Vous êtes sur la page 1sur 15

Metoda Pelaksanaan

METODA PELAKSANAAN

1. LOKASI PEKERJAAN :
Lokasi pekerjaan Normalisasi dan Perkuatan Tebing Muaro Anak Aia Pisang Kab. Agam yang terdapat
di Kabupaten Agam dapat ditempuh dengan roda 4 sekitar ± 300 Km dari Kota Padang.

2. LINGKUP PEKERJAAN :
Pekerjaan berupa : Normalisasi dan Perkuatan Tebing Muaro Anak Aia Pisang terletak di
Kabupaten Agam , pekerjaan terdiri dari :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI

3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Sesuai yang dicantumlan dalam dokumen lelang, pelaksanaan pekerjaan masimal selama 180 hari
kalender, terhitung sejak dimulainya Perintah Mulai Kerja yang diterbitkan oleh Pengguna Jasa

4. TAHAP KONTRUKSI
Tahap kontruksi adalah tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi periode waktu kontrak maksimal yang
diberikan oleh pengguna jasa kepada penyedia jasa yang ditetapkan dalam dokumen kontrak kerja
(SPK).

1. UITZET/PENGUKURAN ULANG
Volume : 500 / M1
Tenaga Yang digunakan : Juru Ukur, Pekerja
Alat Yang digunakan : Theodolite, Waterpass dan alat Bantu Lainnya
Metoda Kerja :
Pekerjaan pengukuran tersebut dimaksud dalam rangka
menentukan arah trase sungai/saluran juga mengukur potongan
memanjang dan potongan melintang sungai/saluran, elevasi dasar
sungai, elevasi tanggul sungai, serta elevasi bangunan air misalnya :
jembatan dan jalan inspeksi, gorong-gorong, stop lock, dan lain-lain,
semua ini dilakukan untuk melakukan perhitungan volume
pelaksanaan Pekerjaan Mutual Check Nol (MC.0) dan Actual Check
(MC.100). Atas persetujuan Direksi, penyedia jasa harus memberikan
data pengukuran sebanyak kepada Direksi dalam rangkap 6 (enam),
semua data yang ada dalam form usulan yang memberi detail lokasi
dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau dibangun atau dibuat
oleh penyedia jasa. Metoda pengukuran dipakai atas persetujuan
Direksi. Buku-buku lapangan dan tabel data tersedia dan dirawat
dengan baik guna pemeriksaan, pengecekan oleh Direksi apabila
diperintahkan. Ketinggian dalam pengukuran harus selalu dalam batas-
batas keseksamaan sebagai berikut :

a. Titik tampang lintang, boleh terletak kurang dari 25 m, dari


posisi yang ditentukan baik dalam arah vertikal maupun
horizontal.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik
petak atau dibawa kembali ke titik persamaan.
PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman
1
Metoda Pelaksanaan
c. Patok-patok yang menunjukan tinggi akhir dari pekerjaan
tanah harus dipasang tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi
yang benar.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar
khusus kurang dari 20 mm terhadap posisi yang benar titik
untuk bangunan harus terletak tidak lebih dari 2,5 mm dari
kedudukan yang sebenarnya.
e. Kecuali pada pekerjaan pemasangan baja, dan peralatan yang
memerlukan ketelitian yang lebih tinggi.

Pengukuran asbuilt Drawing dilakukan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai semuanya (sebelum serah terima pertama).

2. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI ALAT BERAT


Volume : 3,00 / Unit
Tenaga Yang digunakan : Sopir, Operator dan Pekerja
Alat Yang digunakan : Toronton
Metoda Kerja :
menggunakan mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan. Biaya mobilisasi dan
demobilisasi adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan dan
pengambilan alat ke dan dari lokasi pekerjaan. Pemindahan segala
peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini keluar dari
lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan selesai harus mendapatkan
persetujuan Direksi.

3. PENGGAMBARAN, PENCETAKAN DAN SCANNING LAPORAN/ADMINISTRASI


Volume : 1,00 / Ls
Tenaga Yang digunakan : Juru Fhoto dan Pekerja
Alat Yang digunakan : Toronton
Metoda Kerja :
Penyedia jasa diwajibkan membuat semua bentuk dokumen
administrasi, Penyedia jasa diwajibkan menyiapkan gambar soft
drawing (MC.0) gambar addendum (jika ada), Asbuilt Drawing
(MC.100) dan keperluan lain selama berlangsungnya proyek.
diantaranya RMK, Time/Re Schedule, Addendum, Laporan Harian,
Laporan Mingguan, Back Up Termin, MC0, MC.100, Asbuilt Drawing,
Shop Drawing, dll dan diserahkan kepada Direksi dalam bentuk hard
copy, soft copy dan hasil scan dalam format pdf sebelum Penyerahan
pertama dilaksanakan hard copy diserahkan sebanyak 6 (Enam)
rangkap, gambar-gambar dan laporan diserahkan sebelum penyerahan
pekerjaan Ke-I (satu) / PHO.
a. FOTO DOKUMENTASI
 Mengambil foto dokumentasi setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Dengan pengambilan foto : Sebelum
dilaksanakan 0% ), sedang dilaksanakan (50%) dan selesai
dilaksanakan (100%) dengan arah dan posisi yang sama.
Foto-foto tersebut disusun dengan menampilkan kondisi 0%,
50% dan 100% setiap item dan bagian pekerjaan serta

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


2
Metoda Pelaksanaan
dicetak pada kertas foto / inkjet paper ukuran A4 sebanyak 6
(enam) rangkap dan diserahkan kepada Direksi sebelum
Penyerahan pertama dilaksanakan
 Dalam pengambilan foto dokumentasi penyedia jasa
diwajibkan memakai kamera digital/SLR dan menyerahkan
file-file foto berbentuk CD kepada Direksi Setiap pengambilan
hasil prestasi pekerjaan

b. PENGGAMBARAN
1. Gambar untuk keperluan kontrak
a) Gambar kontrak merupakan gambar yang dapat
dijadikan referensi
b) Gambar untuk pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas
pengukuran MC.0 yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan
diketahui / disetujui oleh Direksi
c) Gambar-gambar konstruksi dibuat dan diukur oleh
penyedia jasa yang diawasi langsung oleh direksi dan
harus mendapat persetujuan dari direksi terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Gambar-gambar
Penyedia jasa sebelum melaksanakan kegiatan harus
menyerahkan kepada direksi, gambar rencana pelaksanaan /
gambar konstruksi dan penyedia jasa harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar yang disetujui oleh direksi,
tanpa ada tambahan pembayaran apapun. Jika kontraktor
memperkirakan bahwa perubahan-perubahan tersebut akan
menambah tanggung jawab penyedia jasa menurut kontrak ,
maka penyedia jasa harus menyampaikan pernyataan
tertulis kepada direksi dalam waktu 7 ( tujuh ) hari setelah
menerima perubahan-perubahan tersebut dan harus
menentukan hal-hal khusus yang dirasakan memberatkan.
Direksi akan mempertimbangkan masalah tersebut.

3. Persetujuan atas gambar


Pemeriksaan atau pertimbangan tentang usulan-usulan,
gambar-gambar atau dokumen atau direksi yang diserahkan
oleh penyedia jasa untuk memperoleh persetujuan direksi
maupun persetujuan yang berkenaan dengan hal tesebut, baik
dengan atau tanpa perubahan-perubahan, tidak boleh
dibebaskan penyedia jasa dari suatu tanggung jawab atas
kekurangan yang dibebankan kepada penyedia jasa sesuai
ketentuan kontrak. Sekiranya terdapat gambar-gambar yang
tidak sesuai dengan persyaratan-persyaratan kontrak setelah
persetujuan diberikan oleh direksi terhadap gambar-gambar
yang diserahkan terdahulu, maka berbagai perubahan dan
tambahan yang dianggap perlu oleh direksi harus
dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan penyedia jasa tanpa ada tambahan pembayaran.
4. Gambar Asbuilt Drawing

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


3
Metoda Pelaksanaan
Gambar asbuilt drawing dibuat apabila pekerjaan sudah
selesai 100 % ( sebelum serah terima pertama ). Untuk
mendapatkan ukuran dan elevasinya perlu dilakukan
pengukuran terakhir yang mengambil bentuk kondisi
lapangan yang sesungguhnya dan telah siap dilaksanakan.
Gambar asbuilt drawing dibuat rangkap 6 ( Enam) semua
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan gambar-
gambar tersebut diatas secara proporsional sudah harus
dimasukkan dalam harga satuan pekerjaan yang dilaksanakan.

c. DOKUMENTASI MENGGUNAKAN PESAWAT DRONE


Penggambilan dokumentasi menggunakan pesawat Drone
dilakukan untuk menghasilkan dokumentasi dalam bentuk 2 media
yaitu:
1. Video
2. Foto udara
Pengambilan Video/Foto Udara dilakukan dengan menggunakan
pesawat Drone Sepanjang dengan panjang pengambilan sesuai
persetujuan Direksi.Pengambilan Video dan foto drone dilakukan 2
kali pada saat pekerjaan akan dimulai (0%) dan setelah pekerjaan
selesai (100%). Hasil dari Pengambilan Video/Foto Udara Drone
disajikan dalam bentuk flashdisk / harddisk portable digabungkan
dengan dokumen administrasi lainnya dan berupa hasil cetakan
foto udara Ukuran A2 sebanyak1 (satu) rangkap sesuai dengan
persetujuan Direksi.

4. PEKERJAAN GALIAN TANAH DENGAN ALAT BERAT


Volume : 2.302,52 M3
Tenaga Yg digunakan : Pekerja, Mandor, Operator dan Pembantu Operator
Alat Yang digunakan : Exacavator dan Alat Bantu
Waktu Pelaksanaan : Sesuai Time Scehdule
Metoda Kerja :
Sebelum melaksanakan galian tanah terlebih dahulu memasang
bouplank untuk menentukan elevasi dan pedoman kegiatan galian.
Bouplank dibuat dari papan/kayu pada bagian atas harus lurus, halus
dan rata. Papan bouplank ini dipakukan pada tiang – tiang dari kayu
kaso yang tertanam kokoh dengan jarak maksimum 2,50 m,
pengukuran/ pemasangan bouplank ini akan dilaksanakan dengan
menggunakan instrumen water pass (Theodolite). Tinggi peil bouplank
akan ditulis pada papan bouplank dengan cat ataupenenda lainnya.
Pada pekerjaan galian tanah ini dilaksanakan sesuai dengan garis-garis
elevasi yang tercantum pada gambar atau garis elevasi tertentu sesuai
dengan petunjuk direksi atau berpedoman pada patok – patok hasil
pengukuran dilapangan. Patok – patok ini berisi informasi mengenai
ukuran pekerjaan yang akan dilaksanakan. Metoda Kerja bisa
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat atau dengan tenaga
manusia sesuai dengan kondisi lapangan dengan berbentuk group
kerja, dimana jumlah group kerja disesuaikan dengan kebutuhan yang
ada di lapangan berdasarkan bentuk jenis kegiatan yang akan

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


4
Metoda Pelaksanaan
dilaksanakan. Penggalian dilaksanakan sampai ukuran yang telah
ditetapkan yaitu lebar dan kedalaman yang akan digali sesuai petunjuk
direksi.

5. TIMBUNAN TANAH URUGAN KEMBALI (TANAH BEKAS GALIAN) DENGAN ALAT BERAT
Volume : 234,04
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Mandor, Operator dan Pembantu Operator
Alat Yang digunakan : Excavator, Vibrator Roller dan alat bantu lainnya
Dilaksanaka : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Pekerjaan timbunan dibelakang bangunan dilaksanakan pada bagian
yang dibutuhkan, sesuai petunjuk direksi dengan memakai bahan hasil
galian yang telah mendapat persetujuan direksi seperti yang tertera
pada bagian II.1 diatas. Pekerjaan timbunan dilakukan sesuai garis dan
batas yang tertera pada gambar atau atas perintah Direksi. Bahan-
bahan untuk timbunan tidak boleh mengandung material berupa, abu,
alang-alang sisa akar, gumpalan dan material lain yang dapat
membusuk kecuali ditentukan lain oleh direksi. Pekerjaan ini juga
menggunakan peralatan mekanis ( excavator ) yang gunanya juga
untuk pembentukan sloof konstruksi dan perapiannya dan dipadatkan
menggunakan Vibrator roller

6. TIMBUNAN TANAH TANAH BEKAS GALIAN DAN DIPADATKAN


Volume : 1.923,00 M3
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Mandor, Operator dan Pembantu Operator
Alat Yang digunakan : Excavator, Vibrator Roller dan alat bantu lainnya
Dilaksanaka : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Pekerjaan timbunan dibelakang bangunan dilaksanakan pada bagian
yang dibutuhkan, sesuai petunjuk direksi dengan memakai bahan hasil
galian yang telah mendapat persetujuan direksi seperti yang tertera
pada bagian II.1 diatas. Pekerjaan timbunan dilakukan sesuai garis dan
batas yang tertera pada gambar atau atas perintah Direksi. Bahan-
bahan untuk timbunan tidak boleh mengandung material berupa, abu,
alang-alang sisa akar, gumpalan dan material lain yang dapat
membusuk kecuali ditentukan lain oleh direksi. Pekerjaan ini juga
menggunakan peralatan mekanis ( excavator ) yang gunanya juga
untuk pembentukan sloof konstruksi dan perapiannya. dan dipadatkan
menggunakan Vibrator roller

7. PEKERJAAN KISDAM DAN DEWATERTING


Volume : 250 M1
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, mandor dan Operator
Alat Yang digunakan : Submersible Pump, Generator set 50 - 70 KVA, Excavator
Bahan Yang digunakan : Papan 2 x 20 x 400, Dolken, Karung Plastik, Paku, Paku ,Kawat galvanis
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Penyedia jasa diharuskan membuat dan memelihara serta
membongkar kisdam, selama dan sesudah pelaksanaan pekerjaan

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


5
Metoda Pelaksanaan
sesuai petunjuk direksi, kisdam sebagai pelindung pekerjaan harus
aman melindungi lokasi pekerjaan terhadap muka air. Kerusakan
bangunan kisdam adalah menjadi tanggung jawab penyedia jasa,
konstruksi kisdam yang digunakan berupa pancang kayu serta
papan untuk mengapit tumpukan karung berisi pasir, pancang
kayu dibenam sampai mencapai lapisan tanah keras, untuk
pekerjaan pengeringan penyedia jasa diwajibkan menggunakan
pompa air kapasitasnya disesuaikan dengan kondisi lapangan.

8. PEKERJAAN BETON
Volume : Beton K-225 124 M3, K-175 42,50 M3 dan K-125 234 M3
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : Concrette Mixer, Vibrator Concrette dan alat bantu lainnya
Bahan Yang digunakan : Semen PC, Aggregat dan Air
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Pekerjaan yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknik ini mencakup
pembuatan seluruh struktur beton, yaitu beton K-125,beton K-175,
dan beton K-225. Kelas beton yang digunakan pada masing-masing
haruslah seperti yang terdapat dalam gambar kontrak.
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan tulangan dan
benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton harus sudah
ditempatkan pada pengecoran beton, acuan harus dibasahi
(dilumuri) dengan oli bekas agar permukaan beton halus dan
licin
2. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai
dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui atau sampai
pekerjaan selesai.
3. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan di tempat terbuka selama
ada badai atau hujan lebat. Semua material dan peralatan
pengecoran harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat dan
badai.
4. Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga
penempatan dan penanganannya mudah dilakukan tanpa
adanya pemisahan butiran. Adukan beton dicor lapis demi lapis
pada ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah agar
lapisan yang baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya,
adukan beton digetar dari lapisan bawah, dengan alat penggetar
(Vibrator). Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila
persiapan besi tulangan dan bagian-bagian yang ditanam,
cetakan dan perancah belum diperiksa dan disetujui Direksi
secara tertulis. Dalam pengecoran beton bertulang, harus
dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran. Apabila
bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih
dahulu lapisan selimut beton setebal 3 cm, dengan spasi yang
sama dengan yang dibutuhkan oleh beton di atasnya. Jika
pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih
dari yang ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera
dibuang. Semua pengecoran harus selesai dalam waktu 60 menit

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


6
Metoda Pelaksanaan
setelah keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain
oleh Direksi. Beton jangan dicor di dalam atau pada aliran air
kecuali jika ditentukan atau disetujui sebelumnya. Air yang
mengumpul selama pengecoran harus segera dibuang. Beton
yang dicor di atas beton lain yang baru saja dicor selama lebih
dari 30 menit, kecuali jika ada konstruksi sambungan yang akan
ditentukan kemudian. Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan,
lokasi sambungan harus ditempatkan pada posisi yang benar
secara vertical maupun horizontal, dengan permukaan dibuat
kasar atau bergerigi untuk menahan gesekan dan
membentuk ikatan sambungan beton berikutnya, seperti yang
diinginkan oleh Direksi. Sebelum pengecoran berakhir
permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan untuk
menyingkap agregat. Permukaan beton harus tetap lembab dan
dilindungi dengan mortel semen (perbandingan berat) 1:2,
setebal 1 cm. Semua biaya pengasaran permukaan dan
pekerjaan yang terkait lainnya dianggap sudah tercakup di
dalam harga satuan pekerjaan beton di dalam Rencana Anggaran
Biaya. Beton harus dicor pada posisi dan urutan-urutan seperti
yang ditunjukan dalam gambar, atau atas petunjuk Direksi. Beton
yang dicor ditempatkan langsung pada cetakannya sedemikian
rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan
penggeseran tulangan beton, acuan, atau bagian-bagian yang
tertanam, serta membentuk lapisan-lapisan yang tidak lebih
tebal dari 40 cm padat. Pengecoran harus secara terus menerus
hingga mencapai sambungan yang ditentukan pada gambar atau
menurut petunjuk Direksi. Beton tidak boleh diangkut dengan
peluncur atau dijatuhkan dari kereta sorong lebih tinggi dari 1,5
meter kecuali jika diizinkan oleh Direksi untuk menjatuhkan
ketempat penampungan sementara dan kemudian diambil lagi
dengan sekop sebelum dicorkan.
a. Penakaran beton
Kontraktor harus menyediakan alat penakar yang
disetujui Direksi dan harus memelihara serta mengoperasi
peralatan seperti yang diperlukan agar secara tepat
mengontrol dan menentukan jumlah dari masing-masing
bahan-bahan yang dicampurkan, sesuai dengan petunjuk
Direksi. Peralatan harus mampu memproduksi beton
sebanyak (1) satu hingga (5) lima meter kubik atau lebih
per jam secara keseluruhan dengan mencampurkan
agregat, semen, dan air menjadi suatu campuran yang
merata tanpa pemisahan-pemisahan. Juga mampu
mengimbangi perubahan- perubahan kadar air dari
agregat, serta merubah berat material-material yang ikut
tercakup. Jumlah masing-masing bahan-bahan yang
membentuk beton tersebut dapat ditentukan dengan
timbangan kecuali jumlah air yang diukur dengan takaran.
Meskipun demikian material beton dapat juga diukur
secara volume, bilamana disetujui oleh Direksi. Kontraktor

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


7
Metoda Pelaksanaan
yang harus menyediakan penguji berat yang standard dan
peralatan lain yang diperlukan untuk mengecek operasi
dan tiap-tiap skala pengukuran pengaduk tersebut serta
melakukan pengujian periodik terhadap perubahan harga
pengukuran dalam pekerjaan-pekerjaan adukan.
b. Mesin pengaduk beton
Material beton harus dimasukan dalam pengaduk yang
berpenakar dalam waktu yang tidak lebih dari satu
setengah menit, kecuali sejumlah air yang diperlukan
sudah ada dalam alat pengaduk tersebut. Seluruh air
pencampur harus diberikan sebelum seperempat waktu
pencampuran terlampaui. Waktu pencampuran adukan
yang volumenya lebih besar dari 0,75 m3 harus ditambah
seperempat menit pada setiap penambahan 0,5 m3 . Alat
pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang
melebihi kapasitas yang maksimum, atau dioperasikan
melebihi kecepatan yang dianjurkan pabrik pembuatnya.
Alat tersebut dapat menghasilkan beton dengan
kekentalan dan warna yang merata secara menerus dan
disetujui Direksi. Semua peralatan pencampur harus selalu
dibersihkan sebelum melakukan pekerjaan. Pencampuran
pertama setelah pembersihan, tidak boleh digunakan
dalam pekerjaan. Blades penumbuk yang ada dalam alat
pencampur perlu diganti bila telah aus menjadi 2 cm.
c. Truk Pencampur
Material beton dapat juga dicampur di dalam sebuah truk
pencampur. Drum-drum yang ada pada truk pencampur
harus berputar dengan kecepatan yang dianjurkan oleh
pabrik. Operasi pencampuran dapat dimulai dalam
waktu 30 menit setelah bahan-bahan pencampur
tersebut berada di dalam pencampur, setelah itu beton
dapat diangkut menuju tempat pekerjaan dan satu jam
setelah penambahan air pengecoran harus selesai. Pada
saat cuaca panas atau pada kondisi adukan beton yang
cepat mengeras, waktu pencampuran harus kurang dari
satu jam sesuai dengan petunjuk Direksi.

d. Pengangkutan Beton
Beton harus dipindahkan dari pengaduk beton dan
diangkut selambat-lambatnya dalam 1 jam menuju lokasi
pekerjaan yang akan diawasi oleh Direksi, beton yang
diharapkan adalah beton yang mudah dikerjakan pada
tempat pengecoran, maka dijaga agar pengiriman beton
selalu menerus. Semua peralatan yang digunakan untuk
keperluan ini harus dalam keadaan bersih dan kondisi
baik. Jika beton dituangkan dengan alat penuang atau
peluncur harus dijaga agar adukan beton tetap merata dan
tidak mengalami pemisahan butiran. Slang pompa harus
ditempatkan sedemikian rupa hingga aliran beton tidak

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


8
Metoda Pelaksanaan
terganggu. Kandungan air dan ukuran partikel harus
dipertahankan pada saat beton dipompakan tidak
menyumbat pipa. Kemiringan peluncur untuk membawa
adukan beton harus dipilih sedemikian, agar beton dengan
kandungan air minimum mengalir dengan aliran yang
menerus, merata dan tidak terjadi pemisahan butiran.
e. Pemeriksaan Benda Uji
Pengujian mutu material beton dapat dilakukan oleh
kontraktor, menggunakan laboratorium dan peralatan
yang menuhi standart dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Pemeriksaan benda uji beton yang dicor
selama pekerjaan berlangsung harus dilaksanakan
kontraktor di laboratorium. Semua biaya-biaya yang
timbul adalah menjadi beban Kontraktor. Pemeriksaan
material beton meliputi pengujian berat jenis, pengujian
penyerapan, pengujian gradasi, pengujian cuci semen,
pengujian kadar udara, pengujian daya tahan agregat
kasar, pengujian agregat halus, serta analisa cuci dari
beton. Data pengujian analisa kimia untuk semen dari
pabrik harus ada. Pengujian mengenai beton selama
pekerjaan berlangsung harus dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Pengujian gradasi agregat
Untuk agregat halus sekali setiap 500 m3 dan
sewaktu-waktu bila sumber tempat pengambilannya
diganti Untuk agregat kasar, sekali setiap 500 m3
dan sewaktu-waktu bila sumber tempat
pengambilannya diganti.
b. Kelembeban permukaan agregat Dua kali sehari, pagi
dan sore
c. Slump Test : Dilakukan untuk setiap pengambilan
benda uji beton, min. dua kali sehari, pagi dan sore
d. Pengujian kandungan udara: Dua kali sehari, pagi
dan sore
e. Pengujian kekuatan tekan Sekali setiap 5 m3 per
proporsi atau setiap waktu bila diminta oleh Direksi.
Selama pencetakan dan pengecoran beton, tidak
kurang dari dua contoh setiap hari dan tidak
kurang dari satu random contoh untuk tiap 5 m3
pekerjaan pengecoran yang menerus harus
diambil. Benda uji kekuatan tekan beton
berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm atau
selinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm dari
tiap contoh-contoh yang diambil, dilaksanakan pada
umur 7 hari dan pada umur 28 hari.
Hasil tes harus dianalisa dan dievaluasi secara
statistik. Evaluasi harus dibuat untuk lebih dari 20
kali tes dengan dasar-dasar berikut :
f. Kemungkinan dari pengujian kekuatan di bawah

