Vous êtes sur la page 1sur 12

Assignment 1

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang
diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai
berikut;
 Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
 Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran
memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan
pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih.
 Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
 Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial: merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat
ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
 Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator
esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci
subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma
hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
 Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak
sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir
dan bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
 Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma
religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.

3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki indikator esensial:
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
sekitar.

4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang
mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap
subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:
 Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial:
memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode
keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata
pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
 Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu,
secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b)
penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum
sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan
(d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi
akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional .
Berikut adalah beberapa keterampilan yang berguna yang diperlukan oleh para guru dan
siswa abad 21.

Ketrampila guru.

1. Kesabaran dan Kegigihan

Keterampilan terpenting yang harus dimiliki oleh setiap guru adalah kesabaran. Memiliki
kesabaran dan dan kegigihan diperlukan untuk menghadapi siswa yang memiliki jiwa petualang
dan eksplorsi yang tiada henti. Juga, kesabaran membantu guru untuk mengatasi hari-hari yang
berulang di kelas.

2. Memahami Perkembangan Teknologi

Kita sekarang berada di era digital. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kemajuan telah
dicapai dalam teknologi pendidikan dan kita melihat pertumbuhan yang sangat cepat. Tidak
hanya itu, perlu kiranya bagi guru generasi milenial untuk akrab dengan teknologi terbaru, lebih
dari itu juga untuk mengetahui alat digital mana yang sesuai untuk siswa dan kelas mereka.

3. Imajinasi Kreatifitas

Alat paling efektif yang dapat digunakan oleh seorang guru adalah imajinasinya. Saat ini, di
ruang kelas di seluruh Amerika Serikat, ada Standar Pemerintah Umum (CCSS) yang mana
banyak dari para guru yang semakin menyadari pentingnya menghidupkan jiwa kreatif mereka
dalam mengajar sehingga mereka perlu menggunakan imajinasi mereka lebih dari sebelumnya.
Guru harus kreatif dan menggunakan cara-cara unik untuk melibatkan siswa mereka dalam
pembelajaran.

4. Berperan Sebagai TimSalah satu ciri guru yang professional adalah mampu bekerja bersama
dan bekerja sebagai anggota tim. Ini disebut pengajaran tim. Ketika para guru bekerja bersama
sebagai sebuah tim, mereka memberi siswa kesempatan yang lebih baik untuk belajar dan
menikmati pembelajaran.
5. Memanajemen ‘Reputasi Online’ Seorang Guru

Di zaman ini, bisa dikatakan bahwa sebagian besar guru aktif di media sosial. Ini berarti bahwa
orang tersebut memiliki ‘Reputasi Dunia Maya’. Para guru hari ini perlu mengetahui cara
mengelola reputasi online mereka dan tentu saja, mereka memiliki hak untuk hadir di jejaring
sosial dan memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. LinkedIn misalnya, sangat penting
untuk menghubungi rekan kerja, tetapi mungkin bukan ide yang baik untuk hadir di situs obrolan
atau jejaring sosial di mana siswa ada di sana.

Ketrampilan siswa

1. Creativity and Innovation


Manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang yang kreatif dan memiliki
keberagaman ide. Sehingga, dalam dimensi kreatif ini, gurunya pun harus kreatif. Tidak
lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level mendeskripsikan sesuatu, namun
bagaimana siswa mampu mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru
dan berbeda.
2. Critical Thinking and Problem Solving
Yang dimaksud masalah di sini ada dua macam, masalah yang sifatnya akademis dan
otentis. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah kognisi yang
mereka jalani. Masalah otentis lebih kepada masalah yang sering mereka jumpai sehari-
hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu menggunakan kemampuan yang
dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan
mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

3. Communication
Di abad 21, siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi dengan
berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk memahami, mengelola,
dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,
tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya
untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya
maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT,
mereka harus biasa dengan komunikasi yang bertekhnologi. Demikian juga gurunya.

4. Collaboration
Ternyata juga, hidup di abad 21 tidak tergantung lagi pada persaingan. Justru, orang-
orang sukses di abad ini adalah orang-orang yang bisa bekerja sama atau berkolaborasi
dengan berbagai kepentingan. Siswa harus mampu kemampuannya dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab;
bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya;
menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan
fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan
mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi
kerancuan.
Format rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan

Nama Sekolah: Nomor Statistik Sekolah:

Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota:

Nama Guru: Tahun Ajaran: Tanggal:

Strategi Pengembangan
Rencana Keprofesian
Pengembangan Berkelanjutan (diisi
Keprofesian dengan memberi tanda √)
A. Kompetensi Berkelanjutan yang
akan dilakukan Guru
5
untuk peningkatan
kompetensi terkait 1 2 3 4 6
a b

I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Kemampuan
memformulasikan
tujuan pembelajaran dalam
RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan
memperhatikan karakteristik
peserta didik

2. Kemampuan
menyusun bahan ajar
secara runut, logis,
kontekstual dan mutakhi

3. Kemampuna merencanakan
kegiatan pembelajaran
yang efektif
4. Pemiilihan sumber belajar/
media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi
pembelajaran

II. KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF

Kagiatan Pendahuluan

1. Ketrampilan memulai
pembelajaran dengan efektif

Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi
pelajaran

2. Kemampuan menerapkan
pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif
3. Pemanfaatan sumber
belajar/media dalam
pembelajaran

4. Kemmpuan memicu
dan/atau memelihara
keterlibatan siswa dalam
pembelajaran

5. Kemampuan bahasa yang


benar dan tepat dalam
pembelajaran

Kegiatan Penutup

1. Ketrampilan mengakhiri
pembelajaran dengan efektif
2. Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan,
orang tua, peserta didik, dan
masyarakat

III. PENILAIAN
PEMBELAJARAN

1. Perancangan alat evaluasi


untuk mengukur kemajuan
dan keberhasilan belajar
peserta didik

2. Penerapan berbagai strategi


dan metode penilaian untuk
memantau kemajuan dan
hasil belajar peserta didik
dalam mencapai kompetensi
tertentu sebagaimana yang
tertulis dalam RPP

3. Pemanfaatan berbagai hasil


penilaian untuk memberikan
umpan balik bagi peserta
didik tentang kemajuan
belajarnya dan bahan
penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya
B. Kompetensi menghasilkan
Publikasi Ilmiah

C. Kompetensi menghasilkan
Karya Inovatif

D. Kompetensi untuk
penunjang pelaksanaan
pembelajaran berkualitas
(TIK, Bahasa Asing, dsb)

E. Kompetensi untuk
melaksanakan tugas
tambahan (misalnya
Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan, dsb)

Vous aimerez peut-être aussi