Vous êtes sur la page 1sur 36

PENGKAJIAN KELUARGA MODEL FRIEDMANN

A. Identifikasi keluarga
1. Nama : Bpk. Abbas Dg. Najang
2. Alamat : Dusun Mannongkoki I
3. Tipe Keluarga : Extended Family
4. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Hubunga Umur pekerjaan Pendidikan


. kelamin n dgn KK (tahun)
1 Bpk. A Laki-laki KK 43 Wiraswasta SMA
2 Ibu. R perempua Istri 40 IRT SMP
n
3 An. S Laki-laki Anak 13 Pelajar SMP
4 An. M Laki-laki Anak 6 Pelajar SD
6 Ibu. D Perempuan Nenek 80 IRT SD

Genogram

X X X X

X X X X 65 55 X

X X X

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

X : Meninggal

: Serumah

5. Latar Belakang Budaya


Keluarga Bapak A berlatar belakang budaya Makassar, sehari-hari klien dan
keluarga menggunakan bahasa makassar, untuk berkomunikasi satu sama lain,
tipe rumah klien rumah panggung.
6. Identifikasi agama
Keluarga bapak A beraga Islam, kegiatan sholat 5 waktu dilakukan klien dan
anggota keluarga dilakukan secara rutin (5 waktu), hanya An. S, dan An.M masih
kecil sehingga mereka belum melaksanakan ibadah Sholat 5 waktu dengan rutin.
Klien mengatakan nilai ajaran islam digunakan sebagai pedoman hidup dalam
keluarganya.
7. Status Kelas Sosial.
Klien merupakan pencari nafkah di keluarganya dengan bekerja sebagai tukang
somel, sementara istrinya dan ibu.D bekerja sebagai ibu rumah tangga, ibu
mertuanya juga berternak ayam.
Menurut klien dalam sebulan bisa menerima upah sebesar 2.000.000, namun
istri klien mengaku pemasukan mereka habis untuk biaya hidup sebulan, istri
klien mengatakan tidak memiliki tabungan.
8. Rekreasi keluarga
Menurut informasi dari istri klien keluarganya melakukan kegiatan rekreasi
dengan bepergian ke tempat wisata sekeluarga biasanya 1 kali setahun bersama
keluarga. Akan tetapi mereka lebih sering berkumpul dengan semua anggota
keluarga dengan makan malam bersama, menonton TV dan berbincang-bincang,
kegiatan ini dilakukan setiap hari. Klien mengatakan sangat senang berkumpul
dengan anggota keluarganya.
9. Tahap perkembangan keluarga dan sejarah keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Saat ini keluarga Bpk Dg A berada pada tahap keluarga dengan anak usia
sekolah. Menurut Ny. R, anaknya mudah bergaul dengan anak seusianya,
mengikuti kegiatan seperti pengajian dan bermain sepulang sekolah dengan
temannya, hubungan antara klien dengan pasangannya terjalin sangat baik,
klien merasa cukup mampu menghidupi keluarganya.
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Anak lebih banyak mendapatkan perhatian dari neneknya dan ibunya dan
bapaknya sibuk bekerja, dimana seharusnya bapaknya juga harus berperan
penting untuk membantu anak dalam segala hal, utamanya bersosialisasi dengan
lingkungan sosial disekitarnya
11. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga inti Bpk A, keluhan kesehatan seperti Tekanan darah tinggi
dialami oleh Ibu. D , Ibu D mengeluh tegang pada leher, pengelihatan
berkunang-kunang, dan terkadang jantungnya juga berdebar-debar. Sementra
saat ini ibu R, An. S dan An. M serta Bpk. A masih dalam kondisi sehat
12. Riwayat keluarga sebelumnya dari orang tua
Klien mengatakan tidak mengetahui riwayat penyakit yang diderita oleh Ibu K
karena sejak lama memang ibu K menderita Rematik.
B. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah

Kamar
tidur WC
Ruang
makan Dapur

Ruangan
Menonton TV T4 tidur
Kamar
tidur

sumur

Ruang tamu

Teras rumah

Jenis rumah keluarga Bpk A yaitu rumah panggung, berukuran 6 x 8 m2 (luas


rumah sesuai dengan jumlah penghuni yaitu 6 orang) status kepemilikan
rumah yaitu rumah milik sendiri, dinding rumah terbuat dari papan.
Pencahayaan disiang hari baik, dan dimalam hari menggunakan listrik, untuk
alat /kebutuhan mandi : handuk digunakan secara bersamaan, air berasal
dari sumur gali dengan keadaan air yang jernih, tempat cuci piring terletak di
atas rumah, dimana lansia harus menuruni tangga kayu jika ingin ke toilet,
dan hal ini sangat berisiko untuk lansia. Pencahayaan ditangga kurang.
Keadaan tempat tidur : kamar tidur bpk A dan ibu.R dan ruang tamu
dibatasi oleh dinding, tempat tidur ibu.D dibatasi oleh dinding berbatasan
dengan dapur sedangkan tempat tidur An.S & An.M tidak di dalam kamar.
kebersihan dan sanitasi rumah : rumah nampak cukup bersih, hanya kadang
ada sedikit debu karena daerah Mannongkoki memang banyak industri yg
menyebabkan debu. bagian bawah rumah tampak kotor, berbau kotoran
hewan unggas, kandang ayam terletak di kolong dan belakang rumah,
terdapat banyak debu di sekitar tempat tinggal klien . jarak antara sumur gali
dan tempat penampungan kotoran sekitar 5 M. klien mengatakan
pengolahan sampah rumah tangga dilakukan dengan membakar .

