Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelas : X MIPA 5
3. Buih adalah ….
a. Zat padat terdispersi dalam zat cair ❌d. Gas terdispersi dalam zat cair
b. Zat cair terdispersi dalam gas e. Zat cair terdispersi dalam zat cair
c. Gas terdispersi dalam zat padat
Alasan:
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi,
untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, dan protein. Buih dapat
dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih. Buih digunakan
pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam
kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau
mencegah buih, antara lain eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.
8. Efek penghamburan cahaya dari lampu mobil oleh partikel dalam kabut disebut ….
a. Elektroforesis c. Brown e. Adsorpsi
❌b. Tyndall d. Dialisis
Alasan:
Efek Tyndall adalah salah satu sifat koloid yaitu peristiwa penghamburan cahaya ketika sinar melewati
koloid.
Berkas cahaya dalam larutan koloid tampak jelas tersebar dan memantulkan cahaya, sedangkan dalam
larutan sejati tidak tampak.
Berkas cahaya tampak jelas bila memasuki ruang gelap dalam suatu celah karena terjadi
penghamburan oleh partikel debu dalam medium udara.
9. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersikan partikel zat padat ke dalam zat cair disebut ….
a. Gel c. Emulsi e. Aerosol
b. Buih ❌d. Sol
Alasan:
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak
kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Contoh sol: air sungai (sol dari
lempung dalam air), sol sabun, sol detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
10. Koloid As2S3¬ adalah koloid hidrofob yang bermuatan negatif. Dalam larutan yang paling baik untuk
mengkoagulasikan koloid ini adalah ….
a. Kalium fosfot c. Barium nitrat e. Besi sulfat
b. Magnesium sulfat ❌d. Besi klorida
Alasan:
Dari kelima senyawa tersebut yang memiliki muatan positif paling banyak adalah FeCl3 (besi klorida).
• Kalium Fosfot (K3PO4) K = + 1
• Magnesium nitrat (MgSO4) Mg = + 2
• Barium nitrat (Ba(NO3)) Ba = + 2
• Besi klorida (FeCl3) Fe = +3
• Besi sulfat (FeSO4) Fe = + 2
Jadi, yang muatan positifnya banyak adalah FeCl3.
11. Contoh koloid yang merupakan sistem koloid padat di dalam gas adalah ….
a. Kabut ❌c. Asap e. Batu apung
b. Embun d. Buih
Alasan:
Aerosol padat. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya
berupa gas. Contohnya: asap dan debu.
17. Cara pembuatan koloid molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel-partikel koloid disebut ….
❌a. Cara kondensasi c. Cara suspense e. Cara mekanik
b. Cara disperse d. Cara koagulasi
Alasan:
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid
18. Berikut ini beberapa fenomena sehari-hari yang menunjukkan sifat koloid dalam kehidupan.
1. Proses cuci darah 3. Pembentukan delta di muara sungai 5. Proses kerja obat diare
2. Kabut di pegunungan 4. Pemutihan gula
Sifat koagulasi dapat ditunjukkan dalam contoh kejadian nomor ….
a. 1 b. 2 ❌c. 3 d. 4 e. 5
Alasan:
Koagulasi (penggumpalan) contohnya adalah pembentukkan delta sungai
20. Minyak kelapa dan air tidak dapat bercampur dan terjadi dua lapisan yang tidak saling melarutkan.
Emulsi akan terjadi bila campuran dikocok dan ditambah dengan ….
a. Air panas ❌c. Air sabun e. Larutan garam
b. Es d. Minyak tanah
Alasan:
Sabun mempunyai bagian kepala yang polar dan bersifat hidrofil dan bagian ekor (hidrokalor) yang
nonpolar dan bersifat hidrofob. Minyak akan terikat oleh bagian ekor yang bersifat hidrofob,
sedangkan bagian kepala (hidrofil) menghadap bagian air sehingga terbentuk emulsi.
23. Pemberian tawas pada air yang diolah untuk air minum berguna untuk ….
❌a. Menjernihkan air d. Memmatikan bakteri yang berbahaya
b. Menghilangkan bau air e. Mencegah pengendapan dan pengenceran dalam air
c. Mencegah pencermaran
Alasan:
Dalam air yang kotor tawas akan mengkoagulasi pengatur, sehingga air menjadi jernih.
Sudah sangat diketahui jika tawas adalah bahan yang efektif untuk membuat air yang keruh menjadi air
yang bersih. Penggunaan tawas sudah sering dilakukan oleh setiap orang karena disamping harga tawas
yang murah, tawas juga mudah dalam penggunaannya.
25. Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid
nomor ….
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 e. 4 dan 5
b. 1 dan 3 d. 3 dan 5
29. Ber ikut adalah penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari
a. Pemutihan gula tebu. d. Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal.
b. Langit berwarna jingga pada petang hari. e. Penggumpulan karet oleh laktes
c. Penyerapan asap pabrik dengan alat Cottrel.
Contoh penerapan sifat adsorpsi terdapat pada nomor …
❌a. 1 dan 3 c. 2 dan 4 e. 4 dan 5
b. 2 dan 3 d. 3 dan 4
Alasan:
Penerapan sifat Adsorpsi dalam kehidupan sehari hari:
Penjernihan air dengan menggunakan tawas
Penjernihan air tebu dalam pembuatan gula
Penyembuhan sakit perut dengan norit akibat dari bakteri patogen
Pencelupan serat wol pada proses pewarnaan
a. Reaksi hidrolisis
Reaksi ini umumnya digunakan untuk membuat koloid – koloid basa dari suatu garam yang
dihidrolisis (direaksikan dengan air).
Contoh:
b. Reaksi Redoks
Reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang terjadi merupakan hasil oksidasi
atau reduksi.
Contoh:
Pembuatan sol belerang dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
c. Pertukaran Ion
Reaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat – zat yang sukar larut
(endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.
Contoh:
Pembuatan sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan As2O3.
Selain dengan cara – cara di atas, koloid ada yang terbentuk secara alamiah, misalnya lumpur, getah
karet, dan getah pohon nangka.
Pembuatan Fe(OH)3
FeCl3 ditambahkan ke dalam air mendidih, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.
Atau bisa juga dengan cara memanaskan larutan FeCl3 hingga mendidih.
Reaksi nya adalah :
FeCl3 + H2O → Fe(OH)3 + 3 HCl
36. Untuk menghilangkan kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasa dilakukan dengan cara...
a. elektrolisis ❌c. dialysis e. presipitasi
b. elektroforesis d. dekantasi
Alasan:
Untuk stabilitas koloid diperlukan sejumlah muatanion suatu elektrolit. Akan tetapi, jika
penambahan elektrolit ke dalam sistem koloid terlalu banyak, kelebihan ini dapat mengendapkan fase
terdispersi dari koloid itu. Hal ini akan mengganggu stabilitas sistem koloid tersebut. Untuk mencegah
kelebihan elektrolit, penambahan elektrolit dilakukan dengan cara dialisis.Dialisis merupakan proses
pemurnian koloid dengan membersihkan atau menghilangkan ion-ion pengganggu menggunakan suatu
kantong yang terbuat dari selaput semipermiabel.