Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
Keluarga mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan
pengurangan risiko penyakit dalam masyarakat karena keluarga merupakan untit
terkecil dalam masyarakat. Bila terdapat masalah satu anggota kelarga akan menjadi
satu unit keluarga. Karena ada hubungan yang kuat antara keluarga dengan status
anggota keluarganya. Peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan
kesehatan anggota keluarganya untuk itu keluarga sangat berperan dalam menentukan
cara asuhan yang diperlukan oleh keluarga. Status sehat dan sakit pada anggota
keluarga dan keluarga saling mempengaruhi (Fridman, 2003).
1. Definisi keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi antara
anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu dan warga
atau kuluwarga yang berarti anggota kelompok kerabat (Padila, 2012). Dion &
Betan (2013) menjelaskan bahwa keluarga yaitu terdiri dari dua orang atau lebih
yang memiliki ikatan, tinggal bersama dibawah satu atap atau antar satu anggota
dengan anggota memiliki tempat tinggal berbeda karena sesuatu urusan tertentu
akan tetapi untuk semenata waktu dan memiliki peran masing-masing terhadap
tugas yang diberikan.
2. Ciri dan sifat keluarga
a. Ciri-ciri keluarga
Menurut Rabet Mac Iver dan Charled Horton (1986 dalam Setiadi, 2008) ciri-
ciri keluarga adalah sebagai berikut:
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga membentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu system tata nama termasuk perhitungan garis
keturunan.
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama rumah atau rumah tangga.
7
8
Menurut Dion & Betan (2013) ciri keluarga indonesia secara menyeluruh,
adalah sebagai berikut:
1) Mempuyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong
royong.
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan
secara musyawarah.
b. Stuart (2001 dalam Dion & Betan, 2013) mengatakan lima sifat keluarga
meliputi:
1) Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu sistem
2) Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap
perlindungan, makanan dan sisoalisasi anggotanya
3) Dalam keluarga ada komitmen saling melengkapi antar anggota keluarga
4) Setiap anggota keluarga dapat atau tidak dapat saling berhubungan dan
dapat atau tidak dapat tinggal dalam satu atap
5) Keluarga bisa memiliki anak atau tidak
3. Tipe Keluarga
Menurut Sussman, 1974 dan Maclin (1988 dalam Andarmoyo, 2012) tipe keluarga
dibedakan berdasarkan keluarga tradisional dan nontradisional.
a. Keluarga tradisional
Yang termasuk keluarga tradisional adalah:
1) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari suami,
istri, dan anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2) Keluarga dengan orang tua tunggal (single parent) yaitu keluarga hanya
dengan satu orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah atau
ditinggalkan.
3) Pasangan inti (keluarga Dyad), hanya terdiri dari suami dan istri saja,
tanpa anaka atu tidak ada anak yang tnggal beersama mereka.
4) Bujang dewasa (single adult) yang tinggal sendirian
5) Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari nafkah,
istri tinggal dirumah dengan anak sudah kawin atau bekerja.
6) Jaringan keluarga besar terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau
anggota keluarga yang tidak menikah yang hidup berdekatan dalam
daerah goografis.
9
(2) Jumlah
Jumlah atau porsi makan yang dikonsumsi penderita DM harus
diperhatikan. Jumlah makanan yang dianjurkan untuk penderita DM
adalah porsi kecil tapi sering. Pembagian kalori untuk setiap kali
makan dengan pola menu 6 kali makan adalah sebagai berikut:
(a) Makan pagi atau sarapan jumlah kalori yang dibutuhkan adalah
20% dari total kebutuhan kalori dalam sehari.
(b) Snack pertama jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 10% dari
total kebutuhan kalori dalam sehari.
(c) Makan siang jumlah aklori yag dibutuhkan adalh 25% dari total
kebutuhan kalori dalam sehari.
(d) Snack kedua julmlah kalori yang dibutuhkan adalah 10% dari
total kebutuhan kalori dalam sehari.
(e) Makan malam jumlah kalori yan dibutuhkan adalah 25% dari
total kebutuhan kalori dalam sehari.
