Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEPERAWATAN

A. ASKEP TEORI TUMOR WILMS

1. Pengkajian
a) Identitas Klien
b) Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti
cucian daging, bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu
makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama
sakit.
c) Pengkajian fisik
1. Keadaan umum
2. Berat badan
3. Pengkajian Head To Toe
4. TTV
5. Kaji pola nutrisi
6. Adanya nyeri tekan pada bagian abdomen
7. Periksa adanya benjolan pada perut
8. Adanya perdarahan per uretra
d) Pengkajian Perpola
1. Pola nutrisi dan metabolik:
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air,
edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami
infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah
dananoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB
meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi
karena uremia.
2. Pola eliminasi :
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada
glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat
diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada
tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan
oliguria sampai anuria ,proteinuri, hematuria.

3. Pola Aktifitas dan latihan :


Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan
kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien
perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan dan tekanan darah
mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan
ddarah sudah normal selama 1 minggu. Adanya edema paru maka
pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan otot bantu napas,
teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh
sesak, frekuensi napas.

Kelebihan beban sirkulasi dapat menyebabkan pemmbesaran jantung


[ Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah] , anemia dan hipertensi
yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi
yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung. Hipertensi
ensefalopati merupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan
gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-kejang. GNA
munculnya tiba-tiba orang tua tidak mengetahui penyebab
dan penanganan penyakit ini.

4. Pola tidur dan istirahat :


Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena
adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan
kehilangan tonus
5. Kognitif & perseptual :

Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa


gatal.

Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati


hipertensi. Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan
bila ada infeksi karena inumnitas yang menurun.

6. Persepsi diri :
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema
dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali
seperti semula

7. Hubungan peran :
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan
lingkungan perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan
anak banyak diam.

e) Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat
ditemukan laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang
ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan,
maka prognosis diagnosa buruk

Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan
jarang ditemukan klsifikasi didalamnya

Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran


distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises. Dari
pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki
masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-
paru.

2. Diagnosa Keperawatan Pre OP


a) Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi
cairan dalam jaringan dan ruang ketiga
b) Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan
dengan kehilangan protein dan cairan
c) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
d) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita penyakit yang mengancam kehidupan.
3. Rencana Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi
cairan dalam jaringan dan ruang ketiga.

Tujuan :

 Pasien tidak menunjukan bukti-bukti akumulasi cairan atau


akumulasi cairan yang ditujukan pasien minimum
 Pasien mendapat volume cairan yang tepat

Intervensi Rasional

 Catat intake dan output secara Evaluasi harian keberhasilan


akurat terapi dan dasar penentuan
 Kaji perubahan edema tindakan
dan Pembesaran abdomensetiap Indikator akumulasi cairan
hari dijaringan dan dirung ketiga
 Timbang BB tiap hari dalam BJ Urine dan
skala yang sama albuminnuria menjadi indikator
 Uji urin untuk berat jenis, regimen terapi
albumin
Sehingga anak tidak
 Atur masukan cairan dengan
mendapatkan lebih dari jumlah
cermat
yang ditentukan
 Berikan diuretik sesuai
Pengurangan cairan
order dari tim medis
ekstravaskuler sangat
diperlukan dalam mengurangi
oedema
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan
dengan kehilangan protein dan cairan

Tujuan : kehilangan cairan intravaskuler atau syok hipovolemik yang


ditujukan pasien minimum atau tidak ada

Intervensi Rasional

 Pantau tanda vital setiap Bukti fisik defisit cairan.


4 jam Sehingga pengobatan segra dilakukan
 Laporkan adanya
Meningkatkan tekanan osmotik koloid
penyimpangan dari
sehingga mempertahangkan cairan
normal dalam vaskuler
 Berikan albumin
bergaram rendah sesui
indikasi

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekut

Intervensi Rasional

 Pertahangkan tirah baring Mengurangi pengeluaran energi.


bilah terjadi edema berat Mengurangi kelelahan pada pasien
 Seimbangkan istrahat dan Untuk mmenghemat energi
aktivitas bila ambulasi
 Intrusikan pada anak
untuk istrahat bila ia
merasa lelah
4. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita penyakit yang mengancam kehidupan

Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur


diagnostik/terapi

Intervensi Rasional

 Jelaskan alasan setiap tes Memberikan pengertian pada keluarga


dan prosedur Memberikan pengetahuan pada
 Jelaskan prosedur keluarga
operatif dengan jujur
Memberikan pengetahuan pada
 Jelaskan tentang proses keluarga
penyakit
Meringangkan beban pada keluarganya
 Bantu keluarga
merencanakan masa
depan khususnya dalam
membatu anak menjalani
kehidupan yang normal
Diagnose Post Op Tumor Wilms

a. Diagnosa I
Nyeriberhubungandenganinsisipembedahan
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan askep 3x24 jam nyeri klien berkurang
atau hilang, dengan kriteria hasil, skala nyeri 0, nadi normal, klien bisa
mika/miki nyeridapatteratasi
Intervensi:
a) Tentukannyeri, misalnyalokasinyeri, frekuensi, durasi, danintensitas,
dantindakanpenghilangan yang digunakan
R :informasimemberikan data
dasaruntukmengevaluasikebutuhan/keefektifanintervensi.
Pengalamannyeriadalah individual yang
digabungkandenganbaikresponfisikdanemosional.
b) Memberikantindakankenyamanandasarmisalnya (reposisi,
gosokkanpunggung) danaktifitashiburanmisalnya (musik, televisi)
R :meningkatkanrelaksasidanmembantumenfokuskanperhatian.
c) Dorongpenggunaanketerampilanmanajemennyeri
(misalnyatehnikrelaksasi, visualisasi, bimbinganimajinasi),tertawa,
musik, dansentuhanterapeutik
R
:memungkinkanpasienuntukberpartisipasisecaraaktifdanmeningkatkan
rasa kontrol
d) Berikananalgesiksesuaiindikasi
R :nyeriadalahkomplikasiseringdarikanker, meskipunrespon individual
berbeda. Saatpenyakit/pengobatanterjadi,
penilaiandosisdanpemberianakandiperlukan.
b. Diagnosa II
Hipertermi b.d proses infeksi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan askep 3x24 jam, diharapkan
pengeluaran urine normal, mengosongkan kandung kemih secara teratur
dan tuntas, dengan mampu mengosongkan kandung kemih, dan mampu
mengontrol pengeluaran urine.
Intervensi :
a) Observasi dan catat jumlah/frekuensi berkemih.
b) Lakukan palpasi terhadap adanya distensi kandung kemih.
c) Tingkatkan pemberian cairan.

Berikan stimulasi terhadap pengosongan urine dengan mengalirkan air,


letakkan air hangat dan dingin secara bergantian pada daerah suprapubis,
letakkan tangan dalam

c. Diagnosa III

Kurang pengetahuan b.d proses penyakit dan rencana pengobatan

Tujuan : Setelah di lakukan askep 3x24jam keluarga dan klien lien akan
mengatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan,
dengan tujuan klien akan berpartisipasi dalam program pengobatan,
dengan kriteria hasil :
1. Orang tua klien mengerti akan proses penyakit anaknya
2. Orang tua klien tidak bingung akan rencana pengobatan selanjutnya

Intervensi

a) Tinjau ulang dengan pasien/orang terdekat pemahaman diagnosa


khusus, alternative pengobatan, dan sifat harapan.
b) Beri tahu kebutuhan perawatan khusus di rumah
c) Lakukan `evaluasi sebelum pulang ke rumah sesuai indikasi
d) Tinjau ulang pasien/orang terdekatnya pentingnya mempertahankan
status nutrisi yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arfin, Behrama Kliegman, 2000. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

Brunner and Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Ed.8 Vol.2. Jakarta :
EGC
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Diagnosa Keperawatan. Ed.8. Jakarta : EGC

Doengoes, Marilynn E, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed.3. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif.dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.3. Jilid 2. Jakarta :


Media Aesculapius. FKUI
Nelson, Behrman, Kliegman. 2000.IlmuKesehatanAnak (Textbook of
Pediatrics). Edisi 15.Jakarta : EGC
J.Crowin, elizabeth . 2000 . Buku Saku patofisiologi . Jakarta : Penerbit Buku
kedokteran EGC
Tongaonkar HB, Qureshi SS, Kurkure PA, Muckaden MA, Arora B, YuvarajaTB.
Wilms’ tumor: An update. Indian Journal of Urology.October 2007.
Hardjowijoto S, Djuwantoro D, Rahardjo EO, Djatisoesanto W. Management of
Wilms’ Tumor in Department of Urology SoetomoHospital : report of 70
cases. JurnalIlmuBedah Indonesia vol. 33 no. 1 Januari-Maret 2005.1-5
Christian Nordgvist. What is a Wilm’sTumor.Edisi 2007.Diunduhdari URL
http://www.medicalnewstoday.com/articles/188130.php.
Acor.org.Wilm’sDisease. Edisi 2005.Diunduhdari URL http://www.acor.org/ped-
onc/diseases/wilms.html.
BambangPermono, Mia Ratwita. Tumor Wilms.Edisi 2008.Diunduhdari URL
http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direktori=pd
t&filepdf=0&pdf=&html=07110-ybwd242.htm. Padatanggal 29 Oktober
2010
WDiagnosis.Wilm’s Tumor Treatment. Edisi 2005.Diunduhdari URL
http://www.wrongdiagnosis.com/w/wilms_tumor/treatments.htm.
KlikDokter. Neuroblastoma.Edisi 2010.Diunduhdari URL
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/195/neuroblastoma.

Vous aimerez peut-être aussi