Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan antara proses biologi dan kimia pada makhluk hidup saling

berkaitan erat. Hal tersebut dapat dilihat, misalnya dari proses pencernaan

makanan dalam tubuh yang tidak lepas dari kedua proses tersebut. Metabolisme

kimiawi dalam sistem pencernaan makanan memiliki peranan penting dalam tiap

prosesnya. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem pencernaan dapat

membantu pemecahan molekul-molekul makanan menjadi molekul yang lebih

sederhana, sehingga dapat diserap oleh tubuh.

Seperti halnya karbohidrat dan protein, lipida atau yang lebih sering

disebut lemak juga merupakan sumber energi dalam proses metabolime yang

terjadi di dalam tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan setiap gram lemak

adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat atau 1

gram protein. 1gram lemak menghasilkan 9 kal, sedangkan karbohidrat atau

protein hanya menghasilkan 4 kal/gram.

Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air

yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya

lemah atau pelarut non polar. Lipid dalam makanan manusia yang utama adalah

triasilgliserol, sterol, dan membran fosfolipid yang berasal dari hewan dan

tumbuhan. Proses metabolisme lipid membentuk dan mendegradasi simpanan

lipid dan memproduksi karateristik struktur dan fungsi lipid dalam jaringan

tertentu.
Lemak dalam makanan merupakan campuran lemak heterogen yang

sebagian besar terdiri dari trigliserida. Trigliserida disebut lemak jika pada suhu

ruangan berbentuk padatan, dan disebut minyak jika pada suhu ruang berbentuk

cairan. Trigliserida merupakan campuran asam-asam lemak, biasanya dengan

panjang rantai karbon sebanyak 12 sampai 22 dengan jumlah ikatan rangkap dari

0 sampai 4. Lemak netral merupakan dari gliserol dan asam lemak. Gliserol

mempunyai tiga gugusan hidroksil di mana masing-masing akan mengikat satu

molekul asam lemak yang disebut trigliserol.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dari metabolisme?

2. Apa definisi metabolisme lipid?

3. Bagaimana proses biosintesis lipid?

4. Bagaimana proses pencernaan lipid?

5. Bagaimana proses oksidasi asam lemak?

6. Bagaimana proses metabolisme lipoprotein?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi metabolisme.

2. Untuk mengetahui definisi metabolisme lipid.

3. Untuk mengetahui proses bisintesis lipid.

4. Untuk mengetahui proses pencernaan lipid.

5. Untuk mengetahui proses oksidasi asam lemak.


6. Mengetahui proses metabolisme lipid.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui definisi metabolisme.

2. Dapat mengetahui definisi metabolisme lipid.

3. Dapat mengetahui proses biosintesis lipid.

4. Dapat mengetahui proses pencernaan lipid.

5. Dapat mengetahui proses oksidasi asam lemak.

6. Dapat mengetahui proses metabolisme lipid.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metabolisme

Metabolisme adalah keseluruhan reaksi yang terjadi didalam sel,

meliputi proses penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan

membutuhkan panas (energy) serta dikatalisis oleh enzim. Metabolisme disebut

juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator

enzim. Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang

sangat terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai sistem enzim yang

mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan

metabolik untuk mengendalikan mekanisme reaksinya.

Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian

(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Anabolisme adalah

suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks.

Anabolisme memerlukan energi, misalnya energy cahaya. Katabolisme adalah

reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang

mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung

energy lebih rendah.

B. Pengertian Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,

transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahluk hidup. Lipid

diperoleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu

trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih

berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal

(vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui

jalur ini.

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah

asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,

maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol

menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-

waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak

dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan

trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

C. Biosintesis Lipid

Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid

tertentu misalnya asam lemak esensial. Tubuh dapat membentuk asam lemak

melalui beberapa cara :

1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan

lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal,

otak, paru,kelenjar payudara dan adiposa.

2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk

mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih

panjang.

3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon

(gugus alkil) asam lemak.


Pada biosintesis asam lemak diperlukan tiga karbon intermediet, yaitu

malonil CoA. Pembentukan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA dan bikarbonat

yang dikatalisis oleh enzim asetil-CoA karboksilase.

