Vous êtes sur la page 1sur 19

Telaah Jurnal

Pengelolaan Persediaan
dalam
Manajemen Operasional

Oleh:
Rina Marlina
1726000028
Peran Manajemen Operasional
Daya Saing Perusahaan

Manajemen
Operasional
mengelola Material,
Manufacture (proses
produksi), Logistics
hingga suatu produk
(barang dan jasa)
mencapai Pasar,
yang pada akhirnya
menuju kepuasan
pelanggan.
Manajemen Operasional
Pengertian praktis

Operasional bertanggung jawab atas kegiatan penyediaan barang dan jasa


dari suatu organisasi. Bersinergi dengan fungsi-fungsi lainnya dari organisasi,
manajemen operasional merencanakan dan meng-kontrol sistem produksi
dan hubungannya (= keterkaitannya) dengan pihak eksternal.

Manajemen Operasional berkontribusi dalam pemenangan persaingan


melalui upaya-upaya mendapatkan biaya yang lebih efisien, kualitas yang
sesuai/diharapkan/lebih baik, kesesuaian jadwal dan fleksibilitas.

3
Manajemen Operasional
Tinjauan sebagai suatu sistem

4
Manajemen Operasional
Tinjauan sebagai suatu sistem..

Manajemen operasional bergerak dalam koridor penyediaan input (faktor


produksi), proses transformasi/ konversi, hingga proses logistik barang
dan/atau jasa baik sebagai input maupun output organisasi, termasuk
pengaturan informasi umpan balik sebagai kontrol terhadap input dan proses.

Berawal dari proses perencanaan:


1. Jangka pendek
2. Jangka menengah
3. Jangka panjang

Bertujuan untuk menyeimbangkan pemenuhan permintaan dengan kapasitas


produksi.

5
Manajemen Operasional
Tinjauan sebagai suatu sistem, proses perencanaan

6
Manajemen Operasional
Tinjauan sebagai suatu sistem,
menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas

7
Latar Belakang Riset

Persediaan barang yang dibeli dan pengelolaannya adalah hal yang sangat
penting bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif dan bertahan di pasar.

Pada dasarnya adalah mempertahankan keseimbangan antara pemenuhan


kebutuhan pasar dengan kemampuan/ kapabilitas produksi perusahaan.

Nilai persediaan dan biaya untuk pemeliharaan persediaan tersebut, dapat


menjadi faktor penentu kesehatan perusahaan apabila nilai persediaan yang
terjadi dapat ditekan sehingga sisa alokasi modal dapat dipergunakan untuk
kepentingan lainnya yang mendukung operasional, peningkatan daya saing
dan keberlangsungan perusahaan.

8
Tujuan Riset

Bermaksud untuk mempelajari dan menjelaskan, faktor-faktor pendorong


pengambilan keputusan pembelian perusahaan dan pengelolaan persediaan
terhadap empat pilihan:
1. spekulasi persediaan (inventory speculation),
2. penundaan persediaan (inventory postponement),
3. konsinyasi persediaan (inventory consignment) dan
4. konsinyasi persediaan terbalik (reverse inventory consignment), yang
paling tepat untuk digunakan terhadap kegiatan pembelian atas suatu
produk, dalam konteks tertentu.

Studi lanjutan pada Just in Time sebagai kelanjutan penundaan persediaan,


studi kasus implementasi pada AJAX.

9
Kerangka Kerja Riset

Tinjauan terhadap literatur dan turunan yang relevan beserta pengamatan


empat studi kasus yang terjadi atas:

1. spekulasi persediaan (inventory speculation), pada intinya adalah secara


spekulasi menyediakan apa yang menjadi kebutuhan operasional,
walaupun kebutuhan belum teridentifikasi secara jelas.
2. penundaan persediaan (inventory postponement), adalah kebalikan dari
spekulasi persediaan dimana sebelum tingkat kebutuhan belum
teridentifikasi, maka kegiatan pembelian akan ditangguhkan. Pembahasan
selanjutnya dengan konsep JIT.
3. konsinyasi persediaan (inventory consignment), adalah kondisi dimana
kebutuhan persediaan dipenuhi secara fisik, namun kepemilikan produk
persediaan masih berada di supplier, dan
4. konsinyasi persediaan terbalik (reverse inventory consignment), adalah
kondisi dimana kepemilikan produk persediaan telah ada perusahaan
pemilik persediaan, namun fisik produk persediaan masih berada di lokasi
supplier.
10
11
Paradigma Riset

Dari perspektif sains, menjalankan kedua penelitian empiris untuk


meningkatkan bukti anekdotal yang dilaporkan dan penelitian konseptual di
sejumlah arah (misal untuk menjajarkan temuan penelitian dalam teori yang
ada, untuk memeriksa variasi dari empat pendekatan manajemen persediaan
"murni", atau untuk mempertimbangkan sudut pandang dari pemasok
perusahaan ataupun perusahaan yang melakukan pembelian), sangat
dianjurkan.

Studi lanjutan atas konsep JIT berdasar pada studi kasus implementasi pada
AJAX akan memperkaya perspektif.