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


9
Metoda Pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dalam standart mutu kekuatan
tidak lebih dari 25 %.
g. Kemungkinan dari pengujian kekuatan 80 %
dari kekuatan yang ditentukan dalam standart
mutu kekuatan bahan dapat lebih dari 5 %
Slump test dapat dibuat segera sebelum pengecoran dimulai
atau atas perintah Direksi. Semua pengujian-pengujian di atas
harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang ada dalam
standart mutu beton yang ditetapkan.

9. PEKERJAAN BEKISTING
Volume : 522,61 M2
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Mandor dan Tukang dan Kepala Tukang
Alat Yang digunakan : Alat Bantu
Bahan Yang digunakan : Kayu, Paku dan Multiplek dan Pelumas
Dilaksanakan : sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
1 Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu atau baja
dengan sambungan kedap terhadap adukan dan cukup kokoh
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan
2 Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan
yang tidak tampak pada struktur akhir, sedangkan untuk
permukaan beton yang tampak harus menggunakan kayu yang
dihaluskan dengan tebal dan merata
3 Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga
dapat dibongkar tanpa merusak beton.
4 Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan
membentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat
dari kayu, besi atau dari bahan lainnya yang cukup kuat sesuai
dengan ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar-gambar.
Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan
berat sendiri adukan beton, getaran beton, beban konstruksi, angin
dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk. Kontraktor
harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan
sesuai dengan ketentuan di atas, untuk mendapatkan persetujuan
Direksi, sebelum memulai pekerjaan, walaupun demikian
penyerahannya tersebut kepada Direksi untuk disetujui, tidak
mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi keberhasilannya.
Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton
harus bebas dari sampah, paku, alur-alur, belahan, atau cacat-
cacat lainnya. Mengisi celah-celah sambungan cetakan beton
harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup
mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa
menimbulkan perobahan bentuk cetakan, celah-celah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunakan kertas dengan tegas dilarang. Pembuatan lubang
bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, dan pembuangan air
dapat dilakukan, untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


10
Metoda Pelaksanaan
hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.
Sebelum pengecoran beton, semua baut-baut harus dipasang pada
posisinya, semua yang diperlukan dan alat-alat lain untuk menutup
lobang harus dipasang pada cetakan. Tidak diperbolehkan
membuat lubang didalam beton tanpa persetujuan Direksi.
Penggunaan kawat yang diikat untuk menyanggah cetakan tidak
diizinkan dilakukan pada dinding beton yang akan tampak.
Lobang-lobang bekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton
setelah cetakan dibongkar. Jika batang lobang digunakan
untuk menyanggah cetakan, ujungnya tidak boleh kurang dari 3 cm
dari permukaan beton yang terbentuk. Semua permukaan cetakan
yang menempel dengan beton harus dilumasi dengan oli untuk
memastikan bahwa cetakan dapat dibuka dengan mudah. Pelumas
harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang dan
harus berhati-hati mencegah pelumas jangan sampai mengenai
besi tulangan. Sebelum pengecoran dan pembersihan, semua celah-
celah cetakan yang telah diisi dengan dempul, harus dibersihkan
dan dikeringkan. Bila cetakan beton dibuat dan disiapkan untuk
pengecoran, maka harus diperiksa oleh Direksi. Tidak
diperkenankan pengecor bila cetakan belum disetujui Direksi.
Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi, sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum cetakan siap untuk
diperisksa.
5 Pembongkaran cetakan pada waktu umur beton untuk mencapai
kekuatan tekanan yang cukup sudah terlampaui. Meskipun
demikian, cetakan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi
dan waktu pembongkaran cetakan, harus mengingat waktu
minimum

10. PEMBESIAN DENGAN BESI ULIR / POLOS


Volume : 11.979,43 Kg
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang, Kepala Tukang Besi dan Mandor
Alat Yang digunakan : Alat Potong Besi dan alat bantu lainnya
Bahan Yang digunakan : Besi Beton dan Kawat Beton
Dilaksanakan : Sesuai Time Schedule
Metoda Kerja :
a. Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam
gambar dan memenuhi PBI-71, NI-2 atau SII 0136.
b. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran, Lumpur, oil, cat, karat dan kerat,
percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau
merusak pelekat dengan beton.
c. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan
kawat pengikat sehingga tidak tergeser waktu operasi pengecoran
d. Besi tulangan bulat berulir maupun bulat biasa, harus sesuai
dengan ketentuan standard, dalam Spesifikasi Umum dan table
berikut ini :

