Vous êtes sur la page 1sur 5

DIAZEPAM 2.

Indikasi:
a. Gangguan kecemasan.
1. Dosis: Untuk orang dewasa dan anak-anak: b. Insomnia.
a. Meredakan kecemasan. Anak: Dosis 1-2,5 mg/hari. Dosis c. Melemaskan otot kejang.
dapat dinaikkan secara perlahan jika diperlukan. Dewasa: d. Kejang karena epilepsi atau kejang demam.
Dosis 2 mg tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30 e. Gejala putus alkohol.
mg/hari. f. Anestesi
b. Mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis. Anak: Dosis 2-
40 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan 3. Kontraindikasi:
anjuran dokter. Dewasa: Dosis 2-15 mg/hari yang dibagi ke a. Riwayat hipersensitivitas.
dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter. Jika b. Intoksikasi alkohol akut.
diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga 60 mg/hari, c. Miastenia gravis.
khususnya bagi penderita kondisi parah seperti celebral palsy. d. Glaukoma sudut tertutup akut dan glaukoma sudut terbuka,
c. Mengatasi kejang-kejang: Dewasa: Dosis 2-60 mg/hari yang kecuali pasien mendapat terapi yang sesuai.
dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter. e. Depresi pernafasan.
d. Mengobati gejala putus alkohol akut: Dewasa: Dosis 5-20 mg f. Pemberian IV diazepam pada pasien syok, koma, depresi
setiap 2-4 jam sekali. Dosis dapat dinaikkan atau dikurangi pernafasan, dan pasien yang telah menerima obat respiratori
sesuai anjuran dokter. depresan.
e. Mengobati insomnia: Anak: Dosis 1-2,5 mg tiga sampai
empat kali sehari. Dosis dapat dinaikkan sesuai keperluan. 4. Efek Samping:
Dewasa: Dosis 5-15 mg sebelum tidur a. Mengantuk atau pusing, lemas.
f. Sebagai anestesi pra-operasi: Anak: Dosis 0,1-0,2 mg/kg. b. Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan.
Dewasa: Dosis 0,1-0,2 mg/kg. c. Penglihatan kabur.
g. Bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan d. Sakit kepala.
penyakit yang dialami. Umumnya, dosis untuk mereka adalah e. Mudah lupa dan merasa bingung, bersikap agresif.
setengah dari dosis orang dewasa. Untuk diazepam dalam
bentuk suntik atau supositoria rektal, dokter akan 5. Merek Dagang: Prozepam, Valdimex, Valium, Valisanbe.
menyesuaikannya dengan kondisi pasien di rumah sakit.
LORAZEPAM
1. Indikasi b. Gangguan kecemasan
a. untuk mengurangi kecemasan sebelum tindakan operasi Dewasa 1-4 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa
atau sebelum kemoterapi jadwal konsumsi, selama 2-4 minggu. Lansia Dosis
b. untuk insomnia yang berhubungan dengan gangguan dikurangi atau setengah dari dosis dewasa. Anak-anak
kecemasan tidak dianjurkan
c. Insomnia terkait gangguan kecemasan
2. Kontraindikasi Dewasa 1-2 mg, sebelum tidur. Lansia Dosis dikurangi
pada pasien dengan hipersensitivitas, dan beberapa keadaan atau setengah dari dosis dewasa. Anak-anak tidak
lain seperti glaukoma akut sudut sempit dianjurkan

3. Merk dagang 5. Efek samping


Ativan, Lorazepam, Loxipaz, Merlopam, Renaquil Kantuk, pusing, vertigo, tekanan darah rendah,
keseimbangan terganggu, terasa lelah dan lemah,
4. Dosis disorientasi, kejang, tremor, mual, konstipasi, perubahan
a. Persiapan operasi untuk mengurangi kecemasan nafsu makan, impotensi, depresi, reaksi paradoks (gelisah,
Dewasa 2-3 mg, diberikan pada malam hari sebelum marah, agresif, muncul rasa permusuhan), muncul gagasan
operasi, dilanjutkan dengan 2-4 mg, diberikan 1-2 jam untuk bunuh diri, gangguan pernapasan, gangguan
sebelum operasi. Lansia Dosis dikurangi atau setengah penglihatan, mata dan kulit menguning, reaksi
dari dosis dewasa. Anak-anak usia 5-13 tahun 0,5-2,5 hipersensitivitas
mg/kgBB, 1 jam sebelum operasi.
ALPAZOLAM

