Vous êtes sur la page 1sur 9

Digital Analog Converter

dan
Analog Digital Converter
Digital Analog Converter

Oleh
Edwin Kamal, ST MEngSc

• Bit 20 harus diubah menjadi +1V;bit 21 harus


Pembagi Resistif diubah menjadi +2V; bit 22 harus diubah menjadi
+4V
• Ketiga tegangan yg mewakili bit-bit digital ini
• Pembagi resistif merupakan rangkaian yg harus dijumlahkan utk membentuk tegangan
memiliki sejumlah masukan digital dan sebuah keluaran analog
keluaran analog

• Pembagi resistif / tahanan pembagi dimisalkan R0, R1, R2


dan dihubungkan RL sebagai beban yg memiliki nilai
tahanan besar Teorema millman
• Jika sinyal masukkan 001dan nilai tegangan 0 (LOW) = 0V
dan 1 (HIGH) = +7V
• Rangkaian pembagi resistif dpt dijabarkan dgn • Teorema millman menyatakan bahwa
menggunakan teorema millman atau bisa juga dgn prinsip tegangan yg tampak pada setiap simpul
superposisi
dalam jaringan resistif sama dgn
penjumlahan arus-arus yg memasuki
simpul tersebut dibagi dgn penjumlahan
konduktansi-konduktansi (G=1/R) yg
dihubungkan ke simpul tersebut

1
Tangga Biner
• Tangga biner adalah suatu jaringan resistif yg
tegangan keluarannya merupakan jumlah
masukan-masukan digital dgn bobot sesuai.

2
• Masukan 1000, maka
Tahanan masukan
• Dgn menggunankan teorema thevenin utk Req
dan sumber tegangan lain dishort, maka

• Masukan 0100, maka tegangan keluarannya


adalah:

• Gabungan dari peringkat-peringkat digital tsb dpt


dihitung dgn menjumlahkan tegangan-tegangan
yg dihasilkan pd masing level logic (MSB ke-N)

• Dpt disederhanakan

Dgn V0, V1, V2, … VN-1 adalah tegangan input


dari masing input logika

3
• Tegangan skala penuh

Pembebanan
• Perubahan beban tentu akan
mengakibatkan berubahnya tegangan
keluaran dari rangkaian tangga biner

Penggunaan Op-Amp
• Op-Amp sebagai salah satu penguat yg
dipakai pada output rangkaian tangga
biner
• Karakter Op-Amp yg memiliki impedansi
yg sangat tinggi dan dpt diset dgn
tegangan input sama dgn output
menjadikan Op-Amp sangat cocok dipakai
pd rangk. Tangga.

4
Pengubah D/A
• Pembagi resistif dan tangga biner sebagai
basis dlm rangkaian pengubah D/A
• Sebelum ke rangkaian pembagi resistif
dan tangga biner dapat dipakai rangkaian
penguat peringkat
• Juga dpt digunakan register seperti flip
flop RS
• Dengan menggunakan gerbang AND,
DAC dpt dikontrol outputnya

Ketelitian DAC
• Ketelitian ini bergantung ketepatan nilai
tahanan
• Jika ketelitian ±10 % berarti output
tegangan 9 dan 11V. Dan kalau ±1%
maka nilai output 9,9 dan 10,1 V.

Resolusi DAC
• Resolusi suatu DAC bergantung dgn
jumlah bit inputnya sesuai dgn rumus 1/2n
dimana n adalah jumlah bit

5
Struktur Umum ADC

ADC Serempak
• ADC serempak merupakan ADC yg menggunakan
sejumlah rangkaian pembanding (comparator)
• Jika sinyal masukan analog melampaui tegangan acuan
ke suatu pembanding maka outputnya menjadi tinggi.
• Terdapat empat daerah tegangan yg dpt dideteksi utk 3
input digital:
– Jika semua pembanding outputnya rendah maka inputnya <
+V/4.
– Jika C1 tinggi, C2 & C3 rendah maka inputnya +V/4 < Vin < V/2
– Jika C1 & C2 tinggi, C3 rendah maka inputnya V/2 < Vin <3V/4
– Jika semua pembanding tinggi maka inputnya 3V/4 < Vin < V
• Empat daerah output ini dpt diwakili dgn 2 bit

