Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
1
2
menjadi dua jenis yaitu : Hydrolic Top Hammer dan Pneumatic Top
Hammer.
Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat batuan yang di
bor, berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses
pemboran :
1. Sifat Batuan
Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi
pada pemilihan metode pemboran, yaitu:
a. Kekuatan Batuan (strength)
b. Kekerasan Batuan
Tabel 2.1
Klasifikasi Kekerasan dan Kekuatan Batuan
Skala Kuat Tekan Batuan
Klasifikasi
Mohs (MPa)
Sangat Keras +7 + 200
Keras 6–7 120 – 200
Kekerasan Sedang 4.5 – 6 60 – 120
Cukup Lunak 3 – 4.5 30 – 60
Lunak 2–3 10 – 30
Sangat Lunak 1–2 - 10
Sumber: Michanarchy, 2016.
c. Abrasivitas
d. Plastisitas
Tabel 2.2
Sifat Fisik Dan Mekanik dari Batuan Sedimen
Modulus Elastisitas Nisbah
Batuan Sedimen 4
Porositas
10 x (MPa) Poisson
Dolomit 1,96 – 8,24 0,08 – 0,2 0,27 – 4,10
Limestone 0,98 – 7,85 0,1 – 0,2 0,27 – 4,10
Sandstone 0,49 – 8,43 0,066 – 0,125 1,62 – 26,40
Shale 0,8 – 3,0 0,11 – 0,54 20,0 – 50,0
Sumber: Michanarchy, 2016.
2. Tekstur Batuan
Tekstur suatu batuan menunjukkan hubungan antaa mineral-mineral
penyusun batuan, sehingga dapat diklasifikasikan berdasarkan dari sifat-sifat
porositas ikatan antar butir, bobot isi, dan ukuran butir. Tekstur juga
mampengaruhi kecepatan pemboran.
3. Struktur Geologi
Penyesuaian kelurusan lubang ledak, aktivitas pemboran, dan
kemantapan lubang ledak dipengaruhi oleh struktur geologi seperti patahan,
rekahan, kekar, bidang perlapisan.
5
4. Karakteristik Pecahan
Karakteristik pecahan dapat digambarkan seperti perilaku batuan ketika
dipukul. Tiap-tiap tipe batuan mempunyai karakteristik pecah yang berbeda dan
ini berhubungan dengan tekstur, komposisi mineral, dan tekstur.
5. Rock Drillability
Drilabilitas batuan adalah temperatur mudah tidaknya mata bor
melakukan penetrasi ke dalam batuan. Drilabilitas batuan merupakan fungsi dari
sifat batuan seperti komposisi mineral, tekstur, ukuran butir dan tingkat
pelapukan.
6. Geometri Pemboran
Geometri pemboran ini mencakup diameter, kedalaman, dan kemiringan
lubang tembak. Semakin besar diameter lubang berarti penampang lubang yang
harus ditembus semakin besar sehingga faktor gesekan juga semakin besar. Hal
ini akan sangat mempengaruhi kinerja mesin bor dalam arti kecepatan pemboran
semakin lambat. Semakin dalam lubang bor maka akan terjadi gesekan antara
drilling string dengan dinding lubang yang semakin besar. Pada kegiatan
pemboran ada 2 macam arah lubang ledak yaitu arah tegak lurus dan arah
miring, arah lubang ledak ini berpengaruh terhadap aktivitas pemboran.
7. Umur dan Kondisi Mesin Bor
Umur dan kondisi mesin bor sangat berpengaruh, karena semakin lama
umur alat bor maka pemakaian kemampuan alat semakin turun
8. Keterampilan Operator
Keterampilan operator tergantung pada individu masing-masing yang
dapat diperoleh dari latihan dan pengalaman kerja.
2.4 Kompressor
Kompressor merupakan suatu alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Kompressor
biasanya digunakan sebagai sumber tenaga suatu mesin atau alat mekanis.
6
Piston naik udara dibuang (katup buang terbuka) udara masuk ke lubang.
Klasifikasi kompresor berdasarkan cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Resiprocating Compressor (single stage, multistage)
2. Rotary Compressor
3. Centrifugal Compressor
Kapasitas kompresor dinyatakan dalam Cubik Feed per Menit (CFM),
yaitu udara bebas yang dihisap dan ditekan oleh kompresor merupakan udara
pada kondisi tekanan udara bebas atau atmosfer (1 atm), yang berada pada
batas permukaan air laut. Proses penekanan udara tersebut ada 2 macam :
1. Kompresi Adiabatik : Yaitu proses penekanan udara dimana tekanannya
tetap.
2. Kompresi Isotermik : Yaitu proses penekanan udara dimana suhunya
tetap.
7
1. Kecepatan pemboran
2. Biaya pemakaian mata bor dan batang bor meningkat
3. Konsumsi bahan temper bertambah
4. Perlu merawat lebih banyak kompresor
8
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA