Vous êtes sur la page 1sur 25

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pengkajian pada Desa X di Bekasi didapatkan warga dewasa laki-laki sekitar 35 orang
dari 100 orang menderita Benign Prostate Hyperplasia/BPH. Penderita BPH sebanyak 5 orang
menyatakan malu karena bertambahnya ukuran prostat, sebanyak 15 orang mengeluhkan harus
mengedan buang air kecil, dan sebanyak 10 orang mengatakan pancaran buang air kecilnya
melemah. Hampir 57% dari penderita BPH mengeluhkan nyeri ketika buang air kecil dan
sebanyak 33% sering berulang gejala infeksi pada kandung kemih. Penduduk jarang periksa
kesehatan dan rata rata laki laki merokok. Kota yang banyak terdapat proyek dan kota
padat penduduk. Penduduk rata rata berasal dari kota Pulau Jawa. Pasien sebelumnya
tidak tahu masalah dengan penyakitnya, pasien jarang periksa kesehatan. Pasien cemas
akan penyakitnya yang diderita.

1. Pengkajian Kasus Kesehatan sesuai dengan format Asuhan Keperawatan Komunitas.

1. PENGKAJIAN
a. Core
1) Sejarah
Penduduk tinggal di daerah Bekasi. Dimana kota tersebut merupakan
kota padat penduduk dan kota yang banyak terdapat proyek
pembangunan
2) Demografi
Desa X di Bekasi
3) Etnis
Mayoritas penduduk berasal dari pulau Jawa
4) Nilai dan Keyakinan
Mayoritas penduduk beragama Islam
5) Data statistik
 Warga dewasa laki-laki sekitar 35 orang dari 100 orang yang
menderita BPH
 Sebanyak 5 orang menyatakan malu karena bertambah ukuran
prostat
 Sebanyak 15 orang mengeluhkan harus mengedan BAK
 Sebanyak 10 orang mengatakan pancaran BAK melemah
 Hampir 57% mengeluhkan nyeri saat BAK
 33% sering berulang gejala infeksi pada kandung kemih
6) Karakteristik Penduduk
 Fisik :
- Ukuran prostat semakin bertambah
- Hampir 30% dari penduduk mengalami obesitas
 Psikologis :
- Pasien mengeluh malu karena bertambahnya ukuran prostat
 Sosial :
- Pasien jarang memperhatikan dan mengecek kesehatannya
 Perilaku :
- Pasien jarang melakukan olahraga
- Pasien sering merokok
- Pasien jarang memeriksa kesehatannya
- Pasien bekerja menjadi kuli bangunan
b. Data Subsistem
1. Lingkungan Fisik
 Pasien tinggal di Daerah Bekasi, dimana kota tersebut kota
yang banyak proyek pembangunan. Dan hampir semua
penderita BPH bekerja menjadi kuli bangunan diproyek
tersebut
2. Sistem Kesehatan
 Pusat pelayanan: terdapat 1 puskesmas
3. Keamanan dan Transportasi
 Banyak kendaraan melintas di daerah tempat tinggal
4. Pendidikan
 Rata-rata penderita hanya lulusan SMP
5. Ekonomi
Mayoritas penderita BPH bekerja sebagai kuli bangunan
6. Politik dan Pemerintahan
Pasien tinggal di daerah berpolitik
7. Komunikasi
Mayoritas penduduk dapat berkomunikasi baik dengan
lingkungannya
8. Rekreasi
Penduduk mengatakan jarang melakukan rekreasi
c. Persepsi dalam lingkungan masyarakat
1. Mayoritas penduduk tidak peduli dengan kesehatannya
2. Mayoritas penduduk jarang memeriksa kesehatannya
3. Mayoritas penduduk tinggal di kawasan perokok

ANALISA DATA
Data Masalah

Ds:

1. Pasien mengeluh harus mengedan


buang air kecil
2. Pasien mengeluh pancaran air kecilnya
melemah
3. Pasien mengeluh malu karena
bertambah ukuran postat Gangguan Pola Eliminasi Urine berhubungan
4. Pasien mengatakan sering berkemih
dengan Obtruksi anatomic

Do:

1. Hasil Flow Rate 9ml/dtk


2. Adanya pembesaran postat
3. Pasien terlihat sering buang air kecil

Ds:

1. Pasien mengeluh nyeri ketika buang air


kecil
2. Pasien mengatakan slalu adanya
dorongan untuk berkemih
Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera
3. Pasien mengatakan sulit tidur
biologis

(00132)
Do:

1. Pasien nampak menahan nyeri, dengan


skala 5
2. Pasien terbatas dalam gerak
3. Pasien terlihat gelisah

Ds:

1. Pasien mengatakan tidak tau tentang


penyakitnya
2. Pasien mengatakan tidak pernah
mendengar penyakit prostat
3. Pasien mengatakan malas ntuk
memeriksakan penyakitnya pada
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
pusat kesehatan
berhubungan dengan sumber daya
( pengetahuan ) tidak cukup

Do:
(00099)

1. Pasien menanyakan tentang


Penyakitnya
2. Pasien banyak bertanya

Ds:

1. Rata-rata pasien mengatakan


seorang perokok aktif
2. Beberapa pasien mengatakan dapat
menghabiskan 1 bungkus rokok Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
dalam 1 hari berhubungan dengan merokok

(00188)
Do:

1. Pasien merupakan penduduk asli di


wilayah tersebut
2. Mayoritas penduduk tinggal di
kawasan perokok
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Eliminasi Urine berhubungan dengan Obtruksi anatomic
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan sumber daya ( pengetahuan ) tidak cukup
4. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko berhubungan dengan merokok
Diagnosa keperawatan Pentingnya Perubahan (+) Penyelesaian Total
komunitas penyelesaian masalah untuk untuk score
penyelesaian peningkatan
1. Rendah di komunitas kualitas hidup
2. Sedang
3. Tinggi 0. Tidak ada 0. Tidak ada
1. Rendah 1. Rendah
2. Sedang 2. Sedang
3. Tinggi 3. Tinggi
1. Gangguan 3 2 3 8
Pola Eliminasi
Urine berhubungan
dengan Obtruksi
anatomic
2. Nyeri Akut
3 2 3 8
berhubungan
dengan agen cedera
biologis
3.Ketidakefektifan
3 3 3 9
Pemeliharaan
Kesehatan
berhubungan
dengan sumber
daya ( pengetahuan
) tidak cukup
4. Perilaku
Kesehatan 3 3 3 9
Cenderung
Berisiko
berhubungan
dengan merokok
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan

No Keperwatan Intervensi Strategi

1 Gangguan Pola Eliminasi Tujuan Umum: a. Dorongkan pasien untuk berkemih 2-4 a. Medis
Urine b.d obstruksi anatomic a. Diharapkan gangguan pola jam dan tiba-tiba dirasakan
b. Observasi aliran urine, perhatkan
eliminasi BAK tidak terjadi
keluaran dan kekuatan
c. Awasi, catat dan jumlah tiap berkemih
Tujuan Khusus:
d. Perkusi/palpasi area suprapubik
a. Pasien dapat BAK dengan e. Awasi TTV dengan ketat
legah tanpa harus mengedan
dan frekuensi, Panacaran
BAK kembali pada semula
b. Ukuran Prostat dapat
berkurang
c. Flaw Rate ...
2 Nyeri Akut berhubungan Tujuan Umum: Manajemen nyeri a. Terapi SEFT
dengan agen injuri biologi a. Diharapakan Nyeri yang
a. Lakukan pengkajian nyeri secara
dirasakan dapat berkurang
komprehensif meliputi lokasi,
Tujuan Khusus: karakteristik, awitan dan durasi,
a. Pasien dapat beraktivitas frekuensi, kualitas, intensitas atau
dan beristirahat dengan keparahan nyeri dan faktor
mudah presipitasinya
b. - Pasien dapat relaks/tidak b. Ajarkan teknik nonfarmakologi
gelisah (relaksasi, distraksi, terapi)

