri
TUJUAN PEMBELAJARAN
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep risiko bunuh diri
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan risiko bunuh diri:
a. Melakukan pengkajian risiko bunuh diri
b. Menetapkan diagnosis keperawatan risiko bunuh diri
c. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
d. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga pasien risiko bunuh
diri
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien
risiko bunuh diri
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien risiko bunuh
diri
3. Mempraktekkan asuhan keperawatan risiko bunuh diri
A. Pengertian
Risiko bunuh diri adalah
Perilaku merusak diri yang langsung dan disengaja
untuk mengakhiri kehidupan. Individu secara sadar
berkeinginan untuk mati sehingga melakukan
tindakan-tindakan untuk mewujudkan keinginan
tersebut.
• Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiari (Stuart dan
Laraia, 1998)
• Penyebab stress
 kegagalan mekanisme koping
Rentang Respon
Risiko Bunuh Diri
Respon Respon
adaptif maladaptif

Peningkatan Pertumbuhan Perilaku Pencederaan Bunuh


diri Peningkatan Destruktif diri diri
berisiko Diri tidak
langsung

Gbr. 1. Rentang respon bunuh diri


(Stuart dan Sundeen, 1995)

6
• Peningkatan diri
Individu yang mempunyai pengharapan, yakin, percaya,
kesadaran diri meningkat.
• Pertumbuhan peningkatan berisiko
Merupakan posisi rentang yang masih normal yang
dialami individu yang mengalami perkembangan
perilaku.
• Perilaku destruktif diri tidak langsung
Termasuk tiap aktifitas yang merusak kesejahteraan fisik
individu dan dapat mengarah kepada kematian.
Meliputi perilaku berikut: merokok, mengebut, berjudi,
tindakan kriminal, terlibat dalam tindakan rekreasi
beresiko tinggi, penyalahgunaan zat, perilaku yang
menyimpang secara sosial, perilaku yang menimbulkan
stress.
• Pencederaan diri
Suatu tindakan membahayakan diri sendiri yang
dilakukan dengan sengaja. Pencederaan dilakukan
terhadap diri sendiri, tanpa bantuan orang lain dan
cedera tersebut cukup parah untuk melukai tubuh.
Bentuk umum perilaku mencederai diri sendiri termasuk
melukai dan membakar kulit, membentur kepala atau
anggota tubuh, melukai tubuhnya sedikit demi sedikit,
dan menggit jarinya.
 Bunuh diri
Adalah tindakan agresif yang langsung terhadap
diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan.
3 (tiga) Tingkatan dalam Risiko Bunuh Diri
1. Suicide threat (ancaman bunuh diri)
Berupa ucapan pasien yang berisi keinginan mati
disertai rencana mengakiri hidup dan persiapan
alat yang akan digunakan
2. Suicide gesture (isyarat diri)
Berupa perilaku secara tidak langsung ingin bunuh
diri. Berupa perasaan seperti
bersalah/sedih/marah/putus asa/tidak
berdaya/hal-hal negatif tentang diri (harga diri
rendah)
3. Suicide attempt (percobaan bunuh diri)
Aktif mencoba bunuh diri
9
PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI
Faktor Predisposisi:
a. Biologis
Penyakit Fisik, penyalahgunaan zat, riwayat mengalami Gg.
Jiwa, riwayat penggunaan Napza, riwayat Nyeri Kronik,
faktor Herediter, penyakit Terminal

b. Psikologis
Riwayat kekerasan masa kanak-kanak, riwayat keluarga
bunuh diri, homoseksual saat remaja, perasaan bersalah,
kegagalan dalam mencapai harapan

c. Sosial
Perceraian, perpisahan, hidup sendiri, tidak bekerja
B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI
Faktor Presipitasi:
Perasaan marah/bermusuhan
Hukuman pada diri sendiri,
Keputusasaan
Perasaan terisolasi
Kehilangan hubungan interpersonal/gagal
melakukan hubungan yang berarti,
kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat
menghadapi stress
Mekanisme Koping
• Rasionalisasi
Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan
dapat diterima masyarakat u menghalalkan/
membenarkan impuls, perasaan, perilaku & motif
yang tidak dapat diterima
• Intelektualisasi
Penggunaan logika & alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yg mengganggu
perasaannya
• Regresi
Kemunduran akibat stres terhadap perilaku &
merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan
yang lebih dini 12
TANDA DAN GEJALA RISIKO BUNUH DIRI

