Vous êtes sur la page 1sur 8

PRA RK3K

PEMBANGUNAN JALAN LUBUK SIKAPING – TALU (P.096) DAK


TAHUN ANGGARAN 2019

PENAWAR :

General Contractor and Supplier CV. INOCI


CV. INOCI
PEMBANGUNAN JALAN LUBUK
SIKAPING – TALU ( P.096 ) DAK PRA RK3K
TAHUN ANGGARAN 2019

A. KEBIJAKAN K3
B. PERENCANAAN K3
B.1. Identitas Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Resiko K3, dan Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan
Persyaratan Lainnya.

C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM


Secara umum sistem manajemen K3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar

A. KEBIJAKAN K3
Kami Selaku Direktur CV. INOCI dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas nama perusahaan
bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi.
 Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta
melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja.
 Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di
Perusahaan CV. INOCI.
 Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran.
 Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala
dengan mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit
pendukungnya.
 Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan
bagi perusahaan CV. INOCI
 Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja dibawah kendali
 Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.

Direktur CV. INOCI memberikan bukti perlibatannya pada pengembangan dan penerapan
sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
a. Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
b. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
c. Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran
mutu dan K3 unit-unit kerja yang mendukungnya.
d. Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang
pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Direksi Menetapkan dan Mengesahkan Kebijakan K3, berupa surat keputusan


 Maksud dan Tujuan
 Ikrar perlibatan untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki sistem
manajemen K3
 Tersedianya kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran MK3
 Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam organisasi dan di dokumentasikan
 Pelaksanaan tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian
terus menerus.

B. PERENCANAAN K3
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai
dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
1) Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 & Program K3
2) Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya.

1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 & Program K3

NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS PENGENDALIAN RESIKO


PEKERJAAN BAHAYA DAN RESIKO K3 K3
1 2 3 4
Divisi 1 Umum
1.2 Mobilisasi  Kecelakaan saat  Memastikan alat berat di
perjalanan--> luka jalur tronton
berat/meninggal
 Tronton pada landasan
 Alat berat terguling dari yang kuat saat alat berat
trontong-->luka di naikkan
berat/meninggal
 Setelah alat berat diatas
tronton diusahakan diikat
dengan kuat.
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk Selokan  Terjatuh ke lubang -->  Pekerja dilengkapi atau
Drainase dan Saluran luka berat menggunakan Alat
Air Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
Pasangan Batu  Tertimbun bahan  Pekerja dilengkapi atau
dengan Mortar material dari Dump menggunakan Alat
truck--> luka berat Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.2 Galian Tanah  Tertimbun bahan galian  Pekerja dilengkapi atau
--> luka berat menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD)
 Terbentur alat berat --> (Safety Helmet, Masker,
luka berat Safety shoes, Sarung
Tangan).
 Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

3.1.3 Galian Struktur  Tertimbun bahan galian  Pekerja dilengkapi atau


dengan kedalaman 0 --> luka berat menggunakan Alat
- 2 meter Pelingung Diri (APD)
 Terbentur alat berat --> (Safety Helmet, Masker,
luka berat Safety shoes, Sarung
Tangan).

 Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

3.2.1 Timbunan Biasa  Tertimbun bahan  Pekerja dilengkapi atau


material dari Dump menggunakan Alat
truck--> luka berat Pelingung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).

 Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

3.2.2 Timbunan Pilihan  Tertimbun bahan  Pekerja dilengkapi atau


material dari Dump menggunakan Alat
truck--> luka berat Pelingung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).

 Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN JALAN BETON SEMEN


5.1.2 Lapis Pondasi  Tertimbun bahan  Pekerja dilengkapi atau
Agregat Kelas A material dari Dump menggunakan Alat
truck--> luka berat Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
 Terbentur alat berat --> Safety shoes, Sarung
luka berat Tangan).

 Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

Lapis Pondasi  Tertimbun bahan  Pekerja dilengkapi atau


Agregat Kelas B material dari Dump menggunakan Alat
truck--> luka berat Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
 Terbentur alat berat --> Safety shoes, Sarung
luka berat Tangan).

 Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL


Lapis Resap Pengikat  Luka akibat percikan  Personil harus
aspal panas > Luka mengenakan pakaian dan
Bakar perlengkapan APD
 Kecelakaan bagi (sepatu boot, sarung
pengguna jalan karena tangan dan masker).
jalan licin > Terjatuh >  Memasang rambu-rambu
Luka peringat-an jln dalam
 Terjadi gangguan perbaikan
lalulintas kenderaan >
Kemacetan
Pengaspalan AC-BC  Terjadi iritasi kulit  Menggunakan peralatan
dan AC – WC akibat uap panas kerja dan APD yang benar
 Terjadi gangguan ( Sepatu Boot, Sarung
lalulintas tangan, masker ).
 Terkena material  Memasang rambu-rambu.
hotmix > Luka  Menempatkan pemandu
 Jatuh Terpeleset > Luka untuk mengatur
kelancaran lalulintas
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 Beton mutu sedang  Terjatuh saat  Pekerja dilengkapi atau
(7) dengan fc’= 20 MPa mendorong gerobak menggunakan Alat
(K-250) berisi campuran--> Pelingung Diri (APD)
luka berat (Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
7.9 Pasangan Batu  Tertimbun bahan  Pekerja dilengkapi atau
material dari Dump menggunakan Alat
truck--> luka berat Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).

2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya.


PEMENUHAN PERUNDANG - UNDANGAN DA PERSYARATAN LAINNYA Daftar peraturan
perundang - undangan dan persyaratan K3 yang dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan
paket pekerjaan ini adalah Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang
wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
3. Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU

III. STRUKTUR ORGANISASI


Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran,
tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini.

IV. MAKSUD DAN TUJUAN


Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko K3
mempertimbangkan :
 Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif
 tersedianya Informasi mengenai :
- Identifikasi Bahaya
- Klasifikasi resiko K3
- Resiko K3 akan dihilangkan atau diminimalkan
 Pengalaman operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
 Informasi Tentang :
- Persyaratan-persyaratan fasilitas dan peralatan
- Persyaratan pelatihan
- Persyaratan pengembangan pengendalian resiko
- Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

V. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Bidang Bina
Marga , Dina Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat telah mencakup / menjamin
hal-hal tentang :
1. Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber bahaya
3. Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat).

VI. RUANG LINGKUP


Instruksi kerja ini hanya berlaku pada paket pekerjaan Pembangunan Jalan Lubuk Sikaping Talu
(P.096) Tahun Anggaran 2019
VII. DEFINISI
Pekerjaan ini adalah Pembangunan Jalan Lubuk Sikaping Talu (P.096) Tahun Anggaran 2019
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang
menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang
disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3. Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat
atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
4. Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal
dunia.

VIII.KETENTUAN UMUM
1. Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan
perusahaan.
2. Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance),
dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3. Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
4. Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5. Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana
cara menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6. Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran.
7. ALat-alat penyelamat harus tersedia di areal atau tempat-tempat yang membutuhkan
8. Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti
pelampung/ life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi
tersebut.
9. Peralatan/Kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10. Pihak menajemen proyek harus melakukan tinjauan menajemen mengenai safety secara
berkala
11. Setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12. Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi

Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenalSemua pegawai dari pihak
penyedia jasa untuk pekerjaan Pembangunan Jalan Lubuk Sikaping Talu (P.096) Tahun Anggaran
2019

Padang , 09 April 2019


Penawar,
CV. INOCI

Vous aimerez peut-être aussi