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


11
Metoda Pelaksanaan

Uraian Batang Bulat Batang Bulat


Berulir Biasa

Tensile strength, kg/mm2 49 - 63 49 - 63

Pemanjangan % 14 atau lebih 16 atau lebih

Yield Point kg / cm2 2400 atau lebih 2400 atau lebih

Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang


melintang sama disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata-
rata besi tulangan yang digunakan di lokasi pekerjaan tidak boleh
lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen diameter yang telah
ditentukan besi tulangan harus bersih dari serpihan, minyak,
kotoran dan cat-cat pembuatannya.
e. Pemotongan dan pembengkokan tulangan mengikuti daftar yang
dibuat terlebih dahulu berdasarkan gambar kerja yang sudah
disetujui oleh Direksi pembengkokan tulangan harus dilakukan
diatas meja pembengkokan dengan menggunakan kunci penekuk
yang cocok dengan tiap ukuran besi tulangan serta harus mengikuti
aturan dan pemasangan penyusunannya harus sesuai dengan
gambar design / kontrak. Tekukan besi tidak boleh retak dan
apabila pada saat pembengkokan terjadi keretakan pada tekukan,
maka besi harus diganti. Sambungan besi / overlap ujung
sambungan besi harus paling sedikit 40 x diameter besi. Selama
pemotongan, pembengkokan, serta perangkaian dan besi tulangan
yang telah disusun/dipasang sebelum pengecoran harus
terlindungi dari pengaruh cuaca sampai saat pengecoran.

11. PASANGAN BATU KALI DENGAN MORTAR TIPE N (MUTU PP TERTENTU SETARA
DENGAN CAMPURAN 1 PC:4 PP)
Volume : 2.596,87 M3
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang , Kepala Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : Concrette Mixer, dan alat bantu lainnya
Bahan Yang digunakan : Semen PC, Batu Kali, Pasir Pasang dan Air
Dilaksanakan : Sesuai Time Schedule
Metoda Kerja :
a. Batu untuk Pasangan
Batu yang digunakan untuk pasangan berasal dari batu tempat
lokasi pekerjaan atau sungai yang tidak merusak dasar sungai
dilokasi pekerjaan, kekurangan batu dapat didatangkan dari luar
lokasi pekerjaan tersebut, batu pasangan tidak berlapis-lapis atau
cacat atau dengan mutu yang disetujui oleh Direksi. Semua batu
tersebut dikumpulkan disuatu tempat sedemikian rupa diusahakan
menjadi sedikit basah pada saat akan digunakan dan berukuran
hampir satu sama lain agar tidak ada rongga yang besar diantara
batu-batu tersebut. Penggunaan batu yang bulat hanya diizinkan
PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman
12
Metoda Pelaksanaan
dalam jumlah yang terbatas dicampur dengan batu bersudut
tajam, batu yang bulat tidak boleh digunakan untuk dinding yang
mempunyai ketebalan kurang dari 30 cm.

b. Pemasangan
Batu tersebut dengan basah secukupnya sebelum dipasang dan
harus ditempatkan dengan tangan sedemikian rupa sehingga tiap-
tiap batu dikelilingi oleh mortal semen seluruhnya melekat satu
sama lain. Batu harus disesuaikan dengan ukurannya, tiap-tiap
batu harus terselubung didalam mortal.

c. Mortal Semen Untuk Perekat


Pasangan batu berdasarkan persyaratan campuran semen dan
pasir digunakan mortal semen yang digunakan adalah sebagai
perekat dan harus sesuai dengan tipe pasangan batu yang
digunakan, kemudian perbandingan semen dan pasir adalah 1
bagian semen porland berbanding empat bagian pasir ( 1 : 4 )
digunakan untuk semua bangunan yang menggunakan pasangan
batu dan sebagainya.
Penggunaan mortal semen untuk pasangan batu harus sesuai
dengan persyaratan atau atas petunjuk Direksi.

12. PLESTERAN DENGAN MORTAR JENIS PC-PP TIPE S (1 PC:3 PP)


Volume : 39
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Mandor, Tukang dan Kepala Tukang
Alat Yang digunakan : alat bantu lainnya
Bahan Yang digunakan : Semen PC, Pasir Pasang
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Bagian atas pasangan batu kali, pada dinding luar, dan bagian lain
yang nampak harus diplester dengan mortal campuran 1 : 3 dengan
ketebalan 1,5 cm. Spesifikasi bahan semen, pasir dan air yang
digunakan sama dengan spesifikasi pasangan batu kali camp 1 : 4
seperti pada item tersebut diatas.
13. ELASTIC FILLER
Volume : 44,38 M2
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : alat bantu
Bahan Yang digunakan : Elastic Filler
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Joint filler harus dipasang pada sambungan pasangan sesuai dengan
gambar rencana. Joint filler harus berbentuk dan ukuran sebagaimana
tertera pada gambar rencana