3 Ketidakefektifan Outcomes: Status Kesehatan Pendidikan Kesehatan a. Penyuluhan


b. Penkes
Pemeliharaan Kesehatan Komunitas (2800) a. Identifikasi faktor internal atau eksternal
mengenai
Berhubungan dengan sumber yang dapat meningkatkan atau
Indikator penyakit
daya (pengetahuan) tidak mengurangi motivasi untuk [ber]perilaku
a. Status kesehatan orang c. Posbindu
cukup (00099) sehat
dewasa dalam rentang baik b. Bantu individu, keluarga, dan masyarakat
b. Prevalensi program
untuk memperjelas keyakinan dan nilai-
peningkatan kesehatan
nilai kesehatan
dalam rentang baik c. Berikan ceramah untuk menyampaikan
c. Tingkat partisipasi warga
informasi dalam jumlah besar, [pada] saat
dalam program kesehatan
yang tepat
dalam rentang baik
Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
a. Jelaskan sistem perawatan kesehatan
segera, cara kerjanya dan apa yang bisa
diharapkan pasien/keluarga
b. Anjurkan pasien mengenai jenis
layanan yang bisa diharapkan dari
setiap jenis penyedia layanan kesehatan
(misalnya, perawat spesialis, ahli gizi
berlisensi, perawat berlisensi, perawat
praktisi berlisensi, terapi fisik, ahli
jantung, internis, dokter mata, dan
psikolog)

Dukungan Kelompok
a. Kaji tingkatan dan kesesuaian sistem
pendukung yang telah ada
b. Ciptakan suasana yang menyenangkan
c. Buat kelompok dengan jumlah
anggotayang sesuai (misalnya, 5-12
orang/kelompok)
d. Dorong agar setiap peserta dapat
menyampaikan pikiran dan
pengetahuannya
4 Perilaku kesehatan cenderung Outcomes: Kontrol risiko Bantuan Penghentian Merokok a. Melakukan
berisiko berhubungan dengan komunitas: tradisi budaya yang a. Catat status merokok saat ini dan senam sehat
merokok (00188) tidak sehat riwayat merokok bersama
b. Berikan saran yang konsisten dan jelas b. Pembuatan
Indikator: untuk berhenti merokok poster bahaya
c. Dorong pasien untuk bergabung dengan
a. Program pendidikan untuk merokok
kelompok pendukung berhenti merokok c. Penkes bahaya
penguatan praktik budaya
yang bertemu setiap minggu merokok
yang sehat dalam rentang
d. Rujuk pada program kelompok atau
normal
terapis individu, yang sesuai
b. Penguatan praktik budaya
e. Bantu pasien merencanakan strategi
yang sehat menggunakan
koping tertentu dan menyelesaikan
sumber-sumber daya
masalah yang timbul dari [rencana]
komunitas dalam rentang
berhenti merokok
normal f. Informasikan pasien bahwa mulut
kering, batuk, tenggorokan gatal, dan
perasaan gelisah adalah gejala yang
mungkin terjadi setelah berhenti
merokok; tambalan atau permen karet
dapat membantu [meredakan] keinginan
merokok

Terapi Kelompok
a. Tentukan tujuan dari keompok
(misalnya memelihara testing realita,
memfasilitasi komunikasi, memeriksa
keterampilan interpersonal, dan
dukungan) serta kealamiahan dari
proses kelompok
b. Bentuk kelompok dengan jumlah
optimal: 5-12 anggota
c. Berikan struktur latihan kelompok
(dengan cara yang tepat, untuk
mendukung fungsi dan kesadaran
kelompok
d. Gunakan [teknik] bermain peran dan
penyelesaian masalah, dengan cara
yang tepat
Rencana Kerja (POA) Asuhan Keperawatan Komunitas

No DiagnosaKeperawatan Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


Kegiatan

1 Gangguan Pola eliminasi Dalam waktu 1 - Dorongkan Masyarakat 12 Aula Desa Mahasis Mahas
minggu, warga Desa pasien untuk Desa X Februari iswa
urine di Desa X Bekasi X Bekasi wa dan
X Bekasi Bekasi 2019
berhubungan dengan berkemih 2-4 jam Kader Ketua
obstruksi anatomic RT
- Observasi aliran
Tujuan umum:
urine, perhatikan
Diharapkan gangguan
pola eliminasi BAK keluaran dan
tidak terjadi pada kekuatan
seluruh warga di RT
02 RW 03 - Awasi dan catat
jumlah tiap
berkemih
Tujuan khusus:
12
-Perkusi/palpasi
- Pasien dapat BAK Februari
dengan lega tanpa area suprapubik 2019
harus mengedan dan
- Awasi TTV
frekuensi, Panacaran
dengan ketat
BAK kembali pada
semula