Sintesis asam lemak dimulai dengan transfer asetil-CoA pada gugus cys-

SH enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Proses transfer ini dikatalisis oleh

enzim acetyl-CoA–ACP transacetylase (AT). Sedangkan malonil CoA ditransfer

pada gugus ser-SH acyl carrier protein (ACP) melalui ikatan kovalen

tioester. Proses transfer ini dikatalisis olehe enzim malonyl-CoA–ACP

transferase (MT). ACP adalah molekul protein kecil yang memiliki gugus

prostetik 4’-phosphopantetheine dan terdapat gugus tiol (SH) pada ujungnya.

Gugus prostetik 4’-phosphopantetheine pada ACP memiliki lengan yang lentur

sehingga memudahkan asam lemak intermediet berinteraksi dengan gugus asil

ketika terjadi perpanjangan rantai asam lemak.

Selanjutnya, gugus malonil dan gugus asil yang teraktifasi melakukan

reaksi kondensasi menghasilkan satu molekul CO2 danacetoacetyl-ACP. Reaksi

kondensasi ini dikatalisis oleh enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Acetoacetyl-

ACP yang terbentuk pada tahap kondensasi kemudian mengalami reaksi reduksi

gugus karbonil pada karbon C-3 membentuk D-β-hydroxybutyryl-ACP. Reaksi

ini dikatalis olehketoacyl-ACP reductase (KR), dan yang berperan sebagai donor

elektron adalah NADPH.

Tahap selanjutnya adalah reaksi dehidrasi. Pada tahap ini satu molekul

air dilepaskan dari karbon C-2 dan C-3 D-β-hydroxybutyryl-ACP membentuk


ikatan ganda pada produknyatrans-Δ2- butenoyl-ACP. Enzim yang mengkatalis

reaksi dehidrasi adalah hydroxyacyl-ACP dehydratase (HD).

Tahap terakhir biosintesis asam lemak adalah reaksi reduksi ikatan

ganda trans-Δ2- butenoyl-ACP membentuk butyryl-ACP. Reaksi reduksi ini

dikatalisis oleh enzim enoyl-ACP reductase (ER). NADPH berperan sebagai

donor elektron pada reaksi reduksi ini. Tahap-tahap reaksi asam lemak seperti

pada reaksi berikut.

Pada hewan, bila ada kelebihan pasokan karbohidrat makanan,

kelebihan karbohidrat diubah menjadi triacylglycerol. Hal ini melibatkan

sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak dalam produksi

triacylglycerol, proses yang disebut lipogenesis. Asam lemak yang dibuat oleh

synthases asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mengurangi asetil-

KoA unit. Rantai asil dalam asam lemak diperluas oleh siklus reaksi yang

menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, dehidrasi untuk

kelompok alkena dan kemudian mengurangi lagi untuk kelompok alkana.

Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi menjadi dua kelompok, pada hewan

dan jamur semua reaksi asam lemak sintase dilakukan oleh protein tunggal
multifungsi, sementara di plastida tanaman dan bakteri enzim yang terpisah

melakukan setiap langkah dalam jalur tersebut. Asam lemak dapat selanjutnya

dikonversi ke triacylglycerols yang dikemas dalam lipoprotein dan disekresi dari

hati.

Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturation, dimana

ikatan ganda diperkenalkan ke dalam rantai asil lemak. Sebagai contoh, pada

manusia, desaturasi asam stearat oleh stearoil-CoA desaturase-1 menghasilkan

asam oleat. Asam tak jenuh ganda-asam linoleat lemak serta asam linolenat

triply-tak jenuh tidak dapat disintesis dalam jaringan mamalia, dan oleh karena

itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan. Sintesis

Triacylglycerol terjadi dalam retikulum endoplasma oleh jalur metabolik di

mana gugus asil lemak asil-di COA akan ditransfer ke gugus hidroksil dari

gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.

Terpene dan isoprenoidnya, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan

dan modifikasi unit isoprena disumbangkan dari prekursor isopentenil pirofosfat

reaktif dan pirofosfat dimethylallyl. Prekursor ini dapat dibuat dalam cara yang

berbeda. Pada hewan dan archaea, jalur mevalonate menghasilkan senyawa ini

dariasetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri non-jalur mevalonate

menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substrat. Salah satu

reaksi penting yang menggunakan donor isoprena ini diaktifkan biosintesis

steroid. Di sini, unit isoprena bergabung bersama untuk membuat squalene dan

kemudian dilipat dan dibentuk menjadi satu set cincin untuk membuat
lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi steroid lain seperti

kolesterol dan ergosterol.

