Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Page |1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
Rahmat-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “pelaksanaan tes,
laporan pemeriksaan psikologis, norma tes psikologis’’dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi mau pikiran.
Kelompok 7
ASESMEN PSIKOLOGI
Page |2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
I.III. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
ASESMEN PSIKOLOGI
Page |3
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Tes (test) adalah alat atau teknik pengukuran yang digunakan untuk
mengukur perilaku atau membantu memahami dan memprediksi perilaku.
Hal tersebut terjadi karena tes hanya mengukur sebuah sampel perilaku
dan kesalahan selalu berkaitan denga proses pengambilan sampel.
Psikolog menggunakan skala (scale) yang menghubungkan antara skor
mentah dengan distribusi yang telah didefinisikan secara teoritis atau
empiris. Skor dalam tes mungkin berhubungan dengan trait atau sifat yang
merupakan katakteristik yang bertahan atau kecenderungan cara
berespons.
Pada makalh ini akan dibahas mengenai administrasi tes dalam
pelaksanaan tes psikologi, syarat-syarat pembuatan laporan psikologis,
serta arti, fungsi dan pembentukan norma.
I.III. Tujuan
1. Untuk mengetahui administrasi tes dalam pelaksanaan tes
psikologi.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat pembuatan laporan psikologis.
3. Untuk mengetahui arti, fungsi, dan pembentukan norma.
BAB II
PEMBAHASAN
ASESMEN PSIKOLOGI
Page |4
1. Process Skill
2. Content Skill
3. Cognitif Skill
a. Process skill
Keterampilan dalam mengadministrasikan pemeriksaan dan
kemahiran untuk menjalin relasi dan berkomunikasi dengan subjek ketika
mengadministrasikan pemeriksaan psikologi melalui keurutan prosedur
yang baku dan teratur, Kemahiran dalamProcess Skill memberikan hasil
pemeriksaan yang dapat dipercaya, sahih dan reliabel, sehingga dapat
ditarik kesimpulan yang benar dari data dan informasi subjek yang
diperiksa. 4
b. Content skill
Keterampilan mengkaji aspek kepribadian yang diukur.Kemahiran
untuk memahami isi informasi yang ingin diperoleh pada setiap
pemeriksaan psikologi, ditinjau dari segi aspek psikologis yang diperiksa.
Pemeriksa harus memiliki agenda, yang meliputi aspek apa yang akan
digali dari subjek pada setiap pertemuan sehingga berdasarkan agenda itu
dapat pula ditetapkan alat diagnostik apa yang akan digunakan.
c. Cognitive skill
Ketrampilan menganalisis data pemeriksaan.Kemahiran pemeriksa
untuk mengolah, menganalisis,menalar, mengintegrasikan dan
mengabstraksikan hasil integrasi pemeriksaan psikologi yang beragam itu
menjadi satu gambaran kepribadian tentang subjek.
ASESMEN PSIKOLOGI
Page |5
3. Cahaya Ruangan
Cahaya dalam ruangan itu harus cukup dan tempat kerjanya (meja yang
digunakan OP) memperoleh cahaya yang merata. Sebaiknya dihindarkan
bayangan gelap atau cahaya menyilaukan pada meja kerjanya. Cahaya matahari
langsung atau sorot lampu yang menyilaukan harus dihindarkan.
pengap, sangat panas, atau sangat dingin. Jika ada mesin pendingin (air-
conditioner) sebaiknya diatur agar suhu dan kelembaban dapat tetap dijaga.
5. Suasana Ruangan
Sebaiknya ruangan itu dilengkapi dengan sebuah panggung kecil, sehingga
Pemeriksa dapat dilihat oleh orang-orang yang diperiksa. Adakalanya diperlukan
semacam podium jika Pemeriksa harus membaca petunjuknya.
1. Fase persiapan
Persiapan yang berhubungan dengan testee adalah:
c. Motivation, dorongan untuk berbuat atau menjalankan suatu tugas sebagai satu
tujuan. Maksud pemberian motivasi ini adalah agar testee dapat bekerja secara
maksimal dan sesuai dengan keadaan dirinya.
ASESMEN PSIKOLOGI
Page |8
a. Persiapan untuk menata dan memeriksa kembali kelengkapan alat yang akan
digunakan dalam pengetesan (misalnya: stopwatch, lembar jawaban, lembar
riwayat hidup, dll)
b. Persiapan ruangan meliputi pencahayaan ruang, suasana ruang yang jauh dari
keramaian, serta penempatan tempat duduk antara tester dengan testee
2. Fase Pengetesan
Pelaksanaan tes dimulai dengan instruksi oleh tester, dimana dalam proses
ini ditekankan akan tugas-tugas testee dalam mengerjakan tes yang akan
dilaksanakan. Pemberian kesempatan untuk bertanya oleh testee pada tester
terbuka disini sebelum memulai bekerja.Selama pengetesan berlangsung dapat
dilakukan observasi terhadap testee.
3. Fase Penutup
ASESMEN PSIKOLOGI
Page |9
2. Masukan (input) atau pengumpulan data hasil pemeriksaan yaitu proses yang
digunakan untuk mencari data-data mengenai diri subjek.
Seiring tumbuh dewasa, kita berubah dengan cara yang bisa diukur, untuk
menjadi lebih baik atau leboh buruk. Ini berlaku dimasa kanak-kanak, ketika
keterampilan intelektual meningkat secara nyata dari bulan ke bulan. Di masa
dewasa, perubahan diri pribadi menjadi lebih lambat namun masih dapat terlihat.
Sebagi contoh, kita mengharapkan bahwa orang-orang dewasa akan menunjukkan
tingkat kosakata yang lebih matang seiring mereka melalui dekade demi dekade
(Gregory & Gernert,1990).
Norma kelas secara konseptual sama dengan norma umur. Norma kelas
menggambarkan tingkat kinerja tes untuk setiap kelas yang berbeda dalam sampel
normatif. Norma kelas jarang digunakan dalam tes-tes kemampuan. Namun,
norma ini terutama bermanfaat di sekolah ketika melaporkan tingkat prestasi
anak-anak sekolah.
BAB III
PENUTUP
III.I. KESIMPULAN
Bahwa untuk dapat membentuk suatu kemahiran yang andal dalam proses
Psikodiagnostik dibutuhkan pembiasaan yang terus menerus dan tidak terputus
sehingga semakin lama semakin memperoleh ketajaman penghayatan dan
pengkajian atas kepribadian individu. Tujuan dari pemeriksaan psikologis adalah
untuk memperoleh gambaran ataupun pemahaman mengenai diri subjek, yang
hasilnya dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan.
ASESMEN PSIKOLOGI
P a g e | 14
DAFTAR PUSTAKA