Vous êtes sur la page 1sur 19

TUGAS AKUNTRANSI MANAJEMEN

KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN


PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

DISUSUN OLEH:

Siti Aulia Yuni Adisha (C 301 17 235)


Megawati Lestrai (C 301 17 236)
Dwi Dian Ayu Lestrai (C 301 17 353)
Jheyzen Mania (C 301 17 240)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi
Manajemen dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya
miliki, saya berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi. Kegiatan
penyusunan makalah ini memberikan saya tambahan ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan saya, dan semoga bagi para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, saya sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu saya berharap akan adanya masukan yang membangun,
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi sendiri mapun pengguna makalah ini.

Palu, 17 Februari, 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Proses Pembebanan Biaya ................................................................................ 2


2.2 Produk ............................................................................................................... 4
2.3 Laporan Laba Rugi Untuk Perusahaan Manufaktuir dan Jasa .......................... 7
2.4 Perbedaan Sistem AkManajemen berdasarkan Fungsi dan Aktivitas ............... 8
2.5 Prilaku Biaya Aktivitas ..................................................................................... 9
2.6 Pemisahan Biaya Campuran Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel ........... 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTRAKA ...................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika terjadi perbuahan dalam sector manufaktur dan jasa di dunia bisnis maka
Akuntansi manajemen juga ikut berubah dan menyesuaikan. Salah satu penyesuaian
yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Pengaruh
model manajemen berdasarkan aktivitas atas akuntansi manajemen sangatlah besar,
yaitu menyebarkan penerimaan dan praktik konsep-konsep aktivitas berdasarkan
konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang terintegrasi dan
komprehensif.
Makalah ini akan membahas mengenai perilaku biaya aktivitas, karena biaya-
biaya ini penting untuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal. Biaya-biaya
yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut diatur berdasarkan fungsi. Oleh
karena itu, semua biaya perusahaan dimasukkan ke dalam satu dari tiga katagori yaitu
biaya produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok penjualan), biaya
pemasaran, dan biaya administrasi, tetapi pengelompokan data berdasarkan
fungsional tidak membantu dalam penyusunan anggaran, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman atas perilaku biaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan proses pembebanan biaya?
2. Bagaimana cara memahami perbedaan tentang harga pokok?
3. Jelaskan laporan laba rugi untuk perusahaan manufaktur dan jasa?
4. Bagaimana cara memahami perbedaan system akuntansi manajemen berdasarkan
fungsi dan aktivitas?
5. Bagaimana cara memahami perilaku biaya?
6. Bagaimana cara memahami pemisahan biaya campuran jadi biaya tetap dan biaya
variable?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan apa saja pembebanan biaya
2. Untuk memahami perbedaan tentang harga pokok
3. Menjelaskan laporan laba rugi untuk perusahaan manufaktur dan jasa
4. Untuk memahami perbedaan system akuntansi manajemen berdasarkan fungsi
dan aktivitas
5. Untuk memahami perilaku biaya
6. Untuk memahami pemisahan biaya campuran jadi biaya tetap dan variable

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Proses Pembebanan Biaya
Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan dan obyek yang lain merupakan
kepentingan manajemen yang merupakan salah satu tujuan dasar dari Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya
menghasilkan informasi yang bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan untuk
membuat keputusan yang lebih baik oleh manajemen.
2.1.1 Biaya

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memeberi manfaat saat ini atau di
masa datang bagi organisasi.Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas
dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diingikan.Biaya kesempatan (opportunity
cost) adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif dipilih
dari beberapa alternatif lain.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada
perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan.
Jika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya
tersebut dinyatakan kadaluwarsa (expire). Biaya yang kadaluwarsa disebut beban.

2.1.2 Objek Biaya (Cost Object)


Sistem akuntasi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya
kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya.Objek biaya dapat berupa apapun,
seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, dan aktivitas yang diukur biayanya
dan dibebankan.Sebagai contoh, jika sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya
departemen operasional, maka objek biaya adalah departemen operasional.Aktivitas
muncul sebagai objek biaya yang penting.Aktivitas adalah unit dasar kerja yang
dilakukan dalam subuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai suatu
pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk
melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.Aktivitas tidak
hanya bertindak sebagai objek biaya, tapi juga memiliki peran utama dalam
pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya.Contoh aktivitas meliputi pemasangan
peralatan untuk produksi.