Secara umum dpt dikatakan bahwa diperlukan 2n – 1 buah


pembanding diperlukan utk mengubah ke sinya digital sejumlah n bit

6
Prinsip kerja
ADC Counter/Penghitung
• Sinyal analog yg akan dikonversi masuk ke
setiap rangk. pembanding dan jika sinyal tsb
lebih besar dari ref. maka akan keluar logik 1
• Pada rangk. Pengkodean akan diterjemahkan
ke bit yg tersedia dan rangk flip flop akan
menyimpan sementara hasil tersebut sampai
pulsa reset timbul
Hal-hal yg harus diperhatikan pada ADC serempak

• Jumlah pembanding yang akan menentukan


ketelitian pengukuran
• Tegangan maksimum (V) dari rangkaian/IC ADC
tersebut

Prinsip Kerja
Tegangan input akan dibandingkan dgn teg. ref. dan jika teg. Input
lebih besar maka outputnya adalah logik 1. Hal tsb akan memberi
perintah ke rangk DAC untuk menaikkan teg. Ref dan bersamaan
dgn itu counter akan menaikkan hitungan. Begitu seterusnya sampai
teg. Ref lebih besar dr teg input yg akan mengakibatkan output
pembanding menjadi logik 0. kecepatan ADC mengkonversi
bergantung tinggi frekuensi lonceng/clock.

7
Ketelitian ADC
• Ketelitian ADC counter sangat bergantung
dengan ketelitian DAC didalamnya yg
bergantung dgn jumlah bit
• Ketelitian ADC counter adalah 0,5 persen
dari ketelitian DAC didalamnya

ADC Elektromekanis
• Pada prinsipnya ADC ini menggunakan pergerakan
mekanis dari beberapa roda yg mempunyai poros yg
sama. Dan selanjutnya dgn menggunakan beberapa
optocoupler dpt mendeteksi posisi-posisi roda tersebut
dan diterjemahkan ke sinyal digital secara langsung.
• Aplikasinya banyak dibidang penerbangan dan antariksa
serta dipakai juga pada sistem sensor radar.
• ADC ini menggunakan sandi gray utk mempermudah
mendeteksi perubahan
• Sudut resolusi adalah sudut yg paling kecil dari jumlah
bit output yg ada
• Sudut resolusi yg diperoleh dinyatakan sbg 3600/2n dgn
n adalah banyaknya bit dlm bilangan biner

PERUBAHAN BINER-GRAY PERUBAHAN GRAY-BINER


• Angka Gray pertama sama dg angka biner • Ulangilah angka paling berbobot
pertama.maka ulangilah angka pertama
Contoh: 1100 biner Contoh: 101110101 gray
1 Gray 1 biner
• Selanjutnya, tambahkan 2 bit pertama pada bilangan • Tambahkan secara diagonal
biner, dg mengabaikan setiap bawaan. Jumlahnya
mrpk angka Gray berikutnya 101110101 gray
1100 biner (1+1=0 dg bawaan 1 yg diabaikan) (1+0)=1
10 Gray
• Tambahkan 2 angka biner berikutnya untuk 11 biner
mendapatkan angka Gray berikutnya • Lanjutkan menambahkan secara diagonal
1100 biner untuk mendapatkan angka biner
101 Gray selanjutnya
• Tambahkan 2 angka biner terakhir untuk 101110101 gray
mendapatkan angka Gray
1100 biner 110100110 biner
1010 Gray
Sehingga 1100 biner= 1010 Gray

8
9

Vous aimerez peut-être aussi