12
Metode Riset

Dengan melakukan tinjauan terhadap literatur dan turunan yang relevan


beserta pengamatan anekdotal dari empat studi kasus yang terjadi atas
spekulasi persediaan (inventory speculation), penundaan persediaan
(inventory postponement), konsinyasi persediaan (inventory consignment) dan
konsinyasi persediaan terbalik (reverse inventory consignment).

13
Temuan Riset

Keputusan ini dipengaruhi oleh tiga faktor - permintaan pelanggan atau


persyaratan penggunaan, sifat jalur pasokan (jalur pasokan yang terpercaya
serta kinerja supplier), dan daya tawar relatif perusahaan dibandingkan
dengan pemasok (bargaining power ditentukan dari banyaknya supplier
tersedia, dan/atau keunikan produk yang disediakan supplier).

Namun demikian, tidak ada solusi yang tepat untuk tiap permasalahan
manajemen persediaan, sehubungan dengan perbedaan karakteristik industri
dan permasalahan yang dihadapi.

1. IKON menerapkan pendekatan spekulasi untuk office supplies.


2. Dell menerapkan pendekatan penundaan persediaan untuk spareparts
komputer.
3. Autozone menerapkan pendekatan konsinyasi persediaan untuk
spareparts kendaraan.
4. WP Carey MBA Evening program menerapkan pendekatan konsinyasi
persediaan terbalik untuk paket kursus.
5. AJAX menerapkan JIT.
14
Kontribusi Riset terhadap Teori

Dari perspektif sains, menjalankan kedua penelitian empiris untuk


meningkatkan bukti anekdotal yang dilaporkan dan penelitian konseptual di
sejumlah arah (misal untuk menjajarkan temuan penelitian dalam teori yang
ada, untuk memeriksa variasi dari empat pendekatan manajemen persediaan
"murni", atau untuk mempertimbangkan sudut pandang dari pemasok
perusahaan ataupun perusahaan yang melakukan pembelian), sangat
dianjurkan.

Empat bentuk “murni” pengelolaan persediaan, berdasarkan studi atas


karakteristik unik: per entitas, per industri, per pasar tujuan ataupun per
karakter khusus jalur supply ataupun logistik pengiriman – selanjutnya dapat
berkembang mengikuti keunikan karakteristik di atas.

15
Kontribusi Riset terhadap Praktek

Terhadap perspektif praktik, faktor kritis menjadi dasar untuk artikulasi


kerangka keputusan-keputusan yang seharusnya membantu perusahaan
tidak hanya menunjukkan isu relevan yang terbaik mengenai barang yang
dibeli tetapi juga untuk menghindari kesalahan yang mahal dalam memilih
pendekatan pengelolaan persediaan yang kurang ideal.

“Inventory is an necessary evil” – diperlukan namun berbahaya jika tanpa ada


aturan. Beban berlebihan terhadap persediaan, mengurangi kesempatan
eksplorasi alokasi modal pada kegiatan yang lebih berkontribusi positif
terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

16
Batasan Riset

Pembahasan manajemen operasional dalam kontribusinya terhadap


peningkatan daya saing perusahaan, mengedepankan pengelolaan material,
manufacture, logistik sehingga distribusi ke pasar (menuju konsumen) dalam
suatu sistem menyeluruh termasuk interaksinya dengan pihak eksternal.

Konsep lean management yang meminimalkan limbah dan berfokus pada


efisiensi biaya, difokuskan pada pengelolaan persediaan – berdasar studi
terhadap empat pilihan “murni” kebijakan pengelolaan persediaan pada empat
organisasi dari empat industri yang berbeda dengan harapan akan kedalaman
persepsi pemahaman. Selanjutnya diteruskan dengan pembahasan dan
diskusi mengenai konsep just-in-time dan implementasinya.

Menjalankan kedua penelitian empiris untuk meningkatkan bukti yang


dilaporkan dan penelitian konseptual di sejumlah arah (misal untuk
mensejajarkan temuan penelitian dalam teori yang ada, untuk memeriksa
variasi dari empat pendekatan manajemen persediaan "murni", atau untuk
mempertimbangkan sudut pandang dari pemasok perusahaan ataupun
perusahaan yang melakukan pembelian), sangat dianjurkan.
17
Implikasi untuk Riset selanjutnya

Dari perspektif sains, menjalankan kedua penelitian empiris untuk


meningkatkan bukti anekdotal yang dilaporkan dan penelitian konseptual di
sejumlah arah (misal untuk menjajarkan temuan penelitian dalam teori yang
ada, untuk memeriksa variasi dari empat pendekatan manajemen persediaan
"murni", atau untuk mempertimbangkan sudut pandang dari pemasok
perusahaan ataupun perusahaan yang melakukan pembelian), sangat
dianjurkan.

Telaah lebih banyak kasus dan kebijakan pengelolaan persediaan dari banyak
perusahaan dari industri yang berbeda dengan karakteristik unik diperlukan
untuk lebih memperkaya studi. Namun demikian, pilihan yang sama belum
tentu menghasilkan keputusan dan hasil kinerja yang sama, melainkan dapat
berbeda tergantung banyak hal, namun setidaknya, dapat menjadi
pembelajaran untuk bahan pengambilan keputusan dan studi selanjutnya.

18
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi