Vous êtes sur la page 1sur 11

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Disusun Oleh :
Kelompok III
1. HUSADANING PANGGALIH (S16026)
2. IIN SEKARSARI (S16027)
3. ILHAM WIRATAMA (S16028)
4. INA FEBRIYANTI (S16029)
5. MUHAMMAD RAIS PRASETYO (S16030)
6. INDARTI (S16031)
7. INTAN ANJASMARA (S16032)
8. KARTINA W PANJAITAN (S16033)
9. KIKI NOVITASARI (S16034)
10. KIRANA NANDITO INDRA P (S16035)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019
ASUAHAN KEPERAWATAN BAYI BAR LAHIR
PADA By. Ny…Y…
DI RUANG …TERATAI…RS MEDIKA..
PADA By. Ny. X

DI RUANG SAKURA RS CITRA MEDIKA

PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 22 Maret 2019

Waktu pengkajian : 12.00 WIB

Identitas

Klien

Jenis kelamin : perempuan

Waktu lahir : 09.30 WIB

Penanggung jawab

Nama ibu : Ny.Y

Usia : 27 Tahun

Pendidikan terakhir : SMA

Alamat : sragen

Nama ayah : Tn. W

Usia : 30 Tahun

Pendidikan terakhir : SMA

Alamat : sragen

Riwayat Obstretsi Ibu


Usia kehamilan : 39 Minggu 4 Hari

Pemeriksaan antenatal : Ibu klien mengatakan memeriksakan kehamilan ( ANC ) sebanyak 4


kali di puskesmas ( bulan ke 2,4, 6, 8 ) ibu mendapatkan imunisasi TT. Selama kehamilan, ibu
memiliki riwayat hipertensi.

Komplikasi antenatal : -

Riwayat Perkawinan

Perkawinan ke :1

Usia waktu menikah : 28

Lama perkawinan : 2 Tahun

Riwayat Persalinan

BB/TB ibu : 65 Kg / 155 Cm

Keadaan umum ibu : Composmentis

Jenis persalinan : Spontan Pervaginam

Indikasi :-

Komplikasi persalinan :-

Lamanya ketuban pecah : 24 jam

Tempat persalinan : RS Kasih ibu

TTV : TD : 110/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit

Suhu : 36,6̊C , RR : 21x/menit

Keadaan Bayi saat Lahir

Lahir tanggal : 22 Maret 2018

Jenis kelamin : Perempua

Kelahiran : Normal

APGAR SCORE :

0 1 2 Tanda-tanda 1 mnt 5 mnt 10 mnt

Tdk ada < 100 >100 Denyut jantung 2 2 2


Tdk ada Tdk teratur Baik Pernafasan 2 2 2

Lemah Sedang Baik Tonus otot 1 1 1

Tdk ada Meringis Menangis Pake rangsang 2 2 2

Biru/putih Merah Merah Warna 2 2 2


jambu, jambu
ujung biru

Total 9 9 9

Tidak resusitasi :-

Plasenta :-

Pemeriksaan Fisik

Umur 6&: 1 Hari

BB : 2,8 Kg

PB : 48 cm

Lingkar kepala : 32 cm

Lingkar dada : 31cm

TTV : Nadi : 110x/ menit, R: 41x/menit, S: 37,2̊c

Keadaan umum : Baik

Kepala : Tidak terdapat caput dan chepal hematom, tidak terdapat mikrosepal dan
hidrosepalus, tidak terdapat moulage.

Mata : Posisi kedua mata simetris, sekret tidak ada, sklera tidak ikterik, reaksi pupil
mengecil terhadap cahaya, konjunctiva tidak anemis, tidak ada strabismus.

Hidung : Tampak simetris, tidak terlihat sekret dan polip, tidak tampak peradangan dan
pendarahan hidung.

Mulut : Warna mukosa mulut tampak merah, warna bibir merah, refleks hisap baik, refleks
menelan baik, tidak tampak peradangan dan pendarahan pada gusi.

Telinga: Struktur telinga kanan dan kiri simetris, tidak terlihat adanya peradangan dan
pendarahan dalam telinga , kebersihan telinga baik.

Leher : Tidak terdapat caput dan chepal hematom, tidak terdapat mikrosepal dan
hidrosepalus, tidak terdapat moulage
Dada : Frekuensi nafas 41 x/m, pergerakan diding dada tampak simetris, irama pernafasan
teratur, tipe pernafasan dada dan perut, tidak ada batuk produktif, tidak terpasang oksigen,
frekuensi nadi tanggal m.

Abdomen : Tali pusat terbungkus kasa steril, tidak ada asites pada abdomen, dan tidak
teraba pembesaran hati.

Lanugo : tidak terdapat rambut halus pada tubuh bayi.

Vernik : tidak terdapat substansi lemak.

Ekstermitas : Ekstrimitas atas dan bawah tampak simetris, refleks moro ( + ), rooting ( +
), graffs ( + ), tonus leher ( + ), sucking ( + ), staffing ( + ), babinski ( + ), tidak ada fraktur,
gerak aktif.

Genetalia : Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan bentuk vagina, pengeluaran
urin

Status neurologi : baik

Pengkajian Sistem

Aktivitas/istirahat : 3 x sehari.

Eliminasi : BAK : 7 – 8 x/hari , BAB : 1 x sehari.

