Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
1. Data Klinis
Inisial Nama : Ny.P
No. MR : 974874
Usia : 60 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Malagam batu gadang, pariaman
Diagnosa medis : Post op laparatomi eksplorasi ec perforasi gaster
Penanggung jawab : Anis
Hubungan dg pasien : Anak
Tanggal kedatangan : 04-04-17 (22:05 WIB)
Tanggal Operasi : 05-04-17
Tanggal pengkajian : 06-04-17
2. Riwayat Keperawatan
Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien wanita (60 th) Masuk Rsup Dr.M.jamil pada tanggal 04-04-2017 melalui
IGD dengan keluhan nyeri hebat di seluruh bagian perut, terasa melilit dan
terkoyak awal mula nyeri di rasakan sejak 2 hari sebelum masuk RS, nyeri
bertambah hebat dan dirasakan terus menerus sejak 4jam SMRS, nyeri tidak
hilang dengan istirahat, mual (+), muntah 4x. BAB (-) Flatus (-) BAK (normal).
Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 06-04-17, pasien post op
laparatomi eksplorasi atas indikasi peritonitis hari ke-1. Pasien baru dipindahkan
dari ruang RR ke ruang rawat CW. Pasien mengeluhkan nyeri di area perut lokasi
luka operasi, nyeri yang dirasakan skala 6. tampak lemah, panjang luka _+15cm,
pasien mengatakan susah untuk merubah posisi tidur. terpasang drain : volume
25cc warna merah, terpasang infus (cairan clinimix 28tts/m), terpasang kateter :
volume urine 300cc, terpasang NGT Diit MC/ oral 6x30cc. BAB post op (1x :
3jam yang lalu), konsistensi lembek pasien menggunakan diapers.
4. Pemeriksaan Fisik
a) Vital Signs
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 98x /Menit, nadi teraba keras, irama teratur.
Suhu : 37.0
RR : 20 x / m
b) Head to Toe
Tabel 3.1
Status Pemeriksaan Fisik
Kepala Ins: rambut beruban, rontok dlm kewajaran, distribusi merata. Kulit
kepala bersih
Pal : tidak ada nyeri, luka/massa (-)
Mata Ins : simetris ka-kiri. Konjungtiva an anemis, sklera tidak ikterik, uk
pupil 3mm/3mm isokor, reflek cahaya +/+ lensa mata keruh.
Pal : tidak ada udema palpebra
Hidung Ins : simetris kanan-kiri, lobang hidung bersih. Terpasang NGT
Pal : tidak ada sumbatan jalan nafas, benjolan (-)/masssa/polip (-)
Telinga Ins : telinga simetris kanan-kiri, serumen (-). Lesi (-)
Pal : tidak ada pembengkakan pada telinga
Per : fungsi pendengaran baik
Mulut Ins : mukosa bibir kering, mengelupas (-), pucat, stomatiitis (-) gigi
tidak lengkap (tak tampak 2 gigi geraham kanan bawah ) , gigi
palsu (-), karies (+)
Leher Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening
Gangguan menelan (-)
Paru Ins : pergerakan dinding dada simetris kanan - kiri
Pal : premitus kanan – kiri
Per : resonan
Aus : vesikuler, frek nafas 18x/m. Teratur. Ronchi -/- wheezing -/-
INs : payudara simetris
payudara Pal : tidak ada teraba massa ataupun benjolan abnormal
Jantung Ins : ictus tidak terlihat
Pal : ic teraba pada LMCS IC V , tidak ada pembesaran jantung
Per: pekak
Aus : reguler. BJ 1 BJ2. Mur2 (-) gallop (-)
Abdomen Ins : tampak luka laparatomi eksplorasi panjang -+15cm. Tampak
terpasang drain (kiri) .
Pal : nyeri tekan diarea luka. Hepar-lien tdk teraba
Perkusi : tympani
Aus : BU (+) 5x/m
Ekstremit Tangan kiri terpasang infus, cairan aminofluid 28 tts/m
as luka di ekstremitas (-).
Kekuatan otot 555 555
444 444
Akral hangat
Vaskuler CRT < 2 detik
perifer sianosis (-)
Genitalia Terpasang kateter urine : volume 350cc/6j. Warna kuning jernih.
5. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Tabel 3.2
Hasil Pemeriksaan Hematologi (tanggal : 06-04-2017)
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket
1 Hb 11.9 12-16
2 Leukosit 13.120 5000-10000 N
3 HT 37 37-43 N
4 Trombosit 195.000 150000-400000 N
Tabel 3.3
Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik (06-04-2017)
No Pemeriksaan Hasil Normal Ket
1 GDS 145 <200 N
2 Albumin 2.6 3.8-5.0
3 Globulin 2.6 1.3-2.7 N
4 Natrium 137 136-145 N
5 Kalium 3.4 3.5-5.1
6 Ureum/kreat 42/0.8
5. Terapi obat
Tabel 3.4
Terapi Obat Post Operasi
No Nama Obat Dosis Rute Keterangan
1 Ketorolac 2x1 Iv Analgetik
2 Omeprazole 1x1 Iv PPI
3 Ceftriaxone 3x1 Iv Antibiotik
4 Metro Inf 3x500 Iv Antibiotik
5 Aminofluid 28tts/m iv Cairan asam amino,
elektrolit dan air
Tabel 3.5
Terapi Obat Pulang
No Nama obat Dosis Rute Keterangan
1 Pct 3x1 oral Analgetik +
antipiretik
2 Metronidazole 3x1 oral antibiotik
3 Ciprofloksasin 2x1 oral antibiotik
6. Diagnosa medis
Post laparatomi atas indikasi Peritonitis Ec Perforasi Gaster
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidak mampuan untuk mencerna
ekonomi.
Kamis tanggal 06 April- 11 april 2017 sampai (Implementasi dapat dilihat pada
lampiran 2).
V. Evaluasi
Kamis tanggal 06 April- 11 april 2017 sampai (Implementasi dapat dilihat pada
lampiran 2).
B. Evidence Based Nursing : Pemberian Terapi Zikir dan Doa Untuk
1. Persiapan
pemberian EBN yaitu terapi zikir untuk mengatasi nyeri post operasi kepada
kepala ruangan dan ketua tim di Ruangan Bedah Wanita RSUP Dr. M.
melakukan operasi.
2. Pelaksanaan
Penerapan EBN dilakukan selama lima hari pada tanggal 06-11 April
2017, Namun yang dinilai adalah selama post op hari pertama dan hari
lalu pasien diminta untuk menutup mata, menarik nafas dalam, setelah itu
dengan do’a
3. Evaluasi
dengan Allah SWT ketika melaksanakan terapi zikir dan berdoa. Pasien
walaupun nyeri masih timbul terutama jika berjalan. Akan tetapi pasien
7
6
5
4
3
2
0
H1 H2 H3 H4 H5
a. Winshield Survey
Ruang rawat bedah wanita (CW) memiliki 6 ruang rawat yang terdiri
dari 4 ruang rawat biasa dan 2 ruang isolasi dengan 40 kapasitas tempat tidur.
Diploma.
Ruang rawat bedah wanita (CW) adalah ruang rawat IRNA Bedah
urologi, onkolosi dan bedah vaskuler. Hasil studi dokumentasi status pasien
yang dilakukan pada tanggal 03-05 April 2017 pasien yang dirawat di Bedah
kasus onkologi mendidiki urutan tertinggi dan urutan kedua tertinggi diikuti
keluarga pasien didapatkan data bahwa pasien atau keluarga tidak ada
khusus dari perawat. Saat kepulangan pasien, pasien hanya diminta untuk
perawat di ruangan tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui pasien dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu dan ketua tim pagi pada
tanggal 07 April 2017 di Ruang Rawat Bedah Wanita RSUP. Dr. M. Djamil
pada saat pasien akan pulang. Dari hasil wawancara juga didapatkan data
harinya.
jadwal kontrol ulang dan obat pulang. Sehingga pasien dengan rencana pulang
rekam medis pasien yang dilakukan pada tanggal 07 April 2017 didiapatkan
bahwa form discharge planning pada semua status pasien sudah terisi dengan
lengkap.
b. Identifikasi Masalah
Belum optimalnya pelaksanaan Discharge Planning pada pasien
diruangan Bedah wanita (CW).
c. Validasi Data
Tabel 3.6 Validasi Data
Belum optimalnya √ √ - √ √ √ √ √
pelaksanaan Discharge
Planning pada pasien
diruangan CW.