(f) Snack ketiga jumlah kalori yang dibutuhkan adalahh 10% dari
total kebutuhan kalori dalam sehari.
(3) Jenis
Jenis makanan menentukan kecepatan naik atau turunnya kadar gula
darah. Kecepatan suatu makanan dalam menaikkan kadar gula darah
disebut indeks glikemik. Semakin cepat menaikkan kadar gula darah
sehabis makanan tersebut dikonsumsi, maka semakin tinggi indeks
glikemik makanan tersebut. Hindari makanan yang berindeks
glikemik tinggi, seperti sumber karbohidrat sederhana, gula, sirup,
roti, mie dan lain-lain. Makanan yang berindeks glikemik lebih
rendah adalah makanan yang kaya akan serat, contohnya sayuran
dan buah-buahan. Pemenuhan pola makan dengan 3J menjamin
penderita DM untuk tetap bisa aktif dalam kehidupan sehari-sehari.
Jadwal yang tetap memungkinkan kebutuhan tubuh akan insulin
dapat terpenuhi. Sementara itu, jumlah dan jenis makanan akan
melengkapi kebutuhan gula darah yang seimbang.
b) Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori harian
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori pada penderita
DM antara lain (Hasdianah, 2012):
21
g. Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam menghadapi
kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal. Kendala yang
sering dialami keluarga adalah keraguan didalam menggunakan pelayanan
kesehatan, masalah ekonomi, dan sosial budaya. Agar dapat melaksanakan
peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem
pelayanan kesehatan, misalnya sistem rujukan dan dana kesehatan.
h. Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting yaitu mengidentifikasi
kesehatan secara dini (case finding), sehingga tidak terjadi ledakan atau
kejadian luar biasa (KLB).
i. Modifikasi lingkungan
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekitarnya guna tercipta lingkungan
yang sehat.
C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Mellitus
Format pengkajian keluarga model (Friedman, Bowden, dan Jones, 2003) yang
diaplikasikan ke kasus dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi :
1. Data Umum
Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian
pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam
pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri diabetes.
Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia berpengaruh pada diabetes
melitus dan usia dewasa tua (> 40 tahun) adalah resiko tinggi untuk DM.
2. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang
sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa
diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik.
3. Status Sosial
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala keluarga
maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga. Pada pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa
tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang.
Dampak dari ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan
diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.
24
b. Perencanaan berkelanjutan
Perencanaan berkelanjutan dilakukan bersamaan dengan evaluasi perawatan.
Perencanaan berkelanjutan juga merupakan rencana keperawatan pada setiap
awal hari. Dalam rencana harian perawat perlu menggnakan data perencanaan
berkelanjutan ini untuk:
1) Menentukan apakah status kesehatan klien berubah
2) Menetapkan prioritas data untuk perawatan klien
3) Memutuskan problem yang akan diatasi selama perawat bekerja pada sift
itu.
4) Mengkoordinasikan aktifitas perawat sehingga perawta dapat mengatasi
lebih dari satu maslah setiap kali perawat melakukan kontak dengan klien.
Rencana keperawatan diberikan berdasarkan tujuan untuk mencapai 5 tugas
kesehatan keluarga yang sudah dikaji seperti diatas. Keluarga diberikan
pengenalan dan penjelasan mengenai DM (pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, akibat lebih lanjut). Keluarga difasilitasi untuk memutuskan melakukan
perawatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan DM.
Kemudian keluarga diajarkan cara perawatan anggota keluarga dengan masalah
kesehatan DM. PERKENI (2011) menyebutkan lima pilar manajemen
perawatan DM, meliputi pengaturan diet, pendidikan kesehatan/edukasi,
aktifitas fisik dan olah raga, pengobatan, dan pengukuran gula darah dan
HbA1c secara berkala.
Intervensi yang dilakukan keluarga meliputi semua unsur lima pilar
manajemen tersebut namun intervensi perawatan anggota keluarga unggulan
yang dilakukan adalah edukasi, olahraga, pengobatan dan pengukuran gula
darah. Intervensi dilakukan berawal dengan menyebutkan arti penting diet, gizi
seimbang, triguna makanan, jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan dibatasi,
jenis makanan pengganti dan prinsip 3 J. Keluarga diajak berperan aktif dalam
perawatan anggota keluarga yang sakit.
29
Tabel 2.3 Nursing Outcomes Classification (NOC) & Nursing Interventions Classification
(NIC) Ketidakefektifan Menejemen Kesehatan
NOC NIC
1. Mengenal Masalah Kesehatan 1. Mengenal Masalah Kesehatan
Domain IV Health knowledge and Behaviour Domain 3 Behavioral
Class: Health Knowledge Classes Patien Education
Outcome: Knowledge : health promotiont Intervention: Health education (5510)
(1823) a. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang
a. Mengetahui penyakit DM pengertian, jenis, penyebab, gejala, komplikasi
b. Prilaku pencegahan gula darah tinggi cara mencegah dan cara mengelola DM.
c. Kesehatan nutrisi/diit b. Identifikasi faktor interal dan eksternal yang
dapat menururnkan motivasi
2. Mengambil keputusan c. Tentukan target tujuan yang diinginkan
Domain IV Health knowledge and Behaviour d. Libatkan individu dan keluarga dalam rencana
Kelas Q: Health behavior dan tindakan.
Outcomes: Participation In Health Care
Decision (1606) 2. Mengambil keputusan
a. Kemampuan keluarga mengambil Domain 3 Behavioral
keputusan segera terhadap kondisi Classes Patien Education
kesehatan anggota keluarga Intervention: Decision Making Support (5250)
b. Gunakan tanggungjawab pembuatan a. Motivasi keluarga untuk memberikan
keputusan dukungan moral ataupun material dalam
c. Gunakan teknik penyelesaian masalah pencegahan dan pengelolaan DM
yang efektif b. Informasikan pada klien untuk alternative atau
solusi dalam menyelesaikan masalah
kesehatan.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
a. Domain IV Health knowledge and a. Domain 1 Physiological: Basic
Behaviour Classes: Nutrition Support
Class: Health Behaviour Intervention: Nutrition Manajemen (1100)
Outcome: Adherence Behavior (1600) 1) Ajarkan kepada keluarga cara pengelolaan
1) Melakukan perawatan sederhana diit anggota keluarga dengan DM
b. Domain VI : Family Health 2) Identifikasi alergi makanan pasien
Classes : family well-being 3) Instruksikan pada pasien tetang nutrisi yang
Outcome: family Funtioning (2602) dibutuhkan.
1) Support anggota keluarga yang sakit b. Domain 3 Behavioral
2) Bantu satu dengan yang lainnya Classes: Behavioral Therapy
ketika nggota keluarga sakit Intervention: Activity therapy (4310)
c. Domain II Physiological Health 1) Ajarkan senam DM dan senam kaki DM
Classes Therapeutic Response 2) Bantu pasien untuk fokus pada
Outcome Blood Glucose Level (2300) kemampuan.
1) Gula darah normal 3) Bantu pasien dan keluarga untuk
d. Domain IV Health knowledge and memonitor progres tujuan yang
Behaviour ditetapkan.
