Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 1:
RISKY ()
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2018
AUDIT ATAS FUNGSI PENGADAAN
Langkah-Langkah Audit
Secara umum, proses audit pengadaan barang/jasa meliputi beberapa langkah yang
meliputi hal – hal berikut :
1. Perencanaan audit, yang menyangkut :
a. Penilaian resiko dan penentuan ruang lingkup audit
b. Penentuan jadwal audit
c. Penentuan kebutuhan sumber daya dalam melaksanakan audit
Dalam membuat rencana detai audit, ketua tim harus mempertimbangkan
beberapa hal termasuk :
Risiko, tingkat materialitas dan prioritas pada setiap waktu audit
Area audit yang signifikan
2. Pengumpulan dan evaluasi temuan audit
3. Pelaporan
4. Tindak lanjut hasil audit
Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan mencakup penentuan kebutuhan atas barang/jasa (input)
dalam operasional perusahaan, baik tingkat kulitas, kuantitas, dan penentuan wakru kapan
barang.jasa tersebut harus tersedia. Rencana pengadaan yang baik hars mencerminkan
hubungan yang optimal antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan dengan ketersediaan
sumber daya yang dimiliki berkaitan dengan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang paling rendah (ekonomis).
Pelaksanaan Pengadaan
Pengendalian yang ketat pada tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa panitia
pengadaan tidak salah dalam menentukan pemasok terpelih dan harga atas barang/jasa yang
dibutuhkan. Pemeilihan pemasok yang tepat tidak saja didasarkan pada perolehan dengan
harga yang paling murah, tetapi juga penilaian atas kemampuan pemasok memenuhi
spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan tepat waktu dan suku cadangnya secara
berkelanjutan.
Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan prinsip –
prinsip pengadaan berikut ini :
1. Nilai uang
2. Kejujuran dan keadilan
3. Akuntabel dan transparan
4. Efisiensi
5. Kompetensi dan integritas.
Penanganan atas penerimaan barang/jasa harus berjalan sangat hati-hati. Petugas yang
melakukan inspeksi harus memiliki kemampuan teknis yang memadai tentang spesifikasi
barang/jasa yang dibeli dan menggunakan keahlian profesionalnya secara seksama. Titik
kritis pada tahap ini adalah kecermatan dari petugas penerima dan penilai dalam memastikan
bahwa barang/jasa yang diterima telah memenuhi seluruh spesifikasi dan waktu penyerahan
yang dipersyaratkan.Penelusuran auditor terhadap fisik barang/jasa, dokumen pengadaan dan
berita acara serah terima barang/jasa harus mampu mendeteksi terjadinya
kecurangan/penyimpangan pada tahap ini.
1. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang cukup jelas yang disertai tugas dan
wewenang masing-masing bagian sebagai modal dasar dalam menjalankan kegiatan
operasional perusahaan khususnya bagian pembelian.
2. Perusahaan telah memiliki kebijakan tertulis yang dapat dipakai sebagai acuan dalam
mencapai tujuannya.
4. Perusahaan belum memiliki pedoman baku secara tertulis, dalam prosedur dan sistem
akuntansi yang digunakan saat ini.
9. Perusahaan tidak memiliki auditor internal dan staff akuntan lah yang berfungsi
sebagai internal auditor.
10. Terdapat rangkap jabatan pada staff pembelian yang merangkap sebagai bagian
gudang.
Pemeriksaan Terinci
1. Di dalam perusahaan terjadi rangkap jabatan, bagian pembelian, bagian hutang, dan
bagian penjualan hanya dilakukan oleh manajer pembelian. Keadaan ini tidak baik
karena memberikan kesempatan bagi pihak–pihak yang terkait untuk melakukan
kecurangan yang tidak semestinya dan juga memberikan beban stress kerja bagi pihak
yang terkait.
2. Perusahaan tidak memberikan pelatihan bagi karyawan. Hal ini membuat karyawan
menjadi tidak berpengalaman serta kurang efisien dan efektif dalam melakukan
pekerjaan dan susah beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Perusahaan tidak memiliki auditor internal dan staf akuntan lah yang berfungsi
sebagai auditor internal. Hal ini dapat menyebabkan diragukannyan kebenaran
laporan yang dibuat.
5. Pembelian bahan baku yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan
beberapa jenis barang digudang.
6. Formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut cetak. Penggunaan nomor urut
tercetak menjamin kelengkapan transaksi pembelian yang dicatat dalam catatan
akuntansi.
Pengembangan temuan audit dan rekomendasi adalah elemen paling kritis dari manajemen
audit, yaitu mekanisme untuk meyakinkan dan mempengaruhi manajemen untuk mengambil
tindakan. Setiap temuan audit harus diidentifikasi dan dikembangkan kemudian harus
dilaporkan ke pihak manajemen supaya pihak manajemen dapat mengambil tindakan
perbaikan sesegera mungkin.
Pelaporan
Hasil akhir dari manajemen audit adalah tahapan pelaporan hasil audit. Pada tahap ini temuan
dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan perusahaan dilaporkan. Hasil
pekerjaan manajemen audit harus segera dilaporkan kepada pejabat yang berwenang sebagai
dasar untuk mendorong diambilnya tindakan koreksi atau untuk bahan informasi.