Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
METODA PELAKSANAAN
1. LOKASI PEKERJAAN :
Lokasi pekerjaan Normalisasi dan Perkuatan Tebing Muaro Anak Aia Pisang Kab. Agam yang terdapat
di Kabupaten Agam dapat ditempuh dengan roda 4 sekitar ± 300 Km dari Kota Padang.
2. LINGKUP PEKERJAAN :
Pekerjaan berupa : Normalisasi dan Perkuatan Tebing Muaro Anak Aia Pisang terletak di
Kabupaten Agam , pekerjaan terdiri dari :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI
4. TAHAP KONTRUKSI
Tahap kontruksi adalah tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi periode waktu kontrak maksimal yang
diberikan oleh pengguna jasa kepada penyedia jasa yang ditetapkan dalam dokumen kontrak kerja
(SPK).
1. UITZET/PENGUKURAN ULANG
Volume : 500 / M1
Tenaga Yang digunakan : Juru Ukur, Pekerja
Alat Yang digunakan : Theodolite, Waterpass dan alat Bantu Lainnya
Metoda Kerja :
Pekerjaan pengukuran tersebut dimaksud dalam rangka
menentukan arah trase sungai/saluran juga mengukur potongan
memanjang dan potongan melintang sungai/saluran, elevasi dasar
sungai, elevasi tanggul sungai, serta elevasi bangunan air misalnya :
jembatan dan jalan inspeksi, gorong-gorong, stop lock, dan lain-lain,
semua ini dilakukan untuk melakukan perhitungan volume
pelaksanaan Pekerjaan Mutual Check Nol (MC.0) dan Actual Check
(MC.100). Atas persetujuan Direksi, penyedia jasa harus memberikan
data pengukuran sebanyak kepada Direksi dalam rangkap 6 (enam),
semua data yang ada dalam form usulan yang memberi detail lokasi
dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau dibangun atau dibuat
oleh penyedia jasa. Metoda pengukuran dipakai atas persetujuan
Direksi. Buku-buku lapangan dan tabel data tersedia dan dirawat
dengan baik guna pemeriksaan, pengecekan oleh Direksi apabila
diperintahkan. Ketinggian dalam pengukuran harus selalu dalam batas-
batas keseksamaan sebagai berikut :
b. PENGGAMBARAN
1. Gambar untuk keperluan kontrak
a) Gambar kontrak merupakan gambar yang dapat
dijadikan referensi
b) Gambar untuk pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas
pengukuran MC.0 yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan
diketahui / disetujui oleh Direksi
c) Gambar-gambar konstruksi dibuat dan diukur oleh
penyedia jasa yang diawasi langsung oleh direksi dan
harus mendapat persetujuan dari direksi terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Gambar-gambar
Penyedia jasa sebelum melaksanakan kegiatan harus
menyerahkan kepada direksi, gambar rencana pelaksanaan /
gambar konstruksi dan penyedia jasa harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar yang disetujui oleh direksi,
tanpa ada tambahan pembayaran apapun. Jika kontraktor
memperkirakan bahwa perubahan-perubahan tersebut akan
menambah tanggung jawab penyedia jasa menurut kontrak ,
maka penyedia jasa harus menyampaikan pernyataan
tertulis kepada direksi dalam waktu 7 ( tujuh ) hari setelah
menerima perubahan-perubahan tersebut dan harus
menentukan hal-hal khusus yang dirasakan memberatkan.
Direksi akan mempertimbangkan masalah tersebut.
5. TIMBUNAN TANAH URUGAN KEMBALI (TANAH BEKAS GALIAN) DENGAN ALAT BERAT
Volume : 234,04
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Mandor, Operator dan Pembantu Operator
Alat Yang digunakan : Excavator, Vibrator Roller dan alat bantu lainnya
Dilaksanaka : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Pekerjaan timbunan dibelakang bangunan dilaksanakan pada bagian
yang dibutuhkan, sesuai petunjuk direksi dengan memakai bahan hasil
galian yang telah mendapat persetujuan direksi seperti yang tertera
pada bagian II.1 diatas. Pekerjaan timbunan dilakukan sesuai garis dan
batas yang tertera pada gambar atau atas perintah Direksi. Bahan-
bahan untuk timbunan tidak boleh mengandung material berupa, abu,
alang-alang sisa akar, gumpalan dan material lain yang dapat
membusuk kecuali ditentukan lain oleh direksi. Pekerjaan ini juga
menggunakan peralatan mekanis ( excavator ) yang gunanya juga
untuk pembentukan sloof konstruksi dan perapiannya dan dipadatkan
menggunakan Vibrator roller
8. PEKERJAAN BETON
Volume : Beton K-225 124 M3, K-175 42,50 M3 dan K-125 234 M3
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : Concrette Mixer, Vibrator Concrette dan alat bantu lainnya
Bahan Yang digunakan : Semen PC, Aggregat dan Air
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
Pekerjaan yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknik ini mencakup
pembuatan seluruh struktur beton, yaitu beton K-125,beton K-175,
dan beton K-225. Kelas beton yang digunakan pada masing-masing
haruslah seperti yang terdapat dalam gambar kontrak.
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan tulangan dan
benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton harus sudah
ditempatkan pada pengecoran beton, acuan harus dibasahi
(dilumuri) dengan oli bekas agar permukaan beton halus dan
licin
2. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai
dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui atau sampai
pekerjaan selesai.
3. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan di tempat terbuka selama
ada badai atau hujan lebat. Semua material dan peralatan
pengecoran harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat dan
badai.
4. Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga
penempatan dan penanganannya mudah dilakukan tanpa
adanya pemisahan butiran. Adukan beton dicor lapis demi lapis
pada ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah agar
lapisan yang baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya,
adukan beton digetar dari lapisan bawah, dengan alat penggetar
(Vibrator). Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila
persiapan besi tulangan dan bagian-bagian yang ditanam,
cetakan dan perancah belum diperiksa dan disetujui Direksi
secara tertulis. Dalam pengecoran beton bertulang, harus
dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran. Apabila
bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih
dahulu lapisan selimut beton setebal 3 cm, dengan spasi yang
sama dengan yang dibutuhkan oleh beton di atasnya. Jika
pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih
dari yang ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera
dibuang. Semua pengecoran harus selesai dalam waktu 60 menit
d. Pengangkutan Beton
Beton harus dipindahkan dari pengaduk beton dan
diangkut selambat-lambatnya dalam 1 jam menuju lokasi
pekerjaan yang akan diawasi oleh Direksi, beton yang
diharapkan adalah beton yang mudah dikerjakan pada
tempat pengecoran, maka dijaga agar pengiriman beton
selalu menerus. Semua peralatan yang digunakan untuk
keperluan ini harus dalam keadaan bersih dan kondisi
baik. Jika beton dituangkan dengan alat penuang atau
peluncur harus dijaga agar adukan beton tetap merata dan
tidak mengalami pemisahan butiran. Slang pompa harus
ditempatkan sedemikian rupa hingga aliran beton tidak
9. PEKERJAAN BEKISTING
Volume : 522,61 M2
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Mandor dan Tukang dan Kepala Tukang
Alat Yang digunakan : Alat Bantu
Bahan Yang digunakan : Kayu, Paku dan Multiplek dan Pelumas
Dilaksanakan : sesuai dengan Time Schedule
Metoda Kerja :
1 Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu atau baja
dengan sambungan kedap terhadap adukan dan cukup kokoh
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan
2 Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan
yang tidak tampak pada struktur akhir, sedangkan untuk
permukaan beton yang tampak harus menggunakan kayu yang
dihaluskan dengan tebal dan merata
3 Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga
dapat dibongkar tanpa merusak beton.
4 Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan
membentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat
dari kayu, besi atau dari bahan lainnya yang cukup kuat sesuai
dengan ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar-gambar.
Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan
berat sendiri adukan beton, getaran beton, beban konstruksi, angin
dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk. Kontraktor
harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan
sesuai dengan ketentuan di atas, untuk mendapatkan persetujuan
Direksi, sebelum memulai pekerjaan, walaupun demikian
penyerahannya tersebut kepada Direksi untuk disetujui, tidak
mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi keberhasilannya.
Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton
harus bebas dari sampah, paku, alur-alur, belahan, atau cacat-
cacat lainnya. Mengisi celah-celah sambungan cetakan beton
harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup
mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa
menimbulkan perobahan bentuk cetakan, celah-celah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunakan kertas dengan tegas dilarang. Pembuatan lubang
bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, dan pembuangan air
dapat dilakukan, untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa
11. PASANGAN BATU KALI DENGAN MORTAR TIPE N (MUTU PP TERTENTU SETARA
DENGAN CAMPURAN 1 PC:4 PP)
Volume : 2.596,87 M3
Tenaga Yang digunakan : Pekerja, Tukang , Kepala Tukang dan Mandor
Alat Yang digunakan : Concrette Mixer, dan alat bantu lainnya
Bahan Yang digunakan : Semen PC, Batu Kali, Pasir Pasang dan Air
Dilaksanakan : Sesuai Time Schedule
Metoda Kerja :
a. Batu untuk Pasangan
Batu yang digunakan untuk pasangan berasal dari batu tempat
lokasi pekerjaan atau sungai yang tidak merusak dasar sungai
dilokasi pekerjaan, kekurangan batu dapat didatangkan dari luar
lokasi pekerjaan tersebut, batu pasangan tidak berlapis-lapis atau
cacat atau dengan mutu yang disetujui oleh Direksi. Semua batu
tersebut dikumpulkan disuatu tempat sedemikian rupa diusahakan
menjadi sedikit basah pada saat akan digunakan dan berukuran
hampir satu sama lain agar tidak ada rongga yang besar diantara
batu-batu tersebut. Penggunaan batu yang bulat hanya diizinkan
PT. Rajawali Citra Wahana Pasaqman
12
Metoda Pelaksanaan
dalam jumlah yang terbatas dicampur dengan batu bersudut
tajam, batu yang bulat tidak boleh digunakan untuk dinding yang
mempunyai ketebalan kurang dari 30 cm.
b. Pemasangan
Batu tersebut dengan basah secukupnya sebelum dipasang dan
harus ditempatkan dengan tangan sedemikian rupa sehingga tiap-
tiap batu dikelilingi oleh mortal semen seluruhnya melekat satu
sama lain. Batu harus disesuaikan dengan ukurannya, tiap-tiap
batu harus terselubung didalam mortal.
8. PENUTUP
Demikianlah uraian metoda pelaksanaan pekerjaan yang kami jelaskan sesuai dengan pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen lelang dan gambar rencana. Secara lengkap teknis pelaksanaan dan
spesifikasi teknis bahan merujuk kepada spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang
ITWANTRI. BE
Direktur