2. Karakteristikk tetangga dan komunitas


Karakteristik fisik, klien bertempat tinggal didusun Mannongkoki 1,
merupakan sebuah daerah pedesaan, kondisi sekitar jalan menuju rumah
klien penuh dengan debu.Pengelolaan sampah dilakukan oleh keluarga
sendiri, tidak ada kegiatan pengangkutan sampah disekitar tempat tinggal
klien. Sumber polusi diseitar klien dan keluarga merupakan debu tanah dan
asap rokok klien. Karakteristik demografi, klien bertempat tinggal dalam
komunitas masyarakat dengan suku makassar,dan sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani dan pengrajin meubel, di dusun mannongkoki I
tempat tinggal klien terdapat pustu, sekolah,kebanyakan kasus kriminalitas
disekitar tempat tinggal klien dipicu akibat warga yang mengonsumsi MIRAS.
Terdapat akses transportasi pribadi yang memudahkan kegiatan mobilisasi
klien dan keluarga yaitu motor.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah pindah rumah, hanya pernah merantau ke
somppeng Namun kembali ke Makassar. Setiap hari bpk. A pergi ke tempat
kerja meubel sampai pukul 11.00 siang, istirahat dan lanjut kembali hingga
jam 5 sore. Bpk A Dan Ibu R tiap hari mengurus hewan ternaknya, Anak-
anaknya berangkat ke sekolah tiap pagi hari sampai siang.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut Bpk A, ia dan anggota keluarganya sering mengunjungi Pustu untuk
memeriksakan kesehatannya dan mendapatkan pengobatan di saat sedang
sakit. Klien dan keluarga merasa sangat senang karena kebutuhan
pemenuhan kesehatannya beserta anggota keluarganya sangat terjangkau,
dekat dari rumah meskipun terkadang klien dianjurkan membeli obat di
pustu dgn harga Rp. 2000 s/d 5000.
5. Sistem pendukung keluarga
Klien memiliki sepeda motor, terkadang ia juga dibantu oleh Bpk A untuk
memberikan biaya jajan kepada kedua anaknya, sedangkan kebutuhan
pemenuhan kesehatan keluarga Bpk A, dilakukan di pustu, menurutnya
Pustu itu lebih dekat dari rumah dari pada Puskesmas, dan setiap ada
anggota keluarga yang sakit maka ia segera membawanya ke pustu untuk
mendapatkan pelayanan pengobatan.
C. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi
Bpk A merupakan pendengar yang baik bagi anak-anaknya bila mereka
sedang ada keluhan, begitupun juga anak-anaknya bila Bpk A meminta
sesuatu kepada anaknya, maka dengan segera An.S dan An.M bergegas
melakukannya.
Selama wawancara, Bpk A dan Ibu D nampak kooperatif.
2. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Bpk A, dirinya merupakan pembuat keputusan dalam keluarganya.
Seperti menganjurkan anak pergi sekolah setiap hari, belajar diwaktu malam
dan tidur dimalam hari. Klien juga berperan dalam menentukan biaya
belanja rumah tangga.
3. Struktur peran
Menurut Bpk A, dirinya saat ini berperan sebagai kepala keluarga,istrinya
sebagai ibu rumah tangga menyiapkan makanan untuk anak-anaknya. An. S
sebagai anak tertua saat ini sekolah di SMP, anak berperan sesuai usianya,
belajar dan bermain jika sudah pulang sekolah, An. M juga tiap hari
menjalankan perannya sebagai pelajar SD, pulang sekolah juga melakukan
aktifitas bermain dengan teman-temannya. Ibu D membantu Ibu R untuk
mengurus rumah tangga, memasak dan mengurus anak. Serta ibu.D
memelihara ternak sebagai pengisi waktu luang.
4. Nilai-nilai keluarga
Menurut Bpk A, keluarganya memegang teguh adat makassar, merayakan
Maulid Nabi dengan adat Makassar.
D. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Ibu.A mengatakan harus mampu merawat kedua anaknya dan mertuanya
yang sudah tua. Bpk A dan istrinya selalu mengajarkan anaknya untuk serius
sekolah agar kelak tidak seperti mereka. Sikap saling menghormati antar
anggota masih tetap diajarkan oleh keluarganya
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan untuk berperilaku sopan,
santun, terhadap sesama dirumah dan disekitar lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku
keluarga
Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya selekas mungkin untuk
mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang sakit.
Ibu R beberapa kali mau membawa ibu D ke Pustu karena sering tegang pada
leher. Banub ibumenolak untuk diajak ke pustu.
Dalam keluarga klien merupakan perokok aktif, merokok didalam dan diluar
rumah, sehari mengahabiskan 2 bungkus rokok.dan saat ini klien belum bisa
berhenti merokok karena sudah terbiasa. Bpk. A juga mengkonsumsi Alkohol
tiap hari pulang kerja.

E. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor yang dimiliki
Klien mengatakan tidak ada stressor yang berarti dalam keluarganya, klien
hanya sedikit cemas dengan kondisi ibu. D yg sering tegang pada lehernya
dan tidak mau dibawah ke puskesmas.
2. Kemampuan keluarga berespon
Keluarga merasa sangat bersemangat untuk kerja untuk menyekolahkan anak-
anaknya. Bpk A berharap mampu membesarkan anak-anaknya hingga dewasa.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan apa adanya, berusaha semampunya, selebihnya
menyerahkan kepada Allah SWT.
Pemeriksaan (Ayah) Ibu An. S An
Kepala: Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tid
sikatriks dan luka sikatriks dan luka sikatriks dan luka sikatriks da
penyebaran rambut penyebaran rambut penyebaran rambut penyebaran
merata merata merata merata

Mata Simetris, klien Simetris kanan dan Simetris kanan Simetris ka


mengatakan kiri, klien mampu dan kiri, klien kiri, klien m
penglihatan baik. membaca jarak 30 cm mampu membaca membaca ja
dari objek bacaan. jarak 30 cm dari dari objek b
objek bacaan.
Hidung Hidung simetris kanan Hidung simetris kanan Hidung simetris Hidung sim
dan kiri, tidak ada dan kiri, tidak ada kanan dan kiri, dan kiri, tid
sekresi, sekresi, tidak ada sekresi, sekresi,

Telinga Simetris kanan dan Simetris kanan dan Simetris kanan dan Simetris ka
kiri, , membran kiri, membran timpani kiri, tampak kiri, , memb
timpani utuh. Tidak utuh. Tidak ada serumen pad MAE timpani utu
ada tanda-tanda radang tanda-tanda radang di kiri, membran ada tanda-ta
di kedua MAE, kedua MAE. Tidak timpani utuh. radang di k
pendengaran baik ada gangguan Tidak ada tanda- MAE.
pendengaran. tanda radang di
kedua MAE.

Gigi-mulut Telah ada beberapa Gigi utuh, gigi Kebersihan gigi Kebersihan
gigi yg tanggal, tak berwarna putih terjaga terjaga, tam
tampak iritasi pada dan gigi be
mukosa mulut, bibir kuning
berwarna kehitaman
Leher, Tonsil, Tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tid
Kelenjar pembengkakan, nyeri pembengkakan, nyeri pembengkakan, pembengka
Tonsil, Tidak tekan, kelenjar limfe nyeri tekan, tekan, kelen
kemerahan, dan tidak tidak teraba, tonsil kelenjar limfe tidak tidak teraba
bengkak, kelenjar tidak kemerahan teraba, tonsil tidak tidak kemer
nodul limfe tidak kemerahan
teraba disekitarleher
dan rahang bawah
Dada : Dada simetris, tidak da Dada simetris, tidak Dada simetris, Dada simet
Jantung massa, nafas reguler, da massa, nafas tidak da massa, da massa, n
Paru bunyi jantung reguler, reguler, bunyi nafas reguler, reguler, bu
Bentuk dada s1 dan s2, bentuk jantung reguler, s1 bunyi jantung jantung reg
Gerakan dada normochest, dan s2, bentuk dada reguler, s1 dan s2, dan s2, ben
gerakan simetris normochest, gerakan bentuk dada normochest
simetris normochest, simetris
gerakan simetris

Perut : Perut simetris, tidak Perut cembung, tidak Perut cembung, Perut cemb
Bising usus ada massa, hepar da massa, nyeri tekan tidak da massa, da massa, n
Nyeri tekan teraba, bising usus tidak ada, bising usus nyeri tekan tidak tidak ada, b
terdengar aktif di terdengar aktif di ada, bising usus terdengar a
kuadran kanan atas kuadran kanan atas terdengar aktif di kuadran ka
kuadran kanan
atas
Kulit : Kulit bersih, lembab, Kulit bersih, tidak da Kulit bersih Kulit bersih
Turgor tidak ada infeksi kulit, perlukan, turgor kulit berwarna kuning kuning lang
turgor kulit baik baik, langsat, tidak ada ada perluka
perlukaan,
Ekstremitas : Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan o
Gerakan ektremitas atas dan ektremitas atas dan ektremitas atas dan ektremitas
Kelainan bawah 5/5/5/5, tidak bawah 5/5/5/5, tidak bawah 5/5/5/5, bawah 5/5/5
ada nyeri rom aktif, ada nyeri rom aktif, tidak ada nyeri rom ada nyeri ro
tidak tampak kelainan tidak tampak kelainan aktif, tidak tampak tidak tampa
kelainan
Lain-lain :
Tekanan 110/80 mmhg 100/70 MmHg 120/80 MmHg 100/60 Mm
darah 88x/menit 78x/menit 88x/menit 76x/menit
Nadi 20x/menit 22x/menit 20x/menit 22x/menit
Pernapasan 36,60C 36,80C 36,80C 36,70C
Suhu 63kg 55kg 40kg 38kg
Berat badan
Lain-lain

Kesimpulan
secara umum.
(Tuliskan
ulang secara
singkat data-
data yg
dianggap
perlu menjadi
focus)
Analisa Data

N Data Masalah
o
1. Ketidakefektifan pemeliharaan
Data Subjektif kesehatan.
a. Ibu D mengatakan ia merasa tegang
pada leher, pengelihatan berkunang-
kunang dan terkadang dadanya
berdebar-debar
b. Ibu R mengatakan ibu. d tidak mau
dibawa berobat ke Puskesmas padahal
ia sering kesakitan.
c. Ibu R mengatakan Bpk A perokok
berat, mengahabiskan 2 bungkus
rokok sehari.
d. Bpk. A mengatakan ia merokok di
dalam dan diluar rumah,
e. Hingga saat ini ibu.D belum
memeriksakan kesehatannya di
puskesmas.

Data Objektif
a. Selama proses pemeriksaan fisik dan
wawancara ibu.D nampak meringis
dan menahan sakit
b. Bpk A adalah perokok aktif
c. Bapak A merokok dalam rumah

2. Data Subjektif : Nyeri akut


Ibu D Ibu D mengatakan ia merasa tegang
pada leher, pengelihatan berkunang-
kunang dan terkadang dadanya berdebar-
debar
Skala nyeri ibu D (5 dari 10).
Data objektif :
Ekspresi wajah ibu. D nampak meringis
kesakitan
Ibu D nampak melindungi area yang sakit
Klien gelisah
Tanda-tanda vital Kakek K :
170/90 MmHg
84x/menit
20x/menit
36,70C
3. Data Objektif : Gangguan pemeliharaan rumah
a. Bagian bawah rumah tampak kotor,
berbau kotoran hewan unggas.
b. Kandang ayam = terletak di kolom
rumah berdekatan dengan WC.
c. Terdapat banyak debu di sekitar
tempat tinggal klien.
d. Ruang tamu cukup bersih namun
sedikit berdebu dan penempatan
barang-barang tidak pada tempatnya

4. Faktor risiko : Risiko Jatuh


a. ibu D adalah lansia
b. Toilet/WC yang terletak di samping
rumah sedangkan tempat tidur diatas
c. Penerangan tangga yang kurang baik
d. Ibu D menderita hipertensi
e. Ibu.D sudah mengalami penurunan
penglihatan
Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. A


2. Nyeri akut pada Ibu D
3. Gangguan pemeliharaan rumah pada keluarga bapak
4. Risiko jatuh pada lansia keluarga Bapak A
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Skala Bobo Skorin Pembahasan
. t g
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan a. Sifat masalah 3 1 1 Nyeri yang dirasakan ibu.D
cukup berat, kadang ia tak
mampu menahannya.
bpk A selalu merokok dalam
rumah
b. Kemungkinan masalah dapat 1 2 1 sarana kesehatan puskesmas
diubah : sebagian memberikan pelayanan yg lebih
lengkap dan dapat dijangkau,
hanya perlu memberikan
dorongan lebih agar Ibu.D mau
berobat, dilain sisi Tn.A perokok
aktif dan sulit merubah
kebiasaan klien merokok
c. Potensial masalah untuk dicegah 2 1 0,6 Perburukan kondisi dan
: cukup penularan penyakit dapat
dicegah dengan pemeriksaan dgn
rutin dan penyuluhan .
d. Menonjolnya masalah : masalah 2 1 1 Keluarga merasa klien telah
berat sakit parah karena klien sering
sekali mengeluh tegang pada
lehernya sampai pengelihatanya
berkunang-kunang, klien sulit
untuk tertidur.

Total 3,6
3 Gangguan pemeliharaan rumah a. Sifat masalah : tidak sehat 3 1 1 Kondisi sekitar rumah Bpg A,
tampak kotor, terdapat banyak
kotoran hewan ternak dan
berbau.
b. Kemungkinan masalah dapat 1 2 1 Media penyuluhan tersedia,
diubah : hanya sebagian namun penanganan
memindahkan kandang hewan
ternak agak sulit karena klien
tidak ada lahan
c. Potensial masalah untuk dicegah 3 1 1 Masalah penularan penyakit
: tinggi dapat dicegah dengan menjaga
kebersihan rumah, meletakkan
barang pada tempatnya, dan
mencuci tangan sebelum dan
setelah kontak dengan hewan
piaraan.
d. Menonjolnya masalah : masalah 2 1 1 Keluarga mengatakan kondisi
berat seperti ini sudah biasa bagi
keluarga tetapi demi kesehatan
anak, sebaiknya diatasi dan
dicarikan solusi

Total 3

Skoring masalah keperawatan Keperawatan


N Masalah keperawatan Kriteria Skor Bobo Total Pembenaran
o t
2 Nyeri akut a. Sifat masalah : tidak sehat 3 1 1 Nyeri mengakibatkan gangguan
kenyaman klien, klien tidak
mampu beraktifitas seperti biasa
b. Kemungkinan masalah dapat 1 2 1 Nyeri yang dirasakan klien dapat
diubah : hanya sebagian diatasi jika klien ibu.D mau
berobat, hanya masalahnya
ibu.D tidak mau dibawa ke
Puskesmas, namun bisa
diajarkan untuk manajemen
nyeri dan pengobatan
tradisional.
c. Potensial masalah untuk dicegah 2 1 0,6 Nyeri ibu D akibat tekanan darah
: cukup tinggi berhubungan dengan
proses menua, nyerinya dapat
dicegah ,klien bersedia untuk
mengikuti anjuran yang harus
dilakukan, ibu.D pun mau bila
diambilkan obat penurun
tekanan darah dipuskesmas
d. Menonjolnya masalah skala : 2 1 1 Ibu R dan bapak A menyatakan
masalah berat : masalah berat bahwa masalah ibu.D harus
segera ditangani karena sudah
mempengaruhi kenyamanan
klien, nyeri kadang hebat.
Total 3.6

Skoring masalah keperawatan Keperawatan


N Masalah keperawatan Kriteria Skor Bobo Total Pembenaran
o t
4 Risiko jatuh a. Sifat masalah : ancaman 2 1 0,6 Merupakan masalah yang
kesehatan banyak terjadi pada lansia,
dimana bila lingkungan lansia
tidak aman dan dibarengi lansia
yang kurang sehat
b. Kemungkinan masalah dapat 2 2 2 Keluarga menyatakan kesiapan
diubah : 2 untuk melakukan /memodifikasi
lingkungan agar aman bagi
lansia.
c. Potensial masalah untuk dicegah 2 1 0,6 Keluarga bersedia memodifikasi
: cukup lingkungan, namun kedua lansia
memiliki masalah fisik
berhubungan dengan penuaan ,
nyeri lutut dan harus menaiki
tangga yang tinggi
d. Menonjolnya masalah skala : 0 1 0 Bagi keluarga masalah risiko
masalah berat : masalah tdk jatuh selama ini tidak
dirasakan diperhatikan karena kedua
lansianya tidak pernah jatuh
sebelumnya.
Total 3,2

Rencana Keperawatan
N Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
o
3. Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan Keluarga dapat 1. Tentukan pemeliharaan rumah pasien
keperawatan selama 6 kali menyebutkanakibat bila disekitar 2. Berikan informasi tentang bagaimana
pertemuan diharapkan gangguan halaman rumah dgn terdapat membuat lingkungan rumah aman dan bersih
pemeliharaan rumah teratasi kotoran hewan sampah dan debu dan akibat yang diperoleh bila pemeliharaan
dengan kriteria hasil keluarga Bpk yang banyak rumah tidak sehat
A dapat : 3. Beri saran layanan untuk pengendalian
a. Mengikuti rencana khusus Sikap Keluarga mengomunikasikan cara kotoran hewan dihalaman rumah.
untuk pemeliharaan pemeliharaan rumah yang sehat 4. Libatkan pasien dan keluarga dalam
rumah. (bebas dari kotoran hewan, dan menentukan pemeliharaan rumah.
b. Melakukan tugas sampah, serta debu). 5. Terima dan dukung tanpa menghakimi realitas
pemeliharaan rumah situasi rumah.
(misalnya, belanja, Tindakan Keluarga menyediakan sarana 6. Bantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
manyiapkan makanan, sarana untuk menjamin mengidentifikasi kendala dan bahaya dalam
mencuci, menyapu rumah kebersihan rumah (Sapu, tempat rumah yang mempengaruhi pemeliharaan
dan halaman, berkebun sampah) rumah.
dan pekerjaan rumah. Keluarga dapat memodifikasi 7. Bantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
c. Mengungkapkan secara lingkungan mengidentifikasi kekuatan dalam unit
verbal pemahamannya keluarga, juga sistem pendukung
tentang pemeliharaan
rumah.

4. Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan Keluarga dapat menyebutkan 1. Diskusikan (jelaskan , beri kesempatan
keperawatan selama 6 kali lingkungan yang berbahaya bagi bertanya, dan menjelaskan kembali) tentang
pertemuan keluarga bpk A lansia dan cara mencegah lansia bahaya lantai licin dan penerangan buruk
diharapkan : jatuh 2. Diskusikan akibat bila lansia terjatuh
a. Menstimulasi kesadaran 3. Diskusikan dengan keluarga cara mencegah
atau penerimaan keluarga Sikap Keluarga mampu memutuskan lansia jatuh
mengenai masalah dan untuk menyediakan sarana yang 4. Ajarkan keluarga untuk menyelesaikan masalah
kebutuhan kesehatan aman bagi lansia lansia dengan keluarga
b. Lansia pada keluarga Bpk Keluarga mengkomunikasikan 5. Bersama keluarga memodifikasi lingkungan
A tidak terjatuh lingkungan yang berbahaya bagi yang aman bagi lansia.
c. Keluarga mampu lansia dengan anggota keluarga
menyediakan sarana dan lainnya
prasarana yang aman bagi
lansia Tindakan Keluarga bpk A menyediakan
sarana yang aman bagi keluarga

Keluarga bpk A dapat


memodifikasi lingkungan rumah
menjadi aman bagi lansia

No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


1. Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan Keluarga dapat 1. Bantu keluarga untuk memahami informasi mengenai
keperawatan selama 6 kali menyebutkan penyakit tertentu yang ada dalam keluarga
pertemuan diharapkan ketidak pentingnya 2. Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau
efektifan pemeliharaan kesehatan pemeliharaan memulihkan kesehatan anggota keluarga
teratasi dengan kriteria hasil kesehatan anggota 3. Dorong anggota keluarga untuk mempertahankan
keluarga Bpk A dapat : keluarga atau menjaga hubungan dan komuniaksi yang baik
a. Mengikuti rencana dalam keluarga
khusus untu Sikap Keluarga 4. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi dan
pemeliharaan keesehatan mengomunikasikan memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di
b. Mengisyaratkan cara pemeliharaan masyarakat.
keinginan untuk kesehatan 5. Berikan HE pentingnya tindakan pemeliharaan
menatalaksanakan kesehatan dan pencegahan penyakit
program pemeliharaan Keluarga menyadari
kesehatan pentingnya
c. Mengungkapkan secara pemeliharaan
verbal pemahamannya kesehatan
tentang pemeliharaan
pentingnya pemeliharaan Tindakan Keluarga Bpk A
kesehatan anggota memodifikasi
keluarga. kebiasaan yang
berbahaya bagi
kesehatan keluarga

2. Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan Keluarga dapat 1. Kaji nyeri yang dirasakan
keperawatan selama 6 kali nyeri menyebutkan 2. Anjurkan untuk berkumur larutan garam bagi kakek
yang dirasakan Ibu dan Kakek K penyebab nyeri dan K untuk membersihkan area mulut dan mengurangi
teratasi dengan kriteria hasil : menyadari bengkak pada gusi
a. Ibu dan Kakek K melaporkan pentingnya 3. Anjurkan ibu K mandi air hangat pada pagi dan sore
secara verbal bahwa nyeri pengobatan dan hari
berkurang atau hilang perawatan segera. 4. Anjurkan Ibu K untuk mengompres sendi-sendi yang
b. Skala Nyeri 0-1 sakit dengan menggunakan air hangat
c. Ekspresi wajah nampak rileks Sikap Keluarga mampu 5. Berikan masase yang lembut pada daerah yang sakit
d. Mengungkapkan dan memutuskan untuk 6. Ajarkan teknik manajemen nyeri (nafas dalam,dll)
melakukan manajemen nyeri melakukan tindakan 7. Ajarkan ibu K dan keluarga latihan ROM pasif dan
dengan benar yang dapat aktif
mengurangi nyeri 8. Anjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila nyeri
bertambah
Menyatakan bersedia
menerima pelajaran
dan melakukan
manajemen nyeri
yang benar

