Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPT Puskesmas
Kotarih
UPT
PUSKESMAS
KOTARIH
dr . Edi Syahputra
Nip: 19690516 201001 1 001
1. Pengertian Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan
jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah cukup ke
jaringan perifer.
2. Tujuan Dapat medeteksi secara dini dan segera mendapat
penanganan dan. menurunkan angka kesakitan
3. Kebijakan
Faktor Risiko
1. Ibu hamil
2. Remaja putri
3/3
3. Status gizi kurang
4. Faktor ekonomi kurang
5. Infeksi kronik
6. Vegetarian
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht),
leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi
(apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, feses rutin, dan urin
rutin.
2. Pemeriksaan Khusus (dilakukan di layanan sekunder)
Serum iron, TIBC, saturasi transferin, dan feritin serum.
Diagnosis Banding
1. Anemia defisiensi vitamin B12
2. Anemia aplastik
3. Anemia hemolitik
4. Anemia pada penyakit kronik
Komplikasi
1. Penyakit jantung anemia
2. Pada ibu hamil: BBLR dan IUFD
3. Pada anak: gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Kriteria Rujukan
1. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
2. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera
dirujuk.
3. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL).
4. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter di layanan tingkat pertama misalnya anemia aplastik,
anemia hemolitik dan anemia megaloblastik.
5. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau
distres pernafasan) pasien segera dirujuk.
Prognosis
Prognosis umumnya dubia ad bonam karena sangat
tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Bila penyakit
yang mendasarinya teratasi, dengan nutrisi yang baik anemia
defisiensi besi dapat teratasi.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Ruang pelayanan umum, IGD, MTBS
Rekam Medis
10. Dokumen
Buku Register kunjungan
terkait
NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
11. Rekaman diberlakukan
historis
perubahan
3/3