Data Subjektif:
– Merasa hidupnya tak berguna lagi
– Ingin mati
– Pernah mencoba bunuh diri
– Mengancam bunuh diri
– Bosan hidup
– Merasa bersalah / putus asa
TANDA DAN GEJALA RISIKO BUNUH DIRI

Data Objektif:
• Ekspresi murung
• Tak bergairah
• Ada bekas percobaan bunuh diri
PENGKAJIAN
1. Wawancara
2. Observasi
Wawancara
 Bagaimana perasaan pasien saat ini?
 Apakah pasien mempunyai pikiran ingin mati?
 Berapa sering muncul pikiran ingin mati?
 Kapan terakhir berpikir ingin mati?
 Apakah pasien pernah mencoba melakukan
percobaan bunuh diri? Kapan terakhir
melakukannya? Dengan apa pasien melakukan
percobaan bunuh diri? Apakah saat ini masih
berpikir untuk melakukan perilaku bunuh diri?
 Karena apa pasien ingin melakukan percobaan
bunuh diri?
OBSERVASI
 Pasien tampak murung
 Pasien tidak bergairah
 Pasien banyak diam
 Ditemukan adanya bekas percobaan
bunuh dri
Pohon Masalah

Risiko bunuh diri

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Diagnosa keperawatan:
1. Risiko bunuh diri

18
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

RISIKO BUNUH DIRI


Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan yang mengikuti:


1. Keputusasaan
2. Ketidakberdayaan
3. Kecemasan
4. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
5. Gangguan sensori persepsi: halusinasi …
6. Berduka disfungsional
7. Koping keluarga in efektif: ketidakmampuan
merawat klien

20
Pendekatan Utama Tindakan Keperawatan
pada Klien Risiko Bunuh Diri
1. Melindungi
 Cegah klien melukai diri
 Tempat aman bukan isolasi
 Awasi dengan ketat
 Tindakan : krisis intervensi
2. Tingkatkan harga diri klien
 Bantu klien untuk ekspresikan perasaan
 Berikan pujian
 Identifikasi kepuasan dan aktivitas
 Tuliskan hasil yang dicapai
21
3. Tingkatkan koping
 Kuatkan koping
 Modifikasi koping
4. Eksplorasi perasaan
 Bantu klien kenal perasaan
 Cari faktor penyebab/risiko
5. Menggerakkan dukungan sosial
 Gerakkan dukungan sosial
  pola & kualitas komunikasi
 Pendidikan kesehatan keluarga

22
RINGKASAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN BERISIKO BUNUH DIRI
BERDASARKAN PERILAKU BUNUH DIRI

Perilaku bunuh diri Tindakan Kep. pada Tindakan Kep. pada


pasien keluarga
1. Isyarat bunuh diri Mendiskusikan cara Melakukan
mengatasi keinginan pendidikan
bunuh diri kesehatan tentang
 harga diri pasien cara merawat
 Kemampuan anggota keluarga
pasien dlm yang ingin bunuh diri
menyelesaikan
masalah
2. Ancaman bunuh Melindungi pasien Melibatkan keluarga
diri untuk mengawasi
3. Percobaan pasien secara ketat
bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
Tujuan:
1. Pasien ancaman/percobaan bunuh diri
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien tetap aman dan selamat

2. Pasien isyarat bunuh diri


a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran
positif diri
c. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran
positif keluarga dan lingkungan
d. Pasien mampu menyusun rencana masa depan
e. Pasien mampu melakukan kegiatan rencana masa depan
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan:
1.Keluarga dengan ancaman/percobaan bunuh diri
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri----Ancaman/percobaan bunuh
diri
2. Keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri:
a. Keluarga mampu mengenal masalah risiko bunuh diri
b. Keluarga mampu memutuskan merawat pasien risiko bunuh diri
c. Keluarga mampu menciptakan suasana keluarga dan lingkungan
yang aman.
d. Keluarga mampu memantau dan membimbing pasien dalam
mengatasi risiko bunuh diri
e. Keluarga mampu follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses
terjadinya risiko bunuh diri dan mengambil
keputusan merawat pasien.
3. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang aman
4. Melatih keluarga cara-cara membimbing dan
memantau pasien mengatasi risiko bunuh diri dan
kemampuan pasien dalam mencapai masa depan.
5. Menganjurkan follow-up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN

1. Membina hubungan saling percaya


2. Melindungi pasien dari perilaku bunuh diri
(Ancaman/percobaan bunuh diri)
3. Isyarat bunuh diri :
a. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan
bunuh diri: berpikir positif terhadap diri, keluarga
dan lingkunga
b. Meningkatkan harga diri pasien
c. Meningkatkan kemampuan meyusun rencana masa
depan
TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 1
Lindungi dan bantu pasien mengontrol keinginan bunuh diri
dengan melihat aspek positif diri:
1. Identifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya
(lingkungan aman untuk pasien)
2. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar
aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang
dimiliki
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif 5 kali per hari

Lakukan Latihan SP 1
TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 2
Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan berpikir
positif terhadap keluarga dan lingkungan:
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri
sendiri dan manfaatnya, beri pujian, kaji ulang risiko
bunuh diri.
2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri:
buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih
afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang
diri, keluarga dan lingkungan.

Lakukan Latihan Sp2


TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 3
Latihan menyusun rencana masa depan
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan dan manfaatnya. Beri pujian. Kaji
risiko bunuh diri.
2. Diskusikan harapan dan masa depan,
3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan.
4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara
bertahap (setahap demi setahap)
5. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan.
Lakukan Latihan
Sp3
TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 4
Latihan kegiatan mencapai masa depan
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih dan
manfaatnya. Berikan Pujian,
2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang di pilih untuk
persiapan masa depan.
Lakukan Latihan SP4
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
KELUARGA
Latihan 5
Keluarga mengenal masalah, melindungi pasien dan
meningkatkan harga diri pasien
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses
terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri.
4. Latih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi
dukungan pencapaian masa depan.,
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
Lakukan Latihan
Sp5
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
Latihan 6
Keluarga dapat mendukung peningkatan harga diri pasien
dan menciptakan suasana yang positif
1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam
memberikan pujian dan penghargaan atas
keberhasilan dan aspek positif pasien, manfaat
kegiatan. Beri pujian.
2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan
menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak
membicarakan keburukan anggota keluarga,
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.
Lakukan Latihan Sp6
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
Latihan 7
Keluarga dapat mendukung harapan masa
depan pasien.
1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam
memberikan pujian dan penghargaan pada pasien
serta menciptakan suasana positif dalam keluarga,
manfaat kegiatan. Beri pujian,
2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang
harapan masa depan serta langkah-langkah
mencapainya.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
berikan pujian
Lakukan Latihan
Sp7
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
Latihan 8
Keluarga dapat mendukung pasien dalam
melakukan kegiatan masa depan.
1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam memberikan
pujian penghargaan, menciptakan suasana keluarga
yang positif dan kegiatan awal dalam mencapai harapan
masa depan, mamfaat kegiatan. Beri Pujian.
2. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan
kegiatan untuk mencapai harapan masa depan.
3. Jelaskan follow-up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian.

Lakukan Latihan
Sp8
EVALUASI
Untuk pasien
1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:
 Pasien tetap aman dan selamat.
2. Isyarat bunuh diri :
Berpikir positif terhadap diri
Berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan
Menyusun kegiatan rencana masa depan
Melakukan kegiatan dalam mencapai masa depan
Merasakan manfaat
EVALUASI
Untuk Keluarga:
1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:
 Dapat melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh
diri.
2. Isyarat bunuh diri :
 Mengenal risiko bunuh diri yang dialami pasien (pengertian, tanda
dan gejala, dan proses terjadinya risiko bunuh diri) dan megambil
keputusan dalam merawat.
 Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman bagi
pasien
 Merawat dan membimbing pasien dalam mengontrol pikiran
bunuh diri, mendukung pencapaian masa depan, memberi
penghargaan kepada pasien, menciptakan suasana yang positif.
 Memantau kemampauan pasien dalam mengatasi risiko bunuh diri
 Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan
REFERENSI
• Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing.
3th ed. St. Louis: Mosby

• Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing


Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford:
Wiley-Blackwell.

• Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa


Komunitas CMHN (basic Course). EGC: Jakarta

• Stuart,G.W.& Sundeen, M.T. (2005). Principles and practice


of psychiatric nursing. 8th ed. Missouri: Mosby.

Vous aimerez peut-être aussi