2.1.3 Keakuratan Pembebanan


Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif, dan harus dilakukan dengan
wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya.Tujuannya adalah
untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi
oleh objek biaya.Ketertelusuran (traceability) Hubungan antara biaya dan objek dapat
digali untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya.Biaya dapat
secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya.Biaya tidak

2
langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat
dilacak sebagai objek biaya.Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan
mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. "Ditelusuri dengan mudah"
memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi,
sementara "dilacak dengan akurat" memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan
dengan menggunakan hubungan sebab akibat. Jadi, ketelusuran adalah kemampuan
untuk membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab akibat. Ketelusuran adalah unsur utama dalam
pengembangan pembebanan biaya yang akurat.

2.1.4 Metode Penelusuran


Penelusuran adalah pembebanan aktula biaya ke objek biaya, dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh
objek biaya. Penelusuran biaya dibagi menjadi dua :
1. Penelusuran langsung
Penelusuran langsung adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan
biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran ini
paling sering dikerjakan melalui pengamatan secara fisik.
2. Penelusuran penggerak
Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak untuk membebankan
biaya ke objek biaya. Penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang
mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Penggerak adalah faktor yang
menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya, dan memiliki hubungan
sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.

2.1.5 Membebankan Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan k objek-
objek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung atau penggerak.Hal ini
berarti tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dan objek biaya, atau
penelusuran tidak layak dilakukan secara ekonomis.Pembebanan biaya tidak langsung
ke objek biaya disebut alokasi.Oleh karena tidak terdapat hubungan sebab akibat,
pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa
asumsi yang berhubungan. Cara yang mudah untuk mengalokasikan biaya ini adalah
hanya dengan membebankannya secara proporsional ke jam tenaga kerja langsung
yang digunakan setiap produk. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya
secara arbitrer mengurangi keakuratan pembebanan biaya secara
keseluruhan.Kebijakan perhitungan biaya yang terbaik mungkin hanya membebankan
biaya (yang ditelusuri), langsung ke objek biaya. Akan tetapi, alokasi biaya tidak
langsung mungkin bermanfaat untuk tujuan lain di samping keakuratan.

2.1.6 Ikhtisar Pembebanan Biaya


Menjelaskan 3 metode pembebanan biaya ke objek biaya:
1. Penelusuran langsung, dilakukan dengan pengamatan fisik.
2. Penelusuran penggerak, dilakukan dengan hubungan sebab akibat

3
3. Alokasi, dilakukan dengan asumsi hubungan
Jadi proses pembebanan biaya,biaya dibebankan kepada objek biaya seperti
produk, proyek, pabrik, dan pelanggan. Ada tiga metode pembebanan biaya:
penelusuran langsung, penelusuran penegak, dan alokasi. Penelusuran langsung dan
penggerak lebih akurat karena didasarkan pada hubungan sebab akibat.Penelusuran
langsung bergantung pada observasi fisik untuk membebankan biaya.Penelusuran
penggerak tergantung pada penggunaan faktor-faktor sebab akibat yang disebut
penggerak untuk membebankan biaya.Alokasi tergantung pada hubungan yang
diasumsikan dan kemudahan membebankan biaya.Alokasi pada intinya pembebanan
yang bersifat arbitrase dan harus dihindari sedapat mungkin.

