Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Pujis yukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan
dengan judul “Analisa SWOT di Rumah Sakit Islam Skinah Mojokerto”, dengan
tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
manajemen keperawatan dan juga sebagai salah satu metode pembelajaran bagi
mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Mojokerto.
Kami sadar akan segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dan kami
akan sangat bangga apabila makalah yang kami susun ini mendapatkan saran
maupun kritik yang bersifat membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan
maaf apabila makalah yang kami buat terdapat suatu kesalahan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
4.1.2 M2 (Matherial)................................................................................... 20
4.1.5 M5 (Market)....................................................................................... 28
BAB V PENUTUP
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya)
serta padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses
pelayanan dalam rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa
private goods (pelayanan dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan
parkir, front office, cleaning service, house keeping, laundry) dan externality
(imunisasi).
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapat adalah
Bagaimana Analisis program kerja di RSI Sakinah Mojokerto.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami:
Analisis program kerja di RSI Sakinah Mojokerto.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar mampu memahami
masalah manajemen secara jelas dan spesifik mempermudah penentuan prioritas,
mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Analisa SWOT
2.1.1 Definisi
Menurut Kurtz (2008,45), SWOT analisis adalah suatu alat
perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencana untuk
membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan
kesempatan dan ancaman dari external. Menurut Kurtz (2008,46), step
dari SWOT analisis dapat dilihat pada gambar
1. Strengths/ kekuatan
1) Apa keuntungan yang dimiliki oleh institusi anda?
2) Kemampuan apa yang bisa dilakukan oleh institusi lebih baik
daripada yang bisa dilakukan oleh institusi lain?
3) Sumber daya unik atau berbiaya apa yang institusi atau yang anda
miliki dan institusi lain tidak punya?
4) Apa yang orang lihat dalam pasar anda sebagai kekuatan anda?
5) Faktor apa saja yang membuat anda bisa mencapai penjualan produk
yang tinggi selama ini?
2. Weakness/kelemahan
1) Apa yang sebenarnya bisa anda tingkatkan?
2) Apa yang seharusnya bisa anda hindari?
3) Apa yang dilihat oleh orang-orang dipasar anda sebagai kelemahan
anda?
4) Faktor apa saja yang membuat penjualan anda lebih rendah dari orang
lain?
3. Opportunities/ Peluang
1) Apa peluang bagus yang sedang anda hadapi saat ini?
2) Trend menarik apa yang sedang menjadi perhatian anda saat ini?
4. Threats/ Ancaman
1) Apa rintangan yang anda hadapi?
2) Apa yang dilakukan oleh kompetitor anda yang seharusnya membuat
anda khawatir?
3) Apakah spesifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan, produk, atau
pelayanan anda telah berubah?
4) Apakah perkembangan teknologi mengancam keberadaan anda?
5) Apakah anda memiliki masalah dengan cash-flow finansial anda?
6) Apakah ada kelemahan anda yang benar-benar bisa berubah menjadi
ancaman bagi anda?
a) Pelayanan medik
b) Pelayanan penunjang medik
c) Pelayanan perawat
d) Pelayanan Rehabilitas
e) Pencegahan dan peningkatan kesehatan
2. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik atau tenaga
paramedik
3. Sebagai tempat penelitian dan pengembngan lmu dan teknologi
bidang kesehatan.”
BAB III
BAPELKUMKES-
SAKINAH
Sekretaris
Eksekutif
SPI DIREKTUR DEWAN PENYANTUN
Komite Medik
Komite Keperawatan
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Sub Bidang Sub Bidang
Pemasaran Keskretarisan PSDM&Diklat Keperawatan Penunjang
Medis
Unit Binroh
dan Humas
Garis Intruksi
Keterangan Garis Pertanggungjawaban
Garis Koordinasi
3.2 Layanan Poli di RSI SAKINAH
1. Poli spesialis interna
2. Poli spesialis anak
3. Poli spesialis bedah umum
4. Poli spesialis kebidanan dan kandungan
5. Poli spesialis bedah orthopedy
6. Poli spesialis jantung
7. Poli spesialis paru
8. Poli spesialis bedah syraf dan tulang belakang
9. Poli spesialis urologi
10. Poli spesialis mata
11. Poli spesialis THT
12. Poli spesialis syraf
13. Poli spesialis kulit dan kelamin
14. Poli spesialis rehabilitasi medik dan fisioterapi
15. Poli spesialis jiwa dan psikosomatis
16. Poli radiologi
17. Poli gigi
18. Poli alat bantu dengar
19. Poli konsultasi gizi
20. Pelayanan Rawat Inap
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
4.1.1 M1 (MAN)
a. Struktur organisasi
Struktur orgnisasi di Rumah Sakit Islam Sakinah Kabupaten
Mojokerto Ruang Kudus Muria :
Direktur
Medical Service
Manager
Nursing Sunction
Manager
Keadaan
No Nama Barang Jumlah
Baik Rusak
1 Ambubag dewasa 2 Baik -
2 Bak instrumen besar 4 Baik -
3 Bak instrumen sedang 2
4 Bak instrumen kecil 2 Baik -
5 Bengkok 2 Baik -
6 GDA set 1 Baik -
7 Gunting perban 2 Baik -
8 Lampu rontgen 1 Baik -
9 Manometer central 3 Baik -
10 Manometer biasa 2 Baik -
11 Mesin suction 1 Baik -
12 Oksigen transport 2 Baik -
13 Pinset serugis 4 Baik -
14 Pinset anatomis 3 Baik -
15 Pispot 2 Baik -
16 Urinial 1 Baik -
17 Stetoskop dewasa 3 Baik -
18 Senter 1 Baik -
19 Sketsel 1 Baik -
20 Torniquet 2 Baik -
21 Timbangan BB 2 Baik -
22 Termometer axilla digital 3 Baik -
Keadaan
No Nama Barang Jumlah
Baik Rusak
23 Termometer axilla raksa 2 Baik -
24 Tensimeter raksa 2 Baik -
25 Tensimeter jarum/ biasa 1 Baik -
26 Tromol besar 2 Baik -
27 Tromol kecil 1 Baik -
28 Tempat korentang 2 Baik -
29 Kursi roda 2 Baik -
30 Infus pump 2 Baik -
31 Korentang 2 Baik -
32 Shyring pump 1 Baik -
33 Sterilisator 1 Baik -
34 Nasal chateter 0 Baik -
h. Administrasi Penunjang RM
a) Buku laporan harian/timbang terima
b) Buku obs ttv
c) Buku Laborat
d) Buku Tranfusi
e) Buku medikasi/injeksi
f) Buku harian morning report
g) Buku visite non IPD
h) Buku perlengkapan KRS(surat istirahat dan di rawat
i) Buku PKRS
j) Buku bon tabung laborat
k) Buku setor status teratai
l) Buku KTD (Kejadian Tidak Diinginkan)
m) Buku catatan evaluasi sterilisasi
n) Buku GDA teratai atas
o) Buku cuti
p) Buku kematian
q) Buku perbaikan IPS
r) Buku CSSD
s) Buku serah terima KRS
t) Buku VCT (Pasien HIV)
u) Buku px APS
v) Buku daftar pasien teratai
w) Buku suspek TB
x) Buku daftar pasien beresiko
y) Buku sensus
4.1.3 M3 (Method)
e. MAKP
Merupakan suatu kerangka kerja yang mendefinisikan 4 unsur,
yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan
system MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai
yang diyakini dan menentukan kualitas produksi / jasa layanan
keperawatan.
Data yang diperoleh dari pengkajian tentang mekanisme
pelaksanaan model asuhan keperawatan didapatkan bahwa
komunikasi antara profesi terlaksana cukup baik, sedangkan rencana
asuhan keperawatan antar shift berkelanjutan. Adanya komunikasi
yang baik antaraanggota tim dengan Katim. Perawat mengatakan
mengerti wawancara dengan perawat mengerti dengan model MAKP
Tim yang digunakan di ruangan, perawat juga mengatakan sesuai
dengan model MAKP Tim yang digunakan di ruangan karena
pekerjaan yang sesuai dengan baik sesuai dengan peran perawat,
perawat juga mengatakan tidak terbebani dengan model MAKP Tim
yang digunakan di ruangan karena perawat yang dijadikan sampel
mengerti dengan model MAKP Tim yang digunakan dan sudah
mempunyai standar asuhan keperawatan dan mempunyai protap/SOP
setiap tindakan.
Kesimpulan dari hasil pengkajian adalah di Ruang Muria
kudus menggunakan MAKP model tim. Secara keseluruhan
pelaksanaan model asuhan keperawatan di Muria kudus sudah
berjalan cukup baik karena terjalin komunikasi yang baik antar
perawat dan rencana asuhan antar shift berkelanjutan.
4.1.4 M4 ( Money)
a) Sumber pembiayaan ruangan
Sumber biaya di ruangan muria kudus RSI sakinah Mojokerto
berasal dari manajemen rumah sakit islam sakinah itu sendiri.
Sedangkan pembiayaan pasien sebagian besar dari asuransi yang
diperoleh dari hasil kerjasama dari perusahaan-perusahaan.
b) Biaya yang berlaku di ruangan
Biaya perawatan pasien di ruang muria kudus RSI Sakinah
Mojokerto sebagian besar dari BPJS dan umum.
4.1.5 M5 (Pemasaran)
a) Market
Pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di
RSI Sakinah sebagian besar dari wilayah Mojokerto, tetapi ada
sebagian yang berasal dari luar Mojokerto atau luar kota. usia
pelanggan bervariasi yaitu mulai dari anak – anak hingga lansia.
Perawat di ruang Muria kudus tidak memiliki tugas khusus sebagai
tim marketing untuk mencari pelanggan pasien. Tim marketing di
bentuk dan di kerjakan oleh pihak manajemen pusat RSI Sakinah.
Jalur promosi dilakukan melalui leaflet, situs online (website),
pamfleat, dan juga promosi dari keluarga atau pasien sendiri.
1. Target marketing terhadap jumlah kerja sama dan peningkatan
jumlah klien
Target marketing dalam sebulan adalah rawar inap adalm sebulan
minimal 900 pasien kunjungan IGD dan rawat jalan dalam
sebulan minimal 1500 pasien. Usaha yang dilakukan untuk
mencapai target tersebut adalah dengan mengadakan peningkatan
jumlah kerjasama pada perusahaan dan asuransi-asuransi yang
ada
2. Adapun beberapa indikator sistem pemasaran di rumah sakit
Sakinah Mojokerto adalah sebagai berikut:
Direktur
PR
3. SDM Marketing
4. Sistem promosi
Sistem promosi yang digunakan oleh rumah sakit sakinah
mojokerto adalah melalui sosial media baik berupa web, fb
maupun sosial media lainnya. Tim marketing juga membuat
papan reklame berupa baleho, banner, poster, leflet dan media
cetak lainnya seperti koran
5. Indikator peningkatan mutu pelayanan
Indikator peningkatan mutu dan pelayan rumah sakit sakinah
mojokerto adalah dilihat dari:
a. Ketepatan indifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi efektif
c. Peningkatan keamanan (obat yang perlu di waspadai)
d. Kepastian (tepat lokasi,tepat prosedur,tepat pasien operasi)
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan resiko pasien jatuh
4.2 ANALISA DATA
WEAKNESS
1. Belum ratanya pendidikan perawat 0,5 2 1
S1 14,7%, D3 85,3%.
2. Kurangnya disiplin pegawai 0,5 2 1
TOTAL 1 2
THREATENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari 0,3 2 0,6
masyarakat untuk pelayanan yang
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
terbaik
2. Makin tingginya kesadaran 0,2 2 0,4
masyarakat tentang hukum
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
kesehatan 0,3 3 0,9
4. Adanya pertanggung jawaban
legalitas bagi pasien
TOTAL 0,2 2 0,4
1 2,3
2. M2 (MATERIAL)
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
STRENGTH
1. Nurse Station terletak didaerah 0,2 4 0,8
strategis (terjangkau)
2. Tersedia sarana dan prasarana 0,2 4 0,8
untuk tenaga kesehatan dan
pasien dalam kondisi baik S-W=
3. Mempunyai peralatan yang 0,2 3 0,6 3,2-
mendukung tindakan keperawatan 2,5=0,7
dan perawat semua mampu
mengunakannya
4. Memiliki administrasi penunjang 0,2 3 0,6
(buku timbang terima, buku
laborat, lembar medikasi dll)
5. Pengelolaan sampah ruangan 0,1 2 0,2
sudah terpisah antara sampah
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
medis dan non medis
6. Terdapat administrasi penunjang 0,1 2 0,2
di tiap ruangan
TOTAL 1 3,2
WEAKNES
1. Tersedianya alarm/bel sebagai
penghubung antara pasien dan 0,5 3 1,5
perawat namun tidak berfungsi
2. Belum ada ruang isolasi pasien 0,5 2 1,0
dengan kasus khusus
TOTAL 1 2,5
THREATENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari 0,5 3 1,5
masyarakat untuk pelayanan yang
lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran 0,5 2 1,0
masyarakat akan mutu rumah sakit
TOTAL 1 2,5
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
3. M3 (METODE)
MAKP
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
STRENGHT
1. RS memiliki misi dan visi sebagai 0,3 2 0,6
acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
2. Sudah ada MAKP yang digunakan 0, 3 2 0,6
yaitu model tim S-W=2,4-
3. 100% perawat mengerti dengan 2,0= 0,4
model MAKP Tim yang
digunakan diruangan 0, 4 3 1,2
TOTAL
WEAKNESS 1 2,4
1. 8,3% perawat mengikuti pelatihn
MAKP
2. 75% perawat yang lulusan D3 0,5 1 0,5
TOTAL
0,5 2 1,5
EKSTERNAL FAKTOR (EFAS) 1 2,0
OPPORTUNITY
1. Adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisme perawat
2. Kepercayaan diri dari pasien dan 0,5 3 1,5
masyarakat cukup baik
TOTAL 0,5 3 1,5
THREATENED 1 2,0
1. Persaingan antara rumah sakit
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
swasta semakin ketat O-T=3,0-
2. Tuntutan masyarakat akan 0,5 3 1,5 3,0= 0
pelayanan yang maksimal
TOTAL 0,5 3 1,5
WEAKNESS S-W=2,7-
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
1. Proses administrasi pemulangan 0,1 2 0,2 2=0,7
yang masih cukup butuh waktu 0,2 2 0,4
lama 1 2,7
TOTAL
SENTRALISASI OBAT
INTERNAL FAKTOR (IFAS) 0,5 1 0,5
STRENGHT
1. Adanya buku injeksi dan buku oral
2. Tersedianya sentralisasi dan saran 1,0 1,5
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
prasarana dalam mengelola obat.
3. Kepala ruangan mendukung
kegiatan sentralisasi obat
4. Adanya kemauan perawat dalam
melkukan sentralisasi obat 0,4 2 0,8
TOTAL 0,2 3 0,6
WEAKNESS
1. 66,7% perawat mengatakan ronde
keperawatan jarang dilakukan dan 1 2 2
belum maksimal di ruang Teratai
Atas 1 2
2. 94% perawat mengatakan tim ronde
belum terbentuk. S-W= 2-
TOTAL 0,6 2 1,2 2,4= -0,4
0,5 2 1,0
0,5 2 1,0
1 2,0
4. M4 (MONEY)
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
STRENGHT
1. Sumber pendanaan berasal dari 0,5 3 1,5
manajemen RSI Sakinah dan dari
kerjasama perusahaan sehingga
kesejahteraan karyawan lebih
terjamin
2. Gaji pegawai yang terdari dari gaji 0,5 2 1,0
pokok dan jasa medik
TOTAL 1 2,5
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
WEAKNESS: S-W=2,5-
1. Penempatan lokasi yang berbeda 1,9= 0,6
untuk melakukan pembayaran 0,3 2 0,6
maupun melakukan klaim asuransi
bagi pasien baru maupun pasien
pulang.
