Vous êtes sur la page 1sur 3

5.1.6.

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen :

PPK No. Revisi : -

Tgl. Terbit :

Halaman :
Kepala UPT Puskesmas
Kotarih
UPT
PUSKESMAS
KOTARIH
dr . Edi Syahputra
Nip: 19690516 201001 1 001
1. Pengertian Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan
jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah cukup ke
jaringan perifer.
2. Tujuan Dapat medeteksi secara dini dan segera mendapat
penanganan dan. menurunkan angka kesakitan

3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia


NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 .Tentang panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama
5. Alat dan Peralatan
Bahan Pemeriksaan laboratorium sederhana (darah rutin, urin rutin,
feses rutin).
6. Langkah- No. ICPC-2 : B80 Iron Deficiency Anaemia
langkah No. ICD-10 : 280 Iron Deficiency Anemias

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
Pasien datang ke dokter dengan keluhan:
1. Lemah
2. Lesu
3. Letih
4. Lelah
5. Penglihatan berkunang-kunang
6. Pusing
7. Telinga berdenging
8. Penurunan konsentrasi
9. Sesak nafas

Faktor Risiko
1. Ibu hamil
2. Remaja putri
3/3
3. Status gizi kurang
4. Faktor ekonomi kurang
5. Infeksi kronik
6. Vegetarian

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Gejala umum
Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva, mukosa mulut, telapak
tangan, dan jaringan di bawah kuku.

2. Gejala anemia defisiensi besi


a. Disfagia
b. Atrofi papil lidah
c. Stomatitis angularis
d. Koilonikia

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht),
leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi
(apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, feses rutin, dan urin
rutin.
2. Pemeriksaan Khusus (dilakukan di layanan sekunder)
Serum iron, TIBC, saturasi transferin, dan feritin serum.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Anemia adalah suatu sindrom yang dapat disebabkan oleh
penyakit dasar sehingga penting menentukan penyakit dasar
yang menyebabkan anemia. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari kadar
Hb normal.
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
1. Laki-laki: >13 g/dL
2. Perempuan: >12 g/dL
3. Perempuan hamil: >11 g/dL

Diagnosis Banding
1. Anemia defisiensi vitamin B12
2. Anemia aplastik
3. Anemia hemolitik
4. Anemia pada penyakit kronik

Komplikasi
1. Penyakit jantung anemia
2. Pada ibu hamil: BBLR dan IUFD
3. Pada anak: gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan anemia harus berdasarkan diagnosis
3/3
definitif yang telah ditegakkan. Setelah penegakan diagnosis
dapat diberikan sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg
mengandung 66 mg besi elemental).
Rencana Tindak Lanjut
Untuk penegakan diagnosis definitif anemia defisiensi besi
memerlukan pemeriksaan laboratorium di layananan sekunder
dan penatalaksanaan selanjutnya dapat dilakukan di layanan
tingkat pertama.
Konseling dan Edukasi
1. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.
2. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa
mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB
kehitaman.
3. Bila terdapat efek samping obat maka segera ke pelayanan
kesehatan.

Kriteria Rujukan
1. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
2. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera
dirujuk.
3. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL).
4. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter di layanan tingkat pertama misalnya anemia aplastik,
anemia hemolitik dan anemia megaloblastik.
5. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau
distres pernafasan) pasien segera dirujuk.

Prognosis
Prognosis umumnya dubia ad bonam karena sangat
tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Bila penyakit
yang mendasarinya teratasi, dengan nutrisi yang baik anemia
defisiensi besi dapat teratasi.

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Ruang pelayanan umum, IGD, MTBS

Rekam Medis
10. Dokumen
Buku Register kunjungan
terkait
NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
11. Rekaman diberlakukan
historis
perubahan

3/3

Vous aimerez peut-être aussi