Vous êtes sur la page 1sur 6

a.

Maksud Memberikan pengetahuan tentang hypertensi


b. Tujuan Agar peserta minggu militer mengetahui dan dapat
mencegah komplikasi dari Hypertensi.

a. Pengertian Hypertensi
b. Penyebab Hypertensi
c. Jenis-jenis Hypertensi
d. Tanda dan gejala
e. Komplikasi
f. Pengobatan
g. Makanan yang dianjurkan
h. Makanan yang perlu dihindari

a. Pusat Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015


b. Corwin, Elizabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.EGC: Jakarta.
Hypertensi adalah jika dalam 3 kali
pengukuran tekanan darah berturut-turut di waktu
yang berbeda menunjukkan hasil tekanan sistole
(angka yang pertama) ≥ 140 mmHg atau tekanan
diastole (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg.

1. Faktor genetik (keturunan)


Hipertensi bisa diturunkan. Orang tua yang mengidap hipertensi, maka si anak
memiliki resiko 25% menderita hipertensi. Jika kedua orang tuanya hipertensi, maka
si anak memiliki resiko 60%.

2. Faktor bertambahnya usia


Hipertensi bisa terjadi pada semua usia.
Tetapi semakin bertambah usia
seseorang, resiko terserang hipertensi
semakin meningkat. Hal ini terjadi akibat
perubahan alami pada jantung, pembuluh
darah dan hormon.

3. Faktor lingkungan
 Makan garam (natrium) berlebihan,. Bila terlalu banyak garam
dalam darah, maka garam menarik lebih banyak air sehingga
meningkatkan volume darah akibatnya tekanan darah menjadi
naik.
 Stress psikis, Stress dapat meningkatkan tekanan darah
sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat pada saat stress
dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih
cepat sehingga tekanan darah pun meningkat.
 Obesitas (Kegemukan). Orang yang gemuk, jantungnya akan
bekerja lebih keras dalam memompa darah. karena pembuluh
darah orang-orang yang gemuk terjepit oleh kulit yang berlemak
sehingga mengakibatkan naiknya tekanan darah.
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK

Hipertensi ringan 140 – 159 mmHg 90 – 95 mmHg

Hipertensi sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

Hipertensi berat 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg

1. Pusing 5. Sukar tidur

2. Rasa berat di tengkuk 6. Sesak nafas

3. Mudah marah 7. Mudah lelah

4. Telinga berdenging 8. Mata berkunang-kunang


1. Penyakit jantung (gagal jantung)
2. Penyakit ginjal (gagal ginjal)
3. Penyakit otak (stroke)

1. Pengobatan farmakologis yaitu


dengan menggunakan obat-obatan
atas ijin dokter

2. Pengobatan non farmakologis yaitu dengan


a) Mengurangi asupan garam dan lemak
b) Mengurangi atau menghilangkan
kebiasaan minum alkohol
c) Berhenti merokok bagi yang merokok
d) Menurunkan berat badan bagi yang
kegemukan
e) Olah raga teratur seperti joging, jalan
cepat, bersepeda, berenang
f) Istirahat cukup
3. Pencegahan agar tidak terjadi
komplikasi dari hipertensi
a) Kontrol secara teratur
b) Minum obat teratur sesuai
anjuran dokter
c) Diit rendah garam dan
lemak
1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun
singkong, daun melinjo dan
melinjonya
2. Buah-buahan kecuali buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan
laut air dalam seperti kakap dan
tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal
2 butir dalam 1 minggu dan
diutamakan putih telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jeroan
dan otak karena banyak
mengandung lemak)

1. Makanan yang di awetkan


seperti makanan kaleng, mie
instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati
ayam, sosis sapi, daging
kambing
3. Makanan berlemak dan
bersantan tinggi serta makanan
yang terlalu asin

Vous aimerez peut-être aussi