14. PASANGAN PIPA SULING-SULING (1 M)


Volume : 44,38 M2
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : alat bantu

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


13
Metoda Pelaksanaan
Bahan Yang digunakan : Elastic Filler
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipa PVC (Poly Vinyl
Cloride) untuk pipa- pipa lubang pembuang seperti yang tercantum
pada gambar atau petunjuk Direksi. Pipa PVC untuk lubang pembuang
harus mempunyai diameter seperti yang tercantum pada gambar atau
yang ditetapkan Direksi. Pipa PVC harus dibuat dari merk dan mutu
yang disetujui oleh Direksi dan dipasang pada posisi yang betul pada
bangunan tanpa adanya perubahan selama pengecoran beton sperti
yang tercantum pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi. Lubang untuk drainase PVC diperlukan pada drainase dinding
penahan tanah atau bangunan yang terbuat dari Pipa PVC dengan
diameter 2″. Pipa PVC pada lubang drainase harus tembus air seperti
terlihat pada gambar atau ditetapkan oleh Direksi. Gradasi filter
campuran pasir dan kerikil harus sesuai dengan gambar rencana atau
yang ditetapkan oleh Direksi. Agar tidak tersumbat pada pangkal yang
menyentuh ke dinding talud/tanah diberi ijuk.

15. PENGADAAN DAN PEMASANGAN HANDRAIL dia.3”


Volume : 24,00 M1
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang Las , Kepala Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : alat bantu
Bahan Yang digunakan : Pipa Galvanisir dia 3 inch, Dap dia 3 inch, Kawat las
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Kontraktor harus menyiapkan dan memasang pipa galvanis dia.3” untuk
pagar pengaman jembatan, gorong – gorong dan jembatan pelayanan
pada bagian penguras bendung, intake, pinggiran dinding tembok tegak,
pintu pengambilan dan pada tempat – tempat yang ditunjukkan dalam
gambar rencana atau ditetapkan Direksi. Pipa tersebut harus dijamin
baru dan berkualitas tinggi. Semua pipa besi terpasang sesuai gambar.
Penjelasan pipa besi hanya dikerjakan bilamana ditentukan dalam
gambar atau mengikuti petunjuk Direksi. Setelah pipa terpasang dengan
lengkap, permukaan yang terbuka harus dicat. Pengukuran untuk
pembayaran pipa pagar pengaman dibuat berdasarkan panjang pipa
terpasang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi

16. PENANAMAN RUMPUT LEMPENGAN


Volume : 24,00 M1
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang Las , Kepala Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : Alat bantu
Bahan Yang digunakan : Lempengan Rumput
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Untuk melindungi kemiringan tanggul dari kerusakan disebabkan
oleh gerusan air, gebalan rumput harus dipasang sesuai dengan
gambar rencana, atau sebagaimana disetujui direksi. Lempengan
rumput yang dipakai untuk pengaman kemiringan harus bersih,

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


14
Metoda Pelaksanaan
padat, berakar baik,

5. SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN (PHO)


Jika pekerjaan dianggap selesai dan LKP pekerjaan dinyatakan 100 %, kontraktor mengajukan serah
terima pekerjaan pertama (PHO) kepada Owner untuk melakukan pengecekan di lapangan. Pengajuan
PHO ini diajukan maksimal sehari sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan maksimal yang ditetapkan.
Bersama-sama panitia PHO, PPK dan Konsultan Pengawas melakukan pemeriksaan dilapangan.
Selanjutnya dibuat Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) sebagai legalitas kontrak penyelesaian
pekerjaan.

6. TAHAP PEMELIHARAAN PEKERJAAN


Selama masa pemeliharaan, kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan pekerjaan sebagai
berikut:
- Perbaikan secara minor pekerjaan yang di nyatakan oleh Panitia PHO
- Perbaikan secara berkala selama masa pemeliharan jika ditemukan kondisi pekerjaan rusak
dalam masa pemeliharaan kecuali kondisi Foce Majore.

7. SERAH TERIMA PEKERJAAN (FHO)


Selesai masa pemeliharaan, kontraktor mengajukan Serah Terima Pekerjaan (FHO) kepada PPK dan PPK
membentuk Panitia Serah Terima Pekerjaan (FHO) dan melakukan pengecekan bersama kelapangan.
PHO merupakan sebagai legalitas kontrakator telah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak
yang ditandatangani antara kontraktor dengan PPK

8. PENUTUP
Demikianlah uraian metoda pelaksanaan pekerjaan yang kami jelaskan sesuai dengan pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen lelang dan gambar rencana. Secara lengkap teknis pelaksanaan dan
spesifikasi teknis bahan merujuk kepada spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang

Padang, 28 Februari 2017


Penawar,
PT. RAJAWALI CITRA WAHANA PASAMAN

ITWANTRI. BE
Direktur

PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman


15

Vous aimerez peut-être aussi