Vous êtes sur la page 1sur 15

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019


Page: 99-113
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,


PROFESIONALISME, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN STRUKTUR ORGANISASI
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Irman Badu
Email: irman_badu@yahoo.com
Program Pascasarjana, Universitas Halu Oleo, Kendari

Ishak Awaluddin
Universitas Halu Oleo, Kendari

Arifuddin Mas’ud
Universita Halu Oleo, Kendari

Abstract
This study aims to determine the Effect of Budgetary Participation, Organizational Commitment,
Professionalism, Leadership Style and Organizational Structure on Managerial Performance of Kendari
City Government. This research is a causality research and the object of research is 32 OPD of Kendari
City Government. Data collection techniques are done by distributing questionnaires, interviews and
collecting documentation. The sample in this study were 139 respondents. Analysis of the data used in
this study is a multiple regression analysis method that is processed through AMOS SPSS 22 software.
Based on the results of statistical calculations, it shows that jointly budgeting participation,
organizational commitment, professionalism, leadership style and organizational structure towards
managerial performance of Kendari City Government have a positive and significant effect, the partial
effect of positive and significant budgeting participation on managerial performance of Kendari City
Government , partial influence Organizational commitment has a positive and significant effect on
managerial performance of Kendari City Government, partially professionalism towards managerial
performance of Kendari City Government has a positive and significant effect, partially leadership style
towards managerial performance of Kendari City Government has a positive and significant effect. Beta
standardize value is negative with a value of 0.053 indicating that the partial effect of positive and
significant leadership style on managerial performance of Kendari City Government and partially
organizational structure on managerial performance of Kendari City Government has a positive and
significant effect.

Keywords: Budget Formation Participation, Organizational Commitment, Professionalism, Leadership


Style, Organizational Structure, Managerial Performance

1. PENDAHULUAN karena keempatnya harus berjalan bersama dan


beriringan. Pemerintahan pusat (kantor
Penyelenggaraan pemerintahan di dunia manapun kepresidenan, kementerian, non-kementerian dan
wajib memiliki empat pondasi penting, yakni BUMN), pemerintah daerah (pemerintah provinsi,
lembaga pemerintahan, sumber daya manusia, pemerintah kabupaten/kota, organisasi perangkat
regulasi dan budgeting. Keempat pondasi ini tidak daerah, dan BUMD) adalah bagian dari lembaga
dapat terpisahkan atau dilaksanakan persatu aspek, pemerintahan yang dijalankan oleh sumber daya
Corresponding Author:Irman Badu | 99
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

manusia yang disebut sekarang ini dengan istilah peran penyusunan anggaran, komitmen organisasi
aparatur sipil negara (disingkat ASN). perangkat daerah, profesionalisme penyusun
anggaran, gaya kepemimpinan maupun stktur
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang organisasi perangkat daerah terhadap kinerja
Ketentuan Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 1, manajerial pemerintah daerah. Namun demikian,
ayat a – e, telah membentuk sumber daya hasil penelitian lainnya menyatakan peran tersebut
pemerintahan yang disebut dengan Pegawai Negeri berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Sipil (PNS). Tugas pokok dan fungsinya adalah kinerja manajerial pemerintah daerah.
menjalankan roda pemerintahan berdasarkan dua
hal yaitu taat pada regulasi dan pelaksanaan Susanti (2004), menyatakan partisipasi penyusun
kegiatan dan anggaran bagi kepentingan negara anggaran dapat meningkatkan kinerja manajerial
dan rakyat Indonesia. Selama tujuh dekade, PNS pemerintah daerah. Hal yang sama dikemukakan
dianggap belum maksimal dalam tugas pokok dan Nor (2007); Sardjito dan Muthaher (2007);
fungsinya sebagai abdi negara dan pelayan Cahyadi (2010); Himawan (2010); Supriyatno
masyarakat, maka melalui Undang-Undang Nomor (2010); Tintri (2012); Yuliantoro (2012);
5 Tahun 2014, Pasal 1, Ayat 1 – 12, PNS berganti Pancadewi (2014); Permatasari (2014); dan
nama menjadi aparatur sipil negara (ASN). Wilmanzah (2014), Assad (2015); Syafriadi
Perubahan ini bukan sekedar bertukar seragam atau (2015); Maramis (2016); Kahar (2106); Nurlaila
menangganti nama, namun tuntutan dari sebuah (2016); Rini (2016); Ermawati (2017); Ernis
reformasi birokrasi di pemerintahan Indonesia. (2017) Nirwana; (2017); Syahrir (2017); dan
Aschab (2017), menyatakan bahwa partisipasi
Dasar dan asumsi perubahan tersebut disebabkan penyusunan anggaran secara positif dan signifikan
oleh: (1) menghapus kastanisasi strukutral dan terhadap kinerja manajerial. Namun, beberapa
fungsional menjadi tiga hirarki jabatan, yakni penelitian menyatakan hal yang berbeda. Sumarno
Pejabat Tinggi (Utama, Madya dan Pratama), (2005); Nugroho (2012); Arifin (2012); Yogantara
Pejabat Administrasi (Administrator, Pengawas (2013); Tulus (2014); dan Husain (2017),
dan Pelaksana), Pejabat Fungsional (Fungsional menyatakan partisipasi penyusun anggaran secara
Keahlian dan Fungsional Keterampilan), (2) negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja
memaksimalkan nama jabatan berdasarkan tugas manajerial.
pokok dan fungsi dan menghapus perbedaan antara
struktural dengan fungsional, misalnya pejabat Coryanata (2004) menyatakan bahwa komitmen
tinggi pratama menggantikan sebutan eselon II, organisasi berpengaruh positif dan signifikan
administrator menggantikan sebutan eselon III, terhadap terhadap kinerja manajerial. Hasil ini
pengawas atau fungsional muda menggantikan didukung oleh penelitian selanjutnya, diantaranya
sebutan eselon IV, dan pelaksana menggantikan Sumarno (20015); Sardjito dan Muthaher (2007);
sebutan staf dan fungsional umum. Cahyadi (2010); Himawan (2010); Supriyatno
(2010); Sultan (2011); Yuliantoro (2012); Nugroho
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, dan (2012); Tulus (2014); Syafriadi (2015); Nurlaila
selanjutnya disempurnakan dalam Peraturan (2016); Rini (2016); Ernis (2017); dan Aschab
Presiden Nomor 70 Tahun 2012, tentang (2017), menyatakan komitmen organisasi positif
pengadaan barang dan jasa pemerintah telah dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun,
mengatur peran pejabat administrator sebagai hasil penelitian lainnya berpendapat berbeda.
penyusun anggaran. Dalam pelaksanaan peran Susanti (2004), menyatakan bahwa komitmen
tersebut diharapkan mencapai kinerja manajerial organisasi justru negatif dan tidak signifikan
pemerintahan daerah yang baik. Beberapa hasil terhadap kinerja manajerial. Hasil ini didukung
penelitian sebelumnya menyatakan adanya kaitan oleh penelitian selanjutnya, seperti Siaahan (2010);

