Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Implementasi
a. Bila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur di hubungkan dengan
lingkungan rumah sakit, maka :
4) Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan
cemas.
2) Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada
waktu siang dan sore hari.
2
c. Bila terjadi somnabulisme, maka :
3
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari
4
c. Penerangan tentang efek samping obat hipnotik.
c. Atur suhu ruangan menjadi 18˚-21˚C pada malam dan 15,5˚-18˚C pada
siang.
2. Masa Todler
5
e. Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
4. Masa Sekolah
5. Masa Remaja
a. Usia ini sering memerlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk
berias dan membersihkan diri
1) Berikan hiburan.
6
2.2 Evaluasi
2.2.1 Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum tidur dan
meminta klien melaporkan keberhasilan tidur.
2.2.2 Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan
meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2.2.4 Pola tidur normal untuk masa todler adalah 11-12 jam/hari terpenuhi, masa
sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi, dan masa
dewasa 6 jam/hari terpenuhi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan semua orang.
Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan
pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang
baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem saraf yang
diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara
susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Wartonah Tartowo. 2006. KDM dan Proses keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba
Medika
Wartonah Tartowo. 2006. KDM dan Proses keperawatan Edisi 3, Jakarta: Salemba
Medika