- Ukuran Prostat
dapat berkurang

- Flaw Rate

2 Nyeri akut pada Desa X Dalam waktu 1 Manajemen nyeri Masyarakat 13 Aula Desa Mahasis Mahas
Bekasi berhubungan Desa X Februari X Bekasi
minggu, warga Desa wa dan iswa
dengan agen cidera - Lakukan Bekasi 2019
X Bekasi kader
biologis pengkajian nyeri
Tujuan Umum: secara Ketua
komprehensif RT
- Diharapakan Nyeri
meliputi lokasi,
yang dirasakan dapat
karakteristik,
berkurang
awitan dan durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas atau
Tujuan Khusus: keparahan nyeri
dan faktor
- Pasien dapat
presipitasinya
beraktivitas dan
beristirahat dengan - Ajarkan teknik
mudah nonfarmakologi
(relaksasi,
- Pasien dapat distraksi, terapi)
relaks/tidak gelisah

15
Febrauri
2019

3 Ketidakefektifan Dalam waktu 1 Pendidikan Masyarakat 15 Aula Desa Mahasis Mahas


Pemeliharaan Kesehatan minggu, warga Desa Kesehatan: Desa X Februari X Bekasi wadan iswa
Bekasi 2019
pada Desa X Bekasi X Bekasi Dana
Ketua
Berhubungan dengan Desa RT
Tujuan Umum:
sumber daya (pengetahuan) -Identifikasi
tidak cukup - Diharapkan Status faktor internal
Kesehatan Komunitas atau eksternal
membaik yang dapat
meningkatkan
Tujuan khusus:
atau mengurangi
- Status kesehatan motivasi untuk
orang dewasa dalam berperilaku sehat
rentang baik
- Bantu individu,
- Prevalensi program keluarga, dan
peningkatan masyarakat untuk
kesehatan dalam memperjelas
rentang baik keyakinan dan
nilai-nilai
- Tingkat partisipasi
kesehatan
warga dalam program
kesehatan dalam - Berikan
rentang baik ceramah untuk
menyampaikan
informasi dalam
jumlah besar,
[pada] saat yang
tepat

Panduan Sistem
Pelayanan
Kesehatan:

- Jelaskan sistem
perawatan
kesehatan segera,
cara kerjanya dan
apa yang bisa
diharapkan
pasien/keluarga

- Anjurkan pasien
mengenai jenis
layanan yang bisa
diharapkan dari
setiap jenis
penyedia layanan
kesehatan
(misalnya,
perawat spesialis,
ahli gizi
berlisensi,
perawat
berlisensi,
perawat praktisi
berlisensi, terapi
fisik, ahli jantung,
internis, dokter
mata, dan
psikolog)

Dukungan
Kelompok:

-Kaji tingkatan
dan kesesuaian
sistem pendukung
yang telah ada

- Ciptakan
suasana yang
menyenangkan

- Buat kelompok
dengan jumlah
anggotayang
sesuai (misalnya,
5-12
orang/kelompok)

- Dorong agar
setiap peserta
dapat
menyampaikan
pikiran dan
pengetahuannya

4 Perilaku kesehatan Dalam waktu 1 - Melakukan Dewasa 15 Aula Desa Mahasis Mahas
cenderung berisiko pada minggu, warga Desa penkes pria Desa Februari X Bekasi wa iswa
Desa X Bekasi tentang X Bekasi 2019 dan
X Bekasi bahaya Bantuan
berhubungan dengan Ketua
merokok puskesma
merokok - Melakukan RT
s
senam sehat
Tujuan umum: bersama
- Pembuatan
Diharapkan warga poster bahaya
Desa X Bekasi merokok
mengenali situasi
dan kondisi secara
nyata ( mampu
mengenali
perubahan pada
tubuhnya akibat
meroko )

Tujuan khusus:
- Mampu
meningkatkan
derajat kesehatan
- Paham terkait
resiko
mengkonsumsi
rokok

IMPLEMENTASI

No Diagnosa Implementasi Primer Implementasi Sekunder Implementasi Tersier

1. Gangguan Pola a. Bantuan Berkemih a. Bantuan Berkemih a. Bantuan Berkemih


eliminasi urine di (0640) (0640) (0640)
Desa X Bekasi
 Pertimbangkan kemampuan • Tetapkan interval untuk jadwal • Tetapkan (maksimum 3 kali)
berhubungan dengan membantu berkemih, untuk menggunakan toilet atau
dalam rangka mengenal
obstruksi anatomic keinginan untuk BAK berdasarkan pada pola pengganti toilet tanpa melihat
 Tetapkan waktu untuk memulai pengeluaran [urin] dari status kontinensia
dan mengakhiri [berkemih] • Berikan pendekatan dalam 15
dalam jadwal bantuan menit interval yang disarankan b. Perlindungan Infeksi
berkemih jika tidak [berkemih] untuk berkemih (6550)
dalam 24 jam • Berikan Umpan balik untuk
 Pertimbangkan kesadaran memberikan pujian perilaku • Pantau adanya perubahan
pasien mengenai status BAK dan BAB [pasien] tingkat energi atau malaise
kontinensia apakah basah atau • Informasikan pada pasien • Instrusikan pasien untuk
kering mengenai waktu untuk sesi meminum antibiotik yang
 Ajarkan pasien untuk meminta eliminasi selanjutnya diresepkan
sendiri ke toilet ketika • Jaga penggunaan antibiotik
berespon terhadap keinginan dengan bijaksana
b. Perlindungan Infeksi • • Ajarkan pasien dan keluarga
untuk BAK atau BAB ( 6550) pasien mengenai perbedaan-
perbedaan antara infeksi-infeksi
b. Perlindungan Infeksi • Hindari kontak dengan hewan virus dan bakteri
(6550) peliharaan dan penjamu dengan
imunitas yang membahayakan

Monitor adanya tanda gejala • Berikan perawatan kulit yang
sistemik dan local tepat untuk area [yang
• Monitor kerentanan terhadap mengalami] edema
infeksi • periksa kondisi setiap sayatan
• Ajarkan pasien dan keluarga bedah atau luka
mengenai tanda dan gejala • Tingkatkan asupan nutrisi yang
infeksi dan kapan harus cukup
melaporkannya kepada • Anjurkan asupan cairan dengan
pemberi layanan kesehatan tepat
• Ajarkan pasien dan anggota • Anjurkan istirahat
keluarga bagaimana cara
menghindari infeksi

2. Nyeri akut pada Desa a. Manajemen Nyeri a. Manajemen Nyeri a. Manajemen Nyeri
X Bekasi
berhubungan dengan (1400) (1400) (1400)
agen cidera biologis • Gali pengetahuan dan • Lakukan pengkajian nyeri • Evaluasi pengalaman nyeri di
kepercayaan pasien mengenai komprehensif yang meliputi masa lalu yang meliputi riwayat
nyeri lokasi, karakteristik, nyeri kronik individu atau
• Gali bersama pasien faktor- onset/durasi, frekuensi, keluarga atau nyeri yang
faktor yang dapat menurunkan kualitas, intensitas atau menyebabkan
atau memperberat nyeri beratnya nyeri dan faktor disability/ketidakmampuan/kec
• Berikan informasi mengenai pencetus acatan dengan tepat
nyeri, seperti penyebab nyeri, • Pastikan perawatan analgesik • Gunakan strategi komunikasi
berapa lama nyeri akan bagi pasien dilakukan dengan terapeutik untuk mengetahui
dirasakan, dan antisipasi dari pemantauan yang ketat pengalaman nyeri dan
ketidaknyamanan (misalnya, • Pertimbangkan pengaruh sampaikan penerimaan pasien
suhu ruangan, pencahayaan, budaya terhadap respon nyeri terhadap nyeri
suara bising) • Gali penggunaan metode • Evaluasi keefektifan dari dari
farmakologi yang dipakai tindakan pengontrolan nyeri
pasien saat ini untuk yang dipakai selama pengkajian
menurunkan nyeri nyeri dilakukan
• Dorong pasien untuk • Dorong pasien untuk
menggunakan obat-obatan mendiskusikan pengalaman
penurun nyeri yang adekuat nyerinya, sesuai kebutuhan
• Dukung istirahat atau tidur
yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
3. Ketidakefektifan a. Pendidikan Kesehatan ( 5510 ) a. Pendidikan kesehatan (1510)
Pemeliharaan 2. Targetkan sasaran pada a.Pendidikan kesehatan d. Manfaatkan system
Kesehatan pada Desa kelompok beresiko tinggi dan (5510) dukungan social dan
rentang usia yang akan  Tekankan manfaat keluarga untuk
X Bekasi
mendapat manfaat besar dari kesehatan positif yang meningkatkan efektifitas
Berhubungan dengan pendidikan kesehatan langsung atau ( manfaat) gaya hidup atau
sumber daya 3. Identifikasi factor internal atau jangka pendek yang bias modifikasi perilaku
(pengetahuan) tidak eksternal yang dapat diterima oleh perilaku kesehatan
cukup meningkatkan atau mengurangi gaya hidup positif e. Tekankan pentingnya pola
motivasi untuk berperilaku daridapa ( menekankan makan yang sehat, tidur,
sehat pada ) manfaat jangka berolahraga, lain lainnya
4. Sasar kebutuhan kebutuhan panjang atau efek bagi individu, keluarga,
yang teridentifikasi dalam negative dari dan kelompok yang
healthy people krtidakpatuhan meneladani nilai dan
5. Bantu individu, keluarga, dan  Kembangkan materi perilaku ini dariorang
masyarakat untuk memperjelas pendidikan tertulis yang lain, terutama bagi anak
keyakinan dan nilai nilai tersedia dan sesuai anak
kesehatan dengan audiens ( yang f. Gunakan berbagai strategi
b. Peningkatan kesadaran menjadi ) sasaran dan intervensi untuk
kesehatan ( 5515)  Ajarkan strategi yang dalam program
 Ciptakan lingkungan dapat digunakan untuk pendidikan
perawatan kesehatan menolak perilaku yang g. Rencanakan tindak lanjut
dimana pasien dengan jangka panjang untuk
permasalahan tidak sehat atau beresiko memperkuat perilaku
memahami aksara daripada memberikan kesehatan atau adaptasi
dapat encari bantuan saran untuk menghindari terhadap gaya hidup
tanpa merasa malu atau atau mengubah perilaku h. Rancang dan implemntasi
merasa dicela  Libatkan individu, strategi untuk menilai
 Gunakan komunikasi keluarga, dan kelompok program dan efektifitas
yang sesuai dan jelas dalam perencanaan dan biaya pendidikan,
 Gunakan bahasa yang rencana impelemntasi gunakan data ini untuk
sederhana gaya hidup atau memperbaiki efektifitas
 Pertimbangkan modifikasi perilaku program berikutnya
pengalaman pasien kesehatan
terkait dengan system b. Peningkatan kesadaran
perawatan kesehatan kesehatan (5515)
 Berikan pendidikan  Dorong pengunaan langkah
kesehatan satu per satu langkah efektif untuk
atau konseling jika ( memiliki ) koping terhadap
memungkinkan gangguan kesadaran
kesehatan ( misalnya,
menjadi gigih ketika meminta
bantuan)
4. Perilaku kesehatan a. Bantuan penghentian merokok a. Bantuan penghentian a. Bantuan penghentian
cenderung berisiko ( 4490 ) merokok ( 4490 ) merokok ( 4490 )
pada Desa X Bekasi  Promosikan kebijakan yang  Catat status merokok saat  Dorong pasien untuk
berhubungan dengan menetapkan dan menegakkan ini dan riwayat merokok bergabung dengan
lingkungan bebas asap rokok  Tentukan kesiapan pasien kelompok pendukung
merokok
 Informasikan pasien mengenai untuk belajatr berhenti berhenti merokok yang
produk mengganti nikotin merokok bertemu setiap minggu
 Bantu pasien untuk  Pantau kesiapan pasien  Rujuk pada program
mengidentifikasi aspek untuk mencoba berhenti kelompok atau terapis
psikososial merokok individu, yang sesuai
 Berikan dorongan untuk  Bantu pasien  Bantu pasien
mempertahankan gaya hidup mengidentifikasi alasan merencanakan strategi
bebas asap rokok untuk berhenti dan koping tertentu dan
hambatan untuk berhenti menyelesaikan masalah
 Ajarkan pasien mengnai yang timbul dari ( rencana
gejala fifik pemutusan ) berhenti merokok.
nikotin

EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses pelaksanaan diagnose keperawatan pertama sampai
keempat di Desa X Bekasi masyarakat dapat memahami apa yang sudah dijelaskan dan diajarkan perawat, 90 % peserta terlibat
efektif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan sesuai waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketehui
adalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan perilaku kesehatan cenderung beresiko masyarakat bisa menjalankannya dengan
baik dan masyarakat melaksanakannya sesuai apa yang sudah diajarkan atau diberikan oleh perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC
Bustan,M.N. 2011. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.

Nanda, Nic, Noc

Vous aimerez peut-être aussi