Corresponding Author:Irman Badu | 100


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Arifin (2012); Yogantara (2013); dan Maramis itu, perbedaan hasil penelitia tersebut perlu
(2016), yang menyatakan bahwa komitmen dilakukan pengkajian terbaru untuk mengetahui
organisasi justru negatif dan tidak signifikan hubungan kedua variabel.
terhadap kinerja manajerial.
Secara tanggung jawab penyusunan anggaran
Siaahan (2010), menyatakan bahwa adalah pejabat tinggi pratama secara exofficio
profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan namun pada pelaksanaan (baik penyusunan
terhadap kinerja manajerial. Hasil ini didukung maupun pelaksanaan anggaran), menunjuk pejabat
penelitian selanjutnya. Supriyatno (2010); administrator. Namun, tugas pokok dan fungsi
Maramis (2016); Rini (2016); dan Sitorus (2016), pejabat administrator dalam menyusun anggaran
yang menyatakan bahwa profesionalisme sampai dengan hari ini belum dilibatkan secara
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja maksimal. Keterlibatan mereka pada penunjukan
manajerial. Hasil penelitian selanjutnya, belum sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) maupun
ditemukan bahwa profesionalisme berpengaruh pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK). Ketika
negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja penyusunan anggaran, pimpinan tinggi pratama
manajerial. Oleh sebab itu, menarik untuk (kepala dinas) menunjuk langsung pejabat
dilakukan penelitian terbaru terkait akan hal pengawas perecanaan (kasubag perencanaan)
tersebut. dalam penyusunan anggaran dan tanpa melibatkan
pejabat administrator (sekretaris maupun kepala
Ikhsan dam Ane (2007) menyatakan bahwa gaya bidang teknis).
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial. Hasil ini didukung Pejabat administrator hanya terlibat ketika kegiatan
penelitian Hafsah (2009); Cahyadi (2010); tersebut dilaksanakan. Itupun hanya sebatas nama
Himawan (2010); dan Syafriadi (2015), bahwa baik sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK)
gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan maupun pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK).
signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun, Pejabat administrator bahkan hanya
hasil penelitian lainnya membantah pernyataan menandatangani dokumen kegiatan baik proses
tersebut. Coryanata (2004), bahwa gaya maupun hasil, sementara pelaksanaan sampai pada
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan penyelesaian hanya diketahui antara kepala
terhadap kinerja manajerial. Hasil tersebut sekretariat/dinas/badan bersama bendahara.
didukung dengan hasil penelitian Sumarno (2005); Selanjutnya, ketika pemeriksaan rutin dilakukan
Nor (2007); Yogantara (2013); dan Pancadewi inspektorat daerah maupun Badan Pemeriksa
(2014), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan Keuangan (BPK), serta merta pejabat administrator
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja digiring untuk menjawab pertanyaan berdasarkan
manajerial. kebutuhan lembaga dan bukan berdasarkan proses
pelaksanaan kegiatan.
Supriatno (2010), menyatakan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan struktur organisasi Berdasarkan fenomena di atas, dan didukung
terhadap kinerja manajerial. Hal ini didukung dengan perbedaan hasil penelitian terhadap peran
dengan penelitian Tintri (2012); dan Maramis dan fungsi pejabat administrator dalam
(2016), bahwa struktur organisasi secara positif penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun, pemerintahan, yang kemudian berpengaruh
Sitorus (2016) membantah dengan hasil terhadap aspek lainnya seperti komitmen
penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang organisasi, profesionalisme, gaya kepemimpinan
negative dan tidak signifikan antara struktur maupun struktur organisasi, menjadikan dasar
organisasi dengan kinerja manajerial. Oleh sebab pertimbangan bahwa perlu dilakukan kajian lebih

Corresponding Author:Irman Badu | 101


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

lanjut terkait partisipasi penyusunan anggaran, digunakan secara negatif sehingga dapat
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, dan menimbulkan senjangan dalam anggaran.
struktur organisasi terhadap kinerja manajerial
pemerintahan daerah. Bronwell, 1982 (dalam Husain 2014), menyatakan
partisipasi anggaran merupakan proses untuk
Bertolak dari asumsi di atas, Penelitian ini melibatkan bawahan, baik secaraperorangan atau
mencoba menguji pengaruh partisipasi penyusunan kelompok yang secara langsung di dalamnya dan
anggaran, komitmen organisasi, profesionalisme, mempunyai pengaruh dalam penyusunan, dan
gaya kepemimpinan, dan struktur organisasi pelaksanaan, dan kinerjanya akan dinilai
terhadap kinerja manajerial. Studi ini kemudian berdasarkan pencapaian anggaran. Partisipasi
dikerucutkan pada seluruh organisasi perangkat anggaran sebagai suatu proses dalam organisasi
daerah Pemerintah Kota Kendari. yang melibatkan para pimpinan dalam penentuan
tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Komitmen Organisasi
Grand teori yang dapat mendukung kelima variabel Komitmen organisasi adalah derajat seseorang
independen pada penelitian ini adalah budgeting. dalam mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian
Kubicek (1992), mengidentifikasi budgeting ke dari organisasi dan berkeinginan melanjutkan
dalam empat mekanisme atau instrumen alternatif partisipasi aktif di dalamnya. Menurut Malthis dan
untuk koordinasi, yakni: (1) instruksi tatap muka Jackson dalam Sopiah (2008) bahwa komitmen
oleh supervisor, (2) proses penyesuaian timbal organisasi adalah tingkat kepercayaan dan
balik antara individu, kelompok atau organisasi penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi
(koordinasi melalui kekuatan pasar), (3) program dan mempunyai keinginan untuk tetap menjadi
dan (4) rencana (atau anggaran). Sementara dua bagian organisasi tersebut. Mowday, Steers dan
yang pertama dapat digambarkan sebagai Porter, 1982 (dalam Wibowo, 2017) mengatakan
berorientasi pada orang, dua yang terakhir bahwa komitmen organisasi sebagai keinginan
biasanya disebut teknokratik. yang kuat untuk menjadi anggota organisasi
tertentu, berusaha keras sesuai dengan keinginan
Partisipasi Penyusunan Anggaran organisasi serta keyakinan tertentu dan penerimaan
Partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat nilai dan tujuan organisasi.
memberikan kesempatan kepada atasan maupun
bawahan untuk ikut serta menentukan bagaimana Profesionalisme
anggaran tersebut disusun sesuai dengan sasaran Sikap atau perilaku (behaviour) profesional selalu
anggaran. Bawahan dilibatkan dalam proses berbasis pengetahuan dan/atau ketrampilan.
penyusunan anggaran karena mereka mempunyai Pengetahuan dan ketrampilan profesional diperoleh
kecukupan informasi untuk memprediksi masa melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
depan secara tepat, sehingga keterlibatan mereka Pendidikan, pelatihan dan pengalaman ini ada yang
mengurangi kecenderungan individu yang terlibat bersifat formal, non-formal dan informal.
dalam proses penyusunan anggaran untuk Pendidikan formal misalnya, ada yang bergelar
melakukan kesenjangan anggaran. Namun selain (degree program), berijazah, ber-sertifikat,
adanya keuntungan dalam penerapan partisipasi pendidikan diploma, dan lain-lain. Pelatihan non
anggaran terdapat juga kelemahan, dimana formal diselenggarakan sewaktu-waktu ada
partisipasi dalam penganggaran memberikan kebutuhan dan kesempatan. Pengetahuan dan
kesempatan kepada bawahan untuk menentukan ketrampilan juga bisa diperoleh secara informal,
rencana anggarannya. Kesempatan ini dapat misalnya melalui proses magang atau dari
pengalaman kerja (Supriyatno, 2010).