Tindakan Mampu melakukan


manajemen nyeri
dengan baik dan
benar

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
.
1. 1. Membantu keluarga untuk memahami informasi S:
mengenai penyakit tertentu yang ada dalam  Bapak A mengatakan belum bisa mengurangi kebiasaan
keluarga merokoknya, namun akan berusah untuk tidak merokok
Hasil : dalam rumah
Melakukan penyuluhan mengenai tekanan darah  Ibu R mengatakan ibu.D masih belum bersedia dibawa
tinggi, ibu R dan Ibu D nampak sangat kooperatif ke Puskesmas berobat
saat dilakukan penyuluhan  Bapak A dan Ibu R mampu menjelaskan pentingnya
2. Mengajarkan strategi untuk mempertahankan pemeliharaan kesehatan keluarga
atau memulihkan kesehatan anggota keluarga O:
Hasil :  Ibu.D masih kesakitan dan belum mau berobat ke
Bpk A mengatakan akan berusaha menjauhi Puskesmas
anggota keluarga saat merokok (merokok diluar  Bapak A masih merokok dalam rumah
rumah) A:
Ibu R mengatakan sudah membujuk ibu.D untuk Masalah belum teratasi
kepuskesmas namun belum berhasil P : Lanjutkan Intervensi :
3. Mendorong anggota keluarga untuk 1. Bantu keluarga untuk memahami informasi mengenai
mempertahankan atau menjaga hubungan dan penyakit tertentu yang ada dalam keluarga
komunikasi yang baik dalam keluarga 2. Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau
Hubungan antar keluarga baik, komunikasi terjalin memulihkan kesehatan anggota keluarga
baik, hanya saja ibu.D takut kepuskesmas dan 3. Dorong anggota keluarga untuk mempertahankan atau
masih perlu dorongan lebih menjaga hubungan dan komuniaksi yang baik dalam
4. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan keluarga
memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di 4. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi dan
masyarakat. memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di
Ibu D mengatakan selalu segera membawa masyarakat.
anggota keluarganya ke Pustu jika sakit, namun 5. Berikan HE pentingnya tindakan pemeliharaan
ibu.D kali ini tidak mau dibawa ke Puskesmas kesehatan dan pencegahan penyakit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
2. 1. Mengkaji nyeri yang dirasakan klien S:
Hasil :  Ibu.D mengatakan masih merasa nyeri dengan
Ibu.D mengatakan tegang pada leher dan skala nyeri 5
kepala skala nyeri 5, memberat jika banyak O :
aktivitas, nyerinya hilang timbul.  Ibu.D masih nampak kesakitan (meringis)
2. Menganjurkan untuk meminum air dari  Ibu.D masih kesulitan untuk bangkit dari duduk
parutan ketimun bagi ibu.D untuk A :
menurunkan ketegangan dileher ibu.D Masalah belum teratasi
Hasil : Ibu R mengatakan ibu.D sudah P : Lanjutkan Intervensi :
meminum parutan mentimun 1. Kaji nyeri yang dirasakan klien
3. Menganjurkan Ibu D untuk memarut ketimun 2. Anjurkan untuk berkumur mengkomsuuumsi jus
untuk menurunkan ketegangan dileher ibu.D ketimun bagi Ibu.D untuk munurunkan
Hasil : Klien melakukan sesuai yang dianjurkan ketegangan dileher dan menurunkan tekanan
4. Mengajarkan teknik manajemen nyeri (nafas darahnya
dalam,dll) 3. Anjurkan Ibu.D mandi air hangat pada pagi dan
Hasil: Ibu R dan ibu D mengerti dan mampu sore hari
melakukan teknik relaksasi nafas dalam 4. Anjurkan Ibu.D menggunakan ketimun untuk
5. Menganjurkan klien untuk kontrol menurunkan tekanan darahnya dan ketegangan
dipuskesmas bila nyeri bertambah pada lehernya
Hasil : Klien mengatakan akan mengikuti 5. Berikan masase yang lembut pada daerah yang
anjuran sakit
6. Ajarkan teknik manajemen nyeri (nafas
dalam,dll)
7. Ajarkan Ibu.D dan keluarga latihan otot progresif
8. Anjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila
nyeri bertambah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
1. 1. Membantu keluarga untuk memahami S:
informasi mengenai penyakit tertentu yang ada  Bapak A mengatakan belum bisa mengurangi
dalam keluarga kebiasaan merokoknya, namun sudah merokok
Hasil : diluar rumah bila ada anaknya dirumah
Melakukan penyuluhan mengenai bahaya  Ibu R mengatakan Ibu.D masih belum bersedia
merokok, bapak A Ibu R nampak sangat dibawa ke Puskesmas berobat
kooperatif saat dilakukan penyuluhan  Bapak A dan Ibu R mampu menjelaskan
2. Mengajarkan strategi untuk mempertahankan pentingnya pemeliharaan kesehatan keluarga
atau memulihkan kesehatan anggota keluarga
Hasil : O:
Bpk A mengatakan akan berusaha menjauhi  Ibu.D masih kesakitan dan belum mau berobat ke
anggota keluarga saat merokok (merokok diluar Puskesmas
rumah)  Bapak A sudah tidak merokok dalam rumah bila
Ibu S mengatakan sudah membujuk kakek K ada anaknya namun masih merokok dalam rumah
untuk kepuskesmas namun belum berhasil bila anak nya tidak ada
3. Mendorong anggota keluarga untuk
mempertahankan atau menjaga hubungan dan A:
komunikasi yang baik dalam keluarga Masalah belum teratasi
Hubungan antar keluarga baik, komunikasi P : Lanjutkan Intervensi :
terjalin baik, hanya saja ibu.D takut 1. Bantu keluarga untuk memahami informasi
kepuskesmas dan masih perlu dorongan lebih mengenai penyakit tertentu yang ada dalam
4. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan keluarga
memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di 2. Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau
masyarakat. memulihkan kesehatan anggota keluarga
Ibu R mengatakan selalu segera membawa 3. Dorong anggota keluarga untuk mempertahankan
anggota keluarganya ke Pustu jika sakit, namun atau menjaga hubungan dan komuniaksi yang baik
ibu.D kali ini tidak mau dibawa ke Puskesmas dalam keluarga
4. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi dan
memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di
masyarakat.
5. Berikan HE pentingnya tindakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
4. 1. Mendiskusikan (menjelaskan , memberi S:
kesempatan bertanya, dan menjelaskan kembali)  Keluarga mengatakan Ibu R tiap pagi menyikat lantai
tentang bahaya lantai licin dan penerangan buruk WC
Hasil : keluarga mengatakan menjaga lantai WC  Bapak A dan Ibu R menyebutkan bahaya lansia jatuh
tidak licin, menyikat tiap habis mandi dan cara mencegah jatuh
Penerangan ditangga buruk  Keluarga bersedia memodifikasi lingkungan yang
2. Mendiskusikan akibat bila lansia terjatuh aman bagi lansia
Hasil :
Keluarga mampu menyebutkan bahaya jatuh pada O:
lansia  Ibu.D masih kesulitan untuk bangkit dari duduk
3. Mendiskusikan dengan keluarga cara mencegah  Penerangan masih kurang
lansia jatuh
Hasil : A:
Keluarga setuju untuk meningkatkan keamanan Masalah belum teratasi
lansia dengan modifikasi lingkungan P : Lanjutkan Intervensi :
4. Mengajarkan keluarga untuk menyelesaikan 1. Diskusikan (jelaskan , beri kesempatan bertanya, dan
masalah lansia dengan keluarga menjelaskan kembali) tentang bahaya penerangan
Hasil : buruk
Keluarga bersedia untuk memberikan penerangan 2. Diskusikan dengan keluarga cara mencegah lansia
yang baik bagi lansia dan menjaga lansia dari jatuh jatuh
5. Bersama keluarga memodifikasi lingkungan yang 3. Ajarkan keluarga untuk menyelesaikan masalah
mencegah lansia jatuh lansia dengan keluarga
Hasil : 4. Bersama keluarga memodifikasi lingkungan yang
Mengamankan benda-benda yang dapat aman bagi lansia.
menyebabkan kaki tersandung, seperti mainan
anak.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
2. 1. Mengkaji nyeri yang dirasakan klien S:
Hasil :  Ibu.D mengatakan masih merasa nyeri dengan
Ibu.D mengatakan nyeri dan tegang pada leher, skala nyeri 5
skala nyeri 5, memberat jika bayak aktivitas, O:
nyerinya hilang timbul.  Ibu.D masih nampak kesakitan (meringis)
2. Menganjurkan untuk membuat jus mentimun bagi  Ibu.D masih kesulitan untuk bangkit dari duduk
Ibu.D untuk menurunkan tekanan darah dan A:
ketegangan pada leher Masalah belum teratasi
Hasil : Ibu R mengatakan Ibu.D sudah meminum P : Lanjutkan Intervensi :
larutan garamjus mentimun 1. Kaji nyeri yang dirasakan klien
Ibu.D nampak minum jus mentimun 2. Anjurkan untuk meminum jus mentimun pada
3. Menganjurkan ibu.D untuk membuat jus mentimun Ibu.D untuk menurunkan tekanan darah dan
lagi bila terasategang pada leher ketegangan pada leher
Hasil : Klien melakukan sesuai yang dianjurkan 3. Anjurkan Ibu.D mandi air hangat pada pagi dan
4. Mengajarkan teknik manajemen nyeri (nafas sore hari
dalam,dll) 4. Anjurkan Ibu.D untuk membuat jus mentimun
Hasil: Ibu dan Ibu.D mengerti dan mampu
lagi bila merasa tegang pada lehernya.
melakukan teknik relaksasi nafas dalam
5. Berikan masase yang lembut pada daerah yang
5. Menganjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila
sakit
nyeri bertambah
6. Ajarkan teknik manajemen nyeri (nafas
Hasil : Klien mengatakan akan mengikuti anjuran
dalam,dll)
7. Ajarkan Ibu.D dan keluarga latihan ROM pasif
dan aktif
8. Anjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila
nyeri bertambah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
2. 1. Mengkaji nyeri yang dirasakan klien S:
Hasil :  Ibu.D mengatakan masih merasa nyeri dengan skala
Ibu.D mengatakan masih nyeri dan tegang nyeri 5
pada lehernya, skala nyeri 5, memberat jika O:
banyak aktivitas, nyerinya hilang timbul.  Ibu.D masih kesulitan untuk bangkit dari duduk
2. Menganjurkan untuk mengkomsumsi jus A:
mentimun bagi Ibu.D untuk menurunkan Masalah belum teratasi
tekanan darahnya dan menurunkan ketegangan P:
pada lehernya 1. Kaji nyeri yang dirasakan klien
Hasil : Ibu R mengatakan Ibu.D sudah 2. Anjurkan untuk berkumur meminum jus mentimun
meminum jus mentimunnya, dan membaik bagi Ibu.D untuk menurunkan tekanan darah dan
setelah meminum jes mentimun itu namun ketegangan pada lehernya