Keterangan : SD (studi dokumentasi), O (observasi),
K (kuesioner), W (wawancara).
discharge planning pada pasien yang akan pulang. Pada observasi discharge
kontrol ulang dan diit makanan yang diberikan oleh ahli gizi. Namun jarang
semua pasien yang lainnya yaitu tentang kapan jadwal kontrol ulang dan
e. Rumusan Masalah
selanjutnya. Susunan rumusan masalah yang baik memiliki isi yang padat
sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rumusan Masalah Manajemen Pelayanan Keperawatan
Data Masalah
A Tiga dari lima pasien post laparatomy tidak mendapatkan Belum optimalnya
discharge planning tentang tanda infeksi pada luka pelaksanaan discharge
planning pada pasien post
laparatomy di ruang bedah
B Tiga dari lima pasien post laparatomy tidak mendapatkan wanita RSUP.
discharge planning tentang pentingnya konsumsi obat Dr.M.Djamil Padang
C Tiga dari lima pasien post laparatomy tidak mendapatkan
discharge planning tentang perawatan luka dirumah
D Tiga dari lima pasien post laparatomy tidak mendapatkan
discharge planning tentang pengontrolan nyeri dan
aktifitas yang dibatasi.
E Discharge planning oleh perawat lebih berfokus pada
jadwal kontrol ulang saja
F Pasien diberikan Discharge planning hanya sebagai
pendokumentasian saat pulang
G Tidak adanya media edukasi yang bisa digunakan
perawat sebagai informasi perawatan pasien saat sudah
pulang sesuai dengan komponen yang terdapat dalam
discharge planning
.
f. Fish Bone
a. Analisa SWOT
S (Kekuatan) W (Kelemahan)
- Perawat memiliki pengetahuan - perawat kurang maksimal dalam
dan pengalaman yang baik melakukan discharge planning
- perawat untuk menerapkan sesuai SOP
discharge planning pada pasien - Sarana dan prasarana yang belum
- Adanya format discharge memadai
planning pada status pasien
- Kebijakan yang mendukung
penerapan discharge planning
O (peluang) T (ancaman)
- Misi RSUP Dr.M.Djamil padang - Adanya tuntutan yang lebih tinggi
menyelenggarakan pelayanan dari masyarakat terhadap
prima, berdaya saing, namun pelayanan keperawatan yang
masih terjangkau oleh semua profesional
lapisan masyarakat - Adanya RS swasta yang
- Adanya mahasiswa praktik profesi memberikan pelayanan yang
keperawatan yang mumpuni di lebih optimal.
RSUP Dr.M.Djamil padang.
PLAN OF ACTION (POA)
1 Belum Optimalnya Penyamaan Menyamakan Katim dan 26 April Irna Bedah Mahasiswa
Pelaksanaan Persepsi terkait persepsi perawat Perawat 2017 wanita (CW)
discharge planning konsep dan mahasiswa pelaksana
pada pasien post .discharge tentang
laparatomi di Ruang planning penatalaksanaan
bedah wanita (CW)
discharge
RSUP Dr. M.
Djamil Padang. planning.
Tahap persiapan awal yaitu sosialisasi dengan menyampaikan rencana kegiatan yang
akan dilakukan dan menyamakan persepsi tentang discharge planning sesuai SOP
yang disampaikan pada perawat. Dalam sosialisasi juga disampaikan pada masalah
yang ditemukan di ruangan terkait discharge planning dan diajukan solusi berupa
ruangan.
2017 di ruangan perawat ruang bedah wanita RSUP DR. M. Djamil Padang.
pelaksanaannya yaitu dengan small group discussion dengan perawat yang dinas
pada hari tersebut yaitu didahului dengan penyamaan persepsi terkait konsep
untuk pasien post laparatomi dengan media lembar balik, leaflet dan print out
c. Tahap Evaluasi
pada pasien. Dari hasil observasi, akan dievaluasi untuk mengetahui pelaksanaan
direncanakan.
2) Evaluasi Proses
Ketua tim dan perawat di Bedah wanita (CW) mengikuti kegiatan sampai
selesai.
3) Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil dilakukan selama 2 hari berturut-turut yaitu pada tanggal 27 dan 28
discharge planning yang jarang diterapkan yaitu tanda infeksi pada luka,
dan aktifitas yang dibatasi. Hal ini terlihat pada hasil observasi
pulang.
2) Post Sosialisasi
laparatomi pada pasien/ keluarga pasien sudah optimal. Hal ini terlihat
pasien.
5. Rekomendasi
dengan optimal pada pasien yang dirawat di ruangan Bedah Wanita (CW) untuk