BAB 8
PROBUESI ANIMAS!
Akhirnya setelah karya cerita telah digubah dalam bentuk skenario,
dimulailah suatu kerja produksi. Menuangkan cerita dan skenario ke
bentuk tontonan audio visual dalam format animasi kartun 2 dimensi.
Produksi animasi seperti halnya produksi film live (hidup), berjalan
dengan 3 tahapan. Tahap pertama adalah Pra Produksi atau masa
persiapan.
8.1 Storyboard
Pada Tahap Pra Produksi, Departemen Kreatif sibuk menyiapkan segala
materi untuk kegiatan produksi seperti storyboard, desain karakter,
rekaman suara, animatik, dan sebagainya. Diawali dengan skenario, Sang
visualizer harus menerjemahkannya menjadi storyboard. Berupa runtutan
cerita bergambar yang hanya memuat pokok-pokok adegan kasar, seperti
angle (sudut pandang), nuansa, maupun sketsa yang menyiratkan situasi
geografis termasuk dialog dan catatan perkiraan durasi setiap adegan
(scene, sequence, cut) walau tidak secara detail. Sang visualizer tidak
bekerja sendiri, ia di bawah arahan tim artistik seperti Creative Director,
Art Director bersama Sutradara plus produser.
Storyboard adalah bahasa visual dari semula berbentuk bahasa tulisan
menjadi bahasa gambar atau bahasa visual yang filmis.
57Si Cipluk 2016
Layout dibuat berdasar storyboard. Menggambarkan tata letak dan lokasi
kejadian bagaimana penampakan seharusnya. Merupakan blocking,
tempat adegan berlangsung yang memuat perspektif secara detail.
Rencana tata warna, pencahayaan, nuansa, arsitektur, geografi, demografi
termasuk properties yang menyiratkan budaya suatu masa.
58Umumnya artis layout merangkap pula sebagai background designer.
Bekerja di bawah arahan dan penilaian art/animation director dan
sutradara,
Di bawah ini sebagai contoh layout background animasi The Simpson
karya Stevelowtwait dari Nickelodeon, seniman artis Cartoon Network
(Hey Arnold), dan artis studio Disney. Arsitektural gedung, perspektif,
dan nuansa tampak dalam desain ini. Dari Layout digubah menjadi
artwork background yang final.
Layout final background
59