D. Pencernaan Lipid

Pencernaan lipid dilakukan dalam usus halus oleh reaksi enzim-enzim

hidrolisis yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang

mencerna fosfolipid dari makanan. Produk awal pencernaan oleh lipase dan

fosfolipase yakni asam lemak dan lisofosfogliserida. Molekul-molekul ini

mempercepat proses pencernaan karena keduanya memecah tetesan lemak besar

menjadi tetesan kecil. Konsentrasi asam lemak meningkat dan 2-

monoasilgliserol dihasilkan, yang keduanya masuk kedalam micelle garam

empedu. Monoasligliserol juga meningkatkan reaksi detergen dalam garam

empedu, sehingga memudahkan emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin yang

larut dalam lipid. Micelle campuran ini bermigrasi dalam jumlah besar menuju

permukaan sel epitel usus di mana asam lemak, vitamin yang larut dalam lipid,

dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari micelle tersebut.

Gambar. Strutkur miselus.S


Asam lemak dengan rantai karbon yang panjangnya sama atau lebih dari

14 (asan rantai panjang) berdifusi secara pasif kedalam sel epitel usus. Molekul

ini memasuki sel dengan menuruni suatu gradient konsentrasi karena asam

lemak bebas dalam micelle campuran adalah tinggi sedangan konsetrasinya

dalam sel adalah rendah.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserda karena tidak larut dalam

air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan

dilepaskan kedalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini, asam lemak

dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul

berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjtnya kilomikron

ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,

sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian

ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Gambar. Struktur kilomikron.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah

menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan

gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida


dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-

sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan

oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak

bebas Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya

akan masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid

keberbagai jaringan tubuh.

E. Oksidasi Asam Lemak

Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga langkah yang dinamakan

aktivasi, transport kedalam mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil-KoA.

Pada umumnya, pemasukkan asam lemak kedalam jalur metabolisme didahului

oleh konversinya menjadi turunan koenzim A. Turunan asil ini disebut

alkanoil-KoA atau alkenoil KoA, yang dalam bentuk ini asam lemak dikatakan

telah teraktivasi.

Asam-asam lemak dengan panjang rantai yang sangat berbeda bisa

diaktivasi dengan adanya tiga enzim asil KoA sintetase. Asil-KoA sintetase

rantai panjang terdapat dalam mitokondria dan reticulum endoplasma, yang

tersebar luas dalam jaringan mamalia.

Enzim yang mengoksidasi asam lemak terdapat dalam matriks

mitokondria. Turunana asil KoA tidak dengan bebas menyebar keseluruh

bagian dalam membrane mitokondria, tetapi suatu protein transport spesifik

memungkinkan masuknya rantai asil tersebut kedalam matriks. Karnitin adalah

pengangkut gugus asil yang mentranspor asam lemak ke dalam dan keluar

matriks mitokondria.
β-Oksidasi pada turunan asil-KoA dari asam lemak terjadi sedemikian

rupa sehingga asam lemak memendek sebanyak dua unit karbon pada waktu

yang sama dengan proses yang menghasilkan asetil-KoA sebagai satu-satunya

produk. Rantai asil pada ikatan antara C-2 dan C-3 pada rantai yang disebut

ikatan β, oleh proses yang menyebabkan oksidasi pada bagian molekul ini.

F. Metabolisme Lipoprotein

Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai

kelompok lipid akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid

kolestrol dan ester kolestrol. Di samping itu terlihat pula adanya fraksi asam

lemak rantai panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal

sebagai lipid plasma.

Lipoprotein utama yang beredar dalam darah yakni kilomikron, VLDL

(very low density lipoprotein), LDL (low-density lipoprotein), dan HDL (high-

density lipoprotein). Kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk dari

pencernaan dan penyerapan. Lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah

(VLDL: very low density lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati.

Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density lipoprotein) juga merupakan

lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari metabolisme VLDL.

Lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight density lipoprotein ) juga merupakan

lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari

jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya. Proses metabolisme

lipoprotein sebagai berikut.


Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis

dengan enzim lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian

besar triasilgliserol dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam

sirkulasi. Sisa ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai

sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL

menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor

LDL.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan yaitu:

1. Metabolisme adalah keseluruhan reaksi yang terjadi didalam sel, meliputi

proses penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan

membutuhkan panas (energi) serta dikatalisis oleh enzim.

2. Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,

penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahluk hidup.

3. Proses metabolisme lipid membentuk, mendegradasi simpanan lipid dan

memproduksi karateristik struktur dan dan fungsi lipid dalam jaringan

tertentu.

Vous aimerez peut-être aussi