Class: Health Behaviour
Outcome: Adherence Behavior : healthy 4. Memodifikasi lingkungan
diet (1621) Domain 5 Family
1) Memilih makanan yang konsisten Classes: Lifespan Care
untuk diit Intervention: Family Process Maintenance (7130)
a. Motivasi keluarga untuk senantiasa
4. Memodifikasi lingkungan menciptakan lingkungan yang nyaman
Domain IV Health Knowledge and Behaviour b. Identifikasi kebutuhan perawatan dirumah
Classes: Health Knowledge c. Ajarkan pasien manajemen perawatan
Outcome: Knowledge : treatment regimen kesehatan
(1813) d. Identifikasi efek perubahan proses keluarga
a. Lingkungan nyaman
NOC
NIC
5. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan 5. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
Domain IV Health Knowledge and Behaviour Domain 6 Health System
Classes: Health Knowledge Classes Health System Mediation
Outcome: Health Seeking Behavior (1603) Intervention Health System Guidance (7400)
30
Tabel 2.4 Nursing Outcomes Classification (NOC) & Nursing Interventions Classification
(NIC) Gangguan Rasa Nyaman
NOC NIC
3. Mengenal Masalah Kesehatan 6. Mengenal Masalah Kesehatan
Domain 12 Health knowledge and Behaviour Domain 3 Behavioral
Class: Health Knowledge Classes Patien Education
Outcome: Knowledge : health promotiont Intervention: Health education (5880)
(2008) e. Mempertahankan aturan dan prosedur yang
d. Keluarga mengetahui masalah tentang sesuai dengan sikap keluarga yang tenang dan
ganguan rasa nyaman hati-hati
e. Mengetahui penyebab rasa tidak nyaman f. Mengurangi stimuli yang menciptakan perasaan
f. Mengetahui hal yang dapat meningkatkan takut maupun cemas
rasa yang tidak nyaman g. Identifikasi orang-orang terdekat keluaga yang
bisa membantu individu
4. Mengambil keputusan
Domain IV Health knowledge and Behaviour 7. Mengambil keputusan
Kelas Q: Health behavior Domain 3 Behavioral
Outcomes: Participation In Health Care Classes Patien Education
Decision (2010) Intervention: Decision Making Support (5250)
d. Mengurangi asupan cairan agar tidak c. Mempertahankan atuan dan prosedur yang
terjadi poliuri sesuai dengan keamanan manajemen penyakit
d. Informasikan pada klien untuk alternative atau
solusi dalam menyelesaikan masalah
kesehatan.
8. Merawat anggota keluarga yang sakit 6. Merawat anggota keluarga yang sakit
e. Domain IV Health knowledge and c. Domain 1 Physiological: Basic
Behaviour Classes: Nutrition Support
Class: Health Behaviour Intervention: Nutrition Manajemen (1100)
Outcome: Adherence Behavior (2010) 4) Bantu keluarga dalam mencari dan
2) Menggunakan teknik untuk menyediakan dukungan
meningkatkan daya tahan tubuh 5) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi.
NOC NIC
10. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan 8. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
Domain IV Health Knowledge and Behaviour Domain 6 Health System
Classes: Health Knowledge Classes Health System Mediation
Outcome: Health Seeking Behavior (1603) Intervention Health System Guidance (2380)
c. Membawa anggota keluarga kepelayanan d. Pergi kepelayanan kesehatan unuk
kesehatan jika mengalami masalah menentukan bat apa saja yang diperlukan
eliminasi urin
31
Tabel 2.5 Nursing Outcomes Classification (NOC) & Nursing Interventions Classification
(NIC) Resiko syok hipovolemik
NOC NIC
1. Mengenal Masalah Kesehatan 1. Mengenal Masalah Kesehatan
Domain 12 Health knowledge and Behaviour Domain 3 Behavioral
Class: Health Knowledge Classes Patien Education
Outcome: Knowledge : health promotiont Intervention: Health education (4120)
(2008) a. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang
a. Keluarga mengetahui tentang pengertian, jenis, penyebab, gejala, komplikasi
masalah syok hipovolemik b. Identifikasi faktor interal dan eksternal yang
b. Perilaku pencegahan syok dapat menururnkan syok hipovolemik
hipovolemik c. Tentukan target tujuan yang diinginkan
c. Mengetahui penurunan tekanan darah d. Libatkan individu dan keluarga dalam rencana
sistolik maupun diastolik dan tindakan.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Domain IV Health knowledge and d. Domain 1 Physiological: Basic
Behaviour Classes: Nutrition Support
Class: Health Behaviour Intervention: Nutrition Manajemen (6680)
Outcome: Adherence Behavior (0415) 6) Ajarkan kepada keluarga cara pengelolaan
a. Support anggta kelarga yang penyakit yang benar
sakit
b. Memilih makanan yang
mengandung energi
NOC NIC
5. Memanfaatkan fasilitas layanan 5. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
kesehatan Domain 6 Health System
Domain IV Health Knowledge and Behaviour Classes Health System Mediation
Classes: Health Knowledge Intervention Health System Guidance (2300)
Outcome: Health Seeking Behavior (1902) a. Motivasi keluarga untuk memeriksakan diri di
a. Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
fasilitas kesehatan yang sesuai dan b. jelaskan pada pasien sistem pelayanan dan
kebutuhan bagaimana menggunakan.
b. Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
32
Tabel 2.6 Nursing Outcomes Classification (NOC) & Nursing Interventions Classification
(NIC) Defisit Pengetahuan
NOC NIC
1. Mengenal Masalah Kesehatan 1. Mengenal Masalah Kesehatan
Domain IV Health knowledge and Behaviour Domain 3 Behavioral
Class: Health Knowledge Classes Patien Education
Outcome: Knowledge : health promotiont Intervention: Health education (5602)
(1820) a. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang
a. Keluarga mampu mengetahui faktor pengertian, jenis, penyebab, gejala, komplikasi
penyebab dan faktor yang cara mencegah dan cara mengelola.
terkontribusi terhadap penyakit b. Identifikasi faktor interal dan eksternal yang
b. Keluarga mampu mengetahui tanda dapat menururnkan motivasi
awal gejala penyait c. Tentukan target tujuan yang diinginkan
d. Libatkan individu dan keluarga dalam rencana
dan tindakan.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Domain IV Health knowledge and e. Domain 1 Physiological: Basic
Behaviour Classes: Nutrition Support
Class: Health Behaviour Intervention: Nutrition Manajemen (6610)
Outcome: Adherence Behavior (1600) a. Ajarkan kepada keluarga cara pengelolaan
a. Support anggota keluarga yang sakit pengetahuan diit anggota keluarga
b. Identifikasi alergi makanan pasien
c. Instruksikan pada pasien tetang nutrisi
yang dibutuhkan.
f. Domain IV Health knowledge and d. Domain 3 Behavioral
Behaviour
Class: Health Behaviour
Outcome: Adherence Behavior : healthy
diet (1621)
2) Memilih makanan yang konsisten
untuk diit
NOC NIC
5. Memanfaatkan fasilitas layanan 5. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
kesehatan Domain 6 Health System
Domain IV Health Knowledge and Behaviour Classes Health System Mediation
Classes: Health Knowledge Intervention Health System Guidance (6250)
Outcome: Health Seeking Behavior (1600) a. Motivasi keluarga untuk memeriksakan diri di
33
Tabel 2.7 Nursing Outcomes Classification (NOC) & Nursing Interventions Classification
(NIC) Resiko ketidakstabilan gula darah
NOC NIC
1. Mengenal Masalah Kesehatan 1. Mengenal Masalah Kesehatan
Domain IV Health knowledge and Behaviour Domain 3 Behavioral
Class: Health Knowledge Classes Patien Education
Outcome: Knowledge : health promotiont Intervention: Health education (5510)
(1820) a. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang
a. Keluarga mengetahui tentang kadar pengertian, jenis, penyebab, gejala, komplikasi
glukosa darah cara mencegah dan cara mengelola DM.
b. Keluarga mengetahui periaku pencegahan b. Identifikasi faktor interal dan eksternal yang
gula darah tinggi dapat menururnkan motivasi
c. Tentukan target tujuan yang diinginkan
d. Libatkan individu dan keluarga dalam rencana
dan tindakan.
NOC NIC
5. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan 5. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
Domain IV Health Knowledge and Behaviour Domain 6 Health System
Classes: Health Knowledge Classes Health System Mediation
Outcome: Health Seeking Behavior (2301) Intervention Health System Guidance (7400)
a. Bertanya terkait masalah kesehatan a. Motivasi keluarga untuk memeriksakan diri di
b. Cari bantuan kesehatan ketika fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
membutuhkan b. Jelaskan pada pasien sistem pelayanan dan
bagaimana menggunakan.
c. Bantu keluarga menentukan jadwal
kunjungan ke fasilitas kesehatan.