kembali nyeri 3. Anjurkan Ibu.D mandi air hangat pada pagi dan sore
Ibu.D nampak minum jus mentimun hari
3. Menganjurkan Ibu.D untuk tetap membuat jus 4. Anjurkan Ibu.D untuk membuat kembali jus mentimun
mentimun bula masi terasa tegang pada jika masih terasa tegang npada lehernya
lehernya 5. Berikan masase yang lembut pada daerah yang sakit
Hasil : Klien melakukan sesuai yang 6. Ajarkan teknik manajemen nyeri (nafas dalam,dll)
dianjurkan 7. Ajarkan Ibu.D dan keluarga latihan otot progresif
4. Mengajarkan teknik manajemen nyeri (nafas 8. Anjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila nyeri
dalam,dll) bertambah
Hasil: Ibu dan kakek K mengerti dan mampu
melakukan teknik relaksasi nafas dalam
5. Menganjurkan klien untuk kontrol
dipuskesmas bila nyeri bertambah
Hasil : Klien mengatakan akan mengikuti
anjuran
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
3 1. Menentukan pemeliharaan rumah pasien S:
Hasil : rumah pasien yang perlu dibenahi adalah Keluarga mampu menyebutkan masalah
banyaknya debu disekitar rumah, kandang ayam dan pemeliharaan rumah yang ada
bebek dikolong rumah, kandang sapi dibelakang Keluarga mengatakan akan membenahi lingkungan
rumah, penempatan pakaian yang digantung rumah sebaik mungkin
didinding. O:
2. Memberikan informasi tentang bagaimana membuat Lingkungan rumah masih agak kotor, kandang ayam
lingkungan rumah aman dan bersih dan akibat yang dan bebek masih nampak belum dibenahi
diperoleh bila pemeliharaan rumah tidak sehat A:
Hasil : Masalah belum teratasi
Klien mengerti lingkungan rumah yang seharusnya P:
namun bingung untuk menempatkan ternaknya, 1. Tentukan pemeliharaan rumah pasien
karena hilang bila jauh dari rumah. 2. Berikan informasi tentang bagaimana membuat
Keluarga juga mengerti bahaya dari lingkungan yang lingkungan rumah aman dan bersih dan akibat
tidak sehat yang diperoleh bila pemeliharaan rumah tidak
3. Memberi saran layanan untuk pengendalian kotoran sehat
hewan dihalaman rumah. 3. Beri saran layanan untuk pengendalian kotoran
Hasil : hewan dihalaman rumah.
Klien menerima saran namun belum bisa 4. Libatkan pasien dan keluarga dalam menentukan
melakukannya karena terbatas waktu pemeliharaan rumah.
4. Melibatkan pasien dan keluarga dalam menentukan 5. Terima dan dukung tanpa menghakimi realitas
pemeliharaan rumah. situasi rumah.
Keluarga bpk A bersedia untuk menciptakan 6. Bantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
lingkungan yang lebih bersih mengidentifikasi kendala dan bahaya dalam
5. Menerima dan mendukung tanpa menghakimi rumah yang mempengaruhi pemeliharaan
realitas situasi rumah. rumah.
Hasil : menunjukkan penerimaan, membantu 7. Bantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
semaksimal mungkin namun tidak memaksakan pada mengidentifikasi kekuatan dalam unit keluarga,
situasi tertentu misalnya mengenai kandang hewan juga sistem pendukung
peliharaan
6. Membantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
mengidentifikasi kekuatan dalam unit keluarga, juga
sistem pendukung
Hasil :
Ibu R dibantu oleh Ibu.D dimana akan mampu lebih
meningkatkan kemampuan dalam membersihkan
area rumah
Bapak A memiliki keterampilan membuat benda-
benda bermanfaat seperti jemuran untuk
menggantung pakaian
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
1. 1. Membantu keluarga untuk memahami informasi S:
mengenai penyakit tertentu yang ada dalam keluarga  Bapak A mengatakan belum bisa mengurangi
Hasil : kebiasaan merokoknya, namun sudah merokok
Keluarga sudah diberi penyuluhan mengenai diluar rumah
hipertendi atau tekanan darah tinggi, dan sudah  Ibu R mengatakan Ibu.D sudah bersedia dibawa ke
mampu memahami Puskesmas
2. Mengajarkan strategi untuk mempertahankan atau  Bapak A dan Ibu R mampu menjelaskan
memulihkan kesehatan anggota keluarga pentingnya pemeliharaan kesehatan keluarga
Hasil :
Bpk A mengatakan akan berusaha menjauhi anggota O:
keluarga saat merokok (merokok diluar rumah).  Ibu.D masih merasa nyeri namun sudah berkurang
Ibu R mengatakan sudah membujuk Ibu.D untuk dan mau dibawa ke Puskesmas
kepuskesmas namun belum berhasil  Bapak A sudah tidak merokok dalam rumah bila
3. Mendorong anggota keluarga untuk ada anaknya namun masih merokok dalam rumah
mempertahankan atau menjaga hubungan dan
komunikasi yang baik dalam keluarga A:
Hubungan antar keluarga baik, komunikasi terjalin Masalah teratasi
baik, P : Lanjutkan Intervensi :
4. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan 1. Bantu keluarga untuk memahami informasi
memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di mengenai penyakit tertentu yang ada dalam
masyarakat. keluarga
Ibu R mengatakan selalu segera membawa anggota 2. Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau
keluarganya ke Pustu jika sakit, Ibu.D sudah bersedia memulihkan kesehatan anggota keluarga
dibawa ke Puskesmas 3. Dorong anggota keluarga untuk mempertahankan
atau menjaga hubungan dan komuniaksi yang baik
dalam keluarga
4. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi dan
memanfaatkan sumber kesehatan yang ada di
masyarakat.
5. Berikan HE pentingnya tindakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
2. 1. Mengkaji nyeri yang dirasakan klien S:
Hasil :  Ibu.D mengatakan masih merasa nyeri namun
Ibu.D mengatakan masih nyeri dan tegang pada sudah berkurang, skala nyeri 2
lehernya namun sudah berkurang, skala nyeri 2, O:
nyerinya hilang timbul.  Ibu K masih kesulitan untuk bangkit dari duduk
2. Mengajarkan dan Menganjurkan Ibu.D untuk A:
mengkomsumsi jus mentimun untuk menurukan Masalah belum teratasi
ketegangan pada lehernya P:
Hasil : Klien mengerti dan melakukan sesuai yang 1. Kaji nyeri yang dirasakan klien
dianjurkan 2. Anjurkan Ibu.D mandi air hangat pada pagi dan
3. Menganjurkan Ibu.D untuk mandi air hangat sore hari
Ibu.D mengatakan sudah mandi dengan air 3. Anjurkan Ibu.D untuk untuk mengkomsumsi jus
hangat mentimun untuk menurunkan tekanannya
4. Mengajarkan teknik manajemen nyeri (nafas 4. Berikan masase yang lembut pada daerah yang
dalam,dll) sakit
Hasil: Ibu R dan Ibu.D mengerti dan mampu 5. Ajarkan teknik manajemen nyeri (nafas
melakukan teknik relaksasi nafas dalam dalam,dll)
5. Menganjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas 6. Ajarkan Ibu.D dan keluarga latihan otot progresif
bila nyeri bertambah 7. Anjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila
Hasil : Klien mengatakan akan mengikuti anjuran nyeri bertambah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
4. 1. Mendiskusikan (menjelaskan , memberi S:
kesempatan bertanya, dan menjelaskan  Keluarga mengatakan Ibu.R tiap pagi menyikat
kembali) tentang bahaya lantai licin dan lantai WC
penerangan buruk  Bapak A dan Ibu R menyebutkan bahaya lansia
Hasil : keluarga mengatakan menjaga lantai WC jatuh dan cara mencegah jatuh
tidak licin, menyikat tiap habis mandi  Keluarga bersedia memodifikasi lingkungan yang
Penerangan ditangga buruk aman bagi lansia
2. Mendiskusikan akibat bila lansia terjatuh  Keluarga sudah melakukan tindakan untuk
Hasil : mencegah jatuh pada lansia
Keluarga mampu menyebutkan bahaya jatuh O:
pada lansia  Tidak nampak tidak ada lagi barang-barang yang
3. Mendiskusikan dengan keluarga cara mencegah dapat menyebabkan lansia jatuh
lansia jatuh  Penerangan baik
Hasil :Keluarga setuju untuk meningkatkan  Tangga memiliki pegangan
keamanan lansia dengan modifikasi lingkungan
4. Mengajarkan keluarga untuk menyelesaikan A :Masalah teratasi
masalah lansia dengan keluarga P : Pertahankan Intervensi :
Hasil : 1. Diskusikan (jelaskan , beri kesempatan bertanya,
Keluarga sudah memberikan penerangan yang dan menjelaskan kembali) tentang bahaya
baik bagi lansia dan menjaga lansia dari jatuh penerangan buruk
5. Bersama keluarga memodifikasi lingkungan 2. Diskusikan dengan keluarga cara mencegah lansia
yang mencegah lansia jatuh jatuh
Hasil : 3. Ajarkan keluarga untuk menyelesaikan masalah
Mengamankan benda-benda yang dapat lansia dengan keluarga
menyebabkan kaki tersandung, seperti mainan 4. Bersama keluarga memodifikasi lingkungan yang
anak,memberikan penerangan yang baik aman bagi lansia.
terutama pada tangga menuju toilet.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
2. 1. Mengkaji nyeri yang dirasakan klien S:
Hasil :  Ibu.D mengatakan sudah tidak merasa nyeri
Ibu.D mengatakan nyerinya sudah hilang, skala O:
nyeri 0.  Ibu.D sudah tidak lagi kesulitan untuk bangkit dari
2. Menganjurkan Ibu.D untuk selalumemngkomsumsi duduk
jus mentimun bila merasa teganga pada leher
muncul kembali A:
Hasil : Klien mengerti dan melakukan sesuai yang Masalah belum teratasi
dianjurkan, dan merasa nyaman setelah dikompres P: Pertahankan intervensi
3. Menganjurkan Ibu.D untuk mandi air hangat 1. Kaji nyeri yang dirasakan klien
Ibu.D mengatakan sudah mandi dengan air hangat 2. Anjurkan Ibu.D mandi air hangat pada pagi dan
4. Mengajarkan teknik manajemen nyeri (nafas sore hari
dalam,dll) 3. Anjurkan Ibu.D untuk mengkomsumsi jus
Hasil: Ibu R dan Ibu.D mengerti dan mampu mrntimun bila merasa tegang pada lehernya
melakukan teknik relaksasi nafas dalam 4. Berikan masase yang lembut pada daerah yang
5. Menganjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila sakit
nyeri bertambah 5. Ajarkan teknik manajemen nyeri (nafas dalam,dll)
Hasil : Klien mengatakan akan mengikuti anjuran 6. Ajarkan Ibu.D dan keluarga latihan otot progresif
7. Anjurkan klien untuk kontrol dipuskesmas bila
nyeri bertambah