2.2 Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar yang mungkin
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Dalam ritel, produk disebut barang. Dalam
manufaktur, produk yang dibeli sebagai bahan baku dan dijual sebagai barang jadi.
Komoditas biasanya bahan baku seperti logam dan produk pertanian, tetapi istilah juga
dapat merujuk kepada sesuatu yang banyak tersedia di pasar terbuka. Dalam manajemen
proyek, produk adalah definisi formal dari proyek tersebut mengantarkannya ables yang
membentuk tujuan proyek.
Produk dibagi menjadi dua macam yaitu produk berwujud dan produk tak berwujud :
1. Produk berwujud ( barang )
Kelompok barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan masyarakat
jangka panjang adalah sbb:
a). Solutary product (barang yang bermanfaat)
Yaitu barang – barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah,
akan tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada
konsumen dalam jangka panjang misalnya sabun deterjen dengan fosfat
yang rendah.
b). Deficient product ( barang yang kurang sempurna )
Yaitu barang – barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi,
tetapi kualitasnya tetap mempunyai faedah untuk konsumen misalnya obat
– obatan yang rasanya pahit tapi biasanya manjur.
c). Pressing product (barang yang sangat diperlukan)
Yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan kepada si pembeli,
akan tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang
tersebut misalnya rokok, minuman keras, narkoba dsb.
d). Desirable product (barang yang sangat diperlukan)
Yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan
dapat bermanfaat bagi kehiduan manusia misalnya makanan dan minuman
yang bergizi.
2. Produk tidak berwujud ( jasa )
Jasa adalah produk yang tidak berwujud karna tidak bida dilihat dan
diraba untuk itu maka produk jasa merupakan perbuatan, penampilan atau
sebuah usaha jasa.

4
a). Sifat – sifat khusus pemasaran jasa
 Menyesuaikan dengan selera konsumen.
 Tidak adnya pelaksanaan fungsi penyimpanan.
 Mutu produk jasa dipengaruhi oleh barang berwujud.
b). Karakteristik jasa
Menurut Leonard L Berry, jasa memiliki tiga karakteristik yaitu sbb :
 Less standar dizer and uniform (kurang memiliki standar dan
keseragaman.
 Simoultaneus production and consumption (produksi dan
konsumsi bersamaan waktu)
 More intangible than tangible (lebih besifat tidak berwujud)
c). Macam – macam jasa
 Personalized Service adalah yang ditangani langsung oleh
produsennya, jasa ini bersifat pribadi dan tidak dapat dipisahkan
dari orang yang menghasilkan jasa tersebut.
 Bussines Service adalah pelayanan jasa dalam bidang usaha.
 Public Utility Service adalah pelayanan terhadap masyarakat
umum.
 Transportation Service adalah jasa angkutan bus, taksi, angkot,
ojek, delman, dll.
 Entertainment Service adalah jasa pelayanan dibidang hiburan dan
seni.
 Hotel Service adalah jasa pelayanan pendukung dalam bidang
kepariwisataan.

Penetapan Harga Produk

Menurut Machfoedz 2005, tujuan dari penetapan suatu harga adalah untuk
mencapai target perusahaan, mendapatkan laba dari penjualan, meningkatkan
serta mengembangkan produksi produk, serta meluaskan target
pemasaran.Penetapan harga suatu produk atau jasa tergantung dari tujuan
perusahaan atau penjual yang memasarkan produk tersebut. Menurut Harini 2008
penetapan harga memiliki tujuan yaitu:

1. Mencapai Penghasilan atas Investasi


Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan
persentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga
tertentu dari barang yang dihasilkannya.
2. Kestabilan Harga
Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan
memegang kendali atas harga.Usaha pengendalian harga diarahkan
terutama untuk mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila
menghadapi permintaan yang sedang menurun.