2. Tidak adanya usaha tambahan
yang dikelola oleh ruangan Muria 0,2 3 0,6
kudus
3. Sumber pendaan untuk pengadaan
sarana dan parasana yang 0,2 2 0,4
tergantung dengan APBN dan
APBD, sehingga membutuhkan
proses yang panjang dan lama.
4. Adanya sumber dana untuk
pengadaan dan pemeliharaan 0,3 1 0,3
sarana dan prasarana dari APBN
dan APBD sehingga karyawan
tidak mempunyai tanggung jawab
yang tinggi terhadap sarana dan
prasarana yang telah tersedia
TOTAL
1 1,9
FAKTOR EKSTERNAL (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Tersedianya pelayanan dokter
spesialis sesuai kebutuhan pasien 0,6 2 1,2
2. Adanya kewajiban untuk
mengikuti pelatihan berbagai 0,2 3 0,6
pelatihan yang berguna untuk
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
menambah skill serta
mengupgrade pengetahuan bagi
karyawan
3. Adanya kesetaraan pelayanan serta
tarif bagi sumber dana umum, 0,2 3 0,6
BPJS, maupun TSO.
TOTAL
1 2,4 O-T=2,4-
THREATENED 2,0=0,4
1. Banyaknya fasilitas kesehatan
yang telah berdiri dan memberikan 1 2 2
pelayanan serta fasilitas yang lebih
baik dari RSUD Sidoarjo
TOTAL
1 2
5. M5 (MUTU)
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
STRENGHT
1. Kepuasan Pasien terhadap 0,3 2 0,6
pelayanan kesehatan di RS yaitu
sebanyak 30 pasien (66,7%)
2. Fasilitas ruangan baik 0,2 3 0,6 S-W=2,7-
3. Adanya variasi karakteristik dari 0,2 3 0,6 2,0=0,7
pasien
(BPJS,umum,asuransi,swasta)
4. Sebagai praktik tempat mahasiswa 0,3 3 0,9
D3 dan S1 keperawatan
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
TOTAL 1 2,7
WEAKNES
1. Masih ada keterlambatan dalam
pemberian tindakan keperawatan 1 2 2,0
pada pasien
TOTAL 1 2,0
TREATHENED
1. Adanya standart pelayanan pada 0,6 2 1,2 O-T=3,0-
pasien yang harus dipenuhi 2,0=1,0
2. Persaingan RS dalam memberikan 0,4 2 0,8
pelayanan keperawatan
TOTAL 1 2,0
DIAGRAM LAYANG
O
TURN-AROUND AGRESIF
M2 ( 0,7 ; 1 )
1,0
M5 (0,7 ; 0,6)
RK (-0,4 ;0,7)
0,7
Supervise (0,5 ;0,5) TT (0,6 ;0,5)
0,4
M4 (0,6 ;0,4)
0,3
M1 (07 ; 0,1)
W 0
S
-1 -0,4 0,2 0,4 0,5 0,6 0,7 1,2
MAKP (0,4 ;0)
-0,4
Obat (0,2 ;-0,4)
DEFENSIF DIVERTIFIKASI
KETERANGAN GAMBAR :
A. M1 (MAN) (0,7:0,1)
B. M2 (MATERIAL) (0,7:1,0)
5.2 KESIMPULAN
Pada pelaksanaan discharge planning seharusnya pasien diberikan
leaflet tentang HE supaya bisa dipelajari di rumah.