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


.
4. 1. Menentukan pemeliharaan rumah pasien S:
Hasil : rumah pasien masih perlu dibenahi kandang Keluarga mampu menyebutkan masalah
ayam dikolong rumah, penempatan pakaian yang masih pemeliharaan rumah yang ada
digantung didinding. Keluarga mengatakan akan membenahi lingkungan
2. Memberikan informasi tentang bagaimana membuat rumah sebaik mungkin
lingkungan rumah aman dan bersih dan akibat yang O:
diperoleh bila pemeliharaan rumah tidak sehat Lingkungan rumah masih agak kotor, kandang ayam
Hasil : masih nampak belum dibenahi
Klien mengerti lingkungan rumah yang seharusnya A:
namun bingung untuk menempatkan ternaknya, karena Masalah belum teratasi
hilang bila jauh dari rumah. P:
Keluarga juga mengerti bahaya dari lingkungan yang 1. Tentukan pemeliharaan rumah pasien
tidak sehat 2. Berikan informasi tentang bagaimana membuat
3. Memberi saran layanan untuk pengendalian kotoran lingkungan rumah aman dan bersih dan akibat
hewan dihalaman rumah. yang diperoleh bila pemeliharaan rumah tidak
Hasil : sehat
Klien menerima saran namun belum bisa melakukannya 3. Beri saran layanan untuk pengendalian kotoran
karena terbatas waktu hewan dihalaman rumah.
4. Melibatkan pasien dan keluarga dalam menentukan 4. Libatkan pasien dan keluarga dalam menentukan
pemeliharaan rumah. pemeliharaan rumah.
Keluarga bpk A bersedia untuk menciptakan lingkungan 5. Terima dan dukung tanpa menghakimi realitas
yang lebih bersih. situasi rumah.
5. Menerima dan mendukung tanpa menghakimi realitas 6. Bantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
situasi rumah. mengidentifikasi kendala dan bahaya dalam
Hasil : menunjukkan penerimaan, membantu rumah yang mempengaruhi pemeliharaan
semaksimal mungkin namun tidak memaksakan pada rumah.
situasi tertentu misalnya mengenai kandang hewan 7. Bantu pasien dan keluarga/anggota keluarga
peliharaan mengidentifikasi kekuatan dalam unit keluarga,
6. Membantu pasien dan keluarga/anggota keluarga juga sistem pendukung
mengidentifikasi kekuatan dalam unit keluarga, juga
sistem pendukung
Hasil :
Ibu R dibantu oleh Ibu.D dimana akan mampu lebih
meningkatkan kemampuan dalam membersihkan area
rumah
Bapak A memiliki keterampilan membuat benda-benda
bermanfaat seperti jemuran untuk menggantung
pakaian

Vous aimerez peut-être aussi