1. Indikasi 4. Efek samping


a. Untuk mengobati gangguan panik, gangguan cemas disinhibisi otot, perubahan libido, halusinasi, mulut kering,
seperti gangguan cemas menyeluruh / generalized gangguan keseimbangan, gangguan berbicara, ide untuk
anxiety disorder (GAD) atau gangguan cemas sosial / bunuh diri, retensi buang air kecil, amnesia, mengantuk,
social anxiety disorder (SAD). pusing
b. Untuk mengurangi mual pada pasien yang menjalani 5. Merk dagang
kemoterapi Xanax, Zyprax, Atarax, Opizolam, Zolastin
c. Pada pasien depresi sebagai terapi kombinasi, pasien
dengan gangguan sulit tidur.
2. Kontraindikasi
Wanita hamil dan ibu menyusui, pada anak-anak dan orang
dengan ketergantungan alkohol, glaukoma sudut sempit
(tertutup), dan gangguan hati berat.
3. Dosis
Alprazolam umumnya diberikan sebanyak 0,25-0,5 mg, 2-3
kali sehari. Dosis maksimum alprazolam adalah 4 mg per
hari. Dosis akan ditingkatkan atau dikurangi secara bertahap
sesuai dengan kondisi kesehatan, usia, dan respons pasien
terhadap obat ini
MEPROBAMATE

1. Indikasi 4. Efek Samping


Obat ini digunakan dalam jangka pendek untuk mengobati gejala a. Reaksi alergi (kesulitan bernapas, penyumbatan tenggorokan,
kecemasan dan kegelisahan.Obat ini bekerja pada pusat-pusat pembengkakan bibir, wajah, atau lidah, atau gatal-gatal).
tertentu di otak untuk membantu menenangkan sistem saraf. b. Detak jantung cepat atau tidak teratur.
c. Perilaku abnormal.
2. Kontraindikasi d. Demam.
a. Epilepsi – risiko kejang dapat ditingkatkan penyakit ginjal e. Ruam kulit.
b. Penyakit hati – kadar Meprobamate yang tinggi dalam darah f. Sakit tenggorokan.
mungkin terjadi, dan dapat meningkatkan kemungkinan efek g. Mengantuk atau pusing.
samping h. Sakit kepala.
i. Kelemahan.
3. Dosis j. Muntah atau diare.
a. Dewasa k. Mati rasa atau kesemutan.
Penggunaan jangka pendek untuk kecemasan dewasa: 400 mg
3-4 kali sehari. Max: 2400 mg setiap hari. 5. Merek Obat: -
b. Anak – anak
Penggunaan jangka pendek pada anak untuk kecemasan: 6-12
thn: 200-600 mg sehari dalam 2-3 dosisterbagi. Atau, 25 mg /
kg atau 700 mg / m2 setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi.
PHENOBARBITAL dengan phenobarbital tablet 100-300 mg per hari pada
malam hari. Lansia: Kurang dari dosis dewasa. Anak-anak:
1. Indikasi: Dosis 100-400 mg, dilanjutkan dengan tablet 3-5 mg/kgBB
atau 125 mg/m2 per hari.
a. Sebagai antikonvulsi, fenobarbital digunakan dalam c. Obat penenang: Tablet. Dewasa: Dosis 30-120 mg yang
penanganan seizure tonik-klonik (grand mal) dan seizure dibagi ke dalam 2-3 jadwal konsumsi. Lansia: Kurang dari
parsial. Fenobarbital dapat digunakan dalam pengobatan dosis dewasa. Anak-anak: Dosis 6 mg/kgBB per hari atau
awal, baik untuk bayi maupun anak-anak. 180 mg/m2, yang dapat dibagi menjadi beberapa jadwal
b. Mengendalikan dan mengurangi kejang konsumsi.
d. Obat tidur (hipnotik):
2. Kontraindikasi
1) Tablet. Dewasa: Dosis 100-320 mg, khusus pengobatan
Depresi pernapasan berat, penyakit ginjal dan hati, gangguan insomnia, obat tidak boleh dikonsumsi selama lebih dari
kelenjar di otak (kelenjar pituitari atau hipofisis), tumor di 2 minggu. Lansia: Kurang dari dosis dewasa.
kelenjar adrenal. 2) Suntik. Dewasa: Dosis 100-320 mg, khusus
pengobatan insomnia, obat tidak boleh digunakan
3. Dosis: selama lebih dari 2 minggu. Lansia: Kurang dari
dosis dewasa.
a. Obat penenang sebelum operasi: 4. Efek Samping:
a. Merasa lelah, mengantuk.
1) Suntik intramuskular: Dewasa: Dosis 100-200 mg, 60-90 b. Pusing, dan sakit kepala (Vertigo).
menit sebelum operasi. Lansia: Kurang dari dosis c. Sensitif atau mudah marah.
dewasa. Anak-anak: Dosis16-100 mg, 60-90 menit d. Disartria, yaitu melemahnya otot-otot bicara.
sebelum operasi. e. Ataksia, yaitu kondisi berkurangnya kendali otot dan
2) Suntik intravena atau tablet: Anak-anak: Dosis 1-3 koordinasi gerakan tubuh, seperti berjalan atau mengambil
mg/kg BB, sebelum operasi. benda, serta Kesemutan.
b. Penanganan darurat terhadap kejang akut pada pasien
5. Merek Obat: Sibital, Phental, Phenobarbital
epilepsi: Suntik. Dewasa: Dosis 200-600 mg, dilanjutkan

Vous aimerez peut-être aussi