Corresponding Author:Irman Badu | 102


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

tertentu. Menurut M. S. P. Hasibuan (2007),


Seseorang dikatakan professional jika memenuhi kepemimpinan adalah Proses mempengaruhi orang
tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang
melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat
melaksanakan satu tugas atau profesi dengan dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi
menetapkan standar baku di bidang profesi yang usaha individu dan kelompok untuk mencapai
bersangkutan, dan menjalankan tugas profesinya tujuan bersama. Luthans (2011) Gaya
dengan mematuhi etika profesi yang telah Kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk
ditetapkan (Fujianti, 2012). Menurut Arens et.al. mempengaruhi orang lain/bawahannya sedemikian
(2010) bahwa pengertian professional adalah rupa sehingga orang tersebut mau melakukan
tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan
memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut
ketentuan hukum dan peraturan masyarakat. mungkin tidak disenangi. Thoha (2008) dalam
Sakti (2017) bahwa gaya kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara yang seseorang pada saat orang tersebut mencoba
dilakukan dalam proses kepemimpinan yang mempengaruhi perilaku dengan orang lain.
diimplementasikan melalui perilaku kepemimpinan
seseorang untuk mempengaruhi orang Struktur Organisasi
lain/bawahan agar bertindak sesuai dengan apa Struktur organisasi merupakan konsep abstrak
yang dia inginkan dalam upaya mencapai tujuan Struktur organisasi didefinisikan secara luas
sebagai ciri organisasi yang memberikan kinerja manajerial adalah kinerja dari individu
pengendalian atau membedakan bagian-bagiannya. anggota organisasi dalam kegiatan manajerial yang
Struktur organisasi menggambarkan cara kerja meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi,
dalam organisasi untuk mencapai pengendalian evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi,
dan koordinasi, memberikan pengruh penting dan perwakilan atau presentasi. PP No. 58 tahun
dalam mencapai efektifitas organisasi (Gibson. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada
Et.al.; 2000). Sedangkan menurut Handoko (1995) pasal 1 ayat 35, kinerja adalah keluaran/hasil
struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai dari kegiatan/program yang akan atau telah
mekanisme-mekanisme formal dengan mana dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran
organisasi dikelola. Struktur organisasi dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi- Mardiasmo (2005: 121) menyebutkan ada tiga
fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun maksud dilakukannya pengukuran kinerja sektor
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, publik, yaitu: (1) untuk membantu memperbaiki
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda kinerja pemerintah, (2) untuk pengalokasian
dalam suatu organisasi. sumber daya dan pembuatan keputusan, (3) untuk
mewujudkan pertanggungjawaban publik dan
Kinerja Manajerial memperbaiki komunikasi kelembagaan.
Menurut Mahsun (2014: 25), kinerja
(performance) adalah gambaran mengenai tingkat 3. METODE PENELITIAN
pencapaian, pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam Eksplanansi, yakni bagian dari jenis penelitian
strategic planning suatu organisasi. Menurut eksplanatori yang bertujuan mengembangkan
Mahoney et al. (1963) dalam Warisno (2009), hipotesis-hipotesis penelitian sebelumnya untuk

Corresponding Author:Irman Badu | 103


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

dikembangkan menjadi sebuah hipotesis baru yakni metode pengambilan sampel tidak secara
(hypothesis Testing Research). (Ferdinand, 2006). random/acak. Populasi penelitian ini sebanyak 139
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini orang, yang diwakili oleh seluruh pejabat
adalah menggunakan analisis regresi linear administrator pada OPD Pemerintahan Kota
berganda dengan tujuan untuk meneliti pengaruh Kendari.
variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
penelitian ini adalah non-robability sampling, sampel jenuh, yakni tek
nik penentuan sampel yang menjadikan semua H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
anggota populasi sebagai sampel. Dengan signifikan terhadap kinerja manajerial
demikian maka dapat disimpulkan bahwa 139 Pemerintah Kota Kendari.
populasi penelitian ini juga merupakan H3: Profesionalisme berpengaruh positif dan
keseluruhan dari sampel yang digunakan. Jenis signifikan terhadap kinerja manajerial
data dalam penelitian ini adalah data primer dan Pemerintah Kota Kendari.
data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam H4: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan
penelitian ini adalah angket, wawancara dan signifikan terhadap kinerja manajerial
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini Pemerintah Kota Kendari.
terdiri dari analisis statistik deskriptif dan analisis H5: Struktur organisasi berpengaruh positif dan
statistik inferensial untuk uji hipotesis. signifikan terhadap kinerja manajerial
Pemerintah Kota Kendari.
Penelitian ini dilaksanakan Organisasi Perangkat H6: Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen
Daerah (OPD) pada Pemerintah Kota Kendari. organisasi, profesionalisme, gaya
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 kepemimpinan, dan struktur organisasi
Tahun 2016, tentang Perangkat Daerah, maka Struktur organisasi secara bersama-sama
Pemerintah Kota Kendari membentuk tiga puluh berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dua Organisasi Perangkat Daerah sesuai kebutuhan kinerja manajerial Pemerintah Kota Kendari
pemerintah Kota Kendari. Berdasarkan Peraturan 4. HASIL DAN EMBAHASAN
Daerah Nomor 5 Tahun 2016 (turunan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016), a. Hasil
tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Uji Analisis Faktor
Daerah Kota Kendari, terdiri dari empat Uji analisis faktor merupakan uji yang digunakan
sekretariat, dua puluh dinas, dan delapan setingkat untuk melihat faktor mana dari indikator-indikator
badan. yang ada pada sebuah variabel yang dominan
mempengaruhi terbentuknya variabel tersebut.
Adapun hipotesis penelitian yang diajukan adalah Berdasarkan hasil uji factor analysis dengan
sebagai berikut: mengikutsertakan uji Kayser-Meyer-Olkin
H1: Partisipasi Penyusunan Anggaran Measure of Sampling Adequency (KMO MSA)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap indikator-indikator dari variabel. Adapun
kinerja manajerial di Pemerintah Kota hasil analisis faktor dapat dilihat pada tabel
Kendari. berikut:

Corresponding Author:Irman Badu | 104


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Tabel 1
Rekapitulasi Analisis Perbandingan Hasil Uji Faktor dan Rata-rata Jawaban Responden
KMO
Variabel Indikator Mean PCA Sig.
MSA
Keterlibatan penyusun anggaran 4,29 0,867
Partisipasi
Keterlibatan pegawas penyusun anggaran 4,45 0,809
penyusunan
0,567 0,000
anggaran Keterlibatan pengawasan penyusunan anggaran 4,57 0,829
(X1) Keterlibatan pelaksanaan 4,45 0,857
Besar pengaruhnya 3,88 0,544
KMO
Variabel Indikator Mean PCA Sig.
MSA
Komitmen Komitmen afektif 3,94 0,736
organisasi Komitmen kontinuitas 3,86 0,643 0,595 0,000
(X2) Komitmen normatif 4,11 0,724
Ahli di bidangnya 4,45 0,679
Menetapkan standar baku pekerjaan 4,44 0,701
Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan 4,36 0,523
Profesionalisme(X3) 0,554 0.000
fungsinya
Integritas tinggi pada tugas 4,44 0,567
Objektivitas dalam menyelesaikan tugas 4,34 0,545
Kemampuan mengambil keputusan 4,32 0,783
Kemampuan memotivasi 4,42 0,774
Gaya Kemampuan komunikasi 4,42 0,824 0,682 0,000
kepemimpinan (X4) Kemampuan mengendalikan bawahan 4,29 0,735
Tanggung jawab 4,49 0,827
Kemampuan mengendalikan emosi 4,48 0,887
Spesialisasi kerja 4,29 0,867
Departementalisasi 4,40 0,815
Rantai komando 4,57 0,838
Struktur Organisasi 0,544 0,000
Rantai Kendali 4,25 0,871
Sentralisasi dan Desentralisasi 3,95 0,548
Formalisasi 4,29 0,991
Investigasi 4,42 0,877
Koordinasi 4,24 0,854
Kinerja Evaluasi 4,35 0,885 0,595 0,000
Staffing 4,57 0,883
Representatif 4,25 0,649
Sumber: Data Diolah 2019

Corresponding Author:Irman Badu | 105


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Pengujian Hipotesis

Tabel 2:
Hasil Pegujian Hipotesis Untuk Uji Parsial Dengan T- Test

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8,291 7,145 1,160 ,248
Partisipasi Penyusunan Anggaran ,558 ,065 ,296 3,611 ,000
Komitmen Organisasi ,124 ,070 ,037 ,348 ,028
1
Profesionalisme ,144 ,057 ,053 2,532 ,013
Gaya Kepemimpinan ,138 ,044 ,029 ,860 ,001
Struktur Organisasi ,507 ,037 ,844 4,865 ,000
Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber: data primer yang diolah, 2019

Nilai t-hitung untuk variabel Partisipasi Variabel gaya kepemimpinan (X4) sebesar 0,860
penyusunan anggaran (X1) sebesar 3,611 dengan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 (tsig =
tingkat signifikansi sebesar 0,000 (tsig = 0.000) 0,001) lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dengan
lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dengan demikian, demikian, variabel gaya kepemimpinan (X4)
variabel Partisipasi penyusunan anggaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial (Y).
manajerial (Y). Berdasarkan analisis di atas
disimpulkan bahwa Partisipasi penyusunan Variabel sistem struktur organisasi (X5) sebesar
anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja 4,865 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
manajerial sehingga hipotesis nol (Ho) ditermia (tsig = 0,000) lebih kecil dari nilai α = 0,05.
dan Ha ditolak. Dengan demikian, variabel struktur organisasi
(X5) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Variabel komitmen organisasi (X2) sebesar 0,348 manajerial (Y).
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,028 (tsig =
0,000) lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dengan Tabel 3
demikian, variabel komitmen organisasi (X2) Hasil Pengujian Untuk Uji Koefisien Determinasi (R Square)
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Model R R Square Adjusted Std. Error of the
manajerial (Y). R Square Estimate

Variabel Profesionalisme (X3) sebesar 2,532


dengan tingkat signifikansi sebesar 0,013 (tsig = 1 ,975a ,951 ,949 2,338
0,000) lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dengan
demikian, variabel Profesionalisme (X3)
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial (Y).

Corresponding Author:Irman Badu | 106


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Koefisien determinasi atau angka R square nilai standardize Beta sebesar 0.296 dan nilai
adalah sebesar 0,951. Nugroho (2005), simultan sig. sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan
menyatakan untuk regresi linear berganda bahwa secara parsial partisipasi penyusunan
sebaiknya menggunakan R square yang sudah anggaran terhadap kinerja manajerial
disesuaikan atau tertulis Adjusted R square, Pemerintahan Kota Kendari berpengaruh positif
karena disesuaikan dengan jumlah variabel dan signifikan. Nilai standardize Beta bertanda
independen yang digunakan, dimana jika positif dengan nilai sebesar 0.296 menunjukkan
variabel independent 1 (satu) maka bahwa pengaruh parsial sistem informasi
menggunakan R square dan jika telah melebihi 1 akuntasi positif terhadap kinerja manajerial
(satu) menggunakan adjusted R square. Adjusted Pemerintahan Kota Kendari.
R square adalah sebesar 0.949 hal ini berarti
94,9% dari variasi variabel dependent yang dapat Hasil penelitian ini mendukung penelitian
dijelaskan oleh variabel independent sedangkan terdahulu yang dilakukan oleh Hazmi (2015),
sisanya sebesar 5.1% dijelaskan oleh Variabel- Himawan (2010); Syafriadi (2015); Nurlaila
variabel lain diluar variabel yang ada. (2016); dan Ernis (2017), bahwa partisipasi
penyusunan anggaran dan komitmen organisasi
b. Pembahasan dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif
Pengaruh Simultan Partisipasi Penyusunan terhadap kinerja manajerial BPR di Kota
Anggaran, Sistem Komitmen Organisasi, Semarang; Universitas Pembangunan Pancabudi;
Profesionalisme, Gaya Kepemimpinan Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton; dan
Struktur Organisasi TerhadapKinerja Pemerintah daerah Jember. Hasil penelitian
Manajerial Yuliantoro (2012) menguatkan penelitian ini,
bahwa pengaruh partisipasi penyusunan
Hasil analisis pengaruh simultan partisipasi anggaran dan komitmen organisasi sangat
penyusunan anggaran, komitmen organisasi, berperan pentin terhadap kinerja manajerial
profesionalisme, gaya kepemimpinan dan Perguruan Tinggi di Kota Pekanbaru.
struktur organisasi terhadap kinerja manajerial
Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai Hasil penelitian ini menolak hasil penelitian
koefisien determinan positif dan signifikan Hal terdahulu Faizzah (2007); Mursyid (2011); dan
ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama Ermawati (2017), bahwa partisipasi pejabat
partisipasi penyusunan anggaran, komitmen dalam penyusunan anggaran dan komitmen
organisasi, profesionalisme, gaya kepemimpinan organisasi tidak berpengaruh secara signifikan
dan struktur organisasi terhadap kinerja terhadap kinerja manajerial, meskipun menurut
manajerial Pemerintahan Kota Kendari hasil penelitian Laksamana (2002); Sumarno
berpengaruh positif dan signifikan. (2005); Faizzah (2007); dan Mursyid (2011)
bahwa secara simultan komitmen organisasi dan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, signifikan terhadap kinerja manajerial
komitmen organisasi, profesionalisme, gaya
kepemimpinan dan struktur organisasi terhadap Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari Kinerja Manajerial
positif dan signifikan. Oleh sebab itu pengaruh Hasil analisis pengaruh parsial komitmen
positif asumsi diterima dan signifikan maka organisasi terhadap kinerja manajerial
asumsi diterima. Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai
standardize Beta sebesar 0.037 dan nilai simultan
Pengaruh Partisipasi penyusunan anggaran sig. sebesar 0.028. Hal ini menunjukkan bahwa
terhadap terhadap kinerja manajerial secara parsial Komitmen organisasi terhadap
Hasil analisis pengaruh parsial partisipasi kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari
penyusunan anggaran terhadap kinerja berpengaruh positif dan signifikan. Nilai
manajerial Pemerintahan Kota Kendari diperoleh standardize Beta bertanda positif dengan nilai
Corresponding Author:Irman Badu | 107
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

sebesar 0.037 menunjukkan bahwa pengaruh Hasil penelitian ini mendukung penelitian
parsial Komitmen organisasi positif terhadap terdahulu yang dilakukan oleh Prabowo (2015)
kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari. bahwa profesionalisme dan komitmen organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian pada Kantor Akuntansi Publik di Jakarta. Hasil
yang dilakukan oleh Mrayyan, Majid T. dan Al- penelitian ini didukung dengan penelitian Sitorus
Faouri, Ibrahim hasil penelitiannya menemukan (2016) bahwa profesionalisme berpengaruh
terdapat pengaruh signifikan komitmen karir dan signifikan terhadap kinerja manajerial auditor
kinerja pekerjaan terhadap kinerja perawat di KAP Jakarta Utara. Namun tidak demikian
Rumah sakit di Jordania. Namun hasil penelitian dengan beberapa penelitian lainnya.Bahwa hasil
ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan penelitian tersebut menolak hasil penelitian di
oleh Maramis (2016) dan Siahaan (2010); serta atas. Menurut beberapa penelitian berikut, bahwa
Wibowo (2017), bahwa meskipun secara baik partisipasi penyusunan anggaran, komitmen
simultan partisipasi penyusunan anggaran, organisasi dan gaya kepemimpinan tidak
komitmen organisasi, profesionalisme dan signifikan dengan kinerja manajerial. Hasil
struktur organisasi berpengaruh signifikan penelitian Tintri (2002), bahwa Partisipasi yang
terhadap kinerja manajerial, namun secara parsial tinggi dalam penyusunan anggaran mempunyai
komitmen organisasi tidak signifikan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada
berpengaruh terhadap kinerja manajerial kultur organisasional yang berorientasi pada
Pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara dan orang, dan mempunyai pengaruh yang negatif
Kantor Perwakilan BPK-RI Provinsi NAD serta pada kultur organisasional yang berorientasi pada
SKPD Kabupaten Pekalongan. Namun penelitian pekerjaan. Hasil penelitian ini memberikan bukti
Cahyadi (2010) dan Rudhianto (2010) empiris mengenai pentingnya aspek ‘human
menyimpulkan bahwa meskipun Partisipasi relation’ dalam upaya peningkatan kinerja
penyusunan anggaran dan komitmen oragnisasi karyawan.Artinya bahwa partisipasi penyusunan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran secara personal signifikan terhadap
manajerial, namun gaya kepemimpinan tidak kinerja manajerial, namun jika dihubungkan
signifikan terhadap kinerja manajerial dengan partisipasi penyusunan anggaran dalam
perusahaan Agrobisnis di Direktori Pasar konteks struktur organisasi maka tidak signifikan
Agrobisnis Luar Negeri dan di Universitas dengan kinerja manajerial organisasi.
Sebelas Maret Surakarta.
Pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap
Pengaruh Profesionalisme terhadap kinerja Kinerja manajerial
manajerial Hasil analisis pengaruh parsial gaya
Hasil analisis pengaruh parsial profesionalisme kepemimpinan terhadap kinerja manajerial
terhadap kinerja manajerial Pemerintahan Kota Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai
Kendari diperoleh nilai standardize Beta sebesar standardize Beta sebesar 0.053 dan nilai simultan
0.053 dan nilai simultan sig. sebesar 0.013. Hal sig. sebesar 0.001. Hal ini menunjukkan bahwa
ini menunjukkan bahwa secara parsial secara parsial gaya kepemimpinan terhadap
profesionalisme terhadap kinerja manajerial kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari
Pemerintahan Kota Kendari berpengaruh positif berpengaruh positif dan signifikan. Nilai
dan signifikan. Nilai standardize Beta positif standardize Beta bertanda negatif dengan nilai
negatif dengan nilai sebesar 0.053 menunjukkan sebesar 0.053 menunjukkan bahwa pengaruh
bahwa pengaruh parsial profesionalisme positif parsial gaya kepemimpinan positif dan signifikan
dan signifikan terhadap kinerja manajerial terhadap kinerja manajerial Pemerintahan Kota
Pemerintahan Kota Kendari. Berdasarkan Kendari.
kesimpulan di atas, dapat dikatakan bahwa setiap
perubahan variabel profesionalisme maka akan Hasil penelitian ini mendukung penelitian
memberikan pengaruh terhadap kinerja tereahulu yang dilakukan oleh Musyarofah
manajerial Pemerintahan Kota Kendari. (2003) menemukan bahwa signifikansi koefisien
Corresponding Author:Irman Badu | 108
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

interaksi perubahan strategik dan gaya manajerial Keterbatasan Penelitian


tidak bisa dijadikan indikator untuk mengetahui Hasil penelitian ini telah memberikan sejumlah
adanya pengaruh interaksi antara perubahan temuan, akan tetapi masih ada beberapa hal yang
strategik dan gaya manajemen terhadap kinerja perlu dikaji lebih lanjut. Kondisi ini sangat
organisasi. Namun hasil penelitian ini menjadi dipengaruhi oleh beberapa hal yang secara tidak
pembeda dari hasil penelitian yang dialkukan langsung menjadi keterbatasan bagi peneliti,
oleh Amrul dan Nasir (2002) menemukan yaitu: (1) Dalam penelitian ini pengamatan
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap dilakukan dengan menggunakan cakupan waktu
hubungan antara partisipasi anggaran dan bersifat cross sections yang artinya data
senjangan anggaran adalah tidak signifikan. diperoleh dari satu waktu tertentu atau hanya
perilaku pada saat penelitian sedangkan proses
Pengaruh Struktur Organisasi terhadap pembangunan profesionalisme dan gaya
Kinerja manajerial kepemimpinan yang sedang dalam proses
Hasil analisis pengaruh parsial struktur pembangunan berkelanjutan sehingga penilaian
organisasi terhadap kinerja manajerial hari ini akan berbeda ketika dilakukan di tahun-
Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai tahun berikutnya, (2) Objek penelitian terbatas
standardize Beta sebesar 0.844 dan nilai simultan pada Pejabat administrator pada OPD
sig. sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintahan Kota Kendari sehingga tidak dapat
secara parsial struktur organisasi terhadap kinerja digunakan untuk organisai di bidang lainnya,
manajerial Pemerintahan Kota Kendari karena keahlian dan kebutuhan serta tujuan suatu
berpengaruh positif dan signifikan. Nilai organisasi tidak sama, (3) Untuk menguji
standardize Beta bertanda negatif dengan nilai keempat variable independen maka sangat lemah
sebesar 0.884 menunjukkan bahwa pengaruh jika hanya menggunakan hubungan langsung
parsial gaya kepemimpinan posotif dan dengan variable dependen.
signifikan terhadap kinerja manajerial
Pemerintahan Kota Kendari. 5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Maramis (2016) Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan
dan Siahaan (2010); serta Wibowo (2017), interpretasi yang telah diuraikan pada bab
bahwa meskipun secara simultan partisipasi sebelumnya dengan mengacu pada beberapa teori
penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan hasil penelitian sebelumnya, maka dapatlah
profesionalisme dan struktur organisasi ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
berpengaruh signifikan terhadap kinerja (1) Hasil analisis pengaruh simultan partisipasi
manajerial, namun secara parsial komitmen penyusunan anggaran, komitmen organisasi,
organisasi tidak signifikan berpengaruh terhadap profesionalisme, gaya kepemimpinan dan
kinerja manajerial Pemerintahan Kabupaten struktur organisasi terhadap kinerja manajerial
Minahasa Utara dan Kantor Perwakilan BPK-RI Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai
Provinsi NAD serta SKPD Kabupaten koefisien determinan positif dan signifikan. Hal
Pekalongan. Namun penelitian Cahyadi (2010) ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama
dan Rudhianto (2010) menyimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, komitmen
meskipun Partisipasi penyusunan anggaran dan organisasi, profesionalisme, gaya kepemimpinan
komitmen oragnisasi berpengaruh signifikan dan struktur organisasi terhadap kinerja
terhadap kinerja manajerial, namun gaya manajerial Pemerintahan Kota Kendari
kepemimpinan tidak signifikan terhadap kinerja berpengaruh positif dan signifikan,
manajerial perusahaan Agrobisnis di Direktori
Pasar Agrobisnis Luar Negeri dan di Universitas (2) Hasil analisis pengaruh parsial partisipasi
Sebelas Maret Surakarta. penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial Pemerintahan Kota Kendari diperoleh
nilai standardize Beta sebesar 0.296 dan nilai
simultan sig. sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan
Corresponding Author:Irman Badu | 109
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

bahwa secara parsial partisipasi penyusunan terhadap kinerja manajerial Pemerintahan Kota
anggaran terhadap kinerja manajerial Kendari,
Pemerintahan Kota Kendari berpengaruh positif
dan signifikan. Nilai standardize Beta bertanda (5) Hasil analisis pengaruh parsial gaya
positif dengan nilai sebesar 0.296 menunjukkan kepemimpinan terhadap kinerja manajerial
bahwa pengaruh parsial sistem informasi Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai
akuntasi positif terhadap kinerja manajerial standardize Beta sebesar 0.053 dan nilai simultan
Pemerintahan Kota Kendari, sig. sebesar 0.001. Hal ini menunjukkan bahwa
secara parsial gaya kepemimpinan terhadap
(3) Hasil analisis pengaruh parsial komitmen kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari
organisasi terhadap kinerja manajerial berpengaruh positif dan signifikan. Nilai
Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai standardize Beta bertanda negatif dengan nilai
standardize Beta sebesar 0.037 dan nilai simultan sebesar 0.053 menunjukkan bahwa pengaruh
sig. sebesar 0.028. Hal ini menunjukkan bahwa parsial gaya kepemimpinan posotif dan
secara parsial Komitmen organisasi terhadap signifikan terhadap kinerja manajerial
kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari Pemerintahan Kota Kendari,
berpengaruh positif dan signifikan. Nilai
standardize Beta bertanda positif dengan nilai (6) Hasil analisis pengaruh parsial struktur
sebesar 0.037 menunjukkan bahwa pengaruh organisasi terhadap kinerja manajerial
parsial Komitmen organisasi positif terhadap Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai
kinerja manajerial Pemerintahan Kota Kendari standardize Beta sebesar 0.844 dan nilai simultan
sig. sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa
(4) Hasil analisis pengaruh parsial secara parsial struktur organisasi terhadap kinerja
profesionalisme terhadap kinerja manajerial manajerial Pemerintahan Kota Kendari
Pemerintahan Kota Kendari diperoleh nilai berpengaruh positif dan signifikan. Nilai
standardize Beta sebesar 0.053 dan nilai simultan standardize Beta bertanda negative dengan nilai
sig. sebesar 0.013. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 0.884 menunjukkan bahwa pengaruh
secara parsial profesionalisme terhadap kinerja parsial gaya kepemimpinan posotif dan
manajerial Pemerintahan Kota Kendari signifikan terhadap kinerja manajerial
berpengaruh positif dan signifikan. Nilai Pemerintahan Kota Kendari.
standardize Beta positif negatif dengan nilai
sebesar 0.053 menunjukkan bahwa pengaruh
parsial profesionalisme positif dan signifikan

DAFTAR PUSTAKA

Allan dan Meyer. 1990. The Measurenment and Aschab, Nuril. Pengarus Partisipasi Anggaran
Antecedent of Affective, Continuence, and terhadap Kinerja Manajerial dengan
Normative Commitment to the Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi
Organization. Journal of Occupational sebagai Variabel Moderating di Dinas-
Psychology, Vol. 63, pp 1 – 18. Dinas Kabupaten Bojonegoro.
Arifin W, Beny. 2012. Pengaruh Partisipasi Assaad, A. Ziaul. 2015. Pengaruh Partisipasi
Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Pengendalian Akuntansi dan Sistem Manajerial di Pemerintah Kota Palopo
Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja yang dimoderasi Desentralisasi dan
Instansi Pemerintah Daerah dengan Motivasi. Jurnal Muamalah Vol. V No. 2.
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Anthony dan Govindarajan. 2000. Management
Pemoderasi. Jurnal Akuntansi & Investasi Control System: Sistem Pengendalian
Vol. 13 No. 1 hal. 15 – 27. Manajemen. Buku Dua. Terjemahan

Corresponding Author:Irman Badu | 110


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Kurniawan Cakrawala, Jakarta: Salemba Daerah melalui Komitmen Organisasi dan


Empat. JRI sebagai Variabel Intervening Pemkot
Arens, Alvin A. , Elder, Randal K., Mark S. dan Lhokseumawe.
Jusuf,Amir Abadi. 2010. Auditing and Handoko, Hani, T. (1995). Manajemen. Edisi
Assurance Services and Integrated Kedua. Cetakan Kesembilan, BPFE:
Approach: An Indonesian Adaptation. 14th Yogyakarta
edition . Jakarta : Salemba Empat. Hartono and Abdillah. 2010. Metode Penelitian
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman.
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Jogyakarta : BPFE.
Budi, R. Ikhsan. (2001). Pengaruh Struktur Hasibuan, Malayu, S.P.. (2007). Manajemen
Organisasi dan Locus of Control Terhadap Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cetakan 9.
Hubungan Penganggaran Partisipasif PT. Bumi Aksara.
Dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Himawan, Albertus Kukuh dan Ika S., Ardianu.
Kerja pada Organisasi Sektor Publik. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasi,
Tesis. S2., Universitas Gadjah Mada: Gaya Kepemimpinan, dan Job relevant
Yogyakarta. Information (JRI) terhadap Hubungan
Cahyadi, Riandy Sugiharto dan Handoko, antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja
Jeisca. 2010. Pengaruh Komitmen Manajerial (Studi Empiris pada BPR di
Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Kota Semarang). Universitas Semarang.
Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Husain, Siti Pratiwi. 2014. Pengaruh Partisipasi
Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Pejabat Struktural dalam Penyusunan
Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi Anggaran terhadap Kesenjangan Anggaran
Kontemporer, Vol. 2, No. 2, Hal. 171 – (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
189. Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo).
Ermawati, Nanik. 2017. Pengaruh Partisipasi Jurnal, Universitas Gorontalo.
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Ikhsan dan Ane. 2006. Pengaruh Partisipasi
dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Anggaran terhadap Senjangan Anggaran
Pemoderasi (Studi kasus SKPD Kabupaten dengan menggunakan Lima Variabel
Pati). Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 6 Pemoderasi. Simposium Nasional
No. 2, hal. 141 – 156. Akuntansi 10 Makasar
Ernis, Frenni, Sularso, Raden Andi dan Indriyo Gitosudarmo dan Sudita, I Nyoman.
Wardayati, Siti Maria. 2017. Pengaruh (1997). Perilaku Keorganisasian. BPFE:
Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Yogyakarta.
Manajerial memalui Komitmen Organisasi Latuheru, Belianus Patria. (2005). Pengaruh
dan Motivasi. Jurnal Bisnis dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan
Manajemen, Vol. 11 No. 2, Hal. 139 – 154. Anggaran dengan Komitmen Organisasi
Ferdinand, Agusty. 2006. Metode Penelitian sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Manajemen. AGF Book : Undip. Akuntansi & Keuangan. Vol 7. Hal. 117-
Fujianti, Lailah. 2012. Pengaruh 130.
Profesionalisme terhadap Komitmen Mahsun, Mohammad. 2014. Pengukuran
Organisasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Sektor Publik Edisi Pertama.
Dampaknya terhadap Kinerja Akuntan Cetakan kelima. Yogyakarta. BPFE
Pendidik. Forum Bisnis dan Keuangan I, Universitas Gajah Mada.
Prosiding Seminar Nasional, hal. 816 - Manik, Desianty Rohki. 2014. Pengaruh
829. Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Garrison, R. H. dan Noreen E. W. 2000. Pengalaman Kerja terhadap Kinerja
Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Manajerial pada Rumah Sakit Umum
Empat Daerah Kabupaten Rejang Lebong.
Hazmi, Yusri. Pengaruh Partisipasi Anggaran Skripsi, Universitas Bengkulu.
terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah

Corresponding Author:Irman Badu | 111


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Maramis, Lidya A., Saerang, David P.E. dan antara Partisipasi dalam Penyusunan
Warongan, Jessy D.L.. 2016. Pengaruh Anggaran dan Kinerja Manajerial (Survey
Partisipasi Pejabat Struktural dalam pada Tiga Rumah Sakit di Kabupaten
Penyusunan Anggaran, Komitmen Bantul). Universitas Muhammadiyah
Organisasi, Profesionalisme, dan Struktur Surakarta.
Organisasi terhadap Kinerja Manajerial Putra, Deki. (2013). Pengaruh Akuntabilitas
Kambupaten Minahasa Utara. Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik . Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja
Yogyakarta : BPFE Perangkat Daerah (Studi Empiris pada
_________. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
Yogyakarta: CV. Andi Offset Padang), (online), Volume 1 No. 1.
Milani, K. 1975. The Relationship of Rini, Wahyu Sapto, Ruwanti, Gemi dan Nie,
Particiaption in Budget-Setting to Tjia Fan. 2016. Pengaruh Komtmen
Industrial Supervisor Performance and Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan
Attitudes: A Field Study. The Accounting terhadap Hubungan antara Partisipasi
Review, April, Hal 274-284. Anggaran dengan Senjangan Anggaran
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. pada Perguruan Tinggi Swasta di
Jakarta : Salemba Empat Banjarmasin. Dinamika Ekonomi, Jurnal
Mursyid, Raisyah. 2011. Pengaruh Partisipasi Ekonomi dan Bisnis Vol. 19, No. 2.
Anggaran, Komitmen Organisasi, Robbins, S. P. 2003. Perilaku Organisasi . Edisi
Teknologi Informasi terhadap Kinerja ke Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Sakti, Krisna Mukti Darpita. 2017. Pengaruh
Manufaktur di Kabupaten Bogor. Jakarta : Penyusunan Anggaran Partisipatif terhadap
Universitas Syarif Hidayatullah. Kinerja Manajerial dengan Komitmen
Nor, W. 2007. Desentralisasi dan Oaya Organisasi, Budaya Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan sebagai Variabel Kepemimpinan sebagai Variabel
Moderating dalam Hubungan antara Pemoderasi (Studi kasus pada SKPD
Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kabupaten Sleman). Skripsi, Universitas
KineIja Manajerial. Makalah dislmpaikan Negeri Yogyakarta.
pada Simposium Nasional AkuntansiX. Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS:
Nugroho, Wasono dn Sunarso. 2012. Pengaruh Statistik Parametrik. Jakarta: ELex Media
Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Komputindo.
Kinerja Pejabat Struktural dengan Budaya Sardjito, B. dan Muthaher, O. (2007). Pengaruh
Organisasi dan Komitmen Organisasi Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap
sebagai Variabel Moderasi. Universitas Kinerja Aparat Pemerintah Daerah:
Slamet Riyadi, Surakarta. Budaya Organisasi dan Komitmen
Nurcahyani, kunwaviyah. 2010. Pengaruh Organisasi Sebagai Variabel Moderating.
Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X,
Manajerial Melalui Komitmen Organisasi pp. 1-24.
Dan Persepsi Inovasi Sebagai Variabel Sari, T. 2014. Pengaruh Komitmen Organisasi
Intervening. Universitas Diponegoro. dan pelimpahan Wewenang terhadap
Semarang. Kinerja Manajerial. Skripsi Tidak
Nurlaila. 2016. Pengaruh Partisipasi Anggaran Diterbitkan. Semarang: Program Sarjana
dan Komitmen Aparatur terhadap Kinerja Universitas Diponegoro.
Manajerial dengan Motivasi Kerja sebagai Siahaan, Victor D. 2010. Pengaruh
Variabel Intervening (Studi Empirik pada Profesionalisme terhadap Komitmen
Pemerintah Daerah Kabupaten Buton). Organisasi dalam Upaya Meningkatkan
Program Pascasarjana UHO. Kinerja Auditor (Studi pada Kantor
Pancadewi, El Fahmi Arin. 2014. Pengaruh Perwakilan BPK-RI Provinsi Aceh). Jurnal
Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan

Corresponding Author:Irman Badu | 112


Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 4, Nomor 1 (3), Tahun 2019
Page: 50-58
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 3 No. 1 Moderating. Jurnal inviestasi, Vol. 13, No.
hal. 10 – 28. 1, hal. 243 – 252.
Sitorus, Riris Rotua dan Wijaya, Lenny. 2016. Tintri, Dharma. 2002. Pengaruh Struktur dan
Pengaruh Profesionalisme dan Etika Kultur Organisasi terhadap Kefektifan
Profesi terhadap Kinerja Auditor dengan Anggaran Partisipasif dalam Peningkatan
Struktur Audit sebagai Pemoderasi. Media Kinerja Manajerial. Jurnal Ekonomi dan
Studi Ekonomi, Vol. 19 No. 2. Bisnis No. 2 Jilid 7.
Solimun, dkk.. 2017. Metode Statistika Warisno. 2009. Faktor-Faktor yang
Multivariat; Pemodelan Persamaan Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja
Struktural (SEM) Pendekatan WarpPLS. Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan
Malang : UB Press Pemerintah Provinsi Jambi. Tesis.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Universitas Sumatera Utara.
CV. Andi Offset. Wibowo, Prayoga. 2017. Pengaruh Partisipasi
Sultan, Monard Deka Permana. 2011. Pengaruh Anggaran dan Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi terhadap Kinerja terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi.
Manajerial pada Perusahaan Tekstil di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Yogyakarta. Tesis : Atmajaya Hasanuddin Makassar.
Supranto, J, 2005. Analisis Multivariat: Arti Wilmanzah, Wahyu. 2014. Pengaruh Partisipasi
dan Interpretasi. Jakarta. PT. Rineka Cipta. dalam Penyusunan Anggaran dan
Supriyatno. 2010. Pengaruh Partisipasi Pejabat Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Struktural dalam Penyusunan Anggaran, Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada
Komitmen Organisasi, Profesionalisme Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
dan Struktur Organisasi pada Kinerja Bintan). Universitas Maritim Raja Ali Haji
Manajerial Pemerintah Kota Denpasar. Tanjungpinang.
Tesis, Universitas Udayana. Yanida, M., Sudarma, M. dan Rahman A.F.
Susanti, V.A. 2004. Analisis Partisipasi 2013 Pengaruh Partisipasi Anggaran
Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah.
Manajerial: Komitmen Organisasi Sebagai Jurnal Akuntansi Multipradigma. Volume
Moderator (Studi Empiris: Perusahaan 4, pp. 389-401
Manufaktur 00 Public, Terdaftar di BEJ, Yogantara, Komang Khrisna dan Wirakusuma,
Berkantor Pusat di Jawa Timur). Jurnal Made Gede. 2013. Pengaruh Komitmen
Widya Manajemen dan Akuntansi. 4 (3): Organisasi dan Gaya Kepemimpinan pada
hal. 264285. 189 Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan
Syafriadi. 2015. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kinerja Manajerial BPR. E-Jurnal
Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Akuntansi Universitas Udayana 4.2 : 261 -
Organisasi terhadap Kinerja Manajerial 280.
(Studi Kasus pada Universitas Yuliantoro, Heri R., Ritonga, Krmizi dan
Pembangunan Pancabudi). Jurnal Ilmiah Darlis, Edfan. 2012. Pengaruh Komitmen
Integritas. Vol. 1 No. 4. Organisasi terhadap Hubungan antara
Syahrir, Anggia Dini. 2017. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kinerja
Penganggaran Partisipatif terhadap Budget Manajerial. Jurnal Akuntansi, Keuangan
Slack dengan Sikap sebagai Variabel dan Bisnis Vol. 5, 01 – 11.

Corresponding Author:Irman Badu | 113

Vous aimerez peut-être aussi