5
3. Mempertahankan atau Meningkatkan Bagian dalam Pasar
Apabila perusahaan telah mendapatkan pangsa pasar yang luas,
merkea harus berusaha mempertahankannya atau justru
mengembangkannya.Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga
jangan sampai merugikan bisnis.
4. Menghadapi atau Mencegah Persaingan.
Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan
tujuan mengetahui pada harga berapa mereka akan menetapkan penjualan.
Ini artinya, perusahaan belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga
coba-coba tersebut.
5. Penetapan Harga untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan ini biasanya menjadi acuan setiap bisnis untuk bertahan
hidup, karena setiap bisnis memerlukan laba.
Secara umum, terdapat 4 metode untuk menetapkan harga yaitu,
metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis
laba, dan berbasis persaingan. Berikut adalah beberapa penjelasan
mengenai metode penetapan harga:
a). Berbasis Permintaan
Suatu metode yang menekankan pada berbagai faktor yang
memengaruhi selera dan kesukaan pelanggan berdasarkan kemampuan
dan kemauan pelanggan untuk membeli, manfaat yang diberikan produk
dan perilaku konsumen secara umum.
b). Berbasis Biaya
Faktor penetapan harga yang dipengaruhi aspek penawaran atau
biaya, dan bukannya aspek permintaan. Harga akan ditentukan
berdasarkan biaya produksi dan pemasaran produk yang ditambah dengan
jumlah tertentu sehingga menutupi biaya langsung, overhead, dan juga
laba/rugi.
c). Berbasis Laba
Penetapan harga yang didasarkan pada keseimbangan biaya dan
pendapatan. Metode ini memiliki 3 pendekatan yaitu, target profit pricing
(penetapan harga berdasarkan target keuntungan), target return on sales
pricing (target harga berdasarkan penjualan), dan target return on
investment pricing sebuah perusahaan.
d). Berbasis persaingan
Penetapan harga yang dilakukan dengan mengikuti apa yang
dilakukan pesaing. Metode ini memiliki 3 pendekatan melalui sistem
penjualan di bawah harga normal pesaing untuk menarik konsumen,
menyamakan harga agar persaingan tidak terlalu besar atau memberi harga
lebih tinggi dari pesaingnya dengan asumsi bahwa produk yang mereka
tawarkan memiliki kualitas lebih baik.

6
Untuk sebuah proses penetapan harga, suatu bisnis harus memiliki
wawasan tentang kondisi produk, keuangan, dan hasil akhir berupa profit
atau keuntungan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui semua proses ini
dengan baik, maka suatu bisnis membutuhkan perhitungan akuntansi yang
tidak hanya memuat angka-angka nominal pengeluaran dan pemasukan,
namun juga sistem akuntansi yang mampu menyajikan suatu prediksi
berbentuk tabel maupun grafik data untuk memudahkan penilaian secara
cepat dan akurat.

Jurnal sebagai penyedia software akuntansi online adalah solusi


akuntasi keuangan online bisnis yang bisa memenuhi standar tersebut.
Dengan Jurnal, semua hasil laporan keuangan bisa langsung Anda
tampilkan dalam format grafik data dan bisa diakses secara realtime di
mana pun dan kapan pun. Jurnal memungkinkan bisnis Anda
mendapatkan penetapan harga secara akurat dan cepat sesuai situasi bisnis.

2.3 Laporan Laba Rugi untuk Prusahaan Manufaktur dan Jasa


2.3.1 Laporan Laba Rugi untuk Prusahaan Manufaktur
Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur pemasukan yang dihitung
berdasarkan klasifikasi fungsional disebut perhitungan biaya absorbsi (full
costing) karena semua biaya manufaktur dibebankan ke produk.Berdasarkan
pendekatan penghitungan biaya absorbsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan
kemudian dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak.
Untuk pemahaman lebih lanjut, disajikan contoh berikut ini :

Perusahaan ABC
Organisasi Manufaktur
Laporan Laba Rugi
Berakhir 31 Desember XXXX

Penjualan xxx
Dikurangi : Harga pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi xxx
Ditambah : Harga pokok produksi xxx
Barang yang tersedia untuk dijual xxx
Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi xxx
xxx
Laba kotor xxx
Dikurangi : Biaya operasi
Biaya pemasaran xxx
Biaya administrasi xxx
xxx
Laba sebelum pajak Xxx

7
2.3.2 Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Jasa
Penghitungan jasa yang terjual berbeda dengan yang disajikan dalam
laporan laba rugi perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan barang awal atau akhir barang jadi, namun mungkin memiliki
persediaan barang dalam proses, bagi produk jasa yang dihasilkan. Misal
seorang dokter gigi memiliki pasien yang dalam masa perawatan.

