Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SAP 11
AKUNTANSI PERHOTELAN
Memahami, Menganalisis dan Mendesain Prosedur Pengeluaran Kas
Pada Usaha Perhotelan
Oleh :
Gayatri Sukma Perthiwi 1607531028 No. Absen 10
A.A Sagung Ani Pradnyadewi Krisna 1607531031 No. Absen 13
Ana Dwiyanti Candra 1607531034 No. Absen 14
Ni Wayan Arikarsita 1607531038 No. Absen 15
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Memahami, Menganalisis dan Mendesain Prosedur Pengeluaran Kas Pada Usaha
Perhotelan
Kas merupakan alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang, sebagai
suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga sebagai simpanan dalam bank
atau tempat lain yang dapat diambul sewaktu-waktu. Dalam neraca, kas merupakan bagian
aktiva yang paling lancar, sehingga dalam pengelolannya memerlukan pengendalian yang
cermat. Pembetulan kas kecil merupakan salah satu pengendalian yang bisa dilakukan dalam
pengelolaan kas. Kas kecil merupakan kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cheque. Ada dua metode
pengelolaan kas kecil, yaitu:
1. Sistem imprest, dimana jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap.
2. Metode fluktuasi, dimana saldo rekening kas kecil jumlahnya tidak tetap, tetapi
berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari
kas kecil.
Dalam usaha perhotelan terdapat beberapa pemegang kas (kasir), seperti kasir untuk
masing-masing outlet (kasir FO, kasir restoran, kasir Bar, dan lain-lain) sehingga untuk
memperlancar kegiatan operasional dibentuk kas kecil. Kas kecil yang biasanya ada di outlet,
biasanya digunakan untuk memberikan kembali uang kembalian pada tamu yang berbelanja,
kadang juga untuk memberikan pinjaman sementara pada tamu yang memerlukan uang tunai
dalam jumlah kecil, misalnya untuk membayar taksi. Kasir yang ada di kantor belakang (back
office) yang biasanya disebut general cashier juga diberi kas kecil dalam suatu jumlah tertentu
yang bisa digunakan untuk pembayaran yang sifatnya mendesak, dimana jumlah yang
diperkenankan dibayar secara tunai ditetapkan berdasarkan kebijakan manajemen. Setiap
pengeluaran dana yang dilakukan oleh general cashier harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu, minimal oleh head department-nya.
Dalam setiap akhir periode , dilakukan penghitungan kas yang ada dicocokkan dengan
saldo kas tercatat ( cash opname ) . Demikian pula untuk saldo uang yang ada di bank ,
dibuatkan rekonsiliasi.
A. MEMBANDINGKAN, MENDESAIN, DAN MENYIMPULKAN BAGAN ALUR
PROSEDUR PEMBAYARAN HUTANG PADA HOTEL
a. Account payable
b. Accounting department head
c. General manager
d. General cashier
a. Voucher payable, merupakan daftar hutang yang jatuh tempo yang akan dibayar.
c. Memorandum invoice, merupakan bukti penerimaan barang yang bisa digunakan sebagai
dasar penagihan.
a. Purchase requisition, merupakan bukti permintaan barang, dan bisa digunakan sebagai
dasar untuk melakukan pembelian barang.
b. Cash disbursement voucher, merupakan bukti pengeluaran uang yang dilakukan oleh
general cashier.
1. Departemen yang memerlukan barang membuat purchase requisition yang telah disetujui
oleh head departemennyam kemudian menyerahkannya pada purchasing.
2. Purchasing, akan memintakan persetujuan untuk melakukan pembelian secara tunai pada
cost control, accountingdepartement head dan general manager.
3. Setelah mendapat persetujuan, purchasing akan meminta sejumlah uang untuk pembelian
tersebut pada general cashier. Jika jumlah pembelian sudah bisa ditentukan, maka
general cashier akan membuatkan cash disbursement voucher. Tapi jika jumlah
pembelian belum bisa ditentukan, maka purchasing akan meminta kas bon sementara,
setelah diketahui jumlahnya baru diganti dengan cash disbursement voucher.
4. Untuk pembelian tunai, yang sifatnya mendadak dan barang tersebut tidak tersedia di
gudang, cost control akan melihat tingkat kebutuhan akan barang tersebut, dan
membantu purchasing untuk menanyakan dan mengetahui harga dan tempat memperoleh
barang tersebut (jika memungkinkan).
Keterangan :
BDV = bank disbursement voucher
GCES = general cashier expenditures summary
A = arsip
Prosedur pengeluaran kas untuk untuk pembayaran gaji:
1. Personalia membuat rekapitulasi tingkat kehadiran dari time keeping karyawan dalam
suatu periode, lalu menghitung besarnya gaji, potongan-potongan, kemudian
menyiapkan daftar gaji dan slip gaji untuk pembayaran gaji. Setelah daftar gaji siap,
dimintakan persetujuan pada accounting departmenhead dan general manager, setelah
itu diserahkan pada general cashier untuk menyiapkan pembayaran.
2. General cashieri menyiapkan pembayaran dan membuat bank disbursement voucher, dan
memintakan persetujuan, setelah itu menyerahkan pada personalia untuk
mendistribusikan pada setiap karyawan.
3. Jika pembayaran gaji dilakukan dengan transfer bank ke masing-masing karyawan, maka
general cashier mengirimkan perintah pada bank untuk melakukan transfer dengan
dilampiri daftar gaji karyawan. Kemudian karyawan tinggal mencocokkan jumlah yang
diterima di bank dengan slip gaji dari personalia.
4. Slip gaji karyawan dibuat dalam 2 rangkap, 1 untuk arsip personalia dan 1 lagi untuk
karyawan.