Nutrisi : diberikan Asi Eksklusif setiap 1 jam sekali.

ANALISA DATA

N Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Symtom


o. Jam

DS: Bayi Risiko infeksi (0004) Faktor Kulit


Ny.N lahir lingkungan kemera
tanggal 22 dan tali han
Maret 2019 pusat basah
Masa getasi menyebabk
39 minggu 4 an bakteri
hari mudah
Secara menempel
spontan dan
perviginah berkemban
DO : gbiak
- Tali mengakibat
pusat kan :
masih Resiko
basah terjadinya
dan infeksi
rapuh
- N:
108x/
m
RR:45
x/m
S:
37,2oC

3 DS: Bayi Ketidakefektifmenyusuregul BBL : Suhu


Ny.N lahir asi(00008) perbedaan bayi
tanggal 22 suhu tubuh sering
Maret 2019 dalam perut dingin
jam 09.30 ibu dan kadang
WIB masa lingkungan juga
getasi 39 Luar : sedikit
minggu 4 hari adanya panas
dilahirkan faktor
secara spontan kondisi,
pervaginam radiasi dan
Ibu evaporasi (
mengatakan fluktuasi
suhu badan suhu
anak kadang lingkungan)
dingin kadang
sedikit panas
DO:
- Keada
an
compo
s
mentis
S: 37,8°
c
UK : 39
minggu 4 hari,
penurunan
lemak
subkutan
dalam kulit

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan termoregulasi(00008) b.d. fluktasi suhu lingkungan(adaptasi


terhadap perbedaan suhh dalam perut ibu dengan suhu lingkungan
2. Resiko infeksi b.d. kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan
dan tali pusat masih basah

RENCANA KEPERAWATAN

No.Dx Dx.Kep Tujuan Intervensi TTD

1 Resiko infeksi Setelah diberikan Mengontrol Infeksi :


b.d. kurangnya tindakan 1. Observasi dan
pertahanan keperawatan selama jaga kebersihan
imunologis, 3 x 24 jam risiko talpusarar
faktor infeksi dapat teratasi 2. Bersikahakan dan
lingkungan dan dengan kritria hasil : ganti perban tali
Status Imun pusar secara rutin
tali pusat
- RR : 30-60 dgn teknik asertif
maish basah x/menit 3. Instruksikan pada
- Irama napas pengunjung
teratur untuk cuci tangan
- Suhu 36,5- sebelum dan
37,5o C sesudah
- Integritas berkunjung
kulit baik 4. Lakukan
- Integritas perawatan tali
mukosa baik pusat secara rutin
- Leukosit dengan prinsip
dalam batas asertif
normal 5. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
tindakan
keperawatan

6. Pertahankan
lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
7. Edukasikan ibu
dan keluarga
langkah
perawatan tali
pusat secara tepat
8. Kolaborasi : beri
antibiotik

Mencegah Infeksi :
1. Monitor tanda
dan gejala infeksi
2. Batasi
pengunjung
3. Pertahankan
teknik aseptik
pada bayi
beresiko
4. Bila perlu
pertahankan
teknik isolasi
5. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan,
panas, dan
darinase,
perawatan tali
pusat secara
berkala
6. Dorong masukan
nutrisi yang
cukup
7. Kolaborasi :
berikan antibiotik
sesuai program
Ketidakefektifan Setelah diberikan Pengaturan suhu
termoregulasi tindakan perioperatif( 3902)
b.d fluktasi suhu keperawatan selama 1.identifikasi pemicu
lingkungan 2x24 jam peningkatan suhu tubuh
ditandai dengan diharapkan bayi
suhu bayi termoregulasi bayi 2. Monitoring ttv bayi:
menjadi efektif suhu tubuh per 4 jam
kadang dingin
kritria hasil : 3.berikan suplai asi
kadang panas
Termoregulasi: bayi adekuat
baru lahir (0801) 4. Hangatkann tubuh
1. Suhu bayi tetap bayi
satabil 5. Kolaborasi dengan
2. Tidak terdapat bidan/dokter untuk
perubahan warna pemberian anti piretik
kulit jika terjadi hipertermi
3. Tidak dehidrasi
4.bayi tidak
menggigil

TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl/jam No.Dx Implementasi Respon Ttd

2 Mengukur TTV Ds-


D0:
S= 37,8o C
R= 41x/menit
N= 110x/ menit : bayi
tampak menangis
kuat

1 dan Melakukan tindakan asertif DS: ibu dan ayah bayi


2 sebelum memegang bayi dan berkata memahami
memberikan pengarahan DO: Bayi masih
kepada keluarga bayi untuk belum menyedot susu
melakuka tindakan asertif daam botol, ibu da
sebelum memegang bayi ayah terlihat
mengangguk

CATATAN KEPERAWATAN

Tgl/jam No.Dx Evaluasi Ttd

1 S: - 1
O: tidak ada tanda-
tanda infeksi, tidak
ada rembesan,
flebitus, tidak ada
oedema, tali pusat
sudah mulai
mengering
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjut intervensi
- Observasi
kondisi bayi
dan TTV
Pertahankan
prosedur tindakan
aseritif
2 S: ibu mengatakan
suhu tubuh bayi
belum stabil

O: suhu tubuh 37,8°c

A: masalah belum
intervensi

P: lanjutkan intervensi
(pengaturan suhu)

Vous aimerez peut-être aussi