Perusahaan ABC
Organisasi Jasa
Laporan Laba Rugi
Berakhir 31 Desember XXXX

Penjualan Xxx
Dikurangi : biaya
Biaya penjualan jasa :
Barang dalam proses awal xxx
Biaya jasa yang ditambahkan :
Bahan baku langsung xxx
Tenaga kerja langsung xxx
Overhead xxx
xxx
Total xxx
Dikurangi : barang dalam proses akhir xxx
Laba kotor xxx
Dikurangi : biaya operasi
Biaya pemasaran xxx
Biaya administrasi xxx
xxx
Laba sebelum pajak xxx

2.4 Perbedaan Sistem Akuntansi Manajemen berdasarkan Fungsi dan


Aktivitas
Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi (functional based management-
FBM) masih digunakan secara luas dalam sektor manufaktur dan jasa sedangkan
sistemakuntansi berdasarkan aktivitas (activity based management-ABM) juga
digunakan secaraluas dan pemanfaatannya semakin tinggi khususnya diantara
oranisasi yang memilikiberagam produk dan pelanggan, produk yang rumit, siklus
waktu produk yang lebih pendek,peningkatan persyaratan kualitas, dan tekanan
persaingan yang ketat.

8
Perbandingan antara Sistem Manajem Biaya Berdasarkan Fungsi dan Aktivitas
Berdasarkan Fungsi Berdasarkan Aktivitas
1. Penggerak berdasrkan unit 1. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit

2.Intensif dalam pengalokasian 2. Intensif dalam penelusuran

3. Perhitungan harga pokok produk 3. Perhitungan harga pokok produk secara


secara sempit dan kaku luas danfleksibel
4. Berfokus pada pengelolaan biaya 4. Berfokus pada pengelolaan aktivitas

5. Informasi aktivitas sedikit 5. Informasi aktivitas terperinci

6. Maksimalisasi kinerja unit individual 6. Maksimalisasi kinerja seluruh sistem

7. Penggunaan ukuran keuangan untuk 7. Penggunaan ukuran keuangan dan non


kinerja keuangan untukkinerja

2.5 Prilaku Biaya Aktivitas


Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan
perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah
istilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan
output. Sehubungan dengan perubahan output, biaya-biaya dibagi menjadi 3,
yaitu:
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel
3. Biaya Campuran/Semi Variabel
2.5.1 Biaya Tetap
Suatu biaya yang jumlahnya tetap sama ketika output berubah disebut biaya
tetap. Lebih formalnya, biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total, tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah.
Contoh biaya tetap adalah biaya depresiasi, biaya pemakaian listrik sehari-
hari, biaya gaji, biaya sewa (gedung maupun alat), dll.

Grafik biaya tetap

Biaya tetap dapat berubah, tetapi perubahan itu tidak tergantung dari
perubahan output, misalnya kenaikan biaya sewa alat dimana kapasitas produksi alat
tersebut tetap atau tidak berubah.

9
2.5.2 Biaya Variabel
Sementara biaya tetap tidak berubah saat terjadi perubahan output, biaya
variabel berubah sesuai dengan perubahan output. Biaya variabel adalah biaya yang
dalam jumlah total, bervariasi secara proporsional terhadap perubahan output. Oleh
karena itu, biaya variabel naik ketika output naik, dan akan turun ketika output turun.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya bonus penjualan, biaya listrik
yang berhubungan dengan jumlah output, dll.
Biaya-biaya variabel dapat juga dinyatakan dengan persamaan linear. Di sini
total biaya variabel tergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Total biaya variabel = biaya variabel per unit * jumlah unit

Grafik biaya variable

2.5.3 Biaya Campuran/Semi Variabel


Suatu biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan
variabel.Misalnya, agen penjualan sering dibayar dengan gaji yang ditambah dengan
komisi penjualan.Persamaan linear untuk biaya campuran adalah :
Total biaya = biaya tetap + total biaya variabel

Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka


diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:
a. Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable
bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari
prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya
merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya
tetap.
Contoh :
perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang
memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan
mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada
juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak
manajemen tidak bisa seenaknya memberhentikan karyawan.
b. Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian
digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk

10
mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering
frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat
memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan
penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau
penggerak aktivitas.

Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:


a. Penggeraktingkat produksi (tingkatunit) adalah perubahan dalam biaya ketika
unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
b. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor
lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin.

2.6 Pemisahan Biaya Campuran Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya campuran atau biaya semi variabeladalah biaya yang jumlah totalnya akan
berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi perubahan jumlah biaya
tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas kegiatan. Contoh: biaya listrik,
biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya telpon, dan
sebagainya.
Ada2 Sifat biaya campuran, yaitu :
1. Totalnya berubah mengikuti perubahan volume, tetapi perubahannya tidak
proporsional.
2. Per unitnya juga beruba, tetapi terbalik dengan perubahan volume dan tidak
sebanding.

Contoh : biaya telepon, pemeliharaan mesin, dan biaya listrik.

Pemisahan biaya campuran ini diperlukan dalam rangka penggunaannya sebagai


perencanaan, pengendalian dan sebagai informasi pengambilan keputusan.

Walaupu tidak bisa dielakkan, namun biaya campuran ini masih bisa dipisahkan
melalui 2 metode berikut ini, yaitu :

1. Analytical Approach (pendekatan analisis)


Kebanyakan sistem akuntansi, semua informasi tentang cost setiap bagian atau
unit yang dikeluarkan dalam suatu periode atau kapasitas tertentu selalu dicatat atau
dikumpulkan.
Seorang analis yang akrab dengan akuntansi biaya biasanya mampu
menetapkan atau membuat estimasi perubahan cost dari perubahan volumen
tertentu.Dengan mempelajari historikal record dapat ditunjukkan tingkat biaya yang
dikeluarkan dan volume yang dicapai yang berhubungan dengan biaya tersebut.Suatu
budget yang fleksibel kemudian disusun berdasarkan analisis setiap transaksi.
Dari catatan yang ada, dapat diketahui bahwa ada biaya yang tidak berubah
mengikuti volume dan adapula biaya yang berubah mengikuti perubahan volume.

11
Budget yang fleksibel disusun dengan berbagai tingkat volume atau kapasitas
misalnya, kapasitas 25%, 50%, 75% dan pada kapasitas 100%.

2. Pendekatan HistorisHistorical Approach (pendekatan historis)


Berdasarkan pendekatan historikal, pemisahan biaya campuran dapat
dilakukan dengan 4 metode, yaitu :
a. Metode titik tertinggi-terendah (high low point method)
Metode analisis biaya campuran ini menghendaki bahwa biaya yang
terjadi, misalnya biaya pemeliharaan harus diamati baik pada tingkat volume
tinggi maupun pada volume rendah.

Contoh :

Biaya pemeliharaan perusahaan PT Manajemen Keuangan Network


yang telah diamati dalam relevan range 5000 – 8000 jam kerja langsung
adalah seperti berikut ini :

Dengan mengamati perubahan data di atas, maka analisis di adakan sebagai


berikut :

Biaya Variabel:

= Perubahan biaya : Perubahan jam

12
= 300 : 3.000 = 0,10

Dengan telah ditentukannya tingkat variabel Rp. 0,10 per jam kerja
langsung, maka saat ini memungknkan untuk menentukan jumlah biaya tetap
dengan cara berikut :

Elemen tetap = Total biaya – ( Biaya variabel / unit X volume )

Pada titik tertinggi :Biaya Tetap = Rp. 1000 – ( Rp. 0,10 X 8.000 ) = Rp. 200

Pada titik rendah :Biaya Tetap = Rp. 700 – ( Rp. 0,10 X 5.000 ) = Rp. 200

b. Metode Stand by Cost (Biaya berjaga)

Metode ini menggunakan cara penghitungan, pada saat atau perusahaan


ditutup sementara, dan biaya yang dikeluarkan pada saat ditutup sementara itu
disebut biaya tetap(fixed cost)

Sedangkan biaya variabelnya dihitung dengan rumus :

VC unit = (Total cost rata-rata – Biaya Tetap) : Jam kerja rata-rata

Mengacu pada data perusahaan PT Berkah di atas maka :