F. Implementasi Keperawatan
Menurut Wilkinson (2007, dalam Nurjanah.I, 2010), implementasi yang bisa
dilakukan oleh perawat terdiri dari:
a. Do (melakukan), implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi dalam beberapa
kriteria yaitu:
1) Dependent interventions: dilaksanakan dengan mengikuti order dari
permberi perawatan kesehatan lain.
2) Collaborative (independent): intervensi yang dilaksanakan dengan
professional kesehatan lain.
3) Independent (autonomous) intervention: intervensi dilakukan dengan
melakukan nursing orders dan sering juga digabungkan dengan order dari
medis.
b. Delegate (mendelegasikan): pelaksanaan order bisa didelegasikan hanya saja ada
beberapa tanggung jawab yang perlu dicermati oleh pemberi delegasi yaitu
apakah tugas tersebut tepat untuk didelegasikan, apakah komunikasi tepat
dilakukan dan apakah ada supervisi atau pengecekan aktivitas yang
didelegasikan.
c. Record (mencatat), pencatatan bisa dilakukan dengan berbagai format
tergantung pilihan dari setia institusi.
Adapun implementasi yang dilakukan pada keluarga yaitu :
a. Memberikan edukasi tentang pengaturan diet
b. Memberikan edukasi tentang aktivitas fisik, olahraga
c. Memberikan edukasi tentang pengobatan, senam kaki dan pengukuran
tekanan darah
d. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai DM (pengertian, penyebab,
tanda dan gejala).
e. Membantu keluarga mengidentifikasi anggota keluarga dengan masalah DM
f. Memberikan informasi mengenai akibat lanjut atau komplikasi dari DM
35
Artinya:
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan
delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari
memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Kajian ayat tersebut menjelaskan bahwa karena sesunggghnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Mengenai firman-Nya ini, Ibnu Jarir
memilih pendapat ‘Atha” yang menyatakan, “Bahwa hal itu merupakan larangan
berlebih-lebihan dalam segala sesuatu”. Tidak diragukan lagi bahwa tidak berlebih-
lebihan dalam segala sesuatu itu adalah benar, tetapi wallahu’alam secaa lahiriyah
redaksi ayat yang berbunyi “Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan mengeluargkan
zakatnya). Dan janganlah kamu berlebih-lebihan”, menunjukkan kembali kepada
masalah memakan(nya). Maksudnya, janganlah kalian berlebih-lebihan dalam makan
karena dapat berbahaya bagi pikiran dan tubuh. “Dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan”. Yaitu jalan dan perintahnya, seperti yang telah diikuti oleh
orang-orang musyrik yang telah mengharamkan buah-buahan dan tanaman yang
diberikan Allah kepada mereka, dengan semata-mata mengada-ada terhadap Allah.
38
Prouksi urine
meningkat Glukuneogenesis meningkat
volume cairan Poliuri Metabolisme Rasa lapar meningkat Metabolisme lemak Gliserol meningkat
protein
I. Metodelogi Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus eksplorasi dengan pendekatan cross
sectional.
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah keluarga dengan usia dewasa, khususnya dengan
diagnosa hipertensi.
3. Tekhnik pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis
mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu dari tekhnik
pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan
dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan
kesahihannya (validitasnya). Selain itu observasi juga merupakan proses yang
kompleks, yang tersusun dari proses-proses psikologis dan biologis dalam
menggunakan tekhnik observasi, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah
mengandalkan pengamatan dan ingatan peneliti.
Peneliti mengobservasi keluarga dengan usia dewasa yang mengalami
hipertensi, tujuan dari observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah supaya peneliti
dapat mengumpulkan data yang telah direncanakan mengenai informasi keluarga
yang mengalami diabetes melitus dan kemudian dapat dicatat secara sistematis
serta dapat dikontrol keandalan dan kesahihannya.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara
dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara
kepada narasumber.
Dari melakukan wawancara atau pengkajian tersebut peneliti mendapatkan
data secara lengkap dari keluarga yang dikelola, peneliti dapat mengetahui situasi
dan kondisi didalam keluarga tersebut, selain itu peneliti juga dapat mengetahui
lima tahap-tahap perkembangan paa keluarga yang akan dikelola.
40