Total Cost rata-rata = Jumlah Cost : n

Total Cost rata-rata = 5.900 : 7(bulan) = Rp. 842,86 (dibulatkan)

Jam kerja rata-rata = Total jam kerja : n (bulanan)

Dari data di atas :

Jam kerja rata-rata : 45.500 jam : 7 (bulan) = 6.500 jam

Biaya variabel unit = (Biaya total rata-rata – fixed Cost):Jam kerja rata-rata

Biaya Variabel unit = (Rp. 842,86 – 140) : 6.500 = Rp. 0,108 BV per unit

Biaya tetap Rp. 140 adalah angka yang ditetapkan dan merupakan
anggapan jika perusahaan tidak beroperasi atau dihentikan sementara, maka
biaya yang keluar sebesar Rp. 140.

13
c. Metode Grafik Statistik (Scatter Graph)

Metode ini menggunakan cara :

1. Membuat grafik statistik, sumbu vertikal sebagai Total Cost (total biaya),
sedangkan sumbu horisontal, menunjukan volume (kuantitas).
2. Biaya setiap bulan diletakkan dalam grafik.
3. Sebuah garis ditarik yang dapat mewakili semua titik pada poin (b).
4. Garis yang memotong sumbu tegak (Total Cost) pada volume nol
dianggap sebagai biaya tetap (fix cost)
5. Garis lurus ke kanan dari titik pada (d) yang ditarik mendatar adalah biaya
tetap
6. Biaya Variabel di hitung = (biaya total rata-rata – fix cost) : Volume rata-
rata

Metode ini disebut juga Metode Penarikan Bebas atau Free Hand
Method, oleh karena itu tergantung dari pengolah dan tentu akan terdapat garis
yang berbeda antara seorang dengan seorang lainnya.

Tapi sebagai pedoman, garis yang ditarik setidak-tidaknya harus


berada di tengah-tengah titik yang ada atau dapat membagi titik sama banyak
di atas dan di bawah garis yang ditarik.

d. Metode Regresi Sederhana (Simple Regression)

Metode ini disebut juga metode kuadrat terkecil, yang merupakan


analisis statistik daripada sekadar meletakkan secara bebas pada metode
scatter graph sebelumnya.

Metode ini didasarkan atas perhitungan dengan menggunakan


persamaan garis lurus yang umum, yaitu :

Y = a + bx

Dan harus diperhatikan Y adalah angka penafsiran dan termasuk pula


penafsiran parameternya, yaitu :

a = biaya tetap (konstanta)

b = biaya variabel.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembebanan biaya atas
produk, jasa, pelanggan dan obyek yang lain merupakan kepentingan manajemen yang
merupakan salah satu tujuan dasar dari sistem informasi akuntansi manajemen.

Ketika kita membuat suatu produk barang atau jasa, kita perlu menetapkan harga
penjualan dari barang tersebut agar mencapai target perusahaan dan mendapatkan
keuntungan dari hasil penjualan. Tentunya didalam menetapkan suatu harga dari barang
tersebut ada biaya – biaya yang harus di hitung, misalnya seperti biaya administrasi dan
lain – lain.

Perusahaan juga perlu menghitung dan mencatat laporan laba rugi dalam proses penjualan
tersebut. Apakah dari penjualan barang tersebut mendapatkan keuntungan atau rugi yang di
dapatkan dari perusahaan tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen Buku
1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.

http://mysita92.blogspot.com/2013/11/akuntansi-manajemen.html

https://ambarlan.blogspot.com/2012/04/bab-ii-dan-bab-iii-konsep-dasar.html

http://yusuflife.blogspot.com/2012/03/perbandingan-antara-sistem-manajem.html

http://nyunyunbee.blogspot.com/2014/03/perilaku-biaya-aktivitas.html

https://manajemenkeuangan.net/tidak-dapat-dielakkan-namun-perilaku-biaya-campuran-
masih-bisa-dipisahkan-dengan-2-metode-ini/

http://art-buleleng.blogspot.com/2013/12/makalah-priaku-biaya.html